Kecewa pada Bupati dan Kadisdik, Guru Honorer Bekasi Gelar Aksi Cap Jempol Darah - serberita

Tuesday

Kecewa pada Bupati dan Kadisdik, Guru Honorer Bekasi Gelar Aksi Cap Jempol Darah

Sejumlah guru honore di Bekasi menggelar aksi Cap Jempol Darah di depan Kantor Komnas HAM, Senin malam. (Foto: BP Net)

wartaindustri.id | JAKARTA –
Sejumlah guru honorer yang tergabung dalam Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kabupaten Bekasi
menggelar aksi Cap Jempol Darah di depan Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di jalan Latuharhary, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Senin (3/5/2021) malam.


Aksi yang digelar dalam bingkai Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 itu, merupakan bentuk kekecewaan mereka kepada Bupati Bekasi dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi.


“Aksi ini digelar sebagai bentuk kekecewaan para guru honorer terhadap kondisi dunia pendidikan yang semakin carut marut di Kabupaten Bekasi,” kata Ketua FPHI Kabupaten Bekasi, Andi Heryana, Senin (3/5/2021).


Lanjut Andi, terlebih sikap arogan yang kerap ditunjukkan oleh Kepala Disdik Kabupaten Bekasi, Carwinda, serta tidak adanya transparansi sehingga tata kelola dan tupoksi para pejabatnya amburadul.


“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memperbaikinya sebagai masyarakat Kabupaten Bekasi. Apalagi bagi mereka yang menjadi pelaku di dunia pendidikan. Miris kami melihat kenyataan tersebut,” imbuhnya.


Ia berharap ada perubahan ke arah yang lebih baik, tapi kenyataannya terkesan ada pembiaran dari Bupati Bekasi terhadap semua kecarutmarutan dunia pendidikan tersebut.


Menurutnya, sikap kritis yang kerap ditunjukkan oleh anggota FPHI dianggap musuh bagi Pemkab Bekasi. Hal tersebut ditunjukkan oleh Disdik yang kerap meneror, akan memberhentikan guru honorer mengajar di sekolah, hingga honor mereka yang belum juga dibayarkan sejak bulan Januari.


“Dalam kondisi pandemi dan dalam menjalankan ibadah puasa bulan suci Ramadan serta menghadapi Hari Raya Idul Fitri, tega-teganya gaji atau jasa tenaga kerja kami ditahan hanya karena vokal dan bersuara lantang memberikan kritik kepada pemerintahan saat ini,” katanya.


Menurutnya, terkesan ada pembiaran dari Bupati Bekasi terhadap perilaku bawahannya, khususnya terhadap Kadisdik Kabupaten Bekasi, Carwinda.


“Kami meminta agar hak kami selama ini empat bulan lamanya wajib dibayarkan. Ini bukan keteledoran tapi ini skenario dan pembiaran terhadap hal itu,” tegas Andi.


Nantinya, lanjut Andi, bubuhan cap jempol darah tersebut akan diberikan kepada Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja sebagai hadiah Hardiknas 2021 dari para GTK Non ASN tersebut. (ek/li/warin 03).

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda