Siapa Yang Bertanggung Jawab Bila Banyak Pabrik Hengkang dari Karawang - serberita

Tuesday

Siapa Yang Bertanggung Jawab Bila Banyak Pabrik Hengkang dari Karawang



WI | KARAWANG - Belum ada  informasi relokasi baru ke Jawa Tengah. Kalau sepanjang 2020, baru satu perusahaan  pindah, mungkin karena adanya pandemi jadi menahan relokasi. Namun bila ya, kedepan banyak.pabrik yang hengkang.

" Perusahaan pindah itu PT Panasonic ke Subang," ujar
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Karawang Fadludin Damanhuri.

Tambahnya  soal kabar pengusaha di wilayahnya yang memutuskan untuk merelokasi pabrik, belum ada selain yang satu itu. 
Untuk sepanjang 2019,   tetcatat ada 23 pabrik yang hengkang dari Karawang. Mereka pindah ke Jawa Tengah atau wilayah lain di Jawa Barat.

Menurut Fadel, sapaan akrab ketua Kadun, 70 persen penyebab banyaknya pabrik yang pindah dari Karawang memang upah buruh yang tinggi. 

Di sisi lain upah tinggi tersebut tak sesuai dengan produktivitas para pekerjanya.

Alhasil banyak pengusaha tak bisa melakukan ekspansi bisnis dan hanya bisa menjalankan operasi seperti biasa. Sementara penyebab lain pabrik-pabrik tersebut pindah adalah ingin mencari tanah yang lebih murah.

"Ada yang relokasi ke Garut dan ke Jateng. Ini untuk perluasan usaha. Ada juga yang mengambil daerah ini karena faktor lahan yang murah," imbuhnya.

Sedangkan dilihat dari sektornya, kebanyakan pabrik yang pindah bergerak di bidang tekstil sandang kulit (TSK) dan merupakan industri padat karya.

"Dampaknya ketika mereka pindah, pengangguran yang bertambah juga banyak," jelas Fadel.

Seperti diketahui pada 2021, Kabupaten Karawang menjadi salah satu daerah yang memutuskan untuk menaikkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi.

UMK wilayah yang terkenal sebagai penghasil beras ini naik sebesar 4,4 persen yaitu dari Rp4.594.000 menjadi Rp4.798.312, tertinggi di antara daerah-daerah lain di Indonesia.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mewanti-wanti tingginya upah yang tak sesuai dengan produktivitas tenaga kerja tersebut dapat menimbulkan gelombang relokasi pabrik meninggalkan Karawang.

"Pertanyaannya siap yang harus bertanggung jawab, bila kedepan  banyak pabrik  hengkang . Kemudian penganguran meningkat"ujar pemerhati ketenagakerjaan , Saeful Nugraha.
(Red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda