 |
Wakil Bupati Purwakarta, H.Aming, bersama Ajeungan Deden Wildani, Pimpiman Pontren Hikmtul Huda Purwakarta di Cipariuk Desa Tajursindang.
(Poto dokumen redaksi) |
SERBERITA.COM | PURWAKARTA – Nama, Haji Aming ditahun 2018, menjadi cibiran banyak pihak. Bukan tanpa alasan karena berbagai kelemahan ada pada diri Wakil Bupati Kabupaten Purwakarta, itu.
Namun semua cibiran itu. dibalikan dan sampai saat ini, mantan Kepala Desa Tajursindang. Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, masih menjabat Wakil Bupati Kabupaten Purwakarta.
Boleh lawan politik meragukan kemampuan H.Aming. Kepolosan pengusaha yang sukses ditahun 2016- 2018, itu selalu dihinggapi ke beruntungan yang jarang dimiliki oleh yang lain.
Siapa sebenarnya H.Aming tersebut, tentunya manusia biasa seperti manusia lainnya. Bahkan boleh dibilang orang kampung tidak seperti pengusaha atau politisi yang perlente memperlihatkan intelektual atau kemampuan.
Tidak bagi Wakil Bupati Periode Tahun 2018 – 2023, ini. Walau sudah menjadi Wakil Bupati, tetap polos dan sederhana, sama seperti saat menjadi kuli bangunan dan tukang ojeg.
Perjuangan. H.Aming, menjadi seperti sekarang sukses setiap yang digelutinya. Tentunya diperlukan usaha serta tekad yang kuat. Hal tersebutlah yang ditanamkan di dalam diri H. Aming .
Bayangkan saja dia pernah menjadi
seorang pekerja bangunan kemudian menjadi tukang ojeg. Kini sukses menjadi Wakil Bupati Purwakarta mendampingi Anne Ratna Mustika, di pemilihan daerah lalu.
Dalam perjalanannya, Aming banyak menempuh lika-liku kehidupan. Seperti dikatakannya saat wawancara di Cipariuk. Desa Tajursindang Kecamatan Sukatani. belum lama.ini.
H. Aming sempat mencicipi kerasnya kehidupan di dunia dengan menjajal beragam profesi serabutan yang kasar.
Terhitung mulai dari kuli bangunan di Jakarta, tukang ojek, penjaja kopi keliling hingga menjadi penjaga kolam apung di Waduk Jatiluhur. Itu semua menurutnya dilakoni dengan ikhlas.
Jadi kuli bangunan pad Tahun 1991 sampai Tahun1997. Kemudian banting stir menjadi tukang ojeg sampai Tahun 1999 dan buka warung kopi di pinggir Danau Jatiluhur. pada Tahun 2000 sampai Tahun 2006.
Semua perjalanan tersebut dilakoni dengan sukses dan pada Tahun 2007, mencalonkan kades. Awal kebangkitan dijalani dengn sukses. H.Aming sukses dua periode menjadi kades sampai Tahun 2018, kemudiaa menjadi Wabub sampai sekarang.
Namun yang dia tidak melupakan titik awal dia berkarir sampai seperti sekarang. Dimulai pada Tahun 1995. H. Aming bercerita jika awal kisah suksesnya dimulai di tahun 1995, saat itu ia memberanikan diri merantau, dari tempat kelahirannya di Kampung Tajursindang, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, menuju Jakarta.
Dua tahun, H. Aming merantau di ibukota. dan saat pulang ada motivasi karena da bekal untuk usaha.
Setelah menjajaki dunia kerja kasar di Jakarta, H Aming kembali pulang dengan membawa secercah harapan karena ada modal untuk usaha. Kemudian uang hasil menjadi kuli bangunan dibelikan motor dan memutuskan untuk menjadi tukang ojek di kampung halamannya pada tahun 1999.
“Kalau jadi tukang Ojek, itu lumayan lama. Yakni, dari 1999 sampai 2009. Ya terhitung sejak pulang kuli bangunan di Jakarta saja,” kata H Aming.
Saat masih menjadi tukang ojek, H. Aming, kembali mencari pemasukan lain lewat pekerjaan yang berbeda. Saat itu ia terfikir untuk membuka sebuah warung kopi dan makanan sederhana yang terbuat dari saung untuk dijajakan di pinggir Waduk Jatiluhur, di tahun 2010, tepatnya. Saat itu dirinya sudah menjabat kepala desa
“Saat itu, saya tidak hanya berdiam hanya menjaga warung. Tapi, ikut membantu kalau ada pemilik kolam sedang membuat kontruksi jaring apung,” jelas dia.
Membuka usaha jasa konstruksi mulai terbuka usaha. Berkat pengalaman di Jakarta, H. Aming kerap dipercaya pemilik kolam di Waduk Jatiluhur untuk membantu membuatkan konstruksi kolam di kawasan tersebut. Tahun 2011, dirinya mulai membuka jasa konstruksi.
Kematangan konsep H. Aming, membuahkan hasil yang baik. Maka dipercaya menjadi pengusaha saat itu H. Aming, juga menjabat kades di Tajursindang
Siapa bilang H. Aming. tidak berkonsep dalam menatap kehidupannya. Justru dibalik kesuksesannya. H. Aming, kunci nya selalu berkonsep, jujur serta kerja keras.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya berpesan agar membiasakan diri untuk berfikir keras. Terpenting, menurutnya, adalah selalu melakukan analisa sebelum memulai pekerjaan atau melangkah meraih tujuan.
Tambah H. Aming, kedua hal itu menjadi kunci mengingat kehati-hatian dan ketajaman melihat peluang bisa membawa hasil yang maksimal bagi kemaslahatan umat.
“Yang terpikir saat ini hanya satu, yakni bagaimana membangun Purwakarta dan terus bisa melayani masyarakat,” ucapnya sambil tersenyum.
Menata Purwakarta kedepan, H. Aming, hanya berkata sedikit. Lima tahun masa kerja menjadi Wakil Bupati. harus selesai. Kemudian berfikir maju di Pilkada Kabupaten Purwakarta. lihat hasil Pemilu Legislatif. Pebruari 2024.
“Saya ini ketua partai PAN. Maka target paling utama membawa Parti Amanat Nasional Kabupaten Purwakarta, meraih kursi sebanyak banyaknya”tegasnya seraya mengatakan Pilkada menjadi sasaran berikutnya.
(Kang Aha)
