serberita: Pendidikan
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Monday

UIN SMH Banten Tuan Rumah DIKLATPIMNAS II Mahasiswa PTKI se-Indonesia



SERBERITA.COM | SERANG BANTEN -  UIN SMH Banten menjadi tuan rumah acara DIKLATPIMNAS ke-II Mahasiswa PTKI se-Indonesia yang diadakan oleh Kemenag RI, di hotel Le Dian, kota serang, Banten. Senin (30/12/21).

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 10 hari, dimulai,  06 sampai dengan 15 Desember 2021,  diikuti oleh perwakilan mahasiswa PTKI se-Indonesia.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN SMH  Banten (Presma) Faiz Naufal Alfarisi,  mengapresiasi kegiatan DIKLATPIMNAS ke-II yang diadakan oleh Kemenag RI dengan tuan rumah Kampus UIN SMH Banten.

"Saya mengapresiasi betul kegiatan DIKLATPIMNAS Ke-II, dan mengucap syukur karena Kampus UIN SMH Banten dipercaya untuk menjadi tuan Rumah dalam kegiatan nasional ini."tegasnya..

Semoga dengan adanya agenda ini, menjadi wasilah untuk mencetak para pemimpin generasi muda yang unggul dan senantiasa mengamalkan ilmunya dengan tulus atas pembelajaran yang sudah di dapatkan.

Prof Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T, selaku Dirjen Pendis Kemenag RI, membuka acara DIKLATPIMNAS ke-II Mahasiswa PTKI se-Indonesia,  mengatakan bahwa DIKLATPIMNAS dirancang untuk mahasiswa agar bagaimana mempersiapkan pemimpin berikutnya.

"Acara DIKLATPIMNAS,  diadakan oleh Kemenag RI bekerjasama dengan UIN SMH Banten,  menjadi tuan rumah bertujuan untuk, How to be prepare the next leader.

Artinya dirancang untuk mempersiapkan pemimpin berikutnya bergenerasi dari waktu ke waktu.
(Ayom/Red)

Sunday

KKN Mahasiswa UNSIKA Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Bersama SLB Cahaya


Keterangan Poto : KKN Mahasiswa UNSIKA di SLB Cahaya, di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang

SERBERITA.COM | KARAWANG
Mahasiswa Universitas Karawang (UNSIKA ) bekerja sama dengan LPPM UNSIKA serta melibatkan 19 Mahasiswa, melakukan penguatan life skill untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Cahaya,  Kecamatan Batujaya, Karawang.

Upaya tersebut untuk memberikan tambahan bekal untuk masa depan yang akan dihadapi oleh anak-anak berkebutuhan khusus.

Dalam kegiatan tersebut, dikethui permasalahan keterbatasan gerak anak berkebutuhan khusus, menjadi motivasi LPPM UNSIKA  dalam mewujudkan program Senam Ceria Bersama ABK (SCBA)  2021. 

Ketua Kelompok  SCBA, Muhamad Farhan Amien, Minggu, (7/11) mengatakan 
tujuan diadakannya kegiatan ini, untuk membantu para pendidik dan orang tua dari anak berkebutuhan khusus ini, agar dapat melatih anak-anak berkebutuhan khusus memiliki motivasi diri untuk melakukan gerak.

Dalam program ini mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dalam membantu proses gerak anak berkebutuhan khusus yang ada di Kabupaten Karawang,  tepatnya di Kecamatan Batujaya.

Kelompok SCBA yang di ketuai oleh Muhamad Farhan Amien, akhirnya melakukan observasi dan pengabdian ke Sekolah Luar Biasa (SLB)  Cahaya Bangsa, Batu Jaya - Karawang.

Pada dasarnya, anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan layanan pendidikan. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau hambatan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional.

Seperti: autis, tunarungu, tunanetra, tunagrahita, tunalaras, tunadaksa, dan anak dengan ketunaan atau hambatan lain yang dapat berpengaruh secara signifikan pada proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain  seusia dengannya.

Anak berkebutuhan khusus seringkali dianggap sebagai pribadi yang tidak memiliki kemampuan tertentu.

 “Penyandang masalah yang kompleks,  secara kuantitas maupun kualitas, dan berbagai anggapan menyudutkan lainnya"tegas Farhan

Padahal sebagai manusia, anak berkebutuhan khusus memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang di tengah-tengah keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Mengingat berbagai anak berkebutuhan khusus mempunyai hambatan yang berbeda-beda, maka dibutuhkan penanganan berupa pendidikan dan layanan secara khusus. 

