serberita: Kesehatan
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

Saturday

Semakin Pasti, Unsika Bakal Punya Fakultas Kedokteran

Penandatanganan Pejanjian Kerja Sama pendirian Fakultas Kedokteran Unsika (Foto: Net)

wartaindustri.id | KARAWANG –
Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang (Unsika) tak lama lagi akan mempunyai Fakultas Kedokteran.

 

Semakin mendekati kepastian setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berisi tentang Kepaniteraan Rumah Sakit dan Pendirian Fakultas Kedokteran Unsika antara Unsika dengan RSUD Karawang, RS Paru Karawang, dan Pemda Karawang, Jumat (30/1/2021).

 

Perjanjian Kerja Sama tersebut ditandatangani langsung oleh Rektor Unsika Prof. Dr. Sri Mulyana, Ak., CA, Direktur RSUD Karawang dr. Endang Suryadi, Direktur RS Paru Karawang, dr. Hj. Annisah, M. Epid, dan Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana, yang turut menandatangani sebagai saksi.

 

Menurut Rektor Unsika, Prof. Dr. Sri Mulyani, perjanjian kerja sama itu diharapkan dapat membentuk kemitraan pada bidang pelaksanaan, pengembangan, dan peningkatan mutu Pendidikan Kedokteran terutama pada Fakultas Kedokteran yang akan didirikan oleh Unsika.

 

“Sedangkan ruang lingkup perjanjian kerja sama ini berisi tentang saling support antara Unsika, RSUD, RS Paru, dan Pemda dalam penyelenggaraan Fakultas Kedokteran Unsika nantinya,” katanya.

 

Lanjut Sri Mulyani, ruang lingkup lain dari PKS yang ditandatangani adalah pemanfaatan bersama fasilitas dan sarana yang dimiliki oleh para pihak yang bekerja sama, baik fasilitas yang dimiliki rumah sakit, maupun fasilitas yang nantinya akan dibangun untuk fasilitas Fakultas Kedokteran Unsika.

 

“Tak hanya itu, perjanjian kerja sama ini juga berisi tentang kerja sama dalam proses pengajaran, pengembangan ilmu kedokteran, dan juga pengabdian kepada masyarakat,” tambahnya.

 

Acara ini juga menjadi momen untuk Unsika dalam menunjukkan prestasi-prestasi yang telah diraih seperti peringkat prestasi mahasiswa, peringkat klasterisasi perguruan tinggi, dan peringkat penelitian dosen.

 

Dalam acara ini juga Cellica Nurrachadiana menyampaikan capaian 100 hari kinerja ketika terpilih kembali menjadi Bupati Karawang. (rls/BP/warin 03)

Friday

Tak Terima Warga Meninggal Divonis Karena Covid-19, Ormas Garis Geruduk Puskesmas dan Kecamatan

Mediasi di Aula Kecamatan Cikidang. (foto: Fauzan) 

wartaindustri id| SUKABUMI -
Puluhan anggota organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Reformis Islam (Garis) menggeruduk Puskesmas Cikidang dan Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Kamis (22/4/2021).

 

Aksi mereka  terkait meninggalnya Ibu Nuroh (54), warga Kampung  Kadupugur RT 10/03,  Desa Tamansari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi yang divonis meninggal dunia karena Covid-19.

 

“Kami ke sini untuk mengklarifikasi tentang penyebab kematian almarhumah, dan meminta pihak Puskesmas menanyakan penyebab kematian yang sebenarnya dari almarhumah Nuroh kepada RSUD Sekarwangi,” kata Ketua DPC Garis Cikidang, Deni Kuyaeri.

 

Padahal menurut keterangan keluarga Ibu Nuroh, lanjut Deni, almarhumah meninggal dunia karena penyakit lambung dan usia tua.  Tapi kemudian dicovidkan dan dimakamkan dengan protokol Covid-19.

 

Beredarnya kabar almarhumah meninggal karena Covid-19, mengakibatkan keluarganya dikucilkan masyarakat.    

 

Deni berharap muspika dan instansi terkait, terutama Dinas Kesehatan membersihkan kembali nama baik keluarga almarhumah dari ocehan, kucilan, dan juga cemoohan masyarakat sekitar.

 

Lebih jauh yang dikhawatirkan Deni, jangan sampai karena ada kabar warganya meninggal akibat Covid-19, lalu Cikidang menjadi zona merah.

 

“Itu yang tidak kami harapkan, karena seorang divonis meninggal karena Covid-19, wilayah Cikidang jadi zona merah. Padahal belum tentu Covid-19,” katanya.

 

Selain menggeruduk Puskesmas, warga juga mendatangi Kantor Kecamatan Cikidang.

 

Selang beberapa jam kemudian, Plt. Camat Cikidang Doddi Achtar Chatra dan Muspika Cikidang serta Puskesmas Cikidang langsung memediasi keluarga almarhumah dengan memanggil pihak pihak terkait, di antaranya dari pihak RSUD Sekarwangi yang diwakili oleh Humas RSUD Sekarwangi, Ramdan.

 

Mediasi dilaksanakan di  Aula kantor Kecamatan Cikidang untuk memaparkan hasil rekam medis dari awal almarhumah masuk rumah sakit sampai meninggal dunia, lalu dimakamkan dengan protokol Covid-19, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

 

Doddi berjanji pihaknya akan berupaya membantu almarhumah.

 

“Insya Allah kami juga  akan mengajukan ke Dinas Sosial  untuk bisa memberikan bantuan terhadap keluarga almarhum,” pungkasnya

 

Turut hadir dalam musyawarah tersebut  Kapolsek Cikidang , Danramil Cikidang berikut Kanit Reskrim, perwakilan RSUD Sekarwangi didampingi Ketua Harian Satgas Covid Kecamatan Cikidang, bidan desa, juga  Kepala Desa Tamansari  Muchtar. (fauzan)

Tuesday

Sejumlah Kades Keluhkan Droping Alat Prokes yang Diduga dari DPMD Karawang

Asep Somantri (depan). (Foto: Grey)

wartaindustri.id | KARAWANG –
Sejumlah kepala desa (kades) di Kabupaten Karawang mengeluhkan droping alat protokol kesehatan yang diduga dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa  (DPMD) Kabupaten Karawang sekarang ini.


Alat yang diduga didrop dari DPMD tersebut di antaranya adalah  alat semprotan dan masker. 


"Ketika ditanya DPMD tidak mengakui, tapi yang mengantar orang DPMD sendiri," kata seorang kades di Kabupaten Karawang, yang minta dirahasiakan namanya.


Alat protokol kesehatan tersebut kabarnya hanya diperuntukkan bagi desa yang melakukan pemilihan kepala desa (pilkades). Sedangkan jumlah desa yang melaksanakan pilkades tahun ini di Kabupaten Karawang ada 177 desa.


Namun pada kenyataannya, menurut seorang kades di Kecamatan Rawamerta, yang enggan disebut kati dirinya, desa yang tidak menyelenggarakan pilkades pun dapat droping alat prokes, yang diduga dari DPMD Kabupaten Karawang tersebut.


Diketahui, desa di Kabupaten Karawang berjumlah 300 desa, dan 177 desa di antaranya  baru  saja menyelesaikan pilkades.


Alat protokol kesehatan yang didrop antara lain alat semprotan dan masker.  Setiap desa menerima jumlah yang bervariasi, tergantung penduduknya.


"Kalau saya, semprotan dikirim enam dan masker," ujar seorang kades di Kecamatan Rawamerta.


Kepala DPMD Kabupaten Karawang, yang merupakan Plt., Ahmad Hidayat, ketika mau dikonfirmasi, Selasa (20/4/2021), menyerahkan jawabannya kepada Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa,  Asep Somantri.  


Ihwal DPMD Kabupaten Karawang yang diduga mendrop alat prokes, Asep Somantri tidak mengakuinya. (Santi/Grey/Warin02)

Monday

Pasien Sembuh Covid-19 di Karawang Capai 17.254 Orang

Satgas Covid-19 Karawang. (Foto: Humas Krw)

wartaindustri.id | KARAWANG –
Jumlah pasien sembuh Covid-19 di Kabupaten Karawang bertambah 72 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya mencapai 17.254 orang.


Jauh lebih banyak daripada pasien yang meninggal dunia, yang bertambah tiga orang dalam tempo yang sama, sehingga totalnya 563 orang.

 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Minggu (18/4/2021), data jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi Covid-19 di daerah tersebut mencapai 18.205 orang.

 

Rinciannya adalah sebanyak 563 orang meninggal dunia, 388 orang masih dirawat dan sebanyak 17.254 orang dinyatakan sembuh.

Sesuai dengan data itu, selama 24 jam terakhir jumlah kasus kematian bertambah tiga orang, pasien sembuh bertambah 72 orang dan masih dirawat berkurang 34 orang.

 

Satgas Penanganan Covid-19 setempat mengingatkan agar masyarakat tetap menjalankan aktivitas atau kegiatan sehari-hari dengan menerapkan protokol kesehatan, sebab masih terjadi penyebaran virus corona di wilayah Karawang.

Untuk mengantisipasi mobilitas masyarakat yang biasanya meningkat menjelang dan saat Lebaran, Satgas Penanganan Covid-19 telah mengeluarkan Surat Edaran yang meniadakan mudik pada periode 6-17 Mei 2021.


Di antara tujuan pembatasan mobilitas masyarakat itu ialah untuk menekan atau mencegah penyebaran Covid-19. (ant) 

Sunday

Isteri Gubernur Jabar, Atalia Praratya Kamil, Positif Covid-19

Atalia Praratya (kiri) dalam sebuah acara selalu menerapkan prokes dengan ketat. (Foto: Net)

wartaindustri.id | BANDUNG –
Isteri Gubernur Jawa Barat (Jabar),
Atalia Praratya Kamil, positif Covid-19.


Hal itu disampaikan langsung Atalia, yang juga Ketua TP PKK Jabar, melalui akun resmi instagramnya.


"Hari pertama masih kaget baru dikabari. Bingung ketularan di mana, karena memang saya ketemu banyak sekali orang dan masyarakat," kata Atalia dalam video yang ia unggah pada akun media sosial miliknya, Sabtu (17/4/2021).


"Saya berharap teman-teman dan juga orang-orang dekat dengan saya tidak ada satu pun yang tertular," katanya.


Atalia menuturkan, ia selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dalam setiap kegiatannya, terutama memakai masker. Ia pun selalu membawa dan menggunakan hand sanitizer.


"Saya termasuk orang yang apik sekali menggunakan masker. Ke mana-mana juga suka diingatkan hand sanitizer, tetapi kehendak Allah Swt seperti itu, dan agak kaget. Mohon doa dari semuanya," ujarnya.


Meski terkonfirmasi positif Covid-19, Atalia mengaku kondisinya saat ini baik-baik saja.


"Tidak terasa apa-apa, penciuman normal, hanya kemarin kepala sedikit pening. Saya pikir karena kehujanan," katanya.


Atalia meminta kepada orang-orang yang pernah kontak dengannya untuk memeriksa dan memantau kesehatannya.


"Keluarga besar Pakuan (rumah dinas), alhamdulillah, termasuk Pak Gubernur, Arka, Ade, Walpri, dan lain-lain nonreaktif semua," katanya.


"Kepada yang merasa ada kontak erat dengan saya, mohon sekali untuk segera melakukan pemeriksaan," ujarnya. 


Sementara Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pada akun pribadinya juga mengunggah ihwal isterinya yang terpapar Covid-19 tersebut.


"Namun tanpa gejala sama sekali, sehingga sekarang melakukan isolasi mandiri," katanya.


Pada akhir cuitannya, Kang Emil - sapaan karib Ridwan Kamil, mengajak seluruh warga masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan ke mana pun pergi. (Ant/warin 03)

Saturday

Siap Jadi Relawan Vaksin Nusantara, Kang Dedi: "Kontroversi itu Lumrah"

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi. (Foto: Net)

wartaindustri | KARAWANG –
Walaupun masih banyak pihak yang meragukan Vaksin Nusantara, namun Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, siap menjadi sukarelawan untuk disuntik vaksin tersebut.


Siap saya. Saya siap disuntik Vaksin Nusantara,” kata Kang Dedi – sapaan karibnya - melalui sambungan telepon, seperti dilansir Antara, Sabtu (17/4/2021).

 

Menurutnya, sejumlah pihak memang masih meragukan Vaksin Nusantara. Tapi dirinya justru mendukung Vaksin Nusantara yang dikembangkan dr Terawan tersebut.


“Kontroversi merupakan hal yang lumrah,” ujar Kang Dedi.

 

Namun ia melihat sosok Terawan yang sejak dulu berani melakukan terobosan dalam bidang kedokteran dan berhasil menyembuhkan pasiennya.

“Di Indonesia banyak orang 'out of the box' yang seluruh karyanya sering kali kandas pada aspek-aspek administratif struktural,” imbuhnya.


Dukungan terhadap Vaksin Nusantara itu, menurutnya, merupakan bentuk kebanggaan dirinya bahwa anak bangsa seperti Terawan bisa berkontribusi nyata untuk Indonesia. (ant/warin 03)

Kang Emil Siapkan Sanksi bagi ASN yang Maksa Mudik Lebaran

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, (Foto: Humas Jabar)

wartaindustri.id | BANDUNG –
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menegaskan telah menyiapkan sanksi buat aparatur sipil negara di Jabar yang maksa mudik pada Idul Fitri (Lebaran) 2021.


"Saya ingatkan, ASN dilarang mudik, tidak ada alasan yang sifatnya pribadi. Bagi mereka yang melanggar, sanksi sudah disiapkan baik dari arahan pemerintah pusat maupun kebijakan dari gubernur," ujar Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, di Bandung, Jumat (16/4/2021).


Menurutnya, ia melakukan itu karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.


Selain melarang mudik, Kang Emil juga mengimbau ASN di lingkungan Pemda Provinsi Jabar untuk mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan. Apalagi, ASN harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam penanganan Covid-19.


"Saya titip, namanya ASN itu teladan. Kalau negara sudah memutuskan (melarang mudik), maka semua harus (taat), tidak boleh banyak alasan," tambahnya.


Kang Emil menuturkan, Kepolisian Daerah (Polda) Jabar sudah menyiapkan skenario penyekatan sebagai antisipasi mudik Lebaran di daerah Jabar.


"Saya kira yang terpenting adalah masyarakat mohon memahami ini keputusan yang tidak menyenangkan tapi demi keselamatan karena pandemi belum usai," katanya.


Jangan sampai, ujarnya lagi, gara-gara ASN memaksa mudik para lansia di kampungnya yang belum sempat tervaksin akhirnya menjadi korban.


“Jangan sampai mereka menjadi korban keegoisan kita yang ingin memaksakan diri mudik," katanya. (ant)

Thursday

Jelang Pilkades Serentak, BNNK Garut Lakukan Tes Urin Balon Kades

Subkoordinator Rehabilitasi BNNK Garut, Novi Nurani. (Foto: Cep)

wartaindustri.id |  GARUT -
Badan  Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Garut melakukan layanan tes urin bagi para bakal calon (balon) kepala desa (kades) di Kabupaten Garut.

 

Menurut keterangan Subkoordinator Rehabiltasi BNNK Garut, Novi Nurani, pelayanan tes urin ini  bertujuan untuk mendapatkan surat keterangan bebas narkoba yang diperlukan sebagai salah satu persyaratan calon kepala desa.

 

“Hari ini kita sedang mengadakan kegiatan tes urin bagi para calon kepala desa, nantinya akan kami keluarkan surat keterangan bebas narkoba sebagai salah satu syarat berkas untuk kepala desa,”ungkapnya, di ruang kerjanya, Rabu (14/04/21).

 

Menurut Novi, ada sekitar 430 orang yang telah menjalani tes urin di BNN Kabupaten Garut dari target 1400 orang balon kades. Angka tersebut berasal dari 217 desa dan 40 kecamatan di Kabupaten Garut. 

 

"Dari mulai hari Jumat, dalam empat hari ini kita sudah melayani sekitar 430 orang bakal calon (kades), tapi target sampai akhir kita menurut informasi akan melayani sekitar  1400 orang dari 217 desa dan 40 kecamatan," ungkap Novi.

 

Kegiatan ini dilaksanakan dari mulai tanggal 9 April sampai dengan 20 April 2021, tetapi masih diberi kebijakan untuk peserta yang berhalangan hadir pada tanggal tersebut  untuk melaksanakan tes urin pada tanggal 21 April 2021.

 

“Kami sudah  membuatkan jadwal kita dimulai tanggal 9–20 April (2021), tapi masih ada waktu di tanggal 21 (April 2021) itu untuk berjaga-jaga apabila ada para calon yang kemarin berhalangan hadir boleh kami masih melayani di tanggal 21 asalkan jangan melewati di tanggal 21,” pungkasnya.

 

Pelaksanaar tes urin ini dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan yaitu dengan menyediakan tempat cuci tangan, handsanitizer, memakai masker, dan tempat duduk yang diberi jarak. Dalam tes urin ini BNN Garut hanya melakukkan pelayanan tes sedangkan  untuk alatnya peserta membeli sendiri dari apotek. 

 

Ahmad Sadli (48) salah satu balon kades dari Desa Mekarsari Kecamatan Cibatu menyebutkan,  setelah melewati beberapa tahapan yang harus ditempuh, tes urin inilah yang menjadi rangkaian tes terakhir.

 

“Saya balon kades dari Desa Mekarsari Kecamatan Cibatu, ini teh proses terakhirnya, ada 22 item yang harus ditempuh yang terakhir ini ada di BNN, karena terjadwal masa berlakunya 1 hari maka untuk pencalonan kades diberi toleransi bisa 1 minggu,” terangnya.

 

Ahmad menjelaskan serangkaian prosedur yang harus dijalankan dalam melakukan tes urin mulai dari pendaftaran hingga terbit Surat Keterangan Bebas Narkoba.

 

“Kita tinggal buat surat permonhonan ditandatangani sendiri, terus kita fotokopi KTP, terus ada sesi wawancara yang harus kita bawa juga itu teh, terus kita daftar di posko dapat nomor antrian. Setelah itu dipanggil, baru kita tes urin, dicek, terus beli alatnya di apotek harganya 130 ribu (rupiah). Setelah itu gak lama koq, setelah diwawancara hasilnya keluar dikasih seperti ini, nanti ini di fotokopi nanti dilegalisir,” pungkasnya sambil menunjukkan hasil tesnya. (Cep/Warin)

Tuesday

Angka Kesembuhan Covid-19 di Kota Bekasi Capai 97,64 Persen


wartaindustti.id | BEKASI —
Laporan evaluasi Covid-19 di Kota Bekasi dengan hasil yang disampaikan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi pada rapat koordinasi wilayah dan tim wilayah di selasar Gate 19 Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi.

 

Berdasarkan urutan jumlah kasus di wilayah dengan kasus aktif tertinggi dari Kecamatan Bekasi Selatan dengan data 105 kasus, Medan Satria 63 kasus, Rawalumbu dengan 44 kasus, Pondok Melati dan Jatiasih dengan sama 36 kasus dan Kecamatan Bekasi Barat dengan 22 kasus.

 

Sementara Kecamatan Bantargebang sudah 0 kasus sesuai data yang disampaikan.

 

Pada pekan ini, Kecamatan Bekasi Selatan, Medan Satria, dan Rawalumbu naik dari pekan sebelumnya. Untuk kecamatan lain mengalami penurunan dengan hasil yang membuat angka kesembuhan menjadi meningkat.

 

Wali Kota dalam rakor menyampaikan data yang diberikan Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada 10 April 2021, bahwa angka kesembuhan sudah mencapai 97,64 % sudah jauh di atas skala Nasional yang masih 88,40 %, angka kematian 1,27 % dan angka kasus aktif sudah 1,09 %.

 

“Walaupun angka kesembuhan sudah membaik dan terus meningkat, tapi masih butuh kewaspadaan agar tidak terjadi peningkatan kasus kembali,” kata Rahmat Effendi.

 

Jika didata melalui kelurahan dengan kasus aktif, yakni dari Kelurahan Pekayon Jaya dengan 45 kasus, Kayuringin Jaya dengan 27 kasus, Kelurahan Pejuang 25 kasus, Kali Baru 21 kasus, Jaka Setia 20 kasus dan Harapan Mulya dengan 15 kasus.

 

Secara global di Kecamatan Bekasi Selatan dan Medan Satria masih mengalami tingginya kasus.

 

Positif rate Kota Bekasi pada pekan ini menjadi 18,28 % yang sebelumnya pada pekan lalu di angka 19,40 %.

 

Sementara laporan mengenai Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bekasi melaporkan, antara lain:

 

1. RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid dari 266 tempat tidur terisi 95 tempat tidur 

 2. RSUD Kelas D Bantar gebang dari 30 tempat tidur terisi 3 tempat tidur

 3. RSUD Kelas D Jatisampurna dari 25 tempat terisi 4 tempat tidur

 4. RSUD Kelas D Pondok Gede dari 35 tempat tidur terisi 4 tempat tidur

 5. RS Darurat GOR dari 112 tempat tidur terisi 2 tempat tidur

 6. RS Darurat Bekasi Utara dari 100 Tempat tidur terisi 4 tempat tidur.

 

 Terjumlah total ruang isolasi di Kota Bekasi untuk BOR 48,69 %.

 

 Wali Kota Bekasi mengatakan jika hasil seperti ini dalam laporan data dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Jika di RSD GOR hanya terdapat dua orang pasien, bisa dipindahkan ke RSD Bekasi Utara.

 

Selian itu, ia juga berharap bisa memindahkan tempat kerja, yang awalnya di Stadion Patriot Candrabhaga menjadi Pusat Penanganan Covid 19, pindah ke Kantor Pemerintah Kota Bekasi kembali dalam waktu cepat. (Adv/Humas/Bahal)

Friday

Vaksinasi Lansia di Purwakarta, 40 Persen untuk Guru

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, menyaksikan vaksinasi warga lansia. (foto: Ist.)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
Pemkab Purwakarta melakukan vaksinasi bagi warga lanjut usia (lansia) di Taman Maya Datar, Jumat (9/4/2021).

 

Kabupaten Purwakarta yang masuk dalam zona kuning penyebaran Covid-19 masih terus gencar dalam pelaksanaan vaksinasi, dengan sebelumnya menyasar ke tenaga kesehatan, tenaga pendidik dan pelayanan publik.

 

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menyampaikan vaksinasi untuk lansia masih berjenis sinovac dan baru diterima pada 8 April 2021 sebanyak 860 vial yang dibagi untuk dua kali penyuntikan.

 

"Tahap pertama untuk lansia kami menyasar lakukan vaksinasi 430 vial. Jika dimaksimalkan satu vial bisa untuk 9 atau 10 orang," katanya.

 

Menurutnya, vaksin yang diterima pada Kamis lalu, 60 persennya untuk lansia dan 40 persennya untuk tenaga pendidik atau guru.

 

"Kenapa kami siapkan 40 persen untuk guru? Ya karena kami bersiap untuk membuka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka sehingga perlu disiapkan guru-guru untuk divaksin," ujarnya.

 

Pelaksanaan vaksinasi terhadap lansia, Ambu Anne menyebut dilakukan secara bertahap dan pada hari ini dimulai penyuntikan vaksinasi kepada 50 orang di Taman Maya Datar Pemda Purwakarta. Sedangkan lainnya, bakal dilakukan di 20 Puskesmas dan rumah sakit yang memang telah ditunjuk untuk vaksinasi.

 

"Tahap awal itu kami menyasar sebanyak 2.580 orang. Namun, secara keseluruhan kami targetkan sebanyak 1,7 persen dari jumlah penduduk di Purwakarta berdasar data Badan Pusat Statistika (BPS). Vaksinasi untuk lansia kami harapkan bisa selesai dalam waktu lima hari," pungkasnya. (Warin)

 

 wartaindustri.id | PURWAKARTA - Pemkab Purwakarta melakukan vaksinasi bagi warga lanjut usia (lansia) di Taman Maya Datar, Jumat (9/4/2021).

 

Kabupaten Purwakarta yang masuk dalam zona kuning penyebaran Covid-19 masih terus gencar dalam pelaksanaan vaksinasi, dengan sebelumnya menyasar ke tenaga kesehatan, tenaga pendidik dan pelayanan publik.

 

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menyampaikan vaksinasi untuk lansia masih berjenis sinovac dan baru diterima pada 8 April 2021 sebanyak 860 vial yang dibagi untuk dua kali penyuntikan.

 

"Tahap pertama untuk lansia kami menyasar lakukan vaksinasi 430 vial. Jika dimaksimalkan satu vial bisa untuk 9 atau 10 orang," katanya.

 

Menurutnya, vaksin yang diterima pada Kamis lalu, 60 persennya untuk lansia dan 40 persennya untuk tenaga pendidik atau guru.

 

"Kenapa kami siapkan 40 persen untuk guru? Ya karena kami bersiap untuk membuka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka sehingga perlu disiapkan guru-guru untuk divaksin," ujarnya.

 

Pelaksanaan vaksinasi terhadap lansia, Ambu Anne menyebut dilakukan secara bertahap dan pada hari ini dimulai penyuntikan vaksinasi kepada 50 orang di Taman Maya Datar Pemda Purwakarta. Sedangkan lainnya, bakal dilakukan di 20 Puskesmas dan rumah sakit yang memang telah ditunjuk untuk vaksinasi.

 

"Tahap awal itu kami menyasar sebanyak 2.580 orang. Namun, secara keseluruhan kami targetkan sebanyak 1,7 persen dari jumlah penduduk di Purwakarta berdasar data Badan Pusat Statistika (BPS). Vaksinasi untuk lansia kami harapkan bisa selesai dalam waktu lima hari," pungkasnya. (Warin)

Wednesday

Wagub Jabar Resmikan Gedung Rawat Jalan RSUD Jampang Kulon

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum (Foto: Ft)

wartaindustri.id| SUKABUMI -
Wakil Gubernur (Wagub) ) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, meresmikan Gedung Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Selasa (6/4/2021)`

 

Bukan hanya Gedung Rawat Jaln yang diresmikan Kang Uu, sapaan Wagub Jabar, juga meresmikan mess dokter spesialis dan gedung pemulasaraan jenazah RSUD Jampang Kulon.

 

“Saya berharap, yang pertama untuk insan-insan kesehatan yang ada di sini, tingkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang prima,” kata Kang Uu.

 

Sebagai rumah sakit terlengkap untuk area pelayanan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur bagian Selatan, Kang Uu mendorong RSUD Jampang Kulon untuk terus berinovasi guna memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat.

 

“Kedua, saya harap RS ini terus meningkatkan kemampuan, jangan sampai sebagai insan kesehatan tidak mau belajar sendiri. Ketiga, saya berharap RS ini ada inovasi-inovasi, termasuk di dalamnya adalah inovasi pelayanan dengan sistem-sistem yang baru,” imbuhnya.

 

Kang Uu menyebutkan, RSUD Jampang Kulon harus mulai menerapkan digitalisasi dengan menghubungkan data kesehatan masyarakat dengan puskesmas-puskesmas setempat.

 

Jika itu diwujudkan, kata Kang Uu, informasi kesehatan masyarakat lebih akurat sehingga pelayanan kesehatannya dapat lebih maksimal.

 

Kang Uu pun mengimbau  RSUD Jampang Kulon untuk intens berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat, termasuk di dalamnya pemerintah kabupaten, pemerintah desa, dan puskesmas.

 

“Oleh karena itu, kolaborasi juga dibutuhkan untuk mewujudkan pelayanan kepada masyarakat dengan prima. Ingat tiga hal, digitalisasi, inovasi, kolaborasi,” ucapnya.

 

Direktur Utama RSUD Jampang Kulon, Rochady HS Wibawa mengatakan, sejak dimulai pada tahun 2018 lalu, pembangunan RSUD Jampang Kulon sudah mencapai 30-40 persen dari masterplan yang ada.

 

“Ada 31 bangunan yang akan kita bangun sesuai masterplan. Dari tahun 2018 sampai 2020 ini baru 9 bangunan terselesaikan. Jadi kira-kira baru 30-40 persen pembangunan yang dilakukan,” ucap Rochady.

 

Adapun pada tahun 2021 ini, Rochady menyebutkan pihaknya akan mengutamakan pembangunan gedung laboratorium dan gedung isolasi khusus guna mendukung pelayanan masyarakat di masa pandemi Covid-19.

 

“Tahun 2021 ini yang rencananya akan dibangun adalah gedung laboratorium dan gedung isolasi khusus untuk Covid-19,” katanya. (Ft/Warin 02)

Thursday

Capai 84,33 Persen, Serapan Vaksin Covid-19 Purwakarta Tertinggi di Jabar


wartaindustri.id | PURWAKARTA -
Kabupaten Purwakarta menjadi kabupaten dengan persentase serapan penggunaan vaksin tertinggi di wilayah Jawa Barat. Kemudian disusul berturut-turut oleh Kota Tasikmalaya, Kabupaten Karawang, Kota Sukabumi dan Kabupaten Indramayu.

 

Capaian itu berdasarkan progres serapan vaksinasi Covid-19 di wilayah Jawa Barat yang sudah mencapai 1.565.057 dosis atau 50,30 persen terhadap jumlah vaksin yang sudah didistribusikan ke tiap kabupaten dan kota di Jabar.

 

Maka dengan serapan vaksin mencapai 84,33 persen, Kabupaten Purwakarta menjadi kabupaten dengan persentase serapan penggunaan vaksin tertinggi di wilayah Jawa Barat.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Deni Darmawan, mengatakan keberhasilan penyerapan vaksin Covid-19 tersebut merupakan hasil percepatan akselerasi vaksinasi yang dilakukan Pemkab Purwakarta dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.

 

"Berdasarkan data dari Pemprov Jabar, serapan penggunaan vaksinasi di Purwakarta menjadi yang tertinggi di Jabar. Serapan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Purwakarta sudah mencapai 84,33 persen. Sehingga sisa stok vaksinnya hanya tinggal 15,67 persen," kata Deni, Kamis (1/4/2021).

 

Hal itu, lanjut Deni, menunjukkan keseriusan Pemkab Purwakarta dalam melakukan vaksinasi Covid-19, baik tahap pertama untuk tenaga kesehatan dan penunjangnya, maupun tahap dua untuk pelayan publik.

 

Menurutnya, dari laporan data vaksinasi secara kumulatif sampai dengan tanggal 31 Maret 2021 total yang sudah divaksinasi mencapai 29.770 orang.

 

"Dengan rincian, pada dosis pertama; SDM kesehatan (nakes) yang divaksinasi sebanyak 3.988 orang atau 94,84 persen. Sementara untuk petugas pelayan publik yang sudah divaksinasi mencapai 11.924 atau 34,74 persen dan lansia sebanyak 256 orang," ungkap Deni.

 

Sementara, untuk dosis kedua, jumlah total divaksinasi mencapai 8.515 atau 6,63 persen, dengan rincian jumlah SDM kesehatan (nakes) yang divaksinasi sebanyak 3.926 atau 93,37 persen.

 

"Jumlah petugas pelayan publik divaksinasi sebanyak 4.586 atau 13,36 persen dan jumlah lansia divaksinasi sebanyak 3 orang," tambah Deni.

 

Terpisah, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, pemberian vaksinasi ini sebagai ikhtiar dalam mencegah penyebaran Covid-19. Namun dengan vaksinasi ini warga harus tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan.

 

"Percepatan vaksinasi Covid-19 ini sejalan dengan arahan dari provinsi dan pemerintah pusat. Harapannya vaksinasi ini bisa sesuai dengan target yang ditetapkan," kata Ambu Anne.

 

Ia juga menekankan, meskipun sudah divaksin warga harus tetap menerapkan gerakan 5M dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Gerakan dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. (Warin 02)

Monday

Perlu Pelayanan KB di Zona Industri, Ambu Anne: “Mayoritas Karyawannya PUS”


wartaindustri.id| PURWAKARTA -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta terus berinovasi dalam  Program Keluarga Berencana (KB), dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) di zona industri.

 

Inovasi yang dilakukan melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Purwakarta ini, merupakan terobosan untuk  memberikan pelayanan istimewa kepada warga Purwakarta.

 

Kepala DPPKB Kabupaten Purwakarta, Yayat Hidayat mengatakan pelayanan KB MKJP di perusahaan baru dimulai di PT Indorama yang dihadiri Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.

 

"Ada beberapa perusahaan yang sudah kita agendakan dan hari ini launchingnya ada di Perusahaan PT Indorama, ada yang terus dilayani, dan ini akan terus dilayani bukan hanya sekali namun teknisnya ada pendaftaran di setiap poliklinik yang ada di perusahaan," kata Yayat Hidayat, Senin (29/3/2021).

 

Dia menjelaskan, sebelum dilakukan MKJP, calon akseptor akan diberikan konseling terlebih dahulu. Sehingga akseptor menjadi semakin mantap untuk melakukan MKJP.

 

"Hal itu dilakukan karena zona industri dianggap akan mempengaruhi peningkatan angka kelahiran baru. Oleh sebab itu, KB MKJP adalah upaya membangun keluarga yang tangguh dan mempersiapkan generasi ke depan yang lebih berkualitas," kata Yayat.

 

Ia mengungkapkan, perusahaan ini memiliki sasaran strategis peserta Keluarga Berencana (KB) untuk meminimalisasi pertumbuhan penduduk.

 

"Hal ini penting untuk mengarahkan masyarakat tentang kontrasepsi menjadi lebih dari sekadar alat untuk mencegah terjadinya kehamilan, tetapi untuk mewujudkan kehidupan reproduksi yang sehat agar terhindar dari kehamilan tidak diinginkan serta kesakitan dan kematian karena kehamilan terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu sering," jelasnya.

 

Sementara itu, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan, pihaknya mengapresiasi inovasi yang dilakukan jajaran DPPKB Kabupaten Purwakarta dengan terus berusaha menekan laju pertumbuhan penduduk untuk masyarakat yang sejahtera.

 

"Ini adalah terobosan baru dari teman-teman DPPKB dan seluruh jajarannya dan disupport BKKBN perwakilan Provinsi Jawa Barat, sinergitas yang baik dengan perusahaan,” ujar Ambu Anne, panggilan karib Anne Ratna Mustika.

 

Menurutnya, hal itu merupakan rencana yang sudah lama dikarenakan mayoritas karyawati di perusahaan Kabupaten Purwakarta adalah pasangan usia subur.

 

Terbukti, sambung dia, dari data Dinas Kesehatan kurang lebih dua ribu angka kelahiran yang bukan KTP Purwakarta dan itu dari sektor Industri atau pendatang.

 

"Itulah yang menjadi dasar kita untuk menyisir, sementara pelayanan yang dilakukan pemerintah daerah hari kerja Senin-Jumat, sementara dalam waktu tersebut para karyawati sedang bekerja dan program tersebut dilakukan," beber Ambu Anne.

 

Sementara terkait pelayanan pemasangan KB di perusahaan, lanjut Bupati Purwakarta, untuk semua karyawati baik dari Purwakarta atau luar Purwakarta, dan rata-rata pasangan usia subur yang bekerja disektor industri ini.

 

"Untuk launching kita laksanakan di PT Indorama dan akan kita lakukan pelayanan di seluruh perusahaan yang ada di kabupaten Purwakarta terlebih pasangan usia subur," imbuhnya.

 

Pihaknya juga mengapresiasi atas banyaknya masyarakat yang menggunakan MKJP seperti IUD dan implant. "Untuk pasangan usia subur tunda dulu kehamilan, gunakan alat kontrasepsi KB saat berhubungan suami istri. Kami akan berupaya agar pelayanan KB di kabupaten purwakarta dapat terus meningkat," demikian Ambu Anne. (Warin02)

Saturday

Beda dengan Pikobar, Kemenkes Umumkan Karawang Satu-satunya Zona Merah di Jabar

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Karawang beberapa waktu lalu. (Foto: Dok)

wartaindustri.id | KARAWANG –
Kabupaten Karawang menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan status zona merah penyebaran Covid-19.

 

Demikian informasi yang didapat dari pengumuman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang dirilis di Jakarta, Rabu (24/3/2021).

 

Sebaran zona Covid-19 versi Pemerintah Pusat itu terpantau berbeda dengan sebaran zona versi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar).

 

Dalam situsnya, Pikobar menunjukkan pada masa yang sama tidak ada zona merah di Jabar.

 

Pikobar merilis terdapat 22 kabupaten/kota yang masuk zona oranye atau zona risiko sedang dan lima wilayah zona kuning atau risiko rendah.

 

Jumlah kasus positif Covid-19 di Jabar pada Selasa (23/3/2021) total mencapai 242.420. Data tersebut diperoleh dari laman Pikobar hingga pukul 21.00 WIB. Tercatat ada 1.216 kenaikan jumlah kasus positif.

 

Dari angka tersebut, terdapat 27.607 orang positif Covid-19 yang masih berada dalam masa isolasi atau perawatan. Angka tersebut berkurang 219 kasus bila dibandingkan dengan hari sebelumnya.

 

Terdapat 1.394 kenaikan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh sehari sebelumnya . Kenaikan tersebut menjadikan total terdapat 211.807 pasien positif Covid-19 yang sembuh di Jabar.

 

Untuk jumlah pasien positif yang meninggal dunia, total telah mencapai jumlah 3.006 orang. Angka tersebut meningkat 41 kasus dibanding sebelumnya.

(Warin 02)

Thursday

Warga Pasar Tradisional di Purwakarta, Dapat Giliran Divaksin Covid-19

Kepala UPTD Pasar Citeko Plered, Dewi Setyarini. (Foto: Dyt)

wartaindustri.id | PURWAKARTA –
 Tak kurang dari 55 warga pemilik kios di setiap pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta mendapat giliran divaksin Covid-19, Kamis (25/3/2021).

 

Mereka adalah para pedagang pasar tradisional di Kecamatan Plered, Bojong, dan Darangdan.

 

Kepala Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Pasar Semimodern Citeko, Kecamatan Plered, Hj. Dewi Setyarini, SE menyebut suntik vaksin bagi 55 pedagang pasar yang dipimpinnya bertujuan untuk upaya pencegahan  penyebaran Covid-19.

 

"Semoga saja, meski jumlah pedagang pasar hanya 55 orang yang mendapat vaksin Covid-19, karena memang jatahnya seragam di hampir semua pasar tradisional, bisa meningkatkan kepercayaan publik untuk tetap bertransaksi di pasar tradisional," katanhya.

 

Menurutnya, sebagai pedagang pasar tradisional yang merasakan betul anjloknya transaksi sebagai buntut dari isu Covid 19, dalam kurun waktu setahun terakhir. Dan diwarnai dengan terus merosotnya penjualan barang dan jasa.

 

“Semoga dengan disuntik vaksin, kepercayaan publik kembali tumbuh," imbuhnya.

 

Sementara itu, dari pantauan wartawan media ini sejak diawali Covid-19 di tingkat kecamatan, Puskesmas setempat dijadikan lokasi suntik vaksin.

 

Dalam tiga hari ini, sejak Selasa Puskesmas Plered dipenuhi aparatur desa, para calon jemaah haji, staf KUA, dan warga pasar.

 

“Lihat aja jadwalnya, hari ini giliran para kader Posyandu  dan pedagang pasar," terang Pj. Kades Palinggihan, Ujang Atep, saat ditemui di Puskesmas Plered.

 

Hal yang sama juga terjadi di Puskesmas Bojong. Dengan jumlah warga dan staf pasar yang mirip sama yakni 55 orang, penyuntikan vaksin Covid-19 dipusatkan di Puskesmas yang baru selesai direnovasi, tak jauh dari Pasar Bojong. (dayat iskandar)

Ad Placement


Copyright © serberita

Teknologi