Perum Jasa Tirta II Wujudkan Nilai Pancasila Lewat Ketahanan Air Nasional
SERBERITA.COM || Purwakarta, PJT II – Dalam semangat memperingati Hari Lahir Pancasila, Perum Jasa Tirta II menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi menjaga ketahanan air nasional sebagai wujud cinta Tanah Air.
Melalui rangkaian kegiatan strategis yang dilakukan sepanjang minggu terakhir Bulan Mei hingga menuju Peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025, Perum Jasa Tirta II menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila bukan hanya dihayati, tetapi diwujudkan melalui kerja nyata demi kesejahteraan bangsa.
Beberapa kegiatan menunjukkan peran aktif Perum Jasa Tirta II dalam berbagai langkah penting, antara lain penandatanganan Akta Notaris Badan Usaha Pelaksana Sistem Penyediaan Air Minum (BUP SPAM) Kota Bandung sebagai bagian dari upaya kolaboratif dalam memperkuat infrastruktur layanan air bersih di Kota Bandung, dilanjutkan dengan dukungan terhadap pembangunan Intake Siltrap Lama sebagai solusi atas krisis air baku di Bekasi agar penyaluran dapat lebih optimal dan kontinu ke Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi, hingga penerapan Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) kepada para pemanfaat air di Wilayah Sungai Seputih–Sekampung agar pengelolaan SDA dapat dilakukan secara adil, transparan, dan berkelanjutan.
Menarik mundur sebelum kegiatan tersebut dilakukan, bahkan Perum Jasa Tirta II berkontribusi dalam panen raya kopi yang berlangsung di Wilayah Konservasi Situ Cimeuhmal, Kiarapayung, Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung. Semua inisiatif ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang Perum Jasa Tirta II dalam menjaga ketersediaan dan keberlanjutan air sebagai sumber kehidupan bangsa.
“Pancasila menuntun kita untuk menjadikan kerja sebagai ibadah kepada bangsa. Ketahanan air bukan sekadar isu teknis, melainkan bagian dari ketahanan nasional. Kami di PJT II percaya bahwa menjaga air berarti menjaga kehidupan,” ujar Direktur Utama Perum Jasa Tirta II, Imam Santoso.
Sementara Direktur Operasi dan Pemeliharaan Perum Jasa Tirta II, Anton Mardiyono, dalam sambutannya sebagai pembina Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang berlangsung di halaman Kantor Pusat Perum Jasa Tirta II pada Senin (2/6) pagi, menegaskan bahwa menjaga air bukan semata tugas teknis, melainkan panggilan ideologis sebagai insan Pancasila.
“Ketahanan air adalah salah satu bentuk Pancasilaisme yang paling nyata. Melalui air, kita bicara soal keadilan sosial, persatuan, keberlanjutan lingkungan, dan kemanusiaan. Setiap tetes air yang kami jaga adalah bukti pengabdian kami kepada nilai-nilai dasar bangsa ini,” ujarnya penuh keyakinan.
Anton yang menghadiri kegiatan peletakan batu untuk pembangunan intake Siltrap Lama Kota Bekasi, menekankan bahwa seluruh insan Perum Jasa Tirta II memiliki tanggung jawab moral untuk menjadikan Pancasila bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi sebagai panduan kerja, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan krisis air baku yang semakin kompleks. Upaya menjaga aliran air melalui rekayasa sistem, seperti pada proyek relokasi intake di Bekasi, adalah wujud nyata dari nilai gotong royong yang menjadi pilar Pancasila.
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak demi satu tujuan yakni memastikan air mengalir dengan baik hingga ke masyarakat. Kerja kolaboratif ini adalah bentuk nyata dari semangat persatuan Indonesia,” ungkap Anton.
Semangat Pancasila semakin lengkap dengan kontribusi Direktur Pengembangan Usaha Perum Jasa Tirta II, Dikdik Permadi Yoffana yang menyatakan bahwa inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan adalah bagian dari ikhtiar luhur menjaga ketahanan air nasional sebagai wujud cinta tanah air.
Dalam setiap langkah pengembangan usaha, tersimpan tekad untuk memastikan air terus mengalir bagi kehidupan, demi kejayaan bangsa. Dikdik menyoroti pentingnya transformasi bisnis yang adaptif dalam mendukung pembangunan nasional berbasis sumber daya air.
“Kami terus mencari terobosan dalam pengelolaan dan distribusi air, termasuk melalui skema BUP SPAM dan sinergi investasi. Ini adalah bagian dari kontribusi sektor BUMN dalam membangun masa depan Indonesia yang berdaulat atas airnya sendiri,” jelasnya.
Menutup semangat mendukung ketahanan air, Perum Jasa Tirta II juga terlibat dalam kegiatan panen raya kopi sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila, khususnya sila kelima 'Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia', dengan mengedepankan keseimbangan antara pengelolaan sumber daya alam dan kesejahteraan rakyat. Melalui kolaborasi yang berpijak pada semangat gotong royong dan cinta tanah air, Perum Jasa Tirta II menegaskan bahwa menjaga air berarti menjaga kehidupan, menjaga lingkungan berarti mewariskan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
“Kegiatan ini bukan hanya seremoni panen semata, melainkan representasi konkret dari nilai-nilai Pancasila yang hidup di tengah masyarakat yaitu gotong royong, keadilan sosial, dan cinta tanah air. Air yang dikelola dengan baik tidak hanya menjaga keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menjadi sumber penghidupan, penguatan ekonomi lokal, serta penopang ketahanan pangan dan energi. Dari ketahanan air, kita menumbuhkan kedaulatan bangsa. Dan dari kebun kopi rakyat yang tumbuh subur karena air yang terjaga, kita merayakan Pancasila sebagai dasar negara yang menjiwai kerja nyata untuk Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” ujar Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan Manajemen Risiko, Indriani Widiastuti.
Dengan semangat Hari Lahir Pancasila, Perum Jasa Tirta II bertekad untuk menjadikan pengelolaan air tidak hanya sebagai layanan teknis, tetapi sebagai panggilan kebangsaan. Juga menjadi cerminan tekad mengimplementasikan Asta Cita Pemerintahan dalam wujud Ketahanan Air Nasional. Sebab air adalah hak setiap warga, dan menjaganya adalah tanggung jawab bersama.
Post a Comment for "Perum Jasa Tirta II Wujudkan Nilai Pancasila Lewat Ketahanan Air Nasional"