Jika anak berkebutuhan khusus mendapatkan pelayanan yang tepat, khususnya keterampilan hidup (life skill) sesuai minat dan potensinya, maka anak akan lebih mandiri. 

Namun, jika tidak ditangani secara tepat, maka perkembangan kemampuan anak mengalami hambatan dan menjadi beban orangtua, keluarga, masyarakat, dan negara.

Sebagai manusia, anak berkebutuhan khusus memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang di tengah-tengah keluarga, masyarakat, dan bangsa. 


Rabu, 17 November 2021 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok SCBA Universitas Singaperbangsa Karawang mengadakan sosialisasi dengan tema “Optimalisasi Kemampuan Anak Berkebutuhan Khusus dengan Senam Ceria Berbasis Fundamental Movement” 

Lokasi kegiatan bertempat di SLB Cahaya Bangsa, Desa Telukbango Kecamatan Batujaya – Karawang, dengan pemateri yang handal dalam bidang nya yaitu Awaludin S.Pd dan Horison Sirait, M.Pd,  pengurus SOINA Jakarta.

Tujuan diadakannya sosialisasi yaitu untuk memberikan informasi dan pengetahuan seputar anak berkebutuhan khusus, agar para guru, orang tua dan masyarakat sekitar bersama-sama untuk meningkatkan kebugaran dan stamina, mengetahui minat dan potensi, serta mengembangkan kemampuan gerak setiap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SLB Cahaya Bangsa melalui Senam Ceria berbasis fundamental.

Terdapat beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh anak berkebutuhan khusus (ABK), salah satunya yaitu senam. Senam adalah olahraga yang melibatkan beberapa gerakan tubuh yang membutuhkan kecepatan, kekuatan, serta keserasian gerak fisik. Senam juga dapat melatih tubuh dengan melakukan gerakan tertentu secara sengaja, sadar dan terencana, serta dilakukan secara sistematis. 

Adapun manfaat spesifik dari senam yaitu untuk membantu meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan serta menanamkan nilai mental spiritual kepada individu yang melakukannya.

Demikian dikatakan pemateri,  Awaludin, S.Pd. , Rabu (17/11/2021) saat itu.

Dia mengatajan bahwa  senam ceria memiliki beberapa tahapan, diantaranya yaitu pemanasan, inti, dan pendinginan.

Gerakan yang digunakan seluruh tahapan pada senam ceria merupakan gerakan yang sederhana dan diulang-ulang. Iringan musik yang dipilih untuk senam ceria adalah musik bertempo pelan namun ceria agar gerakan tetap dapat dilakukan dengan benar oleh anak berkebutuhan khusus atau ABK.

Melalui kegiatan sosialisasi senam ceria ini, diharapkan guru dan orangtua mampu memberikan pendidikan keterampilan (life skill) melalui senam ceria berbasis fundamental sehingga dapat merangsang gerak anak berkebutuhan khusus,  menjadi lebih aktif dan ceria.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar, guru dan orang tua menyambut dengan baik adanya sosialisasi.

 “Optimalisasi kemampuan anak berkebutuhan khusus dengan Senam Ceria Berbasis Fundamental Movement” ucapnya 

Terlihat dalam kegiatan tersebut, sebagian siswa Alanak berkebutuhan khusus,  pun turut hadir bersama orang tua masing-masing.
Tim SCBA yang diketua oleh Muhamad Farhan Amien dan 18 anggota lainnya.

Ending dari tujuan ini, dapat menambah wawasan dan memberikan pemahaman pada guru dan orangtua betapa pentingnya kebugaran dan perkembangan gerak Anak Berkebutuhan Khusus. Diharapkankn setelah ini, anak-anak berkebutuhan khusus dapat melakukan gerak-gerak dasar seperti lokomotor, non lokomotor dan manipulatif dengan kesadaran diri sendiri.

(Citra Resita)

Saturday

Rebranding UMKM IPB Goes To Field 2021 Bangkitkan Ekonomi di Masa Pandemi.


Kelompok Mahasiswa IPB Goes To Field (IGTF) 2021. 
(Poto IPB Goes To Field 2021)

SERBERITA.COM | BOGOR - Sekolah Vokasi IPB bekerja sama dengan LPPM IPB serta melibatkan 30 kelompok Mahasiswa Komunikasi, melakukan penguatan terhadap pelaku usaha. Upaya tersebut untuk memberikan penyelesaian  masalah yang dihadapinya dalam kebangkitan dimasa pandemi. 

Dari permasalahan pelaku usaha UMKM lingkar kampus IPB, menjadi motivasi LPPM IPB dalam mewujudkan program IPB Goes To Field (IGTF) 2021. 

Dikatakan Ketua Kelompok IGTF 5, Rizka Mutezah, 
tujuan dari diadakannya kegiatan ini, untuk membantu para pelaku usaha yang  perekonomiannya terdampak selama pandemi ini berlangsung. 

Dalam program ini mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif membantu dan memajukan UMKM di lingkar kampus IPB.

Kelompok IGTF 5 yang di ketuai oleh Rizka Mutezah, akhirnya melakukan penjajakan kepada kediaman Ali Hakim. Usaha yang dimiliki oleh Ali Hakim adalah Yoghurt Stick dengan merk D’Lifa Yoghurt. 

Pada saat seperti ini, jangkauan pemasarannya hanyalah toko kelontong dan warung-warung kecil di sekitar tempat produksi, padahal sebelum pandemi Ali Hakim menjajakan produknya melalui mitra hingga keluar bogor. 

Dikatakan oleh Ali Hakim, Sabtu (30/10/2021) sebelum pandemi D’Lifa Yoghurt memiliki agen di luar kota yang biasanya memasarkan produknya di sekolah dan kantor. 

Namun saat pandemi, sekolah dan kantor yang menjadi tempat pemasarannya tutup sehingga agen tersebut tidak memiliki pelanggan tetapnya lagi. 

D’Lifa Yogurt memiliki banyak tugas untuk memenuhi kelengkapan produknya, ketidaklengkapan produk yoghurt ini menjadi salah satu alasan mengapa Ali Hakim ragu untuk memasarkan produknya ke e-commerce. 

Dengan adanya permasalahan tersebut, tentu saja Ali Hakim tidak kehabisan cara untuk mempertahankan usahanya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menunjang kehidupan, namun usahanya tersebut tidak membuahkan hasil yang maksimal.

Untuk itu kelompok IGTF 5 membantu Ali Hakim agar usahanya dapat kembali stabil. 

Upaya yang dilakukan oleh kelompok IGTF 5 ini adalah memberikan edukasi mengenai penggunaan e-commerce, mencoba membuatkan desain label yang baru, dan membuatkan video branding sebagai bahan promosi produk D’Lifa Yoghurt. 

"Semoga strategi rebranding yg kami lakukan dapat memberikan dampak yang nyata sehingga membuat usaha D'Lifa Yoghurt kembali stabil dan produknya dikenal seluruh masyarakat Indonesia" ucap Ketua  Kelompok IGTF 5 Rizka Mutezah 
(Irsyad, Shakira)

Wednesday

Ratusan Sekolah di Jabar Akan Laksanakan Kurikulum Ekonomi Digital



SERBERITA.COIM | BANDUNG -
Ratusan sekolah di Jawa Barat akan menerapkan kurikulum ekonomi. Tujuannya untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang melek ekonomi digital.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi di Jalan BKR, Kota Bandung, Selasa, 23 November 2021, mengatakan sejak
Juni sudah kita lakukan sosialisasi dan penyusunan kurikulum.

"Jadi kurikulum itu sudah dilakukan dari Juni sampai September dan September sampai awal Desember ini," tegasnya ucap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi di Jalan BKR, Kota Bandung, Selasa (23/11/2021).

Dedi menuturkan kurikulum ini dikhususkan untuk sekolah tingkat SMK. Sebab, diketahui karakteristik SMK yang lulusannya siap untuk bekerja.

Tambahnya, total sekolah SMK di Jabar ada sebanyak 2.952 sekolah yang mana 288 di antaranya sekolah negeri. Sementara untuk kurikulum ekonomi digital, sejauh ini akan diterapkan di 206 sekolah SMK negeri lebih dulu.

"Di posisi yang lain, kita juga punya inovasi sekolah pencetak wirausaha. Selama ini SMK selalu dikaitkannya link and match. SMK dengan industri sehingga lebih banyak mendidik menjadi karyawan," kata dia.

Dengan adanya kurikulum ini yang bekerja sama dengan e-commerce diharapkan siswa di SMK setelah lulus bisa memiliki inovasi di bidang ekonomi digital. Terlebih lulusan

SMK mampu untuk membuka lapangan pekerjaan.

Sedangkan pemberlakuan kurikulum ini dilakukan dengan dimulai sosialisasi terhadap guru.

Sudah ada 406 guru mendapatkan pelatihan ekonomi digital.

"Jadi, pada saat bapak ibu gurunya mendapatkan pelatihan, itu dibuka link siapa saja siswa yang mendaftar untuk mengikuti pelatihan kurikulum digital," tutur Dedi.

Ekonomi digital, akan menjaga solusi bagi keluarga yang membuka usaha kecil menengah dan mikro (UMKM) yang sering menjadi kendala diantaranya.
(Ki/Red)

Tuesday

Guru Menjadi Elemen Penting Dalam Sistem Pendidikan Nasional



SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Dalam sesi perayaan Hari Ulang Tahun Hari Guru Nasional (HGN) , Ke 76, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto kembali mengingatkan hal yang berkaitan dengan penguatan komitmen bahwa guru merupakan elemen penting dalam sistem pendidikan nasional, Selasa, 23 November 2021 di BIC Purwakrta.

"Kita semua menyadari bahwa tanpa guru kelas-kelas tidak akan bisa melakukan pembelajaran tanpa pembelajaran anak-anak kita tidak akan menjadi apa-apa," kata Kang Ipung, begitu karib disapa.

Pada momentum peringatan HGN ini, pihaknya juga telah memberikan penghargaan kepada para Guru Honorer yang mengabdi lebih dari 20 tahun, 25 tahun, 24 tahun dan 20 tahun. "Dari mulai Guru TK, SD sampai SMP, kita kasih penghargaan kasih reward dan selain itu juga kita nanti akan berupaya memperjuangkan kesejahteraan mereka," kata Doktor Purwanto.

Dalam kegiatan dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan tersebut nampak hadir Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Ketua PGRI Kabupaten Purwakarta, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Penilik/Pengawas Se-Kabupaten Purwakarta, Kepala TK/SD/SMP/SMA/SMK Se-Kabupaten Purwakarta, Ketua dan Pengurus PGRI Cabang Se-Kabupaten Purwakarta
(Aw/Red)

IPB Goes To Field 2021 Mengedukasi Pemasaran UMKM Memanfaatkan Teknologi.



SERBERITA COM | BOGOR -  Sebanyak 30 kelompok mahasiswa Komunikasi Sekolah Vokasi IPB, ingin  mewujudkan visi dan misinya,  memperkuat  pelaku usaha dari persoalan yang dihadapinya 

Permasalahan dan kendala dalam situasi saat  ini, muncul motivasi dalam pelaksanaan IPB Goes To Field (IGTF) 2021 diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB University

Tujuannya,  membantu para pelaku usaha yang terdampak ekonomi selama pandemi berlangsung

Dikatakannya, kegiatan ini didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB University yang mewadahi Mahasiswa Komunikasi Sekolah Vokasi IPB untuk memiliki satu tujuan dalam membantu pelaku UMKM lingkar kampus. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan ilmu  tersalurkan untuk memecahkan solusi para pelaku usaha.

Kelompok IGTF 3 melakukan kunjungan serta identifikasi pada kediaman Sekaryati. 
Usaha yang dimiliki Sekaryati adalah Jahe Merah Instan.

Dikatakan Sekaryati, dua tahun masa pandemi, berdampak pada keadaan ekonomi yang kurang stabil.

Tentunya setiap insan menginginkan  yang terbaik. Berbagai upaya dilakukan untuk menunjang kehidupan.

Ketua kelompok IPB Goes To Field (IGTF) 3, Afifah Elsa, Senin, (23/11) mengatakan 
kemajuan teknologi yang pesat saat ini, banyak masyarakat mencoba untuk terjun dalam peluang bisnis. 

Mudah mudahan menurutnya, kehadiran  kelompok IGTF 3 mampu  membangkitkan usaha menjadi lebih baik.

Namun seiring berjalan waktu, kehadiran para pelaku usaha lain, bertambah pula tantangan dalam  meningkatkan pendapatan.

Permasalahan yang dihadapi pengusaha rata rata  konsumen tidak kunjung meningkat,  terbatas hanya untuk  wilayah bogor saja. 

Permasalahannya,  karena adanya keterbatasan sumber daya manusia (SDM)  dalam produksi Jahe Merah Instan.

Selama ini, Sekaryati melakukan sistem pemesanan atau pre order.

Usaha yang dimilikinya pun sempat terhenti, akibat situasi pandemi yang berdampak kepada ekonomi masyarakat rendahnya daya beli.

Upaya yang dilakukan sesuai dengan tujuan IPB Goes To Field. Dengan  melakukan  branding,  memperbarui kemasan, membuatkan logo, membuatkan iklan, membuatkan akun e- commerce untuk memperluas konsumen dan target pasar. 

Tujuannya untuk  menghasilkan branding Jahe Merah Instan milik Sekaryati, menjangkau khalayak pasar yang lebih luas


Memanfaatkn perkembangan teknologi yang semakin maju, memudahkan promo tanpa batas.

Kemudian kelompok IGTF 3 juga memberikan arahan kepada Sekaryati, dalam menggunakan media sosial dan pemanfaatan e-commerce dalam digital marketing. 

Supaya manfaat ini tidak dirasakan oleh sendiri, kelompok IGTF 3 turut andil dalam mencerdaskan masyarakat sekitar dalam penggunaan e–commerce.

Sehingga nantinya masyarakat juga dapat berbelanja dengan mudah serta memberikan manfaat serupa kepada pelaku usaha lainnya. 

Melalui pengabdian yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB University berharap dapat mendatangkan manfaat yang maksimal.
(Afrah)

Thursday

Inovasi Ramah Lingkungan Ala Dinas Pendidikan Purwakarta



SERBERITA.COM | PURWAKARTA -  Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, melakukan langkah inovasi  ramah lingkungan.  Mempertegas bahwa disekolah sudah tidak ada lagi sampah plastik, siswa setiap hari Kamis, membawa beras tidak dalam kantong plastik.

Akan tetapi diganti dengan Kanjut Kundang,  yang merupakan wadah dari kain. Kanjut Kundang  dibuat oleh siswa sendiri dari kain bekas.

Demikian dikatakan  
Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, Kamis, 28 Oktober 2021, di SMPN 7 Purwakarta.

Dia  menjelaskan program ini, masuk ke dalam 7 poe atikan istimewa yang mana menguatkan pendidikan karakter di Purwakarta.


Program sudah berjalan sejak tahun 2015 berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2015.

"Termuat dalam salah satu dari 7 poe atikan istimewa yakni Senin Ajeng Nusantara, Salasa Mapag Buana, Rebo Maneuh di Sunda, Kemis Nyanding Wawangi," kata Purwanto.

Menurutnya, hari Kamis merupakan hari kepedulian sosial yang mana siswa membawa segenggam beras untuk dikumpulkan di sekolah. Kemudian dibagikan untuk siswa yang kurang mampu di sekolah tersebut dan warga sekitar.

Dalam hal ini, inovasi dilakukan Dinas Pendidikan Purwakarta. Siswa membawa beras ke sekolah tidak lagi memakai plastik. Kita ingin membuat sekolah yang ramah lingkungan tidak boleh lagi ada plastik di sekolah," ujarnya.


Fungsi plastik diganti dengan Kanjut Kundang yang merupakan wadah dari kain. Kanjut Kundang ini dibuat oleh siswa sendiri dari kain bekas. Dinas Pendidikan juga mengarahkan agar Kanjut Kundang dibuat oleh siswa sendiri tidak boleh oleh orang lain.

"Harus dibikin oleh siswa sendiri sebagai pendidikan ketelatenan keuletan. Dijait manual (kecos) gitu ya. Membuat Kanjut Kundang ini juga sebagai prakarya keterampilan," kata Purwanto.

Jadi siswa di Purwakarta setiap hari Kamis membawa segenggam beras dengan wadah Kanjut Kundang. "Beras yang terkumpul nanti akan dibagikan menggunakan boboko yang terbuat dari bambu nggak boleh pakai plastiknya lagi," ujarnya.

Ia berharap gerakan ini dapat membantu warga yang kurang mampu di Purwakarta dan menjadi pendidikan karakter yang menanamkan nilai gotong royong dan nilai kepedulian sosial kepada anak-anak kita.

Ditempat yang sama, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengapresiasi pendidikan berkarakter yang dijalankan Dinas Pendidikan Purwakarta di lingkungan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Di antaranya yakni kegiatan sosial dari pelajar yang mengumpulkan beras di setiap hari Kamis, setiap minggunya.

 "Kegiatan ini akan membentuk karakter anak yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan sekitar sekolahnya," ujar Ambu Anne 

Kegiatan sosial dari anak-anak yang mengumpulkan beras di setiap hari Kamis tersebut sudah berlangsung cukup lama yakni sejak tahun 2015 yang mana dikenal dengan program beas kaheman atau program kamis berkah.

"Rata-rata terkumpul sampai 9,5 ton beras di setiap bulannya. Bahkan pernah terkumpul mencapai 21 ton beras pada bulan Ramadhan lalu. Luar biasa ini akan terus dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta," ujar Ambu Anne.

Beras yang terkumpul di sekolah kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar dan juga kepada anak yang membutuhkan di sekolah tersebut.

 "Jadi satu penerima manfaat bisa mendapatkan 5 sampai 10 kilogram beras," ujarnya.
(Disk/Yn)

Wednesday

KKMA Cikembar Menggelar Workshop Penilaian Akhir Semester



SERBERITA COM | SUKABUMI - Workshop pembuatan kisi kisi  soal Penilaian Akhir Semester ( PAS ), yang di selenggarakan oleh KKMA Cikembar di MA Assasul Islamiyah, Rabu 27 Oktober 2021, berjalan dengan sukses.


Hadir dalam kegiatan Workshop,  Sekjen KKMA Kabupaten Sukabumi, Ade Ridwan M.MP.d, 
Pengawas Bina KKMA Kecamatan Cikembar, Kepala Madrasah,beserta guru bidang studi diwilayah KKMA Kecamantan Cukembar.

Sekjen KKMA Kabupaten Sukabumi Ade Ridwan M.MP.d mengharapkan dengan adanya workshop, nantinya guru guru memiliki kemampuan secara karakter menjadi tauladan bagi siswanya.

Kedepannya semua elemen baik pendidik dan non pendidik, bisa meningkatkan kwalitas diri sebagai elemen madrasah, mulai dari stap,guru,wakil kepala madrasah,dan kepala madrasah.

Kedepan, semoga semua elemen madrasah dapat menerima tujangan lainnya, untuk menunjang dan meningkatkan kinerja semua elemen madrasah.

Pengawas Bina Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi, 
Akim Abdul Hakim, M.Pd,  mengharapkan khususnya guru bidang studi yang bertatap muka langsung dengan siswa  dalam  melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)   harus melaksanakan protokol kesehatan dengan melaksanakan  5M.

Sedangkan tujuan utama wokshop ini adalah untuk meningkatkan kwalitas guru madrasah, dalam pembuatan kisi kisi dan soal Penilaian Akhir Semester ( PAS). Dengan harapan setiap guru bidang studi bisa meningkatkan potensi diri, dalam pembuatan kisi kisi dan soal PAS dimasing masing madrasah.

Zenal Abidin, SPd. I, saat ditemui di ruang kerjanya mengucapkan terimakasih kepada Kemenag Kabupaten Sukabumi, KKMA Kabupaten Sukabumi, KKMA Wilayah Cikembar, yang sudah memberikan kepercayaan kepada lembaga yang dipimpinnya, sebagai tempat kegiatan workshop di  Assasul Islamiyah

Dia  mohon  maaf kepada peserta yang hadir tidak bisa memberi pelayanan yang maksimal kepada peserta yang hadir.
(Im/Red)

Tuesday

Bangunan SDN 1 Bayur Kidul Karawang Ambruk


SERBERITA.COM | KARAWANG -  
Gedung SDN 1 Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya kulon,  Kabupaten Karawang,  ambruk. Bangunan yang ambruk merupakan ruang belajar kelas 2.

Kepala sekolah SDN 1 Bayur Kidul Akhmad Holili menjelaskan bahwa ambruknya bangunan sekolah terjadi, Sabtu, 9 Oktober 2021, seputar pukul.18.30.

“Warga langsung melapor kepada saya, setelah dipantau hanya 1 ruangan yang ambruk yaitu ruang kelas 2. namun dampaknya ke bangunan ruang kelas di sebelahnya, ada yang retak-retak dan atapnya bolong, khawatir akan ambruk juga” cemasnya.

Berdasarkan informasi dari Kepala sekolah SDN 1 Bayur Kidul, bahwa bangunan ruang kelas 2 yang ambruk tersebut dibangun pada tahun 2010, sedangkan bangunan ruang kelas 3 di sebelahnya dibangun pada tahun 2006.


Akhmad melanjutkan, bahwa dirinya sudah mengajukan proposal sejak 6 bulan lalu melalui Korwilcambidik Kecamatan Cilamaya Kulon, akan tetapi belum juga diperbaiki dengan alasan tidak ada anggaran karena masih pandemi covid-19, hingga terjadinya atap dan bangunan sekolah ambruk.

