Tuesday
11 Paket Pekerjaan Dinas Pendidikan Jadi Temuan BPK
Monday
Hari Ini SMPN 51 Duren Sawit Jaktim Mulai PTM
Keterangan Foto : Wakil2 Kepala Sekolah Pak Hermansyah & ibu Mulyani didampingi oleh Ketua Komite Sekolah SMPN 51 JAKARTA Ir.Agung Karang |
Hari ini 208 SD dan 56 SMP di Purwakarta Gelar PTM
Saturday
Kadisdik Purwakarta: “KBM Tatap Muka Mulai Tahun Ajaran Baru”
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan Kadisdik Purwakarta, Purwanto, di Kecamatan Bungursari. (Foto: W-02) |
wartaindustri.id| PURWAKARTA - Uji coba tatap muka kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kabupaten Purwakarta, dilaksanakan di Kecamatan Bungursari, Jumat (28/5/2021). Sedangkan uji coba secara meneyeluruh akan dilaksanakan di Kecamatan Maniis dan Sukasari.
"Hari ini, satu sekolah untuk SDN dan satu lagi untuk SMPN. Semuanya di Kecamatan Bungursari, uji coba harus menerapkan standar prokes. Jumlah siswa hanya 50 persen yang hadir," kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, di Kecamatan Bungursari, Jumat (28/5/2021).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta, Purwanto, di tempat yang sama menegaskan, bahwa KBM tatap muka di Kabupaten Purwakarta akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2021/2022.
“Ibu Bupati sudah mendatangi, menyetujui,” tegasnya.
Pengawas Gugus 1 dan 2 Korwil /PTD Pendidikan Bungursari, Ade Nurbaeti dan Kuswara, di tempat yang sama, mengatakan bahwa masalah teknis sudah siap untuk melaksanakan KBM.
Diakuinya bahwa desakan orang tua siswa sudah menguat agar pihak sekolah segera melaksanakan KBM.
“Alhamdulillah,
kami dipercaya untuk melaksanakan uji coba KBM dengan standar
pencegahan Covid-19,” kata Ade Nurbaeti. (Warin 02)
Wednesday
Fakultas Teknik Unpas Buka Pendaftaran Gelombang II, Begini Caranya
Kampus Fakultas Teknik Unpas di Jalan Setiabudi, Bandung. (Foto: Net) |
wartaindustri.id | BANDUNG – Fakultas Teknik (FT) Universitas Pasundan (Unpas) Bandung membuka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022 Gelombang II, 26 April 2021 – 3 Juli 2021.
Fakultas Teknik Unpas mempunyai enam program studi (prodi) yang berlokasi di Jalan Setiabudi No.193 Bandung, yaitu:
- Prodi Teknik Pangan berdiri tahun1961 (Akreditasi A).
- Prodi Teknik Industri berdiri tahun 1962 (Akreditasi A).
- Prodi Teknik Mesin berdiri tahun 1981 (Akreditasi A).
- Prodi Teknik Lingkungan berdiri tahun 1992 (Akreditasi A).
- Prodi Teknik Informatika berdiri tahun 1993 (Akreditasi B).
- Prodi Teknik PKWT berdiri tahun 1995 (Akreditasi A).
Sebagai Institusi Perguruan Tinggi Unpas sudah mendapatkan Akreditasi “A".
Jadwa penerimaan mahasiswa baru Fakultas Teknik Unpas tahun akademik 2021/2022 Gelombang II, sebagai berikut:
- Pendaftaran: tanggal 26 April 2021 sampai tanggal 3 Juli 2021
- Ujian saringan masuk: tanggal 4 Juli 2021
- Pengumuman: tanggal 6 Juli 2021
- Regristrasi: tanggal 6 Juli 2021 s/d 14 Agustus 2021
- Pendaftaran OPMB: tanggal 6 Juli 2021 s/d 14 Agustus 2021
Untuk Gelombang III Pendaftaran tanggal 6 Juli 2021 s/d 14 Agustus 2021
Prosedur Pendaftaran:
A. Online dengan prosedur sebagai berikut:
- Calon mahasiswa baru mengunjungi, https://www.teknik.unpas.ac.id/ dan http:/www.pmb.unpas.ac.id/mengisi: identitas dan selanjutnya mencetak bukti daftar.
- Membayar biaya pendaftaran calon mahasiswa S1 sebesar Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah) melalui Bank Mandiri sesuai dengan petunjuk pembayaran bisa dilihat di bukti pembayaran pada saat Anda melakukan pendaftaran Online (Sebelum transfer harap mengakses web: Portal PMB Online)
- Mengunjungi kembali Portal PMB Online, login dengan no. kwitansi dan password di bukti pendaftaran (dari butir a di atas), lanjutkan pengisian data (sekolah asal, pilihan jurusan). Selanjutnya cetak kartu Ujian Saringan Masuk Unpas dan tempelkan pas foto 2×3
B. Atau dapat dilakukan di Sekretariat Pendaftaran
:
a. Lokasi Pendaftaran Program S1:
- Kampus I (Jl. Lengkong Besar No. 68, Bandung)
- Kampus II (Jl. Tamansari No. 6-8, Bandung)
- Kampus IV (Jl. Dr. Setiabudhi No. 193, Bandung)
b. membawa 1 (satu)
lembar Pas Foto 2×3
Untuk lebih jelasnya klik
https://www.teknik.unpas.ac.id/atau www.pmb.unpas.ac.id lalu klik download
(Brosur Unpas 2021/2022, Biaya Kuliah 2021/2022, Panduan Pendaftaran PMB). (ant/w-03)
Tuesday
Kecewa pada Bupati dan Kadisdik, Guru Honorer Bekasi Gelar Aksi Cap Jempol Darah
Sejumlah guru honore di Bekasi menggelar aksi Cap Jempol Darah di depan Kantor Komnas HAM, Senin malam. (Foto: BP Net) |
wartaindustri.id | JAKARTA – Sejumlah guru honorer yang tergabung dalam Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kabupaten Bekasi menggelar aksi Cap Jempol Darah di depan Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di jalan Latuharhary, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Senin (3/5/2021) malam.
Aksi yang digelar dalam bingkai Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 itu, merupakan bentuk kekecewaan mereka kepada Bupati Bekasi dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi.
“Aksi ini digelar sebagai bentuk kekecewaan para guru honorer terhadap kondisi dunia pendidikan yang semakin carut marut di Kabupaten Bekasi,” kata Ketua FPHI Kabupaten Bekasi, Andi Heryana, Senin (3/5/2021).
Lanjut Andi, terlebih sikap arogan yang kerap ditunjukkan oleh Kepala Disdik Kabupaten Bekasi, Carwinda, serta tidak adanya transparansi sehingga tata kelola dan tupoksi para pejabatnya amburadul.
“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memperbaikinya sebagai masyarakat Kabupaten Bekasi. Apalagi bagi mereka yang menjadi pelaku di dunia pendidikan. Miris kami melihat kenyataan tersebut,” imbuhnya.
Ia berharap ada perubahan ke arah yang lebih baik, tapi kenyataannya terkesan ada pembiaran dari Bupati Bekasi terhadap semua kecarutmarutan dunia pendidikan tersebut.
Menurutnya, sikap kritis yang kerap ditunjukkan oleh anggota FPHI dianggap musuh bagi Pemkab Bekasi. Hal tersebut ditunjukkan oleh Disdik yang kerap meneror, akan memberhentikan guru honorer mengajar di sekolah, hingga honor mereka yang belum juga dibayarkan sejak bulan Januari.
“Dalam kondisi pandemi dan dalam menjalankan ibadah puasa bulan suci Ramadan serta menghadapi Hari Raya Idul Fitri, tega-teganya gaji atau jasa tenaga kerja kami ditahan hanya karena vokal dan bersuara lantang memberikan kritik kepada pemerintahan saat ini,” katanya.
Menurutnya, terkesan ada pembiaran dari Bupati Bekasi terhadap perilaku bawahannya, khususnya terhadap Kadisdik Kabupaten Bekasi, Carwinda.
“Kami meminta agar hak kami selama ini empat bulan lamanya wajib dibayarkan. Ini bukan keteledoran tapi ini skenario dan pembiaran terhadap hal itu,” tegas Andi.
Nantinya, lanjut Andi, bubuhan cap jempol darah tersebut akan diberikan kepada Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja sebagai hadiah Hardiknas 2021 dari para GTK Non ASN tersebut. (ek/li/warin 03).
Monday
Hardiknas 2021, Jabar Luncurkan Tiga Inovasi Pendidikan
Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum. (Foto: Humas)
wartaindustri id| KOTA BANDUNG - Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menjadikan
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 sebagai momentum untuk meluncurkan
tiga inovasi di bidang pendidikan, yakni Aplikasi Sistem Informasi Lapor
Penahanan Ijazah (Silapiz), Pekan Pengambilan Ijazah, dan Jabar Eksis (Ekspose
Karya Siswa).
Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum meluncurkan
ketiga inovasi tersebut via konferensi video dari Kabupaten Tasikmalaya, Minggu
(2/5/2021).
Dalam sambutannya, Pak Uu - sapaan Wagub Jabar- mengatakan bahwa inovasi tersebut
merupakan upaya Jabar dalam mendukung Merdeka Belajar.
"Semoga inovasi ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat
Jabar," kata Pak Uu.
Menurut Pak Uu, Hardiknas 2021 harus dimaknai semua pihak
untuk bersama-sama dan bahu-membahu mencetak generasi berdaya saing tinggi dan
berkarakter baik. Itu dapat terwujud apabila semua pihak berkomitmen dan
berkolaborasi menghadirkan pendidikan yang berkualitas.
"Yang harus kita persiapkan tidak hanya dengan
intelektualitas, tidak cukup hanya melahirkan cendekiawan-cendekiawan, tapi
juga disamping memiliki keilmuan yang bersifat duniawi, kita harus persiapkan
pendidikan yang bersifat ukhrawi," ucapnya.
Pendidikan bersifat ukhrawi perlu dipersiapkan karena
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tidak hanya mengenai teknologi
dan pendidikan, tapi juga moral, keagamaan, dan budi pekerti perlu
ditingkatkan. Tujuannya untuk melahirkan generasi yang juara lahir dan batin.
"Sesuai dengan visi kita, Jabar Juara Lahir dan Batin.
Tidak hanya lahir yang akan dikejar dan diperjuangkan, tetapi batin pun harus
diperjuangkan supaya ada keseimbangan," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dedi Supandi
mengatakan, pihaknya berkomitmen mewujudkan merdeka belajar yang bermuara pada
kabagjaan siswa dan menjadi
manusia Jabar yang juara lahir dan batin.
Tiga inovasi yang diluncurkan, menurut Dedi, menjadi salah
satu bentuk komitmen Pemprov
Jabar mendukung merdeka belajar.
"Tiga program inovasi tersebut adalah upaya kita
mendukung Merdeka Belajar yang diluncurkan dalam momentum Hardiknas tahun
ini," kata Dedi.
Dedi menjelaskan, aplikasi Silapiz akan memudahkan peserta
didik melaporkan penahanan ijazah yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
Padahal ijazah adalah salah satu hak anak yang harus dipenuhi. Saat ini, sudah
ada sekitar 93 persen ijazah yang terdistribusi.
Sedangkan Pekan Pengambilan Ijazah bertujuan untuk
memastikan siswa mengambil ijazah tepat waktu. Banyak siswa yang sudah lulus,
tetapi tidak segera mengambil ijazah dengan berbagai alasan. Salah satunya
sudah bekerja di luar negeri.
"Melalui program ini, dari tanggal 3 sampai satu bulan
ke depan, ijazah lulusan tahun 2021 akan diterima oleh peserta didik secara
keseluruhan," ucap Dedi.
Dedi juga menuturkan, Jabar Eksis 2021 merupakan gerakan
untuk mendorong peserta didik di Jabar percaya diri menampilkan karya-karya
mereka.
"Sehingga, karya itu diharapkan mampu bermanfaat, baik
bagi dirinya, sekolah bahkan masyarakat untuk membangun desa," katanya.
Tiga karya peserta didik ditampilkan dalam Peringatan Hardiknas 2021 Tingkat Provinsi, yakni Fashion Show dan Make up Artist dengan tema "Art of Shiburi" karya siswa SMKN 9 Bandung, Topi Ramah Lingkungan (LOOKAT) karya siswa SMAN 11 Bandung, serta Aplikasi Team Talk dan BBI Radio Streaming untuk Pembelajaran Jarak Jauh dari SLBN A Pajajaran. (Hms Jbr/Warin)
Sunday
Soroti Biaya Pendidikan hingga Kasus Tahan Ijazah, Wagub Jabar Ancam Cabut Izin Sekolah
Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum. (Foto: Humas)
wartaindustri.id | BANDUNG -
Hari ini 2 Mei 2021, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional yang
merupakan sebuah momentum untuk memperkuat komitmen seluruh insan pendidikan
akan penting dan strategisnya pendidikan bagi peradaban dan daya saing bangsa.
Di tahun 2021 ini, kita semua masih berada di tengah krisis pandemi COVID-19 dan dampaknya kepada bidang pendidikan adalah tidak bisanya dilakukan pembelajaran secara tatap muka, tetapi biaya yang masuk tetap harus dipenuhi oleh seluruh masyarakat.
DPW PSI (Dewan Pimpinan Wilayah Partai Serikat Indonesia) Jawa Barat mendapat ratusan aduan dari orang tua terkait penahanan ijazah siswa oleh sekolah karena menunggak biaya pendidikan.
"Jumlah tunggakan siswa bervariasi, ada yang Rp350 ribu hingga Rp6 juta. Di antaranya ada yang SMP, MTs, MA, SMK, SMA, negeri maupun swasta," tutur Ketua DPW PSI Jawa Barat Furqan AMC.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat sangat menyayangkan di masa pandemi ini masih banyak lembaga pendidikan yang tetap melakukan penahanan ijazah karena akan menghambat pendidikan anak.
Ia meminta Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk melakukan tindakan tegas kepada mereka.
Menurutnya, hal itu harus menjadi bahan evaluasi, jika perlu memanggil ketua yayasan atau kepala sekolahnya.
“Niat Anda membuat lembaga pendidikan itu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa atau memang niatnya mencari keuntungan? Kalau memang mereka niatnya mencari keuntungan, kita evaluasi izinnya kalau perlu ditutup karena sangat memberatkan masyarakat, sehingga ada kecemburuan," ucap Uu pada saat acara Hari Pendidikan Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat secara virtual, Minggu (02/05/2021).
Selain penahanan ijazah, biaya pendaftaran siswa baru saat ini masih tergolong sangat mahal hingga mencapai Rp10-15 juta untuk bisa masuk ke sekolah, diperlukannya evaluasi yang disesuaikan dengan fasilitas yang didapat ketika anak masuk sekolah.
"Saya berharap kepada Dinas Pendidikan, untuk mengevaluasi lembaga atau sekolah yang memberikan biaya pendaftaran yang sangat fantastis. Kami sering dikeluhkan oleh masyarakat, di satu sisi masyarakat ingin memiliki anak cerdas yang hebat, pendidikan yang normal, fasilitas yang bagus tapi di sisi lain terkendala oleh biaya yang mahal," tambah Uu.
Untuk melancarkan proses evaluasi tersebut, Uu meminta bantuan kepada seluruh lapisan masyarakat agar melapor kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai biaya pendidikan yang masih mahal dan memberatkan karena pendidikan ini adalah hak seluruh masyarakat.
"Pemprov Jawa Barat akan mengevaluasi dan saya minta informasi kepada masyarakat yang merasa keberatan atau sekolahnya dekat tapi biayanya mahal harus lapor kepada kami. Insyaallah kami akan panggil, akan kami undang sekolahnya dan langsung kami tanya maksudnya," tutup Uu. (Warin)
Saturday
Semakin Pasti, Unsika Bakal Punya Fakultas Kedokteran
Penandatanganan Pejanjian Kerja Sama pendirian Fakultas Kedokteran Unsika (Foto: Net) |
wartaindustri.id | KARAWANG – Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang (Unsika) tak lama lagi akan mempunyai Fakultas Kedokteran.
Semakin mendekati
kepastian setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berisi tentang
Kepaniteraan Rumah Sakit dan Pendirian Fakultas Kedokteran Unsika antara
Unsika dengan RSUD Karawang, RS Paru Karawang, dan Pemda Karawang, Jumat
(30/1/2021).
Perjanjian Kerja
Sama tersebut ditandatangani langsung oleh Rektor Unsika Prof. Dr. Sri Mulyana,
Ak., CA, Direktur RSUD Karawang dr. Endang Suryadi, Direktur RS Paru Karawang,
dr. Hj. Annisah, M. Epid, dan Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana, yang turut
menandatangani sebagai saksi.
Menurut Rektor
Unsika, Prof. Dr. Sri Mulyani, perjanjian kerja sama itu diharapkan dapat
membentuk kemitraan pada bidang pelaksanaan, pengembangan, dan peningkatan mutu
Pendidikan Kedokteran terutama pada Fakultas Kedokteran yang akan didirikan
oleh Unsika.
“Sedangkan ruang
lingkup perjanjian kerja sama ini berisi tentang saling support antara Unsika,
RSUD, RS Paru, dan Pemda dalam penyelenggaraan Fakultas Kedokteran Unsika
nantinya,” katanya.
Lanjut Sri
Mulyani, ruang lingkup lain dari PKS yang ditandatangani adalah pemanfaatan
bersama fasilitas dan sarana yang dimiliki oleh para pihak yang bekerja sama,
baik fasilitas yang dimiliki rumah sakit, maupun fasilitas yang nantinya akan
dibangun untuk fasilitas Fakultas Kedokteran Unsika.
“Tak hanya itu,
perjanjian kerja sama ini juga berisi tentang kerja sama dalam proses
pengajaran, pengembangan ilmu kedokteran, dan juga pengabdian kepada masyarakat,”
tambahnya.
Acara ini juga
menjadi momen untuk Unsika dalam menunjukkan prestasi-prestasi yang telah
diraih seperti peringkat prestasi mahasiswa, peringkat klasterisasi perguruan
tinggi, dan peringkat penelitian dosen.
Dalam acara ini
juga Cellica Nurrachadiana menyampaikan capaian 100 hari kinerja ketika
terpilih kembali menjadi Bupati Karawang. (rls/BP/warin 03)
Friday
Sambut May Day dan Hardiknas, BP Jamsostek Purwakarta Salurkan Beasiswa Program JKK dan JKM
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika. (Foto: Ist.)
wartaindustri.id | PURWAKARTA - Menymbut Hari Buruh (May Day) dan Hari
Pendidikan Nasional (Hardiknas) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Purwakarta salurkan beasiswa untuk anak-anak
yang orang tuanya masuk dalam program JKK dan JKM.
Bertempat di Bale Maya Datar Komplek Pemkab Purwakarta,
Jumat 30 April 2021, penyaluran beasiswa tersebut langsung diserahkan oleh
Kepala Cabang BP Jamsostek Purwakarta, Herry Subroto dengan disaksikan Bupati
Purwakarta, Anne Ratna Mustika.
Herry Subroto menyampaikan penerima manfaat ini ialah mereka
yang orang tuanya merupakan peserta aktif dengan masa kepesertaan minimal tiga
tahun dengan satu nomor kepesertaan dan satu nomor NIK.
"Jumlah penerima manfaat itu 170 tenaga kerja terdiri
dari 15 orang kasus jaminan kecelakaan kerja (JKK), 155 orang kasus jaminan
kematian (JKM), kemudian kami berikan juga beasiswa ke 283 anak
se-Purwakarta," ujarnya.
Adapun besaran manfaat beasiswa anak yang diterima semuanya
beragam sesuai tingkatan pendidikannya. Seperti
pendidikan taman kanak-kanak dan sekolah dasar Rp1,5 juta per tahunnya, SMP Rp2
juta per tahun, SMA Rp3 juta per tahun dan perguruan tinggi
Rp12 juta per tahun.
"Insya Allah program ini berkelanjutan. Kemarin memang
sempat tertunda untuk salurkan program ini karena aturan teknisnya belum turun.
Jadi, sekarang tidak ada alasan bagi anak-anak pekerja yang orangtuanya
meninggal jika tak bisa sekolah karena keterbatasan ekonomi. BP Jamsostek siap
bantu bagi orangtuanya peserta jamsostek," ujarnya.
Sementara, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menyambut
baik program dari BP Jamsostek ini. Ia mengucapkan terima kasih dan memberikan
apresiasi kepada badan penjamin sosial ketenagakerjaan tersebut.
Ambu Anne –
sapaan Bupati Purwakarta, menuturkan sebanyak 283 anak dapat bantuan
yang orang tuanya alami kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Mereka semua
anak-anak Purwakarta.
“Saya
berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan. Penyaluran ini momennya tepat
sekali karena besok akan ada may day dan kemudian Hari Pendidikan Nasional
(Hardiknas)," demikian Ambu Anne. (Warin)
Thursday
Berbagi Berkah Ramadan, Disdik Purwakarta Distribusikan 17,5 Ton Beras Hasil Rereongan
Kadisdik dan Bupati Purwakarta membagikan beras hasil rereongan Keluarga Besar Disdik. (Foto: Disk)
wartaindustri.id | PURWAKARTA – Keluarga Besar Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten
Purwakarta siap mendistribusiakan 17,5 ton beras, yang merupakan hasil rereongan
keluarga besar Disdik di 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Purwakarta..
Beras hasil rereongan tersebut, kemudian dibagikan kepada warga dan pelajar yang kurang mampu di wilayah masing-masing.
Kepala Disdik Kabupaten Purwakarta, Dr. Purwanto mengungkapkan, sejauh ini dinas yang dipimpinnya telah mengumpulkan bantuan yang sifatnya sukarelawan, tidak ada paksaan. Bantuan hadir dan lahir dari sekolah untuk lingkungan sekolah dengan didasari oleh kesadarannya masing-masing.
"Sebagai bentuk amaliah, kegiatan seperti ini sudah menjadi tradisi yang masih dipertahankan oleh keluarga besar Dinas Pendidikan. Kini, sudah terkumpul 17, 5 ton beras," kata Purwanto kepada awak media, Kamis (29/4/2021).
Menurutnya, penggalangan bantuan ini serentak dilakukan pada semua sekolah di 17 kecamatan. Kemudian, bantuan disalurkan secara serentak kepada pelajar kurang mampu dan keluarga kurang mampu yang berada di lingkungan sekolah.
Ia menuturkan, Disdik mempunyai program bertajuk Beras Kaheman. Sebelum pandemi, program ini rutin bergulir setiap bulannya. Masyarakat di sekitar lingkungan sekolah menjadi prioritas utama sasaran program ini.
"Namun, karena pandemi, program itu sempat terhambat. Dan sekarang, Alhamdulilah, digalang kembali dalam rangka amaliah ramadan. Ditambah, menyambut malam Nuzulul Quran yang penuh kemuliaan," kata Kang Ipung, begitu ia kerap disapa.
Ia berharap beras perelek kaheman yang terkumpul ini bisa sedikit membantu masyarakat yang membutuhkan.
"Semoga ikhtiar kami ini bisa memberikan manfaat meskipun sedikit," kata Purwanto.
Bupati Apresiasi Konsistensi Program Disdik
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengapresiasi keluarga besar Dinas Pendidikan Purwakarta yang telah secara sukarela mengumpulkan begitu banyak bantuan untuk disalurkan kepada warga yang membutuhkan.
Ia berharap hal ini menjadi teladan dan contoh bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya untuk terus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya amaliah.
Ambu Anne – sapaan Anne Ratna Mustika, juga berpesan agar Dinas Pendidikan Purwakarta terus mencetak generasi muda yang tidak hanya memahami dan menghayati ilmu, tapi juga mengamalkannya.
Sementara, terkait sekolah tatap muka, Ambu Anne mengungkapkan akan membuka sekolah tatap muka dengan protokol Covid-19 pada pada tahun ajaran baru.
Namun demikian, sebelum tahun ajaran baru atau setelah bulan Ramadan ini, Ambu Anne sudah meminta Disdik Purwakarta untuk ada satu kecamatan di Purwakarta yang lebih dulu membuka sekolah tatap muka.
Hal tersebut dilakukan sebagai percontohan sebelum sekolah tatap muka dibuka secara keseluruhan pada tahun ajaran baru pada pertengahan 2021 mendatang.
Rencananya sekolah tatap muka akan lebih dulu dibuka di Kecamatan Sukasari dengan pertimbangan wilayah tersebut memiliki tingkat penyebaran Covid-19 yang rendah. (Warin)
Friday
Surat Wakil Bupati Karawang tentang Pelaksanaan SBMPTN Dianggap Membebani Rakyat
wartaindustri.id | KARAWANG - Surat Bupati Karawang yang ditujukan kepada Rektorat Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) perihal pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dianggap tidak pro rakyat, karena memberatkan calon mahasiswa yang akan ikut Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UBTK).
Surat berkop
Bupati Karawang Nomor 443/2057/secret, bertitimangsa 9
April 2021 itu ditandatangani Wakil Bupati Karawang, H. Aep Syaefulloh, SE
dengan tembusan kepada Bupati Karawang.
Isi surat
tersebut menegaskan seluruh panitia dan peserta SBMPTN 2021 dipastikan dalam
keadaan sehat dibuktikan dengan hasil Negatif Tes Covid-19 berupa Swab
Antigen/Genose/Swab PCR yang masih berlaku.
Surat edaran Wakil Bupati yang dianggap tidak pro rakyat. |
Sebelumnya, pihak panitia SBMPTN Unsika juga sudah menerima surat edaran yang ditanda tangani oleh Sekda Kabupaten Karawang, H. Acep Djamhuri. Isi surat edaran tersebut hampir sama dengan surat edaran yang ditandatangani Wakil Bupati.
Hal itu dianggap
memberatkan orang tua siswa yang anaknya akan mengikuti UTBK SBMPTN.
"Anak saya sudah
tes Swab, Kang. Kalau tidak, dianggap mengundurkan diri,” kata salah seorang orang tua siswa,
Bambang.
Keluhan yang
datang, bukan hanya dari orang tua siswa, tetapi juga datang dari siswanya sendiri.
Seorang siswa
yang berasal dari Desa Anggadita, Klari Karawang, yang enggan disebut namanya
(sebut saja Melani), mengaku kecewa dengan adanya surat edaran tersebut.
"Orang sakit tidak mungkin ikut test. Seharusnya surat
edaran soal teknis saja, bukan soal
penekanan ke panitia,"
ujar Melani, Jumat (23/4/2021).
Dia mengaku
tidak faham dengan maksud protokol kesehatan (prokes).
“Apalah
artinya prokes, kalau harus tetap ada hasil Swab,” katanya lagi.
Orang tua siswa
lainnya mengatakan, sekarang
ini Covid-19 dijadikan obyek
kepentingan. Mau test masuk sekolah saja, harus
dibuktikan dengan Swab.
"Kan biayanya tidak murah, membebani rakyat saja. Harusnya Pemkab Karawang, kalau pro rokyat, menyediakan test Swab gratis untuk yang mau melanjutkan sekolah," ujar Iwan, orang
tua siswa tersebut.
Apalagi kondisi setahun ini, lanjutnya, rakyat tidak bisa usaha seperti biasanya.
“Susah cari duit.
Kasihan orang tua siswa, jadinya dilematis,” katanya lagi. (Warin 02)
Thursday
Ecobrick Jadi Solusi Pembelajaran Selama Pandemi
Anak-anak antusias belajar ecobrick di sebuah sekolah di Purwakarta. (Foto: Ist.)
wartaindustri.id
| PURWAKARTA - Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta menggulirkan kebijakan pelajar wajib
mengumpulkan sampah plastik. Sampah tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat benda bernilai ekonomis. Salah
satunya, kursi ecobrick.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto,
mengatakan selama pandemi Covid-19, pihaknya mendesain pembelajaran buat siswa.
Selain, pembelajaran dengan sistem luring dan daring, ada juga pembelajaran
pembuatan ecobrick.
"Kegiatan ini, merupakan upaya kita dalam mendesain
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)," ujar Purwanto,
Rabu (21/4/2021).
Dalam pembelajaran itu, anak-anak dituntut harus
menghasilkan produk yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun lingkungannya.
Selain itu, mereka juga harus belajar memecahkan masalah (problem
solving), yang ada dalam diri dan lingkungannya. Salah satunya, masalah sampah
plastik.
Selama ini, lanjut Purwanto, pendidikan di Indonesia sudah
terlalu lama menjauhkan pembelajaran dari konteks masalah kehidupan. Karenanya,
perlu ada terobosan pembelajaran yang berorientasi pada potensi dan masalah
yang ada di sekelilingnya.
Oleh karena itu,
selama pandemi Covid-19 ini anak-anak
di Purwakarta mengikuti pembelajaran pembuatan ecobrick. Salah satunya dibuat menjadi kursi dan meja. Ecobrick
tersebut, bahan utamanya adalah sampah plastik.
Kebijakan pembelajaran ini, lanjutnya, sudah diterapkan di sejumlah sekolah. Bahkan, ke depan akan diperluas lagi.
Dengan demikian, sekolah-sekolah yang tak memiliki mebeler,
bisa memanfaatkan ecobrick untuk dijadikan kursi dan meja pengganti mebeler
yang biasa digunakan sekolah.
Dari
pembelajaran ini, anak-anak bisa mendapatkan ilmu pokok, seperti pelajaran
matematika, Bahasa Indonesia,
dan lainnya. Tak hanya itu, mereka juga akan memiliki keterampilan lain, yakni membuat kursi
ecobrick.
"Ilmunya dapat, lingkungan juga bisa terbebas dari
sampah plastik yang saat ini kondisinya sudah cukup memprihatinkan," ujar
Purwanto.
Purwanto menjelaskan, untuk membuat satu botol ecobrick
ukuran 1,5 liter dibutuhkan sampah plastik minimal dua karung plastik. Jika
dalam satu kursi, dibutuhkan minimalnya 10 botol, maka berapa karung sampah
plastik akan terserap.
“Dengan
begitu, lingkungan bisa terbebas dari sampah plastik, jika kebijakan ini bisa
dijalankan dengan paripurna,”
katanya.
Selain itu, dengan menggunakan kursi ekobrick ini,
keuntungan lain dari ecobrick ini sekolah bisa menghemat biaya. Termasuk, biaya
dari APBD untuk pengadaan mebeler. Bahkan, kursi ecobrick ini bisa tahan sampai
100 tahun yang akan datang. (Warin 02)
Wednesday
Gedung SDN Batutulis akan Diubah Jadi Pusat Budaya Bogor
Salah satu gedung SDN yang akan diubah menjadi Pusat Budaya Bogor, (Foto: Net)
wartaindustri.id |
BOGOR – Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Batutulis rencananya akan dibangun
sebagai Pusat Budaya Bogor. Sedangkan kegiatan belajar-mengajar di
SDN Batutulis sudah dipindah ke lokasi lainnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sopiah, mengatakan hal itu saat mengunjungi kawasan Cagar Budaya Batutulis di Kelurahan Batulis Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor, Rabu (21/4/2021).
Menurutnya, kunjungan tersebut dalam rangkaian persiapan menyambut penyelenggaraan Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2021 di Kota Bogor, Oktober 2021 mendatang.
Syarifah Sofiah meninjau Cagar Budaya Batutulis didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor Atep Budiman, dan Camat Bogor Selatan Hidayatullah.
Menurut Syarifah, ketika Kota Bogor menjadi tuan rumah Kongres JKPI pada Oktober 2021, ada situs sejarah yang bisa dilihat, yakni Istana dan situs sejarah Batutulis yang juga menjadi aset nasional.
Kapasitas di kawasan Cagar Budaya Batutulis tersebut, kata dia, ruangannya sangat kecil, tidak dapat menampung puluhan orang sekaligus.
"Tidak bisa menampung peserta JKPI jika datang ke lokasi," katanya,
Karena itu, kata Syarifah, Disparbud Kota Bogor akan melaksanakan pembenahan, khususnya di lokasi Gedung SDN Batutulis, yang akan dibangun lahan parkir dan kawasan yang lebih representatif.
Menurutnya, pembenahan tersebut untuk mendukung keberadaan pusaka yang keadaannya memerlukan perbaikan dan perawatan, sebelum pelaksanaan Kongres JKPI.
Pemerintah Kota Bogor menyiapkan anggaran sekitar Rp450 Juta untuk pembenahan di kawasan Cagar Budaya Batutulis.
"Mudah-mudahan pembenahannya bisa segera dilakukan karena penyelenggaraan Kongres JKPI pada Oktober 2021," katanya.
Syarifah menjelaskan, kewenangan situs pusaka Batutulis ada pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, sehingga Pemkot Bogor segera mengundang dan berkomunikasi dengan BPCB untuk menata kawasan situs Batutulis.
"Pembenahan ini tujuannya untuk merawat kepusakaan situs Cagar Budaya Batutulis yang sudah menjadi aset nasional," katanya.
Berdasarkan keterangan masyarakat setempat, ada dua gedung sekolah yang akan diubah menjadi museum, yakni SDN 2 Batutulis dan SDN 3 Batutulis. Keduanya berada di Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan. (ant)
Tuesday
Kondisi Bangunan SD di Karawang Sekitar 60-70 Persen Rusak
Atap ruang kelas SDN 1 Medangasem di Kecamatan Jayakerta yang ambruk beberapa waktu lalu. (Foto: Ist.)
wartaindustri.id
| KARAWANG - Kondisi sekolah dasar (SD) di Kabupaten Karawang sekitar 60-70
persen rusak berat dan ringan. Dalam tahun ini saja ada dua bangunan SD yang
ambruk, masih untung tidak memakan korban jiwa.
Kepala Dinas Pendidikan
(Disdik) Kabupaten Karawang, yang disampaikan oleh Kasie Kurikulum, Mulya
Surya, Selasa (20/4/2021), bahwa jumlah SD
di Kabupaten Karawang sebanyak 931 sekolah.
Jumlah itu
tersebar di 30 kecamatan di Kabupaten Karawang . Jumlah SD terbanyak ada di dua
kecamatan yaitu Kecamatan Klari 49 sekolah dan Kecamatan Karawang Barat 48
sekolah. Dan SD dengan jumlah terkecil di Kecamtan Ciampel, ada 17 sekolah.
Dikataknnya,
bahwa Kepala Dinas sekarang ini sedang memvalidasi DTA sekolah yang rusak. Sedangkan
sumber dana untuk sekolah ada di tiga mata sumber anggaran. Yakni dari Dana Alokasi
Khusus (DAK), Bantun Provinsi (Banprov) dan APBD Kabupaten Karawang, serta CSR
dari perusahaan.
Mulya tidak
mengetahui berapa anggaran pembangunan sekolah setiap tahunnya, karena kewenangannya ada di Bagian Sarana dan
Prasarana (Sapras). Begitu juga jumlah sekolah yang rusak.
Hasil reportase
wartaindustri.id, di sejumlah kecamatan mayoritas bangunannya rusak . Selain
bangunannya yang sudah tua juga halaman sekolah belum diimplasemen, atau ada pagar
sekolah.
Berbeda dengan kondisi
sekolah di Kabupaten Karawang, justru infrastruktur lainnya seperti jalan,
jembatan, atau parit irigasi kerap mendapat perhatian pemerintah, baik
eksekutif maupun legislatif.
Pemerhati
Pendidikan Kabupaten Karawang, Dede Nayudi,
Selasa (20/4) merasa miris dengan kondisi i bangunan SD di Karawang banyak yang rusak.
“Saya heran, kenapa
infrastruktur sekolah tidak masuk dalam pokok pikiran anggota DPRD Kabupaten
Karawang, ya?” katanya. (Warin 02)