serberita: Industri
Showing posts with label Industri. Show all posts
Showing posts with label Industri. Show all posts

Friday

Road Show wartaindustri.id Diterima Kapolres Karawang

Kapolres Karawang diapit jajaran wartaindustri.id (Foto: SA)

wartaindustri.id | KARAWANG -
Silaturahmi tanpa batas direksi media online wartaindustri.id, diwakili  Pimpinan Perusahan Iwan “Portal” Karsiwan dan Manager Marketing Asep Supiyatna, diterima oleh Kapolres Kabupaten Karawang, AKBP Rama Samtama Putra H, M.Si di ruang kerjanya, Kamis (4/3/2021).


AKBP Rama Samtama Putra, mengatakan bahwa wartaindustri.id, sebaiknya  menjadi media khusus  menyajikan informasi tentang industri di kota industri terbesar di Asia.

 

"Ini media yang strategis," tegasnya.

 

Selain itu dia mengatakan, peran media harus mampu mensinergikan kepentingan industri dan pemerintah untuk kepentingan seluruh stakeholder dan sekaligus menjadi alat kontrol dari sisi kepatuhan hukum industri.

 

Kapolres yang baru saja singgah di Kota Lumbung Padi ini menambahkan, wartaindustri.id harus mampu mengoptimalkan serapan  sumber daya lokal. Artinya, bahwa perubahan  perkembangan teknologi harus diikuti dan menjadi kekuatan masyarakat Kabupaten Karawang, menangkap peluang yang ada.

 

Iwan "Portal" berbincang dengan Kapolres Karawang. (Foto: Asep)

Sedangkan Pimpinan Perusahaan wartaindustri.id, Iwan "Portal” Karsiwan  mengucapkan terima kasih  kepada Kapolres yang sudah meluangkan waktu menerima wartaindustri.id.

 

Dikatakannya bahwa kehadiran wartaindustri.id  untuk memberikan layanan informasi tentang dunia usaha dan berita lainnya, bukan hanya di Kabupaten Karwang, tetapi ditiga provinsi, JawaBarat, DKI Jakarta, dan Banten.

 

Sebagai media baru di Kabupaten Karawang, tutur Iwan, tentu saja pihaknya akan banyak belajar dan  bersilaturahmi,  diawali dengan Kapolres.

 

"Tentunya bukan hanya dengan Muspida, kami akan  bersilaturahmi  dengan seluruh stakeholder dan pelaku usaha serta  yang lainnya, agar kehadiran kami bisa diterima minimal di kampungnya sendiri, di Kabupaten Karawang," pungkas Iwan.

(Santi/Amalia)

Monday

Apindo Apresiasi Pemkab Purwakarta Membuka Investasi Perusahaan Padat Modal

Ketua Apindo Purwakarta, Gatot Prasetyoko, SH


wartaindustri.id |  PURWAKARTA –

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Purwakarta, Gatot Prasetyoko, SH, mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta yang membuka investasi perusahaan padat modal.

 

“Berdirinya kawasan industri yang sudah dimulai pembangunannya, akan menjawab tuntutan meningkatnya angka pengangguran ke depannya,” kata Gatot di ruang kerjanya, Senin (1/3/2021).

 

Menurutnya, Kawasan Industri Multi Optima Sejahtera (Kimos) yang berlokasi di Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, diplot oleh Pemkab Purwakarta menjadi kawasan industri.

 

“Dengan berdirinya Kimos, nantinya akan hadir sekitar 500 perusahaan padat modal," katanya.

 

Dia sangat mengapresiasi pihak Pemkab Purwakarta, yang telah membuka kawasan industri tersebut.

 

“Itulah langkah yang bisa meminimalisir angka pengangguran,” imbuhnya.

 

Pembangunan Kimos yang sudah dimulai.

Hanya dia berharap nantinya, ketika kawasan industri tersebut sudah berjalan agar dijaga bersama karena merupakan aset daerah untuk masyarakat Purwakarta

 

Sebagaimana informasi dari Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BMPTSP) Kabupaten Purwakarta, Nurcahya, kepada wartawan bahwa Kimos nantinya akan menampung sebanyak 500 perusahaan padat modal.

 

“Sekitar 500 perusahaan akan menghuni Kawasan Industri Baru Kimos Purwakarta. Sehubungan dengan itu, nantinya akan dibutuhkan lebih dari 100 ribu tenaga kerja,” kata Nurcahya.

 

Pembangunan Kawasan Kimos,  akan mendongkrak nilai investasi Kabupaten Purwakata. Hingga akhir tahun 2020, realisasi investasi Purwakarta sudah di angka Rp69 triliun dari nilai target Rp60 triliun.

 

Terkait luas lahan untuk kebutuhan Kimos ini, mencapai 1.200 hektare. Kimos ini meliputi empat desa di Kecamatan Babakancikao. Meliputi Desa Hegarmanah, Babakancikao, Mulyamekar, dan Cigelam.

 

Kawasan industri baru ini, sambung dia, rencananya akan mampu menampung sekitar 500 perusahaan. Estimasinya, satu perusahaan membutuhkan minimal satu hektare lahan dan sisa lahan lainnya untuk sarana prasarana penunjang kawasan tersebut.

 

"Purwakarta diuntungkan dengan adanya kawasan industri baru ini. Meskipun, perusahaan yang akan berdiri di kawasan itu, mayoritas merupakan perusahan padat modal," ujarnya

(Akhmad Munasah)

Friday

Masa Pandemi. UPTD Pengembangan Sentra Kramik Terus Berbenah


Keterangan foto : Mumun Maemunah, S.E Kepala UPTD Pengembangan Sentra Keramik Plered

WI | PURWAKARTA - Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Pengembangan Sentra Kramik Plered, Kabupaten Purwakarta terus berbenah.

Terlihat dibeberapa ruang utama, seperti galeri tampak depan, kini tampil beda.

Ya, meskipun dalam masa Pandemi dan jumlah kunjungan sepanjang tahun 2020 anjlok ketitik terendah dari 11.000 pengunjung ditahun 2019, anjlok menjadi hanya 1600 pengunjung saja ditahun 2020,  akibat dampak Pandemi Covid 19.

Namun dimasa sulit itu, UPTD Pengembangan Sentra Kramik, berhasil direnovasi sehingga dimasa normal nanti gedung baru telah menanti kunjungan wisata lebih banyak lagi. Semoga.


Harapan penuh rasa optimistis itu setidaknya diutarakan Kepala UPTD Pengembangan Sentra Kramik Plered, Mumun Maemunah S.E belum lama ini.
Menurut Teh Mumun demikian sapaan karibnya, perluasan galeri akan memberi ruang gerak penuh pengunjung, dimana didalam galeri terpajang aneka bentuk kerajinan kramik yang di produksi ratusan pengrajin kramik Plered.

,"Ini nantinya pengunjung akan lebih leluasa, mengapresiasi segala bentuk hasil kerajinan tangan dari generasi kramik, yang kini tetap bertahan dengan kepiawaiannya dalam menelisik tanah liat."tutur Teh Mumun sambil  tersenyum

Diakui Mumun dalam kurun waktu setahun, terutama sejak Pandemi Covid 19 melanda Purwakarta dan kabupaten/kota lain dijabar, para pengrajin tanah liat di Pleredpun  terkena imbasnya.

,"Beruntung kita, agak tertolomg dengan pasar domestik yang anehnya meningkat tajam, saat pasar eksport nyaris stagnan."Imbuh Teh Mumun.

Kita mendapat order, yang lumayan tinggi meski harga jual, harus disesuaikan dengan tawaran tertinggi pasar lokal.

,"Ya, artinya untungnya tak seberapa, tapi alhamdulilah pasar lokal ini mampu mendorong kita sedikit bisa bernapas lega." tandas Teh Mumun,yang menolak merinci lebih lanjut soal anggaran proyek renovasi galeri dan atap bangunan.

,"Kalau soal dana renovasi,yang hampir habis 8 ratus jutaan lebih, saya kurang tahu, itu kewenangan Kadis yang terpenting bagi saya kini adalah fakta bahwa ruangan galeri dan atap atap pendukungya tak rapuh lagi."Pungkas Teh Mumun menyudahi bincang bincangnya dengan wartawan media ini. (Dayat Iskandar)

Monday

Pemkab Purwakarta Canangkan KB MKJP pada PUS di Zona Industri



WI | PURWAKARTA - Dibukanya tujuh zona industri di wilayah Kabupaten Purwakarta, dianggap akan mempengaruhi peningkatan angka kelahiran baru di wilayah tersebut.

Untuk mengendalikan hal diatas, Pemkab Purwakarta melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) setempat telah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) di zona tersebut.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menaruh perhatian besar terhadap pembinaan Pasangan Usia Subur (PUS) terlebih di kawasan zona industri. Menurutnya, KB MKJP adalah upaya membangun keluarga yang tangguh dan mempersiapkan generasi ke depan yang lebih berkualitas.

Pihaknya juga mengapresiasi atas banyaknya masyarakat yang menggunakan MKJP seperti IUD dan implant. "Untuk pasangan usia subur tunda dulu kehamilan, gunakan alat kontrasepsi KB saat berhubungan suami istri. Kami akan berupaya agar pelayanan KB di kabupaten purwakarta dapat terus meningkat," kata Ambu Anne pada Pencanangan KB MKJP dan Pendataan Keluarga di Puskesmas Kiarapedes, Senin (25/1/2021).

Menurutnya, target akseptor KB yang telah dicapai Pemkab Purwakarta menunjukkan kesadaran masyarakat yang cukup tinggi untuk memulai keluarga yang ideal. Juga dalam upaya menjadikan keluarga sebagai pusat untuk pembinaan mental serta spiritual.

"Saya merasa bangga atas upaya yang telah dilakukan jajaran dinas terkait untuk program KB di Purwakarta. Telah terevaluasi sangat baik, jadi ini artinya seluruh kegiatan atau program dalam peningkatan pelayanan khususnya di bidang keluarga berencana terus akan kita lakukan kembali dan akan kita tingkatkan," kata Ambu.

Ia juga mengungkapkan, untuk meningkatkan pelayanan di hari kerja para karyawan dan karyawati pabrik. Kedepan, Disnakertrans, Apindo dan DPPKB Purwakarta akan melakukan MOU agar diberikan pelayanan didalam perusahaan, di waktu-waktu tertentu bagi karyawan perempuan yang usia produktif yang ingin mendapatkan pelayanan kontrasepsi.

"Ada beberapa kasus yang dilaporkan kepada kami bahwa ada pelayanan di zona industri yang belum tersentuh," tuturnya, seraya mengatakan selain itu untuk pelayanan yang terjauh, pihaknya telah meresmikan enam Saung Ambu di lokasi-lokasi yang terbilang terpencil.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Kusmana, mengapresiasi langkah Pemkab Purwakarta yang konsen sampai ada pola penanganan hingga ke tingkat desa. "Termasuk dalam menangani covid-19 ada saung ambu dan tempat siaga sampai ke tempat RT dan RW," katanya.

Menurutnya, ini merupakan suatu inovasi yang sangat luar biasa. Yang kedua, Purwakarta merupakan zona industri yang tentu saja banyak pasangan-pasangan muda. "Kedepan kita akan merancang agar di Jawa Barat terdapat pelayanan di wilayah perusahaan agar ada klinik-klinik di perusahaan dengan melibatkan dinas kesehatan dan DPPKB dengan alat kontrasepsi dari kita," demikian Kusmana. (Dayat Iskandr)

Sunday

Bidik Subang Pengembangan Suryacipta Swadaya Kota Mandiri Masa Depan



WI | KARAWANG - Memperluas wilayah pengembangan bisnis masa depan diluncurkan oleh Surya Interngusa Group (SSIA) melalui anak usahanya, PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) telah meluncurkan pembangunan kawasan kota mandiri masa depan yang berkonsep smart & sustainable city bertajuk “Subang Smartpolitan”

Group SSIA sukses mengembangkan kawasan industri Suryacipta City of Industry di Karawang, Kini bidikannya adalah Kabupaten Subang. 

Melalui perencanaan akan dibuat 
Subang Smartpolitan yang berada di kawasan Rebana Metropolitan ini telah menjadi incaran para pelaku bisnis dari dalam dan luar negeri yang akan mengembangkan usahanya di Indonesia khususnya di wilayah  timur Jawa Barat.

“Subang Smartpolitan a city made from future dengan konsep smart & sustainable. Kita bangun kota mandiri berkualitas yang selaras dengan visi perusahaan yakni Building a Better Indonesia. Subang Smartpolitan akan menjadi kota modern penuh kreatifitas yang memberikan kontribusi bukan hanya pada kota Subang tetapi juga untuk Indonesia,” kata Presiden Direktur Surya Internusa Group, Johannes Suriadjadja.

Konsepnya adalah, “Subang Smartpolitan menyediakan infrastruktur berbasis IoT dimana perencanaannya mengedepankan teknologi dan sistem perkotaan yang efisien dan terintegrasi, sehingga Subang Smartpolitan bisa menjadi contoh ideal bagi pengembangan kota mandiri selanjutnya di Indonesia,” tegas Johannes.

Abednego Purnomo selaku VP Sales & Marketing, menjelaskan definisi sustainable pada konsep smart & sustainable kami tidak hanya berkiblat kepada ramah lingkungan, namun sustainable disini juga diartikan bahwa setiap investasi/bisnis yang dilakukan di Subang Smartpolitan berjalan berkesinambungan.

 “Pengalaman kami selama 31 tahun di Suryacipta City of Industry di Karawang telah kami tingkatkan dengan mengadopsi teknologi terkini guna mengedepankan efisiensi dan efektifitas dalam berinvestasi. Sebagai contoh dimana nantinya investor dapat memonitor dan mengontrol operational di Subang Smartpolitan dari kantor mereka di Jakarta, atau bahkan dari kantor pusat mereka di negara asal,” jelas Abednego.
(Red/RK)

Wednesday

Deden Permana Melenggang Menjadi Ketua Gapensi Karawang



WI | KARAWANG - Sidang Presedium Muscab XI, Gapensi Kabupaten Karawang, Rabu (23/12)  menetapkan Deden Permana,  tanpa proses pemilihan atau aklamasi menjabat Ketua Gapensi Kabupaten Karawang, Tahun 2020 - 2025.

Ditetapkannya Deden Permana sebagai calon tunggal, karena persidangan presidium, memutuskan bahwa Tatas Kusnaedi tidak dapat melanjutkan pencalonannya sebagai Ketua Gapensi Kabupaten Karawang.

Diketahui bahwa  Tatas, sudah menjabat Ketua Gapensi Kabupaten Karawang, selama dua periode, "Itu bertentangan dengan  AD/ART Gapensi. 

Bahwa Ketua Gapensi tidak dapat dijabat selama dua periode baik secara berturut – turut maupun tidak 

H. Rachmat, salah satu kontraktor di Kabupaten Karawang, menyikapi hasil Muscab Gapensi mengatakan,  jauh hari sudah menduga bahwa Pepen Permana akan melenggang menjadi ketua Gapensi. Karena Gapensi punya aturan main  menentukan ketua atau  pengurus.

Tambah dia, bahwa Deden akan mampu membawa perubahan di organisasi jasa kontruksi ini, karena jiwa kepemimpinan dan supel dalam bergaul yang akan  berdampak baik terhadap  organisasi Gapensi. (Red)

Sunday

62 Persen UMKM Terdampak Pandemi



WI | JAKARTA
- Data resmi Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 62 persen pelaku usaha UMKM mengaku terdampak pandemi.

Padahal, UMKM mampu menyerap 97 persen tenaga kerja dari total 120,5 juta tenaga kerja, terserap.

Untuk itu sudah bukan hal baru, Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM) harus bertransformasi saat bisnisnya paling terhantam pandemi Covid-19.


Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 62 persen mengaku terdampak pandemi.

Kontribusinya dalam ekspor pun mencapai 14 persen.

Staf Ahli Kementerian Koperasi dan UKM, Luhur Pradjarto menyebut, setidaknya UMKM harus bertransformasi dalam lima hal.

"Kita tahu UMKM kita besar kontribusinya dalam perekonomian. Terkait dengan itu, dengan adanya industri 4.0, mau tidak mau UMKM harus beradaptasi, kuncinya adalah transformasi," kata Luhur dalam Bincang-bincang Ninja Xpress secara virtual, Jumat (18/12/2020).

Luhur merinci, transformasi yang pertama adalah transformasi bisnis dari informal menjadi formal.

Kemudian, transformasi yang kedua adalah berkelompok untuk mencari terobosan baru.

Transformasi yang berkelompok ini diperlukan agar mampu berdaya saing dengan usaha-usaha berskala besar.

Namun, pengelompokan harus disesuaikan dengan lini bisnis UMKM masing-masing.
(Red)

Saturday

Uwa Dede Berharap Peran Pemerintah Hadir Dalam Masa Pandemi di Kampung Boneka Cikampek Utara



WI | KARAWANG -  Kenapa disebut kampung boneka. Tentunya ada alasan kuat, ya. Karena hampir mayoritas masyarakat Kampung Mekarsari, Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kota Baru, menggantungkan hidupnya dari usaha home industri membuat boneka.

Mendengar cerita dari mulut kemulut warga sekitar. Masyarakat Kampung Mekarsari, Rukun Warga (RW) sudah lama menggeluti usaha membuat boneka.

Diawal tahun 1990, home industri  kampung boneka sudah ada. Malahan  pernah mendapat Kalpataru saat itu, karena Kampung Boneka sebagai  basis pengrajin. Sebuah penghargaan untuk bidang pengrajin.

Dede Nayudi, salah seorang  pemilik home industri di Kampung Boneka, Sabtu (19/12) menjelaskan bahwa nama besar kampung boneka tidak dirasakan sendiri dan mayoritas pelaku usaha di Kampung Boneka.

Diakuinya sejak dirinya menggeluti usaha boneka, tidak pernah ada sentuhan pemerintah, baik  peningkatan SDM melalui pelatihan maupun bantuan modal.


Dia berharap  kedepan ada semacam wadah  paguyuban atau komunitas pengrajin boneka. 

Tujuannya selain untuk  media  silaturahmi juga alat perjuangan para pengrajin.

Tambahnya, pemerintah seharusnya melihat potensi Kampung Boneka. 

Untuk tenaga kerja, warga Kampung Mekarsari, mayoritas tidak  keluar desa untuk mencari penghasilan. 

Dirumahnya paling sedikit  menyerap 10 orang tenaga kerja . Kalau  banyak order yang bekerja 25 orang.

Bisa dihitung, bila ada 100 home industri, berapa tenaga kerja yang bisa di serap.

Penghasilannya lumayan pengrajin, ada yang dibayar harian ada juga yang mingguan tergantung kesepakatan.

Namun tidak sama, ada yang dapat 300 ribu sehari dan yang terkecil 150 ribu paling kecil.


Perputaran uang di Desa Cikampek Utara, berjalan dari tahun ke tahun sejak adanya home industri. 

Maka  jangan heran bila status sosial masyarakat Desa Cikampek Utara khususnya Kampung Mekarsari, berbeda dengan yang lainnya.
 
Lelaki yang akrab dipanggil Uwa Dede ini  menambahkan, hasil produksi boneka banyak diorder oleh pengusaha  dari Jambi, Jawa Timur, Kalimantan,  Medan, Padang dan lainnya.

Diakuinya  hampir setahun, nyaris gulung tikar pengusaha home industri di Kampung Mekarsari. 

'Sejak bulan Maret, tidak pernah ada order lagi"jelasnya.

Dia berharap, peran pemerintah hadir dalam masa pandemi ini. Minimal memberikan solusi permodalan dan inovasi boneka karena home industri jelas menghidupkan ekonomi kerakyatan. (Red)

Tuesday

Siapa Yang Bertanggung Jawab Bila Banyak Pabrik Hengkang dari Karawang



WI | KARAWANG - Belum ada  informasi relokasi baru ke Jawa Tengah. Kalau sepanjang 2020, baru satu perusahaan  pindah, mungkin karena adanya pandemi jadi menahan relokasi. Namun bila ya, kedepan banyak.pabrik yang hengkang.

" Perusahaan pindah itu PT Panasonic ke Subang," ujar
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Karawang Fadludin Damanhuri.

Tambahnya  soal kabar pengusaha di wilayahnya yang memutuskan untuk merelokasi pabrik, belum ada selain yang satu itu. 
Untuk sepanjang 2019,   tetcatat ada 23 pabrik yang hengkang dari Karawang. Mereka pindah ke Jawa Tengah atau wilayah lain di Jawa Barat.

Menurut Fadel, sapaan akrab ketua Kadun, 70 persen penyebab banyaknya pabrik yang pindah dari Karawang memang upah buruh yang tinggi. 

Di sisi lain upah tinggi tersebut tak sesuai dengan produktivitas para pekerjanya.

Alhasil banyak pengusaha tak bisa melakukan ekspansi bisnis dan hanya bisa menjalankan operasi seperti biasa. Sementara penyebab lain pabrik-pabrik tersebut pindah adalah ingin mencari tanah yang lebih murah.

"Ada yang relokasi ke Garut dan ke Jateng. Ini untuk perluasan usaha. Ada juga yang mengambil daerah ini karena faktor lahan yang murah," imbuhnya.

Sedangkan dilihat dari sektornya, kebanyakan pabrik yang pindah bergerak di bidang tekstil sandang kulit (TSK) dan merupakan industri padat karya.

"Dampaknya ketika mereka pindah, pengangguran yang bertambah juga banyak," jelas Fadel.

Seperti diketahui pada 2021, Kabupaten Karawang menjadi salah satu daerah yang memutuskan untuk menaikkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi.

UMK wilayah yang terkenal sebagai penghasil beras ini naik sebesar 4,4 persen yaitu dari Rp4.594.000 menjadi Rp4.798.312, tertinggi di antara daerah-daerah lain di Indonesia.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mewanti-wanti tingginya upah yang tak sesuai dengan produktivitas tenaga kerja tersebut dapat menimbulkan gelombang relokasi pabrik meninggalkan Karawang.

"Pertanyaannya siap yang harus bertanggung jawab, bila kedepan  banyak pabrik  hengkang . Kemudian penganguran meningkat"ujar pemerhati ketenagakerjaan , Saeful Nugraha.
(Red)

Sunday

Upah Buruh di Karawang Tertinggi Banjar Terendah. Ini Daftar UMK di Jawa Barat



WI | KARAWANG. - Kabupaten Karawang, masih yang tertinggi Upah Minimum Kabupaten (UMK) bukan hanya di Jawa Barat, tetapi di Indonesia.

Kini Kabupaten  Karawang, selain mendapat  julukan  kota lumbung padi, juga menjadi kota industri apalagi 
berdasarkan Kepgub No. 561/Kep.774-Yanbangsos/2020, Kabupaten Karawang masih jadi Kabupaten/Kota dengan UMK tertinggi di Jabar pada 2021.

Kepgub itu telah ditandatangani Ridwan Kamil pada, Sabtu (21/11) lalu  UMK Jabar 2021 berlaku mulai 1 Januari 2021.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menandatangani Keputusan Gubernur terkait Upah Minimum Kabupaten/Kota di Pronvisi Jawa Barat
tahun 2021, UMK Jabar 2021.

Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja menjelaskan, tahun ini Kabupaten Karawang tetap memiliki upah tertinggi di Jabar sekaligus nasional dengan angka Rp 4.798.312,00. Di tahun 2020  Rp4.594.324,54.

Sementara Kota Banjar masih berada di angka terendah yakni Rp 1.831.884,83 sama seperti UMK 2020

Terkait masa pandemi global Covid-19, Setiawan Wangsaatmaja menjelaskan, 10 Kabupaten/Kota di Jabar tidak menaikkan UMK-nya sesuai Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor/11/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi COVID-19.

"Sisanya, ada 17 Kabupaten/Kota yang memang ada kenaikan (UMK) dan itu pun didasarkan kepada inflasi dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) baik secara nasional, provinsi, maupun Kabupaten/Kota," kata Setiawan, saat itu.

Setiawan menambahkan, penetapan UMK Jabar 2021 memperhatikan empat hal.

Pertama, Surat Edaran (SE) Menaker Nomor/11/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi COVID-19.

Kedua, rekomendasi bupati/wali kota se-Jabar tentang penetapan UMK di Jabar tahun 2021.

1. Kabupaten Karawang: Rp 4.798.312
2. Kota Bekasi: Rp 4.782.935,64
3. Kabupaten Bekasi: Rp 4.791.843,9
4. Kota Depok: Rp 4.339.514,73
5.Kota Bogor: Rp 4.169.806,58
6. Kabupaten Bogor: Rp 4.217.206
7. Kabupaten Purwakarta: Rp 4.173.568,61
8. Kota Bandung: 3.742.276,48
9. Kabupaten Bandung Barat: Rp 3.248.283,28
10. Kabupaten Sumedang: Rp 3.241.929,67
11. Kabupaten Bandung: Rp 3.241.929,67
12. Kota Cimahi: Rp 3.241.929
13. Kabupaten Sukabumi: Rp 3.125.444,72
14. Kabupaten Subang: Rp 3.064.218,08
15. Kabupaten Cianjur: Rp 2.534.798,99
16. Kota Sukabumi: Rp 2.530.182,63
17. Kabupaten Indramayu: Rp 2.373.073,46
18. Kota Tasikmalaya: Rp 2.264.093,28
19. Kabupaten Tasikmalaya: Rp 2.251.787,92
20. Kota Cirebon: Rp 2.271.201,73
21. Kabupaten Cirebon: Rp 2.269.556,75
22. Kabupaten Garut: Rp 1.961.085,70
23. Kabupaten Majalengka: Rp 2.009.000
24. Kabupaten Kuningan: Rp 1.882.642,36
25. Kabupaten Ciamis: Rp 1.880.654,54
26. Kabupaten Pangandaran: Rp 1.860.591,33
27. Kota Banjar: Rp 1.831.884,83
(Red)

Saturday

Klaster Industri Menjadi Perhatian Bupati Karawang Dihari Pertama Kerjanya



WI | KARAWANG - Sejak cuti masa kampanye,  calon Bupati Kabupaten Karawang,  2020-2025.  dr. Hj. Cellica Nurrachadiana masuk kerja  kali pertama sejak menjadi calon,   Kamis (10 /12) di ruang dinasnya.

Saat pertama masuk kerja,  Bupati Cellica meminta laporan perkembangan penanganan Covid-19 di Karawang. Dia mengaku prihatin dengan bertambahnya pasien terkonfirmasi positif.

" saya ingin mengetahui kenapa terjadi penambahan pasien Covid-19. Laporan sementara menyebut penambahan itu karena adanya klaster industri. Saya ingin Satgas Covid-19 memperketat kembali penerapan protokol kesehatan di setiap perusahaan industri." kata Bupati Cellica di kantornya.

Dia  meminta agar setiap pimpinan perusahaan mengawasi ketat penerapan protokol kesehatan di perusahaannya. Jika ada karyawannya yang lalai agar segera diingatkan. "Harus terus diawasi agar karyawan tidak longgar dalam menerapkan protokol kesehatan. Kalau tidak diawasi secara ketat bisa menimbulkan klaster industri lagi. Saya juga minta Satuan Tugas memantau terus perusahaan. "katanya.

Bupati mengingatkan kepada masyarakat agar tidak lengah dalam menjalankan protokol kesehatan. Sebab jika lengah itu bisa membahayakan diri dan orang sekitarnya.

"Harus terus disiplin menjalankan protokol kesehatan sampai pandemi Covid-19 ini bisa kita atasi. Kalau kita lengah potensi tertularnya cukup tinggi, kasihan keluarga kita," katanya. 

Data tersebut silakan digunakan wargi untuk proaktif agar saling mengingatkan untuk menjaga diri dan mengurangi interaksi sosial di zona merah dan hitam, tanpa reaksi sosial berlebihan.

Dalam pesannya dia minta harus tetap tenang, 
tingkatkan kewaspadaan dan selalu terapkan protokol kesehatan. Menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker yang dikenal 3M.  (Red)

Friday

Karawang Menjadi Pilihan Perluasan PT Asia Paints Indonesia



WI |  KARAWANG - Kabuoten Karwang, mendaoat kepercayaan dari perusahaan besar yakni Kabar baik bagi warga lumbung padi itu,  PT Asian Paints Indonesia, (API) menjadi Kabupsten Karwang, lokasi perluasan uasahnya.

Diketahui PT. API 
terus berupaya memperluas bisnisnya di tanah Indonesia.  Salah satu caranya dengan membangun pabrik di Kawasan Industri Surya Citra, Karawang, Jawa Barat. 

Pabrik itu diresmikan, Selasa (5/9) lalu. Peresmian dihadiri beberapa petinggi PT API. Di antaranya, CEO & Managing Director Asian Paints Group K.B.S Anand, Manish Choksi (President Supply Chain, International Business & IT Asian Paints Group), I.K. Jaiswal (Vice President International Business & Chemicals Asian Paints Group), dan Rahul Bhatnagar (President Director of PT Asian Paints Indonesia

Perusahaan cat yang memiliki lebih dari tujuh ribu karyawan di seluruh dunia itu berinvestasi di Indonesia industri cat dan properti tumbuh pesat. Asian Paints menggelontorkan dana USD 100 juta untuk berinvestasi di Indonesia. (Aha/Red)

Ad Placement


Copyright © serberita

Teknologi