“Untungnya tidak ada korban jiwa sewaktu kejadian, hanya menimpa atap rumah warga Bapak Casdam di sebelahnya, adapun kerugian yang dialami diperkirakan sekitar 1 juta rupiah dan sudah diganti rugi oleh pihak sekolah” terang Akhmad.

Korwilcambidik Cilamaya Kulon Hj. Popon Epon tak banyak bicara dan hanya membenarkan apa yang disampaikan Kepala sekolah SDN 1 Bayur Kidul Akhmad Holili.
(Hanny/Red)

11 Paket Pekerjaan Dinas Pendidikan Jadi Temuan BPK


SERBERITA.COM | KARAWANG -  Ada 11 temuan BPK di Dinas  Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang,  pada tahun 2020 yang katanya sudah diselesaikan.

Namun terlepas dari sudah  atau belum, banyak.pihak yang merasa  miris dengan kondisi bangunan sekolah di kota yang baru saja mendapat  predikat miskin.

Dede Nuryadi, pengamat sosial di kota berjuluk lumbung padi Jawa Barat, mengatakan  ditengah banyaknya bangunan sekolah yang rusak, bahkan ada yang ambuk, mempertegas Karawang,  Pemerintahnya harus segera memperbaiki tatakelola anggaran maupun ekoni rakyatnya.

Fasilitas belajar mengajar siswa kurang memadai, kursi dan meja bahkan lapuk tak terpakai, membuat proses belajar mengajar diawal pelajaran tatap muka (PTM) pasca Pandemi, sangat terganggu.

Selnjut mengatakan, 
Pandemi Covid-19 selama satu setengah tahun ini, mungkin jadi alasan kenapa banyak sekolah yang tidak terawat. 

Namun ditengah isu kurangnya perhatian Dinas Pendidikan kepada dunia pendidikan, nyatanya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang pada tahun 2020, banyak memperbaiki bangunan sekolah dan beberapa sarana penunjang sekolah.

Diantara pembangunan tersebut yakni pembangunan ruang kelas beserta perabotannya di SMPN 1 Ciampel, Rehabilitasi ruang guru SMPN 1 Karawang Barat, pembangunan RKB beserta perabotnya di SDN Curug IV dan beberapa pembangunan dan pengadaan lainnya.

Pembangunan tersebut bersumber dari dana Paket Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan berasal dari DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun 2020.

Akan tetapi pembangunan serta pengadaan sekolah yang disebutkan diatas, adalah pembangunan/pengadaan yang menjadi temuan BPK Provinsi Jawa Barat.

Total ada 11 pekerjaan dengan kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp. 128.859.590,75 .

Saat dikonfirmasi, Kepala Disdikpora Karawang, Asep Junaedi tidak menampik adanya temuan BPK tersebut, bahkan Asep dengan santainya menyebut temuan BPK ini sudah diselesaikan.

"Sudah diselesaikan pak", singkatnya, melalui pesan WhatsApp, Selasa (12/10/21).

Mengetahui temuan ini, Hendra Supriatna, SH, MH, Managing Partner Kantor Hukum Arya Mandalika akan mempelajari lebih lanjut. 

Dirinya mengatakan jika ada kerugian negara yang belum terselesaikan, pihaknya tidak segan untuk mengambil langkah hukum.

"Kita pelajari, dan jika ada kerugian negara kita laporkan. Kalau kerugian negara harus ada bukti oengembalian", ujarnya. 

Hendra juga merasa miris, ditengah banyaknya bangunan sekolah yang rusak, namun nyatanya proyek pembangunan/pengadaan di Dinas Pendidikan Karawang jadi temuan BPK.

"Ini kan miris, bagaimana bangunan sekolahan di Karawang akan bagus, jika dilihat dari pekerjaan 11 paket saja jadi temuan", pungkasnya.
(Hny/Red)

Monday

Hari Ini SMPN 51 Duren Sawit Jaktim Mulai PTM

Keterangan Foto : Wakil2 Kepala Sekolah
Pak Hermansyah & ibu Mulyani didampingi oleh Ketua Komite Sekolah SMPN 51 JAKARTA
Ir.Agung Karang

SERBERITA.COM | JAKARTA -  Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) SMPN 51 Duren Sawit Jakarta Timur, mulai hari ini, 11 Oktober 2021, dilaksanakan sesuai aturan PPKM dengan  kapasitas sekolah  dan menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes) 

Demikian dikatakan Ketua Komite Sekolah SMPN 51 Duren Sawit, Jakarta Timur,  Ir. Agung Karang, juga menjabat Ketua PW Media Independen Online (MIO) Indonesia Provinsi DKI  Jakarta.

Selanjutnya dia mengatakan,  bahwa 
" Komite sekolah sebagai perwakilan dari orang tua siswa sangat menyambut baik dan mendukung dengan dilaksanakannya PTM sehingga peserta didik mempunyai semangat baru dalam proses belajar mengajar dan bisa berinteraksi bersama temanya dan saling mengenal serta mengetahui lingkungan sekolahnya" tegasnya 

Selain itu kalau proses belajar mengajar  sistem daring  (PJJ) sepertinya kurang maksimal dan ada banyak kendala seperti  signal terganggu, quota penerimaan/penyerapan yang kurang maksimal, situasi emosional orang tua dirumah yang mendadak jadi guru dan sudah pasti kurang mengerti maupun masalah guru " ucap Agung Karang.

Kepala sekolah SMPN 51,  Dedeh Yulianingsih M.Pd, mengatakan bahwa 
hari ini,  Senin,  11 Oktober 202,  SMPN 51 Duren Sawit, Jakarta Timur, mulai  melaksanakan PTM.

Dikatakannya, hampir sepekan pihaknya melaksanakan persiapan sambil  mengecek  kesiapan prokes.

" Proses PTM hari ini,  hanya diikuti oleh klas 7.1 sampai dengan klas 7.8. Diruang klas masing masing  di lantai 4."ujar Kepsek.

Sedangkan  peserta didik yang hadir dari daftar absen no 1 s.d no 18, dan Sliswa hanya menerima dua  mata pelajaran. 

Tiap satu mata pelajaran durasinya 35 menit, " Jadi pulang sekolah agar dijemput oleh orang tuanya jam 10.10 WIB" Ucap ibu Dedeh.

Hadir dalam PTM pertama,  Wakil  Kepala Sekolah SMPN 51,  Hermansyah MP.d, Yuwono MP.d dan Mulyani SP

Intinya dalam PTM ini adalah  pelaksanaan Prokes yang har PTM hrus mengacu kepada peraturan pemerintah 

Teknisnya adalah  mulai dari pintu gerbang sekolah dimana orang tua tidak boleh masuk hanya mengantar anak sampai pintu gerbang.

Setelah itu para siswa wajib mencuci tangan, terus cek suhu badan dengan thermogun otomatis lanjut isi absen dengan pulpennya sendiri.

Setelah itu dilaksanakan, siswa laki laki  ke tangga sebelah kiri dan siswa wanita ke tangga sebelah kanan.

Dijelaskan pula oleh 
Kepala T.U,  Sormin,  untuk  klas 8 PTM dilaksanakan pada hari Rabu dan klas 9 pada hari Jumat.
(Aha/Ak)

Hari ini 208 SD dan 56 SMP di Purwakarta Gelar PTM



SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Mulai hari ini, Senin 6 September 2021, sebanyak 208 SD dan 56 SMP pada 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta telah menggelar sekolah dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Ke-14 kecamatan tersebut dinyatakan bukan berstatus zona merah Covid-19. Sementara, untuk Kecamatan Purwakarta Kota, Bungursari, dan Jatiluhur belum dapat pergi ke sekolah sebab masih berstatus zona merah.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dan Forkopimda serta Kepala Dinas Pendidikan setempat berkesempatan memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara terbatas di SDN 1 Ciwareng dan SMPN1 Babakancikao.

Menurut Ambu Anne, pada dasarnya pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah sudah berjalan dengan baik. Anak-anak juga sudah paham prokes. Ia juga mengapresiasi inovasi dompet sehat yakni dompet yang disiapkan orangtua siswa yang isinya hand sanitizer, cadangan masker, sapu tangan, dan kayu putih.

"Sekolahnya juga kapasitas masih 50 persen jadi memang ada shift. Hari ini kita lihat mereka satu bangku satu anak, mudah-mudahan berjalan dengan baik," ujar Ambu Anne.

Ia menyatakan akan melakukan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) selama 2 minggu kedepan. "Bila gelombang satu ini lancar, maka gelombang kedua akan menyusul," demikian Ambu Anne. (Red)

Ad Placement


Copyright © serberita

Teknologi