Apindo Apresiasi Pemkab Purwakarta Membuka Investasi Perusahaan Padat Modal - serberita

Monday

Apindo Apresiasi Pemkab Purwakarta Membuka Investasi Perusahaan Padat Modal

Ketua Apindo Purwakarta, Gatot Prasetyoko, SH


wartaindustri.id |  PURWAKARTA –

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Purwakarta, Gatot Prasetyoko, SH, mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta yang membuka investasi perusahaan padat modal.

 

“Berdirinya kawasan industri yang sudah dimulai pembangunannya, akan menjawab tuntutan meningkatnya angka pengangguran ke depannya,” kata Gatot di ruang kerjanya, Senin (1/3/2021).

 

Menurutnya, Kawasan Industri Multi Optima Sejahtera (Kimos) yang berlokasi di Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, diplot oleh Pemkab Purwakarta menjadi kawasan industri.

 

“Dengan berdirinya Kimos, nantinya akan hadir sekitar 500 perusahaan padat modal," katanya.

 

Dia sangat mengapresiasi pihak Pemkab Purwakarta, yang telah membuka kawasan industri tersebut.

 

“Itulah langkah yang bisa meminimalisir angka pengangguran,” imbuhnya.

 

Pembangunan Kimos yang sudah dimulai.

Hanya dia berharap nantinya, ketika kawasan industri tersebut sudah berjalan agar dijaga bersama karena merupakan aset daerah untuk masyarakat Purwakarta

 

Sebagaimana informasi dari Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BMPTSP) Kabupaten Purwakarta, Nurcahya, kepada wartawan bahwa Kimos nantinya akan menampung sebanyak 500 perusahaan padat modal.

 

“Sekitar 500 perusahaan akan menghuni Kawasan Industri Baru Kimos Purwakarta. Sehubungan dengan itu, nantinya akan dibutuhkan lebih dari 100 ribu tenaga kerja,” kata Nurcahya.

 

Pembangunan Kawasan Kimos,  akan mendongkrak nilai investasi Kabupaten Purwakata. Hingga akhir tahun 2020, realisasi investasi Purwakarta sudah di angka Rp69 triliun dari nilai target Rp60 triliun.

 

Terkait luas lahan untuk kebutuhan Kimos ini, mencapai 1.200 hektare. Kimos ini meliputi empat desa di Kecamatan Babakancikao. Meliputi Desa Hegarmanah, Babakancikao, Mulyamekar, dan Cigelam.

 

Kawasan industri baru ini, sambung dia, rencananya akan mampu menampung sekitar 500 perusahaan. Estimasinya, satu perusahaan membutuhkan minimal satu hektare lahan dan sisa lahan lainnya untuk sarana prasarana penunjang kawasan tersebut.

 

"Purwakarta diuntungkan dengan adanya kawasan industri baru ini. Meskipun, perusahaan yang akan berdiri di kawasan itu, mayoritas merupakan perusahan padat modal," ujarnya

(Akhmad Munasah)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda