serberita: Lebaran
Showing posts with label Lebaran. Show all posts
Showing posts with label Lebaran. Show all posts

Monday

Sekitar 15 Pemudik Terpapar Covid-19, Kang Emil: “Kasihan Keluarganya di Kampung”

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, di Cileunyi. (Foto: Net)

wartaindustri.id | BANDUNG -
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengatakan dari banyaknya masyarakat yang keukeuh memaksa mudik, telah dilakukan pemeriksaan Covid-19 secara acak dan hasilnya ada sekitar 15 orang yang terpapar virus corona.


Ia menuturkan, kondisi ini menunjukkan bahwa ketika masyarakat memaksa untuk pulang kampung bisa jadi mereka terpapar dan kemudian memaparkan virus corona kepada orang tua atau sanak saudara di kampungnya.


"Itu kasihan nanti orang tua yang didatangi pemudik terpapar Covid-19," ujar Kang Emil – sapaan karib Ridwan Kamil, seusai meninjau posko penyekatan mudik di Gerbang Tol Cileunyi Kabupaten Bandung, Senin (10/5/2021).


Ia menuturkan tradisi mudik dan pulang kampung bertemu orang tua pada perayaan Lebaran adalah hal yang mulia, namun sekarang di saat bersamaan ada bahaya yaitu wabah virus corona.


“Dengan kondisi ini, maka mencegah harus lebih diutamakan sehingga semua pihak harus menahan diri untuk mudik,” lanjutnya.


Pada bagian lain keterangannya, Kang Emil menyebut 99 persen warga Jabar tidak mudik Lebaran ke kampung halamannya pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah atau Lebaran Tahun 2021.


"Jumlah pemudik tahun ini sangat kecil hanya satu persen dari total sekitar enam juta warga yang masih berniat mudik ke kampung halaman. Jadi 99 persen warga sudah sesuai dengan aturan pemerintah," kata Kang Emil.


Orang nomor satu di Provinsi Jabar ini mengatakan jumlah kendaraan yang diputar balik oleh aparat di Provinsi Jabar kembali bertambah dan hingga Senin (10/5) ini, jumlah kendaraan yang dilarang melintas untuk bepergian mudik mencapai 60 ribu.


Menurutnya, angka ini naik signifikan, dibandingkan dengan dua hari pertama yang sudah mencapai 22 ribu kendaraan.


"Jadi dari total 130 ribu kendaraan yang kita razia ada sekitar 60 ribu yang diputar balik. Jadi kalau ada bocor-bocor saya kira di bawah 60 ribu lah," katanya. (Ant/W-03)

Berkah Rezeki Tahunan Tukang Urung Kupat dan Filosofi Kupat "Ngaku Lepat"

Pedagang urung kupat di sepanjang Jalan Kornel Singawinata, Purwakarta (Foto: W-02)

wartaindustri.id | PURWAKARTA –
Beberapa hari menjelang Lebaran, pedagang urung kupat tumplek blek di sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Purwakarta. Harga urung kupat dijual Rp1.000 per urung kupat.


"Mulai hari ini saya jualan urung kupat.  Yang dibawa dari rumah  pucuk daun kelapa, kemudian dianyam sambil jualan," ujar Abidin asal Desa Selaawi, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Senin (10/5/2021).


Menurut Abidin, harga urung kupat tidak menentu, sekarang dijual per urung kupat hanya seribu rupiah.


Mungkin saja besok pagi dijual per ikat isinya sepuluh urung kupat seharga Rp15 ribu,” imbuhnya.


Pedagang urung kupat di sepanjang Jalan Kornel Singawinata, Purwakarta datang dari berbagai daerah.


Berdagang sambil nganyam urung kupat. (Foto: W-02)

Ujang Suherman dari Gulampok Kecamatan Pondoksalam, Sumarna dari Taringgul Kecamatan Wanayasa, dan banyak lagi. Mereka beradu keberuntungan dalam mengais rezeki tahunan di bulan penuh berkah.


Sedikit kisah soal kupat atau ketupat Lebaran ini.


Ketupat kali pertama diperkenalkan pada abad ke-15.  Menurut Yusuf & Toet dalam bukunya Indonesia Has Stories: Unique, Habits and Cultures in Indonesia, ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga antara abad ke-15 dan ke-16, pada masa syiar Islamnya di Demak, Jawa Tengah.


Sunan Kalijaga juga mengenalkan tradisi Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.


Artikel ilmiah berjudul “Ketupat as Traditional Food of Indonesian Culture pada tahun 2018, menyebutkan, seorang antropolog Indonesia menafsirkan ketupat sebagai salah satu simbol solidaritas sosial atau hubungan timbal balik (memberi dan menerima).


Sebab, ketupat yang sudah selesai dimasak biasanya akan dibagikan ke tetangga, keluarga, atau saudara. Perilaku memberi ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara satu orang dengan lainnya.


Bahan utama ketupat adalah nasi dan daun kelapa yang masih muda (janur), yang punya makna spesial. Nasi dianggap sebagai lambang nafsu, sedangkan janur merupakan singkatan dari jatining nur (cahaya sejati) dalam bahasa Jawa, yang berarti hati nurani.


Nasi yang dililit dengan janur memiliki arti; kalau manusia harus mampu menahan hawa nafsu dunia dengan hati nurani mereka.


Selain itu, cara pembuatan ketupat juga punya filosofi tersendiri.


Anyaman janur menunjukkan kesalahan manusia, lalu bentuk segi empat dari ketupat menyimbolkan kemenangan umat Muslim setelah menjalani puasa selama satu bulan.


Beberapa ketupat juga dibuat menggunakan santan sebagai pengganti air. Dalam bahasa Jawa, santan disebut sebagai santen, yang punya arti pangapunten atau permintaan maaf.


Oleh karena itu, penggunaan santan ini juga menjadi simbol permintaan maaf.


Ketupat punya banyak nama berbeda di berbagai daerah, dengan berbagai makna. Orang Sunda menyebutnya sebagai 'kupat', yang memiliki arti kalau manusia tak diperbolehkan untuk ngupat -- membicarakan hal buruk ke orang lain.


Selain itu, ketupat juga didefinisikan sebagai singkatan dari 'ngaku lepat', yang mengandung pesan kalau seseorang harus meminta maaf saat mereka melakukan kesalahan.


Ketupat digunakan pula sebagai simbol pengakuan pada Tuhan dan sesama manusia. (Warin 02)

Jelang Lebaran, Pasar Rebo Macet dan Harga-harga Mulai Naik

Kemacetan lalu lintas di depan Pasar Rebo. (Foto: W-02)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
 
 Beberapa hari menjelang Lebaran, Pasar Rebo Purwakarta mulai macet dan harga-harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik, Senin (10/5/2021).


Kemacetan tampak terjadi di pertigaan di depan Pasar Rebo. Selain karena banyaknya kendaraan yang parkir di pinggir jalan, juga karena arus kendaraan yang padat dari tiga arah.   


Sementara itu, harga-harga kebutuhan pokok seperti cabai, daging sapi, dan daging ayam merangkak naik.


Hari ini (Senin - red)  harga cabai per kilo Rp72 ribu, sedangkan hari-hari biasa harga cabai paling tinggi Rp49 ribu.


Untuk daging ayam Rp36 ribu per kg dan daging sapi antara Rp140 ribu - Rp150 ribu per kg, kalau sudah siang.


"Tiap hari saya ke pasar, harga daging ayam paling tinggi Rp32 ribu, bahkan bisa Rp30 ribu," ujar pedagang ayam goreng, Herlina.


Hal senada juga dikatakan Atikah, warga Griya Asri, Kelurahann Ciseureuh Purwakarta.


Menurut Atikah, puncak naiknya kebutuhan pokok itu diperkirakan hari Rabu.


"Dua hari ke depan," ujar Atikah.


Dia menambahkan,  semua bisa memaklumi tentang naiknya harga kebutuhan Lebaran tersebut.


“Ini kan rizkinya mereka setahun sekali. Apalagi hampir dua tahun pedagang pasar sepi karena banyak larangan dari pemerintah,” imbuhnya.  (Warin 02)

Bupati Purwakarta Tegaskan tak akan Ada Open House Lebaran

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika. (Foto: Diskominfo)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika,  menegaskan tak akan ada open house pada Lebaran nanti. Ketegasan Bupati tersebut,  menindaklanjuti Surat  Edaran Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian yang melarang adanya open house bagi pemimpin daerah.

 

Dalam Surat Edaran Mendagri nomor 800/2794/SJ tertulis bahwa gubernur, bupati/walikota se-Indonesia untuk membatasi kegiatan buka puasa bersama dan larangan open house pada Lebaran atau pasca-Lebaran.

 

"Kami mendukung kebijakan Mendagri. Insya Allah kami tidak ada open house atau halal bihalal. Larangan ini memang bertujuan untuk menekan angka peningkatan kasus penyebaran Covid-19 di momen Idul Fitri 2021," kata Anne, Sabtu (8/5/2021).

 

Meskipun tidak melakukan open house, Anne mengaku tidak mengurangi rasa silaturahimnya terhadap warga Purwakarta.

 

Dia tetap meminta warganya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di momen lebaran nanti. Selain itu, dia juga mengimbau kepada warganya untuk tidak melakukan perjalanan alias mudik baik ke luar kota atau mudik lokal. 

 

"Saya imbau kepada warga untuk tidak mudik karena saya telah meminta kepada camat dan lurah/kades untuk menyiapkan ruang-ruang isolasi bagi mereka yang memang lolos dari penyekatan dan tidak memperlihatkan hasil tes antigen," katanya. (Warin 02)

Cegah Kerumunan, Pemkot Tasikmalaya Larang Shalat Id di Masjid Agung

Masjid Agung Kota Tasikmalaya. (Foto: Net)

wartaindustri.id | KOTA TASIKMALAYA -
Untuk mencegah kerumunan dan interaksi orang yang dikhawatirkan terjadi penularan Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, memberlakukan larangan Shalat Id di Masjid Agung Tasikmalaya saat Hari Raya Idul Fitri 1442 H.


"Masjid Agung tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan Shalat Id, kalau sebagian ada yang maksa tolong diimbau mereka, kalau ke masjid sekitar diperbolehkan," kata Plt Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf di Tasikmalaya, Minggu (9/5/2021).


Ia mengimbau jamaah agar melaksanakan Shalat Id di masjid maupun di lapangan terbuka di lingkungan rumahnya masing-masing, agar tidak terlalu banyak kerumunan orangnya.


"Silakan Shalat Id di masjid sekitar atau di lapang sekitar," katanya.


Ia menuturkan sesuai instruksi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) untuk daerah zona merah penyebaran wabah Covid-19 agar tidak melaksanakan Shalat Id di masjid besar di daerahnya.


Alasan Masjid Agung tidak dibuka untuk kegiatan Shalat Id, kata dia, karena khawatir akan banyak orang berdatangan dari berbagai daerah kemudian tidak bisa dicegah kerumunan orang, dan juga sulit mendisiplinkan protokol kesehatan.


"Ketika masjid penuh, meski sudah menerapkan protokol kesehatan mereka tetap akan berdesakan," katanya.


Ia menambahkan selain larangan Shalat Id di Masjid Agung, Pemkot Tasikmalaya juga menerapkan aturan tidak boleh melakukan takbir keliling saat malam Idul Fitri.


Ia berharap semua elemen masyarakat dapat bekerja sama menerapkan protokol kesehatan di momentum Hari Raya Idul Fitri agar tidak terjadi peningkatan kasus penularan COVID-19 di Kota Tasikmalaya.


"Saya minta semua jaga protokol kesehatan dengan ketat, kelemahan kita itu kan orang tidak tertib dan tidak disiplin," kata Yusuf. (Ant/W-03)

Saturday

Polres Karawang Benarkan Video Viral Ratusan Pemudik Terobos Pos Penyekatan

Saat-saat pemudik terobos pos penyekatan di Karawang, foto diambil dari video yang viral di medsos. (w-03)

wartaindustri.id | KARAWANG
– Viral, video ratusan pemudik bermotor yang menerobos pos penyekatan terjadi di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.


Dalam video viral itu ada narasi yang menyebutkan ribuan pemudik berhasil menerobos sekat pembatas dan lolos dari penyekatan.


Video tersebut dibagikan sejumlah akun dan grup media sosial pada Sabtu (8/5/2021).


Dalam video tersebut, petugas yang berada di lokasi terlihat kewalahan menghalau iring-iringan pemudik bersepeda motor, sehingga sangat banyak pemudik bermotor yang lolos di pos penyekatan itu.


Polres Karawang membenarkan kejadian dalam video viral tersebut.


"Betul terjadi di Karawang," kata Kepala Seksi Humas Polres Karawang, Ipda Budi Santoso, di Karawang, Sabtu (8/5/2021).


Dia menyebutkan kalau penerobosan oleh para pemudik itu terjadi di Pos Sekat Bundaran Kepuh, jalan arteri Lingkar Luar Tanjungpura-Klari, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.


“Kejadian itu terjadi pada Sabtu dini hari," kata Budi.


Pada saat kejadian, diprediksi sebagai puncak arus mudik kendaraan pemudik dari arah Jakarta yang melintas di Jalur Pantura Karawang dengan didominasi oleh kendaraan roda dua.


“Tepat pada pukul 00.05 WIB, terjadi lonjakan arus pemudik yang melintas di Bundaran Kepuh,” katanya.


Ketika itu jumlah personel tidak sebanding dengan jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 500 pemudik bersepeda motor.


“Kejadian penerobosan secara paksa barikade rekayasa itu terjadi pada jam 00.05 WIB. Kemudian dilaksanakan penebalan personil BKO dari Sat Brimob Polda Jabar, dan Dalmas Dit Sabhara Polda Jabar,” katanya.


Selanjutnya pada pukul 00.15 WIB, situasi sudah terkendali dan pemudik seluruhnya berputar kembali ke arah Jakarta. (Ant/w-03)

Mau Lolos dari Pos Penyekatan Larangan Mudik? Ini Syaratnya

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Erdi Adrimulan Chaniago. (Foto: Net)

wartaindustri.id | BANDUNG –
Tak semua kendaraan yang melintasi pos penyekatan larangan mudik Lebaran diputar balik. Tak sedikit pula yang bisa lolos melintas. Tapi ada syaratnya.


"Kendaraan yang diperbolehkan melintas itu yang memiliki dokumen perjalanan saat mudik ini, seperti surat rapid tes, surat jalan dari kantor, dan surat keterangan dari kewilayahan setempat," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago di Bandung, Jumat (7/5/2021).


Sementara ribuan kendaraan lainnya disuruh putar balik ke daerah asalnya pada hari kedua larangan mudik.


Menurut  Erdi Chaniago, sampai Jumat sebanyak 4.910 kendaraan terpaksa diputar balik di pos-pos penyekatan yang tersebar di wilayah Jabar.


Ribuan kendaraan tersebut dipaksa putar balik karena penumpangnya tak dapat menunjukkan dokumen perjalanan yang dipersyaratkan.


Polisi dibantu aparat gabungan telah memeriksa 11.573 kendaraan yang melintasi Jabar ke berbagai tujuan di wilayah timur Jabar, seperti Garut, Tasikmalaya, Ciamis, hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.


Ia menjelaskan, ribuan kendaraan tersebut diputarbalikkan karena pengendara maupun penumpangnya tak mengantongi dokumen perjalanan, seperti surat keterangan bebas Covid-19, surat izin bagi perjalanan dinas, hingga surat izin dari aparat kewilayahan.


Erdi menambahkan, meski upaya penyekatan terus dilakukan, pihaknya memprediksi kendaraan yang melintas di Jabar bakal tetap melonjak jelang perayaan Lebaran 2021.


"Oleh karena itu, dengan peningkatan jumlah kendaraan, kami akan maksimalkan penyekatan 24 jam penuh," ujarnya. (Oke/W-03)

Friday

Dua Hari Larangan Mudik di Jabar, 22 Ribu Kendaraan Diputar Balik

Ilustrasi: Salah satu pos penyekatan larangan mudik Lebaran di Jabar. (Foto: Ist.) 

wartaindustri.id | BANDUNG –
Selama dua hari penyekatan larangan mudik Lebaran, tak kurang dari 22 ribu kendaraan yang ketahuan keukeuh mau mudik, diputar balik petugas gabungan di wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar).


"Sudah 22 ribu (kendaraan) diputarbalikkan karena ketahuan curi-curi mudik," kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Makodam III/Siliwangi di Bandung, Jumat (7/5/2021).


Selain itu, petugas juga sudah memeriksa lebih dari 64 ribu kendaraan di 158 titik penyekatan seperti batas kota, gerbang tol, dan jalan-jalan alternatif yang dikenal sebagai jalan tikus.


Menurut Kang Emil – sapaan Ridwan Kamil, proses pelarangan mudik yang berlaku efektif mulai 6 Mei 2021 sampai 17 Mei 2021 iru, sangat dinamis. Hal iru merupakan imbas dari adanya pemberitaan terjadinya penumpukan di berbagai daerah tujuan mudik.


"Dan hikmahnya hari ini lalu lintas lebih lengang. Karena pemberitaan terjadinya dinamika luar biasa kemarin. Membuat yang mau mudik mengurungkan niat," tuturnya.


Sementara itu, terkait mudik lokal atau aglomerasi, Kang Emil menuturkan hanya mengizinkan kegiatan produktivitas saja.


"Sudah diputuskan aglomerasi itu diizinkan hanya kegiatan produktivitas. Orang tinggal di Cimahi kerja di Bandung tidak akan dirazia, tidak akan disekat. Tetapi tidak boleh dijadikan alasan untuk mudik," katanya. (ant/lip/w-03)

Pedagang Pasar Rebo Bagikan 1.261 Paket Infak kepada Warga Sekitar Pasar

Pedagang Pasar Rebo bagikan infak kepada warga sekitar pasar. (Foto: W-02)

wartaindustri.id| PURWAKARTA -
Pedagang Pasar Tradisional Pasar Rebo Purwakarta, membagikan infak sebanyak 1.261 paket amplop kepada masyarakat sekitar pasar, melalui pengurus RT/RW setempat di Kelurahan Nagrikidul dan Sindangkasih, Kabupaten Purwakarta, Jumat (7/5/2021).

 

Ketua Persatuan Warga Pasar (Perwapa) Pasar Rebo, Cecep Burhan Arifin, mengatakan yang disampaikan oleh ketua Bidang Ekonomi Perwapa Yayat Hidayat, walaupun pendapatan pedagang menurun tapi masih bisa berbagi.

 

“Alhamdulillah para pedagang di Pasar Rebo, kendati Bulan Ramadan kali ini tengah berada pada masa pandemi Covid-19 dan perekonomian pedagang menurun, termasuk menjelang Lebaran, masih mau menyisihkan pendapatannya untuk berbagi,” katanya.

 

Kemudian, lanjutnya, sekarang  diberlakukan larangan mudik terhadap masyarakat oleh pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah, jelas sangat berdampak terhadap roda perekonomian di pasar tradisional dan pusat perekonomian lainnya.

 

“Namun kepedulian pedagang Pasar Rebo Purwakarta terhadap masyarakat sekitar tidak surut,” imbuhnya.

 

Untuk Ramadan tahun ini, Perwapa selaku pengelola Pasar Rebo Purwakarta mendistribusikan infak dari pedagang sebanyak 1.261 paket amplop.

 

Adapun rincian infak disebar kepada Kelurahan Nagrikidul sebanyak 499 mustahik yang berada di  RW 01, RW 09, dan RW 10.

 

Kemudian warga Kelurahan Sidangkasih,  sebanyak 457 mustahik, yang berada di W 03, RW 04. RW 05, RW 08, dan RW 10.

 

Untuk kalangan profesi sebanyak 305 orang mustahik yang terdiri dari para pekerja pasar, abang becak, dan ojeg pangkalan sekitar pasar.

 

Walaupun tidak seberapa  nilainya masyarakat yang  menerima infak dari pedagang sangat berterima kasih dan berbahagia.

 

“Semoga infak dan sodaqoh yang dikeluarkan oleh para pedagang menjadi wasilah keberkahan bagi semua terutama pada masa pandemi saat ini, dan semoga wabah ini segera sirna,” ujar salah seorang warga Kelurahan Nagrikidul, Aceng Maulana. (Warin02)

Ada Sanksi Tegas buat Aparat yang Loloskan Pemudik

Polisi berjaga di salah satu pos penyekatan di Karawang. (Foto: Net)

wartaindustri.id | BANDUNG
-
Apabila ada oknum anggota polisi yang meloloskan pemudik dalam penyekatan, pihak Provost akan menindaknya dengan sanksi tegas.


"Pasti ada sanksinya. Pasti akan mendapatkan sanksi tegas," kata Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat Kombes Pol. Eddy Djunaedi di Bandung, Jumat (7/5/2021).


Meloloskan pemudik, tambah Eddy Djunaedi, merupakan pelanggaran. Namun mengenai sanksinya, tergantung pada tingkat pelanggarannya.


"Nanti ditangani Provost, tergantung pada tingkat pelanggarannya," imbuh Eddy Djunaedi.


Menurutnya, penyekatan arus mudik guna mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas, sehingga polisi juga perlu berkomitmen melaksanakan tugas itu.


Meski begitu, dia meminta kepada para anggotanya untuk bersikap humanis dalam menghadapi para pemudik di titik pemeriksaan.


"Anggota agar menjaga kesehatan, keselamatan, dan melaksanakan tegas dengan penuh rasa tanggung jawab dengan mengedepankan kegaiatan persuasif humanis," katanya.


Di wilayah hukum Polda Jawa Barat tercatat 158 titik penyekatan arus mudik yang tersebar di batas-batas kota dan kabupaten. (Ant/W-03) 

Ketua DPRD Purwakarta: Reses di Penghujung Bulan Penuh Ampunan

Ketua DPRD Purwakarta, Ahmad Sanusi. (Foto: dok.)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
Puasa di penghujung 10 hari terakhir dipergunakan masa reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupten Purwakrta.

 

"Sejak Rabu, 5 Mei 2021, masa reses dimulai. Jadwalnya sih enam hari. Namun terpotong dua hari libur Sabtu dan Minggu," ujar Ketua DPRD Kabupaten Purwakarta, Ahmad Sanusi, di kediamannya, Jumat (7/5/2021).

 

Tambah dia, sekarang di DPRD kosong karena anggota DPRD beserta staf masing-masing komisi  mengikuti reses.

 

Mudah-mudahan, dalam suasana bulan Ramadan, apalagi di penghujung bulan  penuh ampunan ini, para anggota dewan mampu bersilaturahmi dengan konstituennya dan berhasil menyerap aspirasi masyarakat.

 

“Reses di penghujung bulan penuh ampunan, berkumpul dengan keluarga dan bersilaturahmi dengan konstituennya. Namun tetap dengan menjaga prokes,” pungkasnya. (Warin02)

Gerakan Cinta Zakat, Baznas Kota Bekasi Salurkan Zakat Rp1 M Lebih

Baznas Kota Bekasi salurkan zakat di Islamic Center Bekasi. (Foto: Humas)

wartaindustri.id | KOTA BEKASI —
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bekasi menyalurkan dana zakat sebesar Rp 1.072.800.000 pada 23 Ramadan 1442 Hijriah atau 5 Mei 2021.

 

Sejumlah dana zakat tersebut dialokasikan dalam bentuk dana bantuan kepada 680 guru ngaji sebesar Rp 816.000.000, 168 amil janazah sebesar Rp 126.000.000, 336 lansia sebesar Rp 100.800.000 dan berupa 300 paket sembako untuk pesapon Pemkot Bekasi sebesar Rp 30.000.000.

 

Secara simbolis pemberian dana zakat kepada penerima bantuan tersebut dilaksanakan di Islamic Center Kota Bekasi.

 

Hadir dalam kegiatan penyaluran dana zakat itu, Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat  Sekretariat Daerah (Asda II) Kota Bekasi Sudarsono, Kepala Kantor Kemenag Kota Bekasi Drs H Sobirin, Ketua Baznas Kota Bekasi Ismail Hasim, Kabag Kesos Setda Kota Bekasi Maka Nachrowi, dan para Wakil Ketua Baznas serta undangan lainnya.

 

Kegiatan penyaluran dilaksanakan dengan protokol kesehatan dan berlangsung dengan lancar.

 

Asda II Kota Bekasi Sudarsono dalam sambutannya mewakili Wali Kota Bekasi mengapresiasi Baznas Kota Bekasi yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

 

Sudarsono juga berharap Baznas Kota Bekasi dapat terus melakukan kerja sama, bukan hanya kepada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang sudah ada, tetapi juga bisa membuka komunikasi dengan UPZ swasta yang ada di seluruh wilayah Kota Bekasi untuk meningkatkan dana zakat dan menertibkan administrasi pengelolaan zakat, baik zakat  profesi maupun zakat lainnya di Kota Bekasi.

 

Ketua Baznas Kota Bekasi, Ismail Hasim dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan pendistribusian dana zakat Kota Bekasi ini, ditandai dengan penyerahan dana zakat secara simbolis kepada para penerima manfaat yang diundang. Sementara untuk penerima manfaat lainnya akan disampaikan melalui rekening bank sesuai jumlah target penerima manfaat yang telah ditetapkan.

 

Disampaikan juga bahwa dalam kegiatan pendistribusian zakat ada titipan dana zakat dari Baznas Jawa Barat Sebesar Rp 300.000.000.- yang juga telah didistribusikan untuk penerima manfaat yang berhak menerimanya yaitu warga Kota Bekasi yang masuk dalam kriteria penerima zakat.

 

Dengan adanya kegiatan perdana ini Baznas Kota Bekasi dengan semangat baru diharapkan dapat terus bisa meningkatkan pendapatan dana zakat dengan melakukan terobosan yang inovatif serta menghasilkan, melakukan peningkatan kerja sama dengan para UPZ yang ada serta terus membangun kekompakan dalam pelaksanaannya.

 

Ismail Hasim dan pengurus Baznas Kota Bekasi sejak dilantik pada tanggal 13 April 2021 bertepatan tanggal 1 Ramadan 1442 Hijriyah lalu, langsung bekerja melaksanakan tugas di antaranya menyusun manajemen kepegawaian, konsultasi dan koordinasi dengan pihak pemerintah Kota Bekasi maupun dengan Baznas Jawa Barat dan Baznas Pusat.

 

Ini dilakukan sebagai langkah awal guna memaksimalkan soliditas kepengurusan serta pelaksanaan tugas-tugas Baznas Kota Bekasi terdepan dalam kepedulian yang tetap mengedepankan transparansi dan akuntabilitas kinerja,” kata Ismail Hasan.

 

Ismail Hasim juga menyampaikan bahwa dalam melaksanakan tugasnya ia didampingi oleh empat orang wakil ketua yakni Wakil Ketua I Nurul Akmal, Wakil Ketua II Abdul Haris, Wakil Ketua III Sriyono, dan Wakil Ketua IV  A Nurdin. (Bhl/Hms)

Ad Placement


Copyright © serberita

Teknologi