serberita: Wisata dan Kuliner
Showing posts with label Wisata dan Kuliner. Show all posts
Showing posts with label Wisata dan Kuliner. Show all posts

Wednesday

Resmi Di Buka Waroeng Makan Cidangdeur Sajikan Masakan Khas Sunda



PURWAKARTA | SERBERITA.COM - Pembukaan Waroeng Makan Cidangdeur yang berlokasi di kampung Ciserang RT 07/02 Desa Gandamekar Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta,mulai di buka hari ini Rabu 10 Januari 2024 merupakan waroeng yang menyediakan makanan khas Sunda diantaranya karedok leunca,pencok,reuceuh bonten,dan berbagai macam makanan khas Sunda yang di sajikan secara dadakan

Kang Oded pemilik Waroeng Makan Cidangdeur menjelaskan bahwa Waroeng Makan Cidangdeur merupakan warisan turun temurun kakek buyut,dan sekarang di buka kembali , dengan  diadakannya makanan ini di harapkan masyarakat dapat menikmati makanan ciri khas daerah khususnya daerah Sunda

"Di acara pembukaan ini kami juga mengundang Aparat Desa,kepala Sekolah dan Staf Guru serta warga untuk menikmati makanan di Waroeng ini,Alhamdulillah mereka semua menikmatinya"Ujarnya

Dengan pemandangan pesona   pesawahan serta interior dalam ruangan Waroeng Makan Cidangder sangat mendukung sekali untuk menikmati makanan khas Sunda

"Waroeng Makan Cidangdeur, tentunya dengan tata interior di dalamnya yang ,apik,nyaman serta pemandangan pesawahan, sangat mendukung sekali untuk menikmati hidangan yang di suguhkan,dengan masakan khas Sunda untuk sama sama dinikmati baik secara pribadi maupun dengan keluarga,Ayo datang dan nikmati makanan di Waroeng Makan Cidangdeur".ujar Santi ,salah satu pengunjung selesai menikmati masakan khas Sunda Waroeng Cidangder.

Monday

Polres Purwakarta, Himbau warga yang mengunjungi tempat wisata



SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Momentum libur lebaran 2023 dimanfaatkan warga mengunjungi tempat wisata maupun tempat rekreasi yang ada. Hampir seluruh objek wisata di Kabupaten Purwakarta dipadati pengunjung yang berlibur bersama keluarga.

Padatnya pengunjung di tempat wisata, jadi atensi kepolisian, sejumlah anggota polisi dari berbagai Polsek di bawah naungan Polres Purwakarta siaga dan patroli menjaga kamtibmas.

Personel Polres Purwakarta dengan humanisnya melakukan imbauan kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam berwisata dan tetap menerapkan protokol kesehatan, pasalnya pandemi covid-19 masih terjadi hingga saat ini. 

Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan upaya pengamanan dilakukan agar para wisatawan aman dan nyaman saat berlibur di wilayah Kabupaten Purwakarta.

"Patroli ini sebagai upaya preventif terjadinya tindak kriminal untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif di area objek wisata. Dengan Patroli ini, kami ingin warga merasa nyaman dan aman berkunjung serta berwisata karena kepolisian hadir langsung di tengah Masyarakat," sebut pria yang akrab disapa Edwar itu, pada Senin, 24 April 2023.

Kapolres menambahkan, patroli ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Seiring dengan jumlah pengunjung yang semakin meningkat selama libur lebaran 2023.

Dalam patroli tersebut, kata Edwar, petugas juga menyampaikan pesan kepada pengunjung agar berhati-hati membawa barang bawaan atau barang berharga lainnya agar tidak menjadi korban kriminalitas.

"Kegiatan yang dilakukan ini sebagai wujud Komitmen Polri untuk memberikan kenyamanan para wisatawan di masa libur lebaran 2023. Tetap waspada karena kejahatan bisa terjadi kepada siapapun. Berliburlah dengan nyaman dan aman, jika ada yang mencurigakan segera lapor ke petugas jaga ataupun ke kantor polisi terdekat," pesan AKBP Edwar Zulkarnain. (Red)

Wilayahnya Jadi Incaran Wisatawan, Bupati Anne Perintahkan Jajarannya Optimalkan Potensi Destinasi Wisata Purwakarta


Caption : Wisata Gunung Parang.

SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Posisi strategis dan dianugerahi keindahan alam serta keunggulan berbagai produk kerajinan serta kekayaan kulinernya, menjadikan Kabupaten Purwakarta akan jadi incaran para wisatawan saat libur lebaran 2023 nanti.

Mengantisipasi itu semua, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika meminta jajarannya untuk mengoptimalkan semua potensi destinasi wisata sehingga siap menghadapi lonjakan wisatawan pada saat liburan hari raya lebaran.

Jumlah pengunjung ke sejunlah destinasi wisata di Purwakarta lebaran tahun ini diperkirakan akan meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 200 ribu wisatawan.

"Saya minta semua pihak mengantisipasi lonjakan wisatawan lebaran nanti. Saya minta semua destinasi wisata dipersiapkan secara baik," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Senin 10 April 2023.

Persiapan menyambut lonjakan kunjungan wisatawan lebaran itu merupakan bagian dari target 2 juta wisatawan selama tahun 2023 ini. Angka kunjungan wisatawan itu lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 1.598.301 wisatawan.

Target itu sangat realistis mengingat Kabupaten Purwakarta memiliki banyak destinasi wisata unggulan.

Kabupaten yang sangat terkenal dengan produk manggis dan kuliner Sate Maranggi itu, tercatat memiliki 62 destinasi wisata, 30 diantaranya merupakan wisata alam dan buatan. Sedangkan selebihnya meliputi wisata kuliner, religi dan edukasi.

Jamin Keamanan Wisatawan

Untuk menjamin kelancaran dan keamanan selama musim libur lebaran, Bupati Anne telah menginstruksikan Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) untuk berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk dengan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan TNI-Polri.

"Kita ingin memastikan semua destinasi wisata siap menerima para wisatawan. Mereka adalah para tamu yang harus kita sambut dengan baik. Untuk itu kelancaran dan keamanan harus disiapkan dengan baik," lanjut Bupati yang akrab dipanggil Ambu Anne tersebut.

Bupati perempuan pertama Purwakarta itu juga mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran terkait himbauan persiapan menghadapi libur Idul Fitri 1444 H bagi seluruh pengelola destinasi wisata.

"Kami minta mereka untuk mempersiapkan destinasi wisata yang dikelola selalu menjaga kebersihan dan keamanan agar tercipta kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung, serta tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Ambu Anne.

Sementara, berkaitan dengan antisipasi potensi bencana akibat kondisi cuaca yang tidak menentu, khusus destinasi wisata yang lokasinya dekat dengan kawasan rawan bencana, Bupati Anne telah menginstruksikan BPBD Purwakarta untuk selalu siaga.

"Kita harus bisa mengantisipasi kemungkinan dampak buruk dari cuaca yang tidak menentu. Kita harus mengutamakan faktor keselamatan bagi para wisatawan maupun para pengelola destinasi wisatanya," ujar Ambu Anne.

Untuk memastikan semua persiapan dan pelaksanaan menyambut para wisatawan saat liburan lebaran tersebut, Bupati bersama semua pihak terkait akan terus memonitoring seluruh destinasi wisata pada H+1 hingga H+7 lebaran.

"Langkah monitoring ditempuh untuk memastikan semua pihak selalu siap menghadapi kondisi apapun. Kita ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik," tegas Ambu Anne.(red)

Sunday

Sajikan Kuliner Tradisional, Dua Anak Muda Pandeglang Raih Banyak Cuan dari Jual Nasi Bakar



SERBERITA.COM| PANDEGLANG - Nasi Bakar Rumah Raos yang kini tengah viral di Kabupaten Pandeglang,  merupakan brand Homemade digagas oleh dua anak muda yakni Hafidz dan Nurul Hidayat. 

Dengan lima ragam isian yakni Ayam suwir jamur, Ati Ampela, Cumi Pete, Pakis ayam dan Solempat Ayam yang dijajakan sejak pukul 10.00 sampai dengan 18.00 WIB di samping Komando Distrik Militer (Kodim) 0601 Pandeglang telah memiliki banyak pelanggan.

Meski awalnya hanya coba-coba namun Hafidz mengaku usaha yang ia rintis dengan teman dan keluarga kini cukup menjanjikan.

"Awalnya hanya coba-coba, tapi Alhamdulillah ternyata banyak yang suka. Dan banyak yang ngikutin jualan nasi bakar seperti kita," ujarnya Hafidz

Ditengah maraknya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan sulitnya mencari lapangan kerja, ia mengaku menjadi pelaku ekonomi juga memiliki banyak tantangan.

Kendati demikian, ia mengaku memiliki tekad kuat untuk membumikan kuliner tradisional yang belum banyak dikenal orang dengan cita rasa milenial dengan harga terjangkau.

"Untuk satu porsi itu kita jual hanya Rp10 ribu, sangat terjangkau. Selain enak, ini juga (Nasi Bakar-red) mengenyangkan. Untuk satu porsi cukup sebagai sarapan pagi atau makan siang," tuturnya. 

Meski kini usahanya masih merintis, namun ia berharap usaha yang tengah ia tekuni dapat terus berkembang dan maju sehingga bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada warga Pandeglang khususnya. 

"Ya semoga kedepannya bisa berkembang, minimal jadi restoran dan bisa memberikan pekerjaan kepada masyarakat Pandeglang," harapnya. 

Hafidz menjelaskan, saat ini pemasaran yang ia lakukan yakni melalui online maupun offline. Bagi pecinta kuliner ia mengajak untuk mengikuti sosial media rumah Instagram @rumah_raos dan tiktok rumahraos. 

Selain itu ia juga melayani pesan antar melalui nomor WhatsApp  0831 3983 3047. Adapun untuk tempat outlet yakni di Komplek Griya Karangantanjung, Blok A no 4, Pagadungan, Karangtanjung, Pandeglang. 

"Jadi ada dua tempat kita biasa stay menggunakan mobil di samping kodim dari alun-alun arah Bank BNI dan di rumah. Untuk jam operasional kita buka dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore. Kecuali hari Jumat kita libur," jelasnya.

Ia berharap banyak anak-anak muda di Kabupaten Pandeglang mau berdikari dan mandiri serta tidak melulu mencari pekerjaan tetapi juga bisa membuat lapangan pekerjaan. 

Kendati demikian, ia juga berharap ada upaya konkrit dari pemerintah setempat dalam mendukung para anak muda yang tengah berusaha mengangkat nama Pandeglang dari berbagai bidang salah satunya kuliner seperti yang ia geluti saat ini.
(Sae/Red)

Thursday

Wisata Pemandian Cikoromoy Dan Batu Qur'an



SERBERITAMCOM| PANDEGLANG -
Pemandian cikoromoy yang lebih tenar dengan sebutan"Ciko" Singkatan dari Cikoromoy, Pemandian cikoromoy yaitu tempat pemandian yang sangat sederhana, yang di sekitarnya dikelilingi Warung-warung lesehan yang menyajikan jajanan makanan dari hasil tangkaran ikan air tawar dan seperti ikan bakar, ikan goreng,Tuturnya.

Wisata pemandian cikoromoy ini juga aset dari pendapatan Daerah di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, karena letaknya yang sangat strategis yang berada di wilayah pegunungan didaerah Kecamatan Mandalawangi dan banyak sekali pengunjung yang hendak berlibur menuju wisata pemandian Cikoromoy dengan menggoes sepeda,"menurutnya 


Selain tempat pemandian Cikoromoy, dan tempat ini juga sangat terkenal dengan penziarahan yang disebut batu Qur'an."Menurut sejarahnya batu Qur'an ini adalah sebuah batu yang sengaja diukir tulisan Arab Oleh para pengikut sultan yang ada di Banten agar Manusia menghormati air untuk berwudhu,untuk diminum dan menjadikan air sebagai sumber kehidupan bagi seluruh umat manusia."katanya.

Batu Qur'an ini juga merupakan salah satunya tempat wisata pemandian yang letaknya tidak jauh dari tempat pemandian Cikoromoy, tetapi kebanyakan pengunjung datang ketempat pemandian batu Qur'an ini untuk berziarah,Konon air kolam batu Qur'an ini bisa dijadikan untuk sebagai media penyembuhan Alternatif dengan berbagai macam penyakit apapun, dan semua cerita itu dari mulut kemulut dan sehingga tempat pemandian batu Qur'an menjadi terkenal sampai saat ini,"Menurutnya.


Dilihat dinilai dari sejarahnya tempat ini layak menjadi salah satu obyek wisata education yang berada di Kabupaten Pandeglang. Dan harapan dari berbagai pihak pengelola pemandian Cikoromoy dan pemandian batu Qur'an ini dapat terus ditingkatkan dari segi sarana dan prasarana sehingga kunjungan wisata education ini terus meningkat dan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal dan maupun pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Dan akses menuju wisata batu Qur'an dan tempat pemandian Cikoromoy dari Jakarta keluar Pintu Tol Merak-Serang Timur dan kemudian menuju ke Daerah Pandeglang Kecamatan Mandalawangi Desa Kadubumbang.
(End/Ted)

Friday

Nasi Goreng Cinta



SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Poin penting yang dapat diambil dari festival masak ini, yaitu protein yang didapat tidak harus mahal seperti telur, kemudian untuk membangun kerjasama tim serta menyajikan hidangan dari bahan yang sederhana namun diolah dengan cara spesial sehingga jadilah nasi goreng cinta.

Demikian disampaikan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pada agenda pembukaan Festival Masak dan Penyajian di Alun-alun Pemkab Purwakarta, Jumat, 22 Juli 2022.

Menurutnya, festival masak dan penyajian Nasi Goreng Cinta ini masih merupakan rangkaian Hari Jadi Kabupaten Purwakarta yang ke-54 dan Kota Purwakarta yang ke-191. Sesuai dengan tema Hari Jadi Kabupaten Purwakarta yang ke-54 dan Kota purwakarta yang ke-191 yaitu, Pulih dan Bangkit Ekonomi, Wisata, Lestari Bumi Purwakarta Istimewa.

"Festival ini diikuti dan dilombakan antar seluruh Kepala Perangkat Daerah beserta istri, dan Camat beserta istri. Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta mengapresiasi festival yang diikuti oleh 29 perangkat daerah dan 17 kecamatan se-Kabupaten Purwakarta," kata Ambu Anne.

Atas nama Pemerintah Daerah, ia juga mengucapkan selamat kepada para juara festival masak dan penyajian ini. Adapun yang menjadi Juara Harapan terdiri dari Dinas Pendidikan, Kecamatan Campaka dan Kecamatan Maniis.

Sedangkan yang menjadi juara pertama yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, juara kedua yaitu Sekretariat DPRD, dan juara ketiga yaitu Inspektorat Kabupaten Purwakarta.

"Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatkan tali persaudaraan dan kerjasama yang baik antar seluruh Perangkat Daerah. Adapun upaya dan program yang sedang dijalankan dapat memulihkan dan membangkitan perekonomian, wisata dan lestari bumi Purwakarta Istimewa yang berdampak positif bagi masyarakat Purwakarta," kata Ambu Anne.

Dalam kegitan tersebut tampak hadir Wakil Bupati Purwakarta, Aming, Pj. Sekda, para Staf Ahli Bupati, para Asisten Daerah dan Inspektur Inspektorat beserta para istri turut hadir memeriahkan festival tersebut.(Disk/Red)

Monday

Destinasi Wisata Religi di Masjid Endan Andansih



SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Seiring meningkatnya jumlah wisatawan di Kabupaten Purwakarta, maka diperlukan fasilitas pendukung seperti tempat peribadahan yang representatif. Selain untuk ibadah dan mengaji, fungsi lainnya yaitu sebagai pengembangan ekonomi dan mengadakan kegiatan sosial.

Masjid Endan Andansih, berada di lokasi yang cukup strategis dan nantinya dapat digunakan untuk sarana kepentingan umat, baik masyarakat yang berada di sekitar masjid maupun para musafir yang sedang dalam perjalanan.

Demikian disampaikan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pada agenda Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Endan Andansih

di Desa Neglasari, Kecamatan Darangdan, Minggu 14 November 2021.

Menurutnya, berdirinya Masjid Endan Andansih ini sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Kabupaten Purwakarta di bidang keagamaan dan pariwisata terutama untuk wisata religi.

"Pada hari ini atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, kami merasa bangga dan bahagia yang tak terhingga atas dilakukankannya peletakan batu pertama pembangunan Masjid Endan Andansih di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan," kata Ambu Anne.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf Ateh dan keluarga, karena telah memberikan fasilitas ibadah yang luar biasa untuk masyarakat, khususnya bagi warga Desa Neglasari Kecamatan Darangdan dan bagi masyarakat Kabupaten Purwakarta.

Ambu Anne juga mengungkapkan, pengaruh yang sangat kuat terhadap pertumbuhan kota di wilayah Kabupaten Purwakarta dengan adanya Jalan Tol Cipularang, Jalan Tol Cipali  serta Jalan Tol Japek II (yang masih dalam progres pembangunan), hal ini menempatkan wilayah-wilayah di Kabupaten Purwakarta pada posisi strategis yaitu pada pertemuan arus dari jalur utara dan selatan yang akan menuju Ibu Kota.

"Kedua jalur tersebut mengapit Kabupaten Purwakarta dalam posisi segitiga yang mempunyai aksebilitas yang sangat baik terhadap pertumbuhan kota. Untuk menunjang pengembangan pariwisata, pertanian, peternakan dan pertumbuhan ekonomi diperlukan aksebilitas yang bisa menghubungkan wilayah selatan Purwakarta (yang di dominasi oleh wilayah pegunungan) menuju Jalan Tol Cipularang," kata Ambu Anne.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Purwakarta juga memohon kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR untuk menjadi bahan pertimbangan dibukanya pintu Tol Darangdan.

"Guna menunjang terwujudnya SDM, pembangunan pada sektor jalan tentu harus menjadi skala prioritas sebagai akses kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian serta mobilitas berbagai potensi, baik pariwisata, pertanian, peternakan maupun perdagangan yang ada pada masyarakat Kecamatan Darangdan khususnya, dan Kabupaten Purwakarta pada umumnya," ujar Ambu Anne.

Selain itu, dengan dibukanya akses pintu Tol Darangdan pada ruas Jalan Tol Cipularang, aksesbilitas dari Kabupaten Purwakarta menuju Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang akan semakin mudah dan cepat melalui akses Jalan nasional, Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di empat kabupaten tersebut.

Agenda peletakan batu pertama pembangunan masjid itu nampak dihadiri oleh Ketua Pembina Yayasan Endan Andansih Ateh beserta istri, Ketua BPK-RI, Wakil Ketua BPK-RI, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, Ketua Badan Anggaran DPR-RI, Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI.

Selain itu, hadir juga dari unsur Polda Jawa Barat, Direktur Utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Direktur Utama PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, Direktur Utama PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, Direktur Komersial PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Direktur Pengembangan Usaha PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Direktur Utama Pupuk Kaltim, Unsur PTPN, Kapolres Purwakarta, Dandim 0619 Kabupaten Purwakarta, Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta, seluruh panitia Pembangunan Masjid Yayasan Endan Andansih, dan tamu undangan lainnya (Red)

Sunday

Sate Maranggi Makanan khas Purwakarta



SERBERITA.COM| PURWAKARTA - Sate Maranggi, salah satu makanan khas Kabupaten Purwakarta. Dari sekian banyak sate maranggi, di Kabupaten Purwakarta, Sate Maranggi, Haji Yetty, banyak dikunjungi penggemar sate Maranggi bahkan pengunjungnya banyak dari luar Kabupaten Purwakarta.

Sate Maranggi Haji Yetty, beralamat di Kecamatan Bungursari, tepatnya di hutan jati dekat Kantor Kecamatan Bungursari.

Tentunya sekilas ingin mengetahui Sate Maranggi Haji Yetty, yang sekarang namanya melejit dan pengunjungnya ribuan perhari yang datang, sebelum wabah Covid 19.

Sama, dalam perjalanannya Sate Maranggi Haji Yetty, seperti pengusaha-pengusaha lainnya. Ada masa perjuangan yang tidak mudah dilalui seperti kondisi seperti sekarang ini.

Awal perjalanannya usaha dimulai tahunn1980, saat itu almarhum Haji Rasta, belum berjualan sate Maranggi, " Saat itu, yang dijajakan hanya es kelapa muda dan pertama lokasinya belum di Hutan Jati. Tapi di dekat Stasion Cibungur" ujar Haji Yetty.

Perjalanan usahanya tidak semulus yang diharapkan, karena tempat usaha Es Kelapa Muda, sempat pindah, ke belakang Stasion Cibungur, baru Tahun 1990, Haji Rasta pindah ke Hutan Jati di pinggir jalan yang sekarang ditempati.

Haji Rasta dikarunia lima putra dan putri, yang sekarang mengelola Sate Maranggi Haji Yetty. "Ini, boleh dikata usaha keluarga namun dengan management yang sangat rapi"ujarnya.

Es Kelapa Muda, cikal bakal hadirnya usaha Sate Maranggi, Sop, Karedok dan lainnya.

Usaha yang dulu dirintis oleh almarhum H Rasta, kemudian dilanjutkan oleh putra dan putrinya

Seiring dengan perjalanan usahanya, embrio makanan yang tidak kalah digandrungi pengobi kuliner, seperti Sate Maranggi, Sop, Karedok, ikan bakar dan masih banyak makanan yang disajikan bila makan di Sate Maranggi Haji Yetty.

Untuk membedakan siapa pemilik usaha adalah, Sate Maranggi dan yang serba di bakar menjadi tanggung jawab Haji Yetty. Sedangkan makanan lainnya yang mengelola adalah saudaranya. Namun bren tetap satu, nama Sate Maranggi Haji Yetty.

Rasanya tidak lengkap, bila berkunjung ke kabupaten Purwakarta, yang saat ini banyak tempat wisata bila tidak mencicipi makanan khas Kabupaten Purwakarta, yakni Sate Maranggi Haji Yetty.

Managemen menjadi kunci sukses Sate Maranggi Haji Yetty, selain soal pelayanan yang serba cepat dan ramah serta dermawannya putra dan putri almarhum H. Rasta.

Jumlah karyawannya  tidak kurang dari 200 orang. Dengan honor standar UMK dan dilindungi oleh BPJS  Ketenagakerjaan maupun  Kesehatan.

Dimasa pandemi, managemen mengikuti arahan atau himbauan pemerintah dan saat ini walau buka, ketat dengan prokes dengan  dilengkapi  pengukur suhu, setiap jarak dilengkapi bak cuci tangan dan masker menjadi wajib bagi pengunjung yang ingin mencicipi makanan khas Kabupaten Purwakarta.

Sate Maranggi, yang berlokasi di Hutan Jati Kecamatan Bungursari, menjadi  ikon makanannkhas Purwakarta.
(Yn/Red)

Wednesday

Bupati Purwakarta Beberkan Potensi Wisata Kabupaten Purwakarta

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika (Foto: Humas)

wartaimdustri.id | PURWAKARTA –
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, membeberkan keanekaragaman potensi wisata Kabupaten Purwakarta, yang bisa dioptimalkan menjadi wisata unggulan  

 

Hal itu diungkapkan Ambu Anne – sapaan Bupati Purwakarta setlah menjadi salah satu dari sepuluh kepala daerah yang diundang dalam Kolabor-Aksi Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) di Jakarta, Rabu (19/5/2021) .

 

Potensi tersebut, menurut mantan Mojang Purwakarta itu,  antara Purwakarta memiliki 20 jenis kesenian tradisi, 4 museum digital, 2 desa wisata, pembangunan daerah Purwakarta berkarakter, makanan tradisional, permainan rakyat, upacara tradisional, situs purbakala, para pelaku seni, 185 pelaku ekonomi kreatif, dan 63 destinasi wisata.

 

"Mari bersama-sama berikhtiar dalam membangkitkan kembali pariwisata dan perekonomian masyarakat, khususnya di Kabupaten Purwakarta. Tetap semangat para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Saatnya bangkit dan menang melawan Covid-19," ujarnya.

 

Ia juga menyampaikan bahwa Kabupaten Purwakarta mempunyai destinasi unggulan Pariwisata diantaranya Air Mancur Sri Baduga, empat Diorama Kabupaten Purwakarta, Gunung Parang, Graha Tirta Jatiluhur dan Ujung Aspal Pasir Langlang Panyawangan.

 

"Purwakarta mempunyai prinsip pembangunan kepariwisataan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan fisik, sosial dan budaya masyarakat serta pembangunan kepariwisataan yang terintegrasi harus sinergis dengan pembangunan daerah dan wilayah yang lebih luas baik kepariwisataan jawa barat maupun secara nasional," tuturnya.

 

Menpanrekraf/Baparekraf mengundang sepuluh kepala daerah untuk mendengar berbagai program serta kendala yang dihadapi di wilayah masing-masing dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

 

Kepala daerah yang diundang diantaranya Bupati Purwakarta, Bupati Lampung Barat, Walikota Bandar Lampung, Bupati Sukabumi, Bupati Subang, Walikota Dumai, Bupati Blora, Bupati Aceh Selatan, Walikota Bekasi dan Walikota Bandung.

 

Tujuan pertemuan ini untuk memperkuat kolaboraksi, bahwa audinesi adalah bagian dari tradisi untuk memperkuat kerja sama agar Pemerintah pusat dan lemerintah daerah dapat bersinergi untuk menggeliatkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang melemah akibat pandemi Covid-19.

Para Bupati dan Walikota juga berkesempatan untuk memaparkan berbagai program unggulan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah masing-masing. Mulai dari segi atraksi wisata yang dihadirkan, amenitas, serta aksesibilitasnya.

 

"Alhamdulillah, saya bersama para bupati dan walikota di berbagai daerah, mengikuti Rapat Koordinasi Kolabor-Aksi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Bapak Sandiaga Uno terkait pengembangan pariwisata di daerah," kata Ambu Anne.

 

Menurutnya, banyak ilmu yang didapatkan saat mengikuti rapat tersebut. Diantaranya, program untuk mendorong kemajuan pariwisata, dan pengoptimalan potensi ekonomi kreatif di tengah masyarakat.

 

Sementara, Menparekraf Sandiaga Uno memberikan beberapa arahan di antaranya, pertama; tiap kepala daerah diharapkan dapat membuat narasi yang positif dan menunjukkan nilai-nilai optimisme bahwa sektor pariwisata akan bangkit kembali.

 

Kedua, terkait desa wisata yang merupakan program unggulan Kemenparekraf/Baparekraf ke depan, kepala daerah diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM serta mengidentifikasi berbagai potensi yang ada supaya bisa beralih dari desa rintisan menjadi desa wisata mandiri.

 

"Desa wisata ini program andalan dan program unggulan, jadi para kepala daerah fokus untuk melakukan scaling up dari desa rintisan menjadi desa mandiri karena ini yang disebut sebagai rural tourism yang akan menjadi prioritas ke depan, yaitu pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dan ini dapat memberdayakan masyarakat, jadi pariwisata bukan hanya milik kelas menengah atas, tapi pariwisata milik semua," demikian Sandiaga Uno. (Warin/Adv)

Monday

Candi Jiwa Destinasi Wisata Sejarah di Karawang yang Penuh Misteri

Candi Jiwa, salah satu destinasi wisata sejarah di Karawang, (Foto: W-02)

wartaindustri.id | KARAWANG –
Candi Jiwa menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Karawang bagi yang menyukai sejarah. Terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang.


Situs candi yang masih menyimpan banyak misteri ini, masih dalam satu komplek percandian Batujaya yang memanjang hingga Cibuaya. Candi Jiwa atau Candi Batujaya I menjadi salah satu dari 62 titik candi yang ditemukan di area Batujaya.


Kaisin Sapin (84), warga setempat yang menjadi saksi hidup penemuan candi peninggalan Budha kuno itu, menuturkan bahwa Candi Jiwa adalah satu dari 62 candi yang berhasil ditemukan oleh Tim Penelitian Universitas Indonesia (UI) bersama Tim Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Tim Balai Arkeologi Jawa Barat, dan Balai Pelestarian Pengelolaan Purbakala (BP3) Serang.


Menurutnya, area percandian di Batujaya tersebut sekitar lima kilometer persegi. Dan dari 62 titik temuan hasil penelitian, 57 di antaranya sudah dipastikan sebagai area candi. Sedangkan lima titik lagi belum diteliti lebih lanjut.


Candi Jiwa merupakan situs pertama yang ditemukan di Batujaya. Menurut catatan sejarah, bangunan kuno ini mulai berdiri sejak Abad ke-5 atau ke-7 Masehi, bertepatan dengan masa pemerintahan Kerajaan Tarumanagara.


Pada awalnya benda-benda purbakala ditemukan oleh masyarakat sekitar dan kemudian dilaporkan ke pemerintah. Pada tahun 1984 pun mulai dilakukan penelitian untuk temuan yang ada di area persawahan tersebut. Puluhan situs ditemukan di dua desa yaitu di Tegaljaya sebanyak 11 situs dan di Segaran sebanyak 13 situs.


Candi Jiwa menjadi salah satu situs sejarah yang ditemukan di Segaran. Masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Unur Jiwa. Situs-situs sejarah lainnya yang ada di sekitar Candi Jiwa antara lain Unur Danar, Unur Blandongan, dan Unur Sumur.


Penamaan Candi Jiwa berawal dari celotehan masyarakat menyebut tanah duhur, yang bererti tanah tinggi. Kemudian menyebutnya unur yang berarti gundukan tanah.


Kata “jiwa” disematkan pada unur tersebut, karena ternyata seringnya kambing masyarakat yang dibawa ke sana mati mendadak. Seolah-olah sang unur meminta jiwa kambing. Maka dinamailah Unur Jiwa.


Unur Jiwa atau Candi Jiwa memiliki banyak daya tarik dan salah satunya adalah arsitektur bangunannya. Bentuk dari bangunan sejarah ini adalah persegi dengan ukuran 19m x19m dengan ketinggian kurang lebih 4,7m. Arsitektur Candi Jiwa memiliki bentuk yang menyerupai bunga teratai (padma).


Uniknya bangunan candi ini tidak memiliki pintu maupun anak tangga. Arah bangunan candi bisa menghadap ke barat daya atau tenggara.


Berdasarkan cerita dari masyarakat setempat, Candi Jiwa berada di dalam area danau. Hal tersebut dikarenakan nama desa yaitu Segaran yang bisa diartikan sebagai telaga atau danau.


Penemuan Candi tertua ini berada di kedalaman dua meter dengan bentuk asli yang hampir sempurna dibanding candi lain yang ada di kompleks Batujaya.


Setelah pemugaran, Candi Jiwa bisa dinikmati dengan lebih baik tanpa mengubah desain aslinya. Wisatawan bisa melihat dari dekat bagaimana arsitektur pada zaman candi ini dibangun.


Selain lokasi candi, hal-hal menarik lainnya dari situs sejarah ini adalah kisah misteri yang menyelimutinya. Termasuk yang berkaitan dengan penamaannya: Candi Jiwa.


Terlepas dari kisah misteri Candi Jiwa, situs peninggalan sejarah ini sekarang bisa dinikmati sebagai objek wisata sejarah di Karawang.


Candi yang ukurannya tidak sebesar candi-candi Budha lainnya ini sering dikunjungi wisatawan, baik di hari libur maupun hari-hari biasa.


Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Candi Jiwa bisa menikmati pemandangan dari bangunan purbakala.


Bangunan sejarah peninggalan agama Budha ini tidak begitu besar, sehingga pengunjung bisa melihat seluruh sisi bangunan dengan lebih mudah. Pengunjung juga diperbolehkan untuk berfoto-foto di sekitar area candi.


Selain dari bangunan candi, wisatawan yang datang juga akan disuguhi pemandangan indah dari sawah-sawah warga sekitar. Candi Jiwa memang berada di lokasi yang dikelilingi persawahan.


Pemandangan di sekitar kompleks candi juga cukup bagus untuk menjadi latar foto liburan di Candi Jiwa, Karawang.


Jalan menuju Candi Jiwa maupun ke kawasan percandian Batujaya cukup bagus dan mudah untuk diakses dengan kendaraan. Wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk mencapai lokasi Candi Jiwa. Setelah itu, kendaraan bisa diparkir di area yang sudah disediakan. (warin 02/warin 03)

Caldera Lembur Festival Wisata yang Nyaman dan Ramah untuk Keluarga

Anak-anak berwisata sambil belajar di Caldera Lembur Festival, Sukabumi. (Foto: Fauzan)

wartaindustri.id | SUKABUMI -
Untuk warga Sukabumi dan sekitarnya tidak usah jauh-jauh liburan.  Cikup ke Caldera Indonesia Sukabumi, banyak wahana baru dan memiliki wisata yang cocok dikunjungi keluarga, terutama yang membawa anak.

 

Di sana, ada wisata yang ramah anak serta menawarkan edukasi sampai pemandangan alam, sehingga anak-anak dapat bermain, belajar, dan mencoba hal-hal baru.

 

Di antaranya bersepeda, becak anak, target shooting, flying fox, short rafting, melukis, put-put golf, panahan, dan penyewaan hammock.

 

Kemudian bagi yang mau dan suka selfi, disediakan beberap spot selfi seperti sarang burung, spot selfi rakit, dan spot selfi jaring laba-laba.

 

Tiketnya terbilang murah, hanya Rp5 ribu. Bahkan yang termahal pun hanya Rp25 ribu.

 

Pengelola Wisata Caldera Indonesia, Thamrin Hidayat, mengatakan sengaja Caldera Indonesia mengadakan Caldera Lembur Festival  yang cocok  untuk keluarga dengan berbagai wahana bermain dan spot selfi murah.

 

“Tapi tetap menjaga kualitas. Pada musim liburan pun kualitasnya sama seperti hari-hari biasa,” katanya, saat ditemui wartaindustri.id di Kampung Lebakwangi, Desa Cijambe, Kecamatan Cikidang,  Kabupaten Sukabumi,  Minggu (16/5/2021).

 

Selain itu, tuturnya, pengunjung dimanjakan dengan panganan kuliner beragam cita rasa dengan harga yang cukup murah tapi tidak murahan.

 

Ia berharap dengan hadirnya Cadera Lembur Festival, menjadi jawaban masyarakat Cikidang pada khususnya dan masyarakat Sukabumi pada umumnya, agar tak perlu lagi jauh-jauh berlibur keluar Provinsi.

 

“Karena semuanya telah tersedia di sini. Dekat, aman, nyaman, dan terjangkau dengan harga yang ekonomis. Yang tak kalah pentingnya adalah ramah bagi keluarga, pungkasnya. (fauzan)

Penutupan Lokasi Wisata di Pandeglang Menuai Protes

Pedagang di kawasan wisata Pantai Carita Pandeglang protes. (Foto: Ayom)

wartaindustri.id | PANDEGLANG
Penutupan lokasi wisata di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menuai protes penggiat wisata dan pedagang di sekitar lokasi wisata tersebut. Termasuk di kawasan wisata Pantai Carita, Pandeglang, Minggu (16/5/2021).

 

Penutupan kawasan wisata tersebut berdasarkan Instruksi Gubernur Banten yang tertuang dalam surat Nomor: 556/901/-DISPAR/2021 Tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Libur Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021 di Provinsi Banten.

 

Penutupan tersebut guna menghindari lonjakan Covid-19 seusai libur Lebaran klaster pariwisata,  terhitung mulai tanggal 15 Mei 2021 sampai 30 Mei 2021.

 

Namun di beberapa kawasan wisata seperti Pantai Carita Pandeglang, masyarakat tidak menerima instruksi penutupan kawasan wisata tersebut.

 

Mereka menganggap penutupan tempat wisata itu sangat merugikan masyarakat sekitar kawasan wisata. Pasalnya masa liburan seperti libur Hari Raya Lebaran menjadi saat para pedagang marema, yang akan berimbas pada perekonomian masyarakat sekitar.

 

"Libur seperti libur Hari Raya Idul Fitri ini biasanya menjadi ladang perekonomian bagi masyarakat yang berada di wilayah wisata Pantai Carita ini,” kata salah seorang penggiat pariwisata di kawasan Pantai Carita, Agus.

 

Menurutnya, selain dapat menghidupkan ekonomi warga dengan berjualan, juga berharap agar wisatawan terbiasa kembali liburan di pantai setelah beberapa tahun yang lalu kawasan pantai ini dihantam tsunami.

 

Agus menambahkan, pemerintah harus memikirkan kembali dampak penutupan tersebut bagi  masyarakat, khususnya masalah perekonomiannya.

 

“Jangan lupa, pendapatan asli daerah (PAD) Pandeglang juga banyak disumbang dari sektor pariwisata,” tambah Agus. (Ayom)

Sunday

Mulai Besok Tempat Wisata di Purwakarta Ditutup

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan rombongan saat memantau salah satu tempat wisata di Purwakarta. (Foto: Hms)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
Hari ini tempat-tempat wisata di Kabupaten Purwakarta merupakan hari terakhir dibuka pasca-Lebaran.  Pasalnya,  mulai besok, dari 17 Mei sampai 22 Mei 2021 seluruh tempat wisata akan ditutup sementara, dan akan dibuka lagi pada tanggal 23 Mei 2021.

 

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengatakan itu saat memantau beberapa tempat wisata  bersama Kapolres Purwakarta, Dandim 0619 Purwakarta, dan rombongan Gugus Tugas Covid-19 Purwakarta, Minggu (16/05/2021).

 

"Hari ini merupakan hari terakhir tempat-tempat wisata di Purwakarta buka pasca-Lebaran. Karena mulai besok tanggal 17 Mei sampai 22 Mei 2021 seluruh tempat wisata akan ditutup dan akan buka lagi pada tanggal 23 Mei 2021," katanya, selepas meninjau beberapa tempat wisata di Wanayasa.

 

Menurutnya, hari ini (Minggu – red) terlihat ada peningkatan jumlah wisatawan dari hari sebelumnya. Oleh karenanya, untuk menyiasati penumpukan pengunjung, pihaknya membuat sistem buka tutup bagi pengunjung di semua tempat wisata.

 

Bupati yang akrab disapa Ambu Anne ini, mengucapkan  terima kasih kepada semua pengelola tempat wisata yang telah menerapkan protokol kesehatan di tempatnya masing-masing.

 

Semoga ikhtiar ini bisa menjadi kebaikan untuk kita semua, terutama agar kita terhindar dari penyebaran Covid-19,” pungkasnya.

(Warin 02)

Saturday

Hari Ketiga Lebaran, Wanayasa Kembali Macet Sejak Siang

Awal kemacetan di Wanayasa pk. 14.00 WIB, baru macet searah dari Timur ke Barat. (Foto: W-03)

wartaindustri.id | PURWAKARTA –
Hari ketiga Lebaran, Sabtu (15/5/2021) Jalan Wanayasa kembali macet oleh kendaraan yang pulang piknik dari daerah Subang dan Bandung.


Jalan Wanayasa yang menghubungkan Pasar Rebo di Kabupaten Purwakarta dengan Sagalaherang dan Jalancagak di Kabupaten Subang tersebut, selama ini menjadi jalan "liliwatan" untuk para wisatawan yang akan piknik ke Ciater (Subang), Tangkubanparahu, Lembang (Bandung Barat), dan sekitarnya.

 

Kebanyakan para wisatawan lokal yang berasal dari Purwakarta, Karawang, Bekasi dan sekitarnya.

 

“Saya dari Cikarang, Kang,” kata Firmansyah, yang sedang beristirahat di trotoar area Situ Wanayasa.

 

Ia bersama dengan teman-temannya akan piknik ke Ciater berombongan dengan menggunakan sepeda motor.

 

Sejak subuh sudah banyak kendaraan yang melaju ke arah Subang. Tidak membuat kemacetan, karena mereka tidak berjalan beriringan. Jika pun ada, itu kebanyakan rombongan sepeda motor.

 

Sebagian dari mereka, beristirahat di Situ Wanayasa dan Alun-alun Wanayasa. Sehingga sejak pagi, kedua tempat tersebut tampak ramai.

 

Barulah pada siang hari, saat pulang piknik, mereka pulang hampir bersamaan. Itulah yang menyebabkan kemacetan di Jalan Wanayasa.

 

Pada hari ini (Sabtu – red) kemacetan dimulai sejak pukul 14.00 WIB. Lebih awal dari sehari sebelumnya (Jumat), yang dimulai pukul 15.00 WIB.

 

Awalnya, mobil tersendat dari Situ Wanayasa sampai Desa Babakan, sekitar dua kilometer. Namun titik kemacaten bertambah di daerah Galian, karena sebagian kendaraan dari arah Subang menggunakan jalan alternatif lewat Kampung Gandasoli, yang pintu keluarnya di Galian.

 

Sampai pukul 16.00 WIB kemacetan terjadi di dua arah, yang sebelumnya hanya dari arah Subang. Kini kemacetan juga terjadi dari arah sebaliknya.  Hanya tidak separah yang dari arah Subang.

 

Diperkirakan kemacetan akan berlangsung sampai selepas Isa, lebih lama dari kemarin yang berlangsung sampai selepas Magrib.

 

Diperkirakan, kemacetan serupa akan terjadi pada hari Minggu besok.

 

“Ini mah belum seberapa, Kang. Kemungkinan besok mah lebih dari ini, hari Minggu atuh. Biasana ge kitu,” kata Edi, pedagang yang biasa mangkal di Alun-alun Wanayasa. (warin 03) 

Thursday

Wisata Industri Karawang Bisa Berkembang, Syaiful Huda: “Asal Ada Inisiatif dan Terobosan Pemda”

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda. (Foto: MDS)

wartaindustri.id| KARAWANG –
Agar wisata industri di Kabupaten Karawang bisa berkembang, perlu ada inisiatif dan terobosan-terobosan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang.


Demikian dikatakan Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaifu Huda,  dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di  Hotel Mercure, Rabu (29/4/2021).


Karawang memiliki kawasan industri yang sangat besar, dan ini sangat potensial untuk dijadikan sebuah wisata industri. Untuk mewujudkan itu, perlu ada inisiatif dan terobosan-terobosan dari pemerintah daerah,” katanya.


Tambah Syaiful Huda, tidak mudah untuk mewujudkan konsep itu.  Kuncinya adalah inisiatif pemerintah daerah berkolaborasi dengan industri.


“Yang bisa dikembangkan apa saja sesuai dengan basis industri yang ada, tidak harus setiap hari tapi bisa seminggu sekali dibuka, hingga akhirnya anak-anak atau masyarakat umum mengetahui keberadaan wisata industrinya,” ucap Huda.


Menurutnya,  di negara-negara yang memiliki industri-industri besar oleh pemerintah dimanfaatkan menjadi wisata edukasi.


“Di negara-negara lain ketika ada korporasi besar, kawasan industri besar, di situ sekaligus ada wisata edukasi. Masyarakat bisa tahu persis, yang selama ini susah akses, jadinya masyarakat bisa belajar banyak di situ,” katanya lagi.


Dikatakan Huda, untuk mewujudkan itu semua butuh langkah-langkah inisiatif dan terobosan. Meskipun tidak gampang, tetapi dia meyakini bahwa Pemkab Karawang bisa.


Memang tidak mudah, lanjutnya, untuk mewujudkan itu membutuhkan kesabaran dan ketelatenan merangkai satu-satu jejarang baru.


“Tetapi saya meyakini karena ini menggunakan institusi pemerintah dalam hal ini Pemda, mestinya seluruh elemen, entitas yang ada di Karawang tunduk dengan apa yang menjadi bagian dari pengembangan Pemerintah Daerah,” tuturnya.


Politisi PKB dari Dapil Karawang, Purwakarta, dan Kabupaten Bekasi ini, meyakini bila konsep itu bisa terwujud,  akan menjadi  wahana ekonomi kreatif  bagi masyarakat Kabupaten Karawang. (MDS/Warin)

Friday

Wagub Jabar Resmikan Karedok sebagai Desa Wisata


wartaindustri.id SUMEDANG -
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meresmikan Desa Karedok, Kecataman Jatigede, Kabupaten Sumedang sebagai Desa Wisata, Kamis (8/4/2021).

 

"Pemda Provinsi Jabar berusaha meningkatkan ekonomi secara merata. Setiap daerah harus ada progres, antara lain dengan desa wisata," kata Pak Uu --sapaan Wagub Jabar.

 

Desa Karedok menyimpan potensi wisata yang luar biasa. Salah satunya adalah upacara-upacara adat yang bisa memikat wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Mulai dari Ngabeungket, Tutup Buku Guar Bumi, sampai Mapag Sri.

 

Selain itu, Desa Karedok memiliki cerita rakyat yang dapat memikat wisatawan untuk berkunjung, yakni menyajikan kuliner karedok, mulai dari karedok leunca, karedok terong, sampai karedok kacang panjang.

 

 Menurut Pak Uu, Desa Karedok pun memiliki homestay yang nyaman buat wisatawan. Dengan begitu, ia optimistis wisatawan akan betah tinggal di Desa Karedok.

 

"Ada homestay, rumah-rumah dipakai istirahat wisatawan. Sehingga wisatawan betah datang ke situ, terutama wisatawan keluarga," ucapnya.

 

Pak Uu pun menuturkan, desa-desa di Jabar memiliki potensi wisata yang besar. Pemandangan indah dan kekayaan budaya menjadi salah satu daya tarik desa-desa di Jabar.

 

Oleh karena itu, kata Pak Uu, Pemda Provinsi Jabar menargetkan setiap kabupaten/kota di Jabar memiliki 10 desa wisata.

 

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang Hari Tri Santosa, menyebut pembentukan desa wisata merupakan implementasi pembangunan yang dilakukan lewat pendekatan bottom up.

 

Hari pun meminta Pemda Provinsi Jabar untuk meningkatkan dan memperbaiki aspek 3A, yakni

aksesibilitas, amenitas, dan atraksi (aspek 3A), di Desa Wisata Karedok.

 

"Ada kerajinan tangan dari bambu, batok kelapa, belum lagi kuliner, hingga atraksi kesenian adat yang dapat ditampilkan," ucap Hari.

 

Kepala Desa Karedok Intab Wikarya Putra berharap dengan peresmian tersebut, kesejahteraan dan perekonomian di desanya akan meningkat.

 

"Dengan adanya pembangunan desa wisata, ini adalah pemanfaatan potensi yang ada," katanya.

 

"Dengan semangat tinggi kerja keras, kuat, dan kerja ikhlas, tetap bersemangat warga Desa Karedok swadaya untuk membentuk desa wisata dan desa mandiri," imbuhnya. ((Hms Jbr/Warin)

Empat Daerah di Jabar yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

Pantai Karapyak di Kabupaten Pangandaran. (Foto: Net)

wartaindustri.id | BANDUNG –
Ada empat daerah di Jawa Barat (Jabar) yang paling banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.


Keempat daerah itu adalah Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten Garut.


Hal itu berdasarkan data yang dirilis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar, seperti yang dilansir Antara, Jumat (2/4/2021).


Lebih lanjut Disparbud mengungkapkan, total ada 35.609.459 wisatawan yang telah berwisata ke berbagai objek wisata di Jabar sepanjang tahun 2020.


"Provinsi Jawa Barat kaya akan potensi wisata yang tersebar di 27 kota dan kabupaten. Pariwisata juga diharapkan menjadi tumpuan bangkitnya perekonomian di Jabar yang sempat anjlok akibat pandemi Covid-19," kata Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik.


Berikut empat daerah di Jabar yang menjadi tujuan favorit para wisatawan.


Pertama, Kabupaten Pangandaran. Kabupaten Pangandaran menjadi tujuan favorit para pelancong yang ingin menikmati keindahan pantai dan wisata alam lainnya.


Berdasarkan catatan Disparbud Jabar ada 3.939.992 wisatawan yang datang selama tahun 2020 lalu.


Adapun sejumlah objek wisata paling banyak dikunjungi yakni, Pantai Karapyak, Pantai Pangandaran, Pantai Batu Hiu, Citumang Bodyrafting, Cukang Taneuh dan Green Canyon.


Yang kedua ialah Kabupaten Bandung Barat. Wilayah yang terletak di utara Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat merupakan daerah paling banyak dikunjungi wisatawan selama 2020.


Disparbud Jabar mencatat ada 3.440.529 wisatawan baik domestik atau mancanegara.


Sejumlah objek wisata yang sering dikunjungi dan diunggah lewat media sosial antara lain, Maribaya Natural Hotspring, The Lodge Maribaya, Dago Dream Park, Farm House, Floating Market dan The Great Asia Afrika.


Yang ketiga Kota Bandung. Kota Bandung ialah Ibu kota Jabar yang sudah dikenal sebagai salah satu daerah favorit wisatawan.


Lokasinya yang strategis memberi kemudahan bagi wisatawan yang ingin sekadar menikmati kuliner khas Kota Kembang, berbelanja, atau sebagai daerah transit menuju objek wisata.


Disparbud Jabar mencatat, Kota Bandung jadi daerah yang dikunjungi 2.431.290 wisatawan pada tahun lalu.


Yang terakhir ialah Kabupaten Garut. Daerah yang berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat Kota Bandung, Kabupaten Garut jadi salah satu daerah yang punya daya tarik bagi wisatawan.


Adapun daerah yang dikenal dengan camilan dodol ini punya variasi objek wisata yang beragam. Dari mulai area pegunungan hingga pesisir pantai yang eksotik.


Sepanjang tahun 2020, Kabupaten Garut telah dikunjungi oleh 1.907.007 wisatawan domestik dan mancanegara.


Sejumlah destinasi wisata yang terfavorit antara lain, Kawasan Wisata Cipanas, Kawah Darajat, Pantai Santolo, Pantai Rancabuaya, dan Situ Bagendit. (ant/warin 03)

Monday

Kisah Carita, Pantai, Kulon Bestari dan Sampah

Bersih-bersih sampah di Pantai Sukajadi, Carita, Pandeglang. (Foto: Ist.)

Penulis: Hanifah Istiqomah


Sukajadi merupakan desa yang letaknya cukup strategis. Memiliki garis pantai sepanjang 2,73 km menjadikan desa ini sebagai desa wisata. Namun hal tersebut membuat desa yang berada di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang ini, menjadi desa dengan lingkungan rentan tercemar sampah.

 

Sampah rumah tangga mendominasi desa ini, karena belum adanya Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) dan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA). Selain itu banyaknya jumlah wisatawan menambah jumlah asupan sampah di desa ini.



Hanifah (kanan) sedang mengedukasi warga. (Foto: Ist.)

Banyaknya warga yang membuang sampah pada aliran sungai membuat sampah banyak terkumpul di muara laut. Kemudian bertemu dengan sampah wisatawan dan sampah laut lainnya, membuat jumlah sampah di desa ini cukup banyak.

 

Banyaknya sampah di desa tersebut membuat teman-teman Komunitas Kulon Bestari melakukan beberapa gerakan sejak bulan Januari 2021. Di antaranya Beach Clean Up, Edukasi Sekolah, Edukasi Warga (Door to Door dan Workshop) dan kegiatan lainnya. Pelaksanaan Beach Clean Up, dilakukan setiap bulan.

 

Dari data yang terkumpul terlihat  bahwa sampah yang mendominasi pada sekitaran pantai adalah 60% yakni sampah popok dan pembalut, selanjutnya adalah sampah plastik sekali pakai sebanyak 30%, dan 10%  adalah gabungan sampah lainnya.

 

Kegiatan dilakukan dengan melibatkan beberapa gabungan komunitas Kulon Bestari, KOMPAK (Kelompok Konservasi Masyarakat Pegiat Lingkungan), MAB  (Mata Air Banten), dan beberapa siswa dari SMA setempat.

 

Edukasi sekolah atau dikenal dengan BERTAUT sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Dilakukan per setiap bulan, sampai saat ini sudah di BERTAUT 3.0 dengan jumlah total siswa yang teredukasi sebanyak 201 siswa.

 

Selain edukasi sekolah dilakukan pula edukasi kepada warga setempat. Edukasi warga terbagi dua, Door to Door dan Workshop. Total warga yang sudah teredukasi 100 warga di Dusun Pagedongan dan Dusun Kasepen.

 

Edukasi yang diberikan lebih dititik beratkan pada “menghindari pembuangan sampah di aliran air” dan “pengurangan sampah plastik”.

 

Gabungan komunitas yang perduli kebersihan Pantai Sukajadi.

Kulon Bestari bersama KOMPAK dan Komunitas Rehabilitasi Pandeglang menyelenggarakan Workshop di Dusun Pagedongan  dengan tema pengelolaan sampah secara berkelanjutan pada Jum’at (26/3/2021).

 

Pembicara pertama dari perwakilan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten, Lukmanulhakim.

 

Dia menanggapi permasalahan sampah Desa Sukajadi serta menyampaikan tindak lanjut dan arahan kepada peserta untuk tetap konsisten menjaga lingkungan. Disampaikan juga sedikit bagaimana cara pembentukan Bank Sampah yang dapat dikelola secara mandiri oleh pemuda setempat.

 

Pembicara selanjutnya rekan dari Komunitas Rehabilitasi Pandeglang, Fikri Al Jufri. Fikri  merupakan penggagas dan ketua komunitas tersebut, menjelaskan bagaimana mereka mengatasi permasalahan sampah di daerah sekitar mereka.

 

Fikri juga menegaskan berulang-ulang bahwa “Banten bukan menara sampah”. Oleh karenanya sejak 2017 lalu hingga kini Fikri bersama teman-temannya aktif mengatasi sampah dengan membuat ecobrick yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain.

 

“Perlu keseriusan dan keberlanjutan dalam upaya mengatasi permasalahn sampah,” ujar Fikri.


Lanjut fikri, penting dilakukannya kolaborasi yang bersinergi  antara komunitas dan stakeholder yang ada, namun bukan sekadar seremonial semata.

 

Edukasi kepada masyarakat juga harus terus dilakukan agar masyarakat mampu mempersiapkan diri untuk selanjutnya pembentukan TPS (Tempat Pembuangan Sampah), 3R (reduce, reuse dan recyle).

 

“Hal tersebut guna menjadikan masyarakat lebih mandiri dalam mengelola sampah dan menjaga lingkungan, pungkasnya. (Red)


*Hanifah Istiqomah, penulis, tinggal di Pandeglang, Banten.

Ad Placement


Copyright © serberita

Teknologi