serberita: Bisnis
Showing posts with label Bisnis. Show all posts
Showing posts with label Bisnis. Show all posts

Thursday

Jabar Komitmen Sukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia


wartaindustri id | BANDUNG -
Pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang sektor kesehatan, tetapi juga melumpuhkan perekonomian. Pembatasan mobilitas secara besar-besaran membuat roda produksi Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berhenti bahkan ada yang gulung tikar.

 

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkomitmen menyukseskan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang digagas pemerintah pusat untuk menstimulus dan membangkitkan UMKM.

 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Brand Ambasador Gernas BBI Jabar akan memanfaatkan akun media sosial pribadi, yang memiliki jumlah pengikut belasan juta, untuk mengampanyekan "Belanja Adalah Bela Negara" secara masif.

 

"Buat apa banyak (pengikut di media sosial), kalau tidak dimanfaatkan dengan kebaikan,” kata Kang Emil sapaan Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam JAPRI (Jabar Punya Informasi) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (1/4/2021).

 

“Ada 15 ribu UMKM di Jabar yang siap mengikuti Gernas BBI. Bulan April, pemerintah pusat akan mempromosikan produk-produk UMKM Jabar dengan maksimal. Kami berinisiatif melengkapi ini dengan gerakan Belanja Adalah Bela Negara," imbuhnya.

 

Kolaborasi yang kuat antara Pemda Provinsi Jabar, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar menjadi kunci keberhasilan Gernas BBI di Jabar.

 

Gernas BBI di Jabar mengambil tagline #UMKMJabarPaten. Kang Emil berharap Gernas BBI dapat membangkitkan UMKM sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat Jabar.

 

“Negeri kita ini negeri UMKM, bukan konglomerasi. Satu tumbang tumbuh seribu, sehingga ekonomi kita kuat, cintai produk lokal karena barangnya berkualitas,” tuturnya.

 

“Kita harus mandiri, ekonomi kita akan luar biasa kalau kita mengandalkan kaki sendiri, kekompakan sendiri, memang kuncinya menggerakkan hati. Urusan menggerakkan hati ini kita tengah cari formulanya,” tambahnya.

 

Menurut Kang Emil, pihaknya sudah menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota di Jabar untuk turut menyukseskan Gernas BBI sebagai upaya pemulihan ekonomi.

 

“Potensi pembeli di Jabar mencapai 21 juta orang. Kalikan sekian rupiah, mungkin akan luar biasa pendapatannya. Saya kira kita harus terus mendukung, yang paling penting transaksinya terjadi secara nyata,” ucapnya.

 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar Herawanto mengatakan, semua pihak ikut bergerak dan berkolaborasi untuk membangkitkan UMKM di Jabar.

 

“Bulan April ini, kolaborasi di Jabar sangat luar biasa. 27 kabupaten/kota bergerak, kemudian kantor kami di tiga titik juga ikut berpartisipasi, dan juga Dekranasda. Jadi event ini sebulan penuh, nanti insyaAllah ada showcase pembelian oleh perbankan kepada UMKM,” katanya.

 

Herawanto juga melaporkan, pada April 2021, pihaknya bekerja sama dengan Dekranasda Provinsi Jabar akan menggelar Karya Kreatif Jawa Barat (KKJB) sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Gernas BBI.

 

“Pokoknya bulan April ini milik sepenuhnya Provinsi Jabar dalam mendorong kemajuan UMKM, karena kami bersama Dekranasda menyelenggarakan KKJB sebagai bagian tak terpisahkan gerakan nasional BBI," tuturnya. (Ft/Warin)

Tolak Produk Impor, Pedagang dan Relawan Jokowi Ajak Masyarakat Beli Produk Dalam Negeri

Konpers bersama pedagang dan relawan Jokowi (Foto: Bhl)

wartaindustri.id | JAKARTA —
Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid bersama Ketua Umum Foreder Jokowi, Aidil Fitri menolak adanya produk impor dari luar negeri.

 

Penolakan tersebut disampaikan Komite Pedagang Pasar (KPP) dan Relawan Jokowi yang tergabung dalam Foreder Jokowi melalui konfrensi pers bersama di kawasan Klender, Jakarta Timur, Selasa (30/3).

 

Ketua Umum KPP, Abdul Rosyid Arsyad mengatakan beberapa minggu terakhir ini, perihal impor beras sedang ramai diperbincangkan.

 

Dan hari ini, kata dia, gula kristal putih (GKP) yang diimpor BUMN Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) didatangkan secara bertahap di sejumlah pelabuhan.

 

Menurut Rosyid, pengiriman pertama gula tersebut telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (28/3/2021) sekitar enam ribu ton.

 

Pengiriman berikutnya, sambung Rosyid, di Pelabuhan Belawan Medan sekitar 15 ribu ton, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekitar 30 ribu ton, dan di Pelabuhan Tanjung Priok akan datang lagi sekitar 24 ribu ton.

 

"Perihal impor gula tersebut tentu menuai pro dan kontra di tengah masyarakat," kata Rosyid.

 

Rosyid dan Aidil secara tegas menolak adanya produk impor beras, gula, garam dan sapi serta produk apapun dari luar negeri dan mengajak pedagang dan relawan Jokowi tidak membeli seluruh jenis produk luar negeri.

 

Meski produk impor diperuntukkan sebagai stok cadangan dalam negeri, Rosyid dan Aidil mengklaim hal ini akan menyengsarakan masyarakat, terutama para petani, peternak, dan pelaku UMKM Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

 

Rosyid mengajak seluruh pedagang dan relawan Jokowi menolak adanya impor beras, gula, garam sapi dan tidak membeli seluruh jenis apapun produk luar negeri, yang bisa menyengsarakan petani, peternak dan pelaku UMKM.

 

Menurutnya, hal itu juga akan membuat tidak stabilnya harga di pasar tradisional. Sehingga mengakibatkan lonjakan harga bisa naik dan turun yang begitu besar di pedagang dan khususnya di pasar-pasar tradisional maupun pasar-pasar modern.

 

Sementara, Ketua Umum Foreder Jokowi juga mengajak relawan Jokowi menolak impor beras, gula, garam, sapi dan tidak membeli produk dari luar negeri jenis apapun, karena banyaknya para petani, peternak, dan pelaku UMKM Indonesia yang harus ditingkatkan penghasilannya.

 

"Dan khususnya lagi para pedagang di pasar dan relawan Jokowi yang tidak menerima produk impor atau dari luar negeri," ucap Aidil.

 

Aidil berharap agar ada keputusan dan kebijakan yang tepat dari Bapak Presiden Jokowi untuk mengeluarkan keputusan tidak ada lagi impor produk apapun dari luar negeri.

 

“Harus ada upaya meningkatkan penghasilan petani, pedagang dan para pelaku UMKM Indonesia, untuk seluruh pejabat negara, TNI, Polri, ASN membeli produk Indonesia, bukan mengandalkan produk apapun yang selalu impor dari luar negeri," pungkas Rosyid. (Bahal/Red)

Warga Pasar Tradisional di Purwakarta, Dapat Giliran Divaksin Covid-19

Kepala UPTD Pasar Citeko Plered, Dewi Setyarini. (Foto: Dyt)

wartaindustri.id | PURWAKARTA –
 Tak kurang dari 55 warga pemilik kios di setiap pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta mendapat giliran divaksin Covid-19, Kamis (25/3/2021).

 

Mereka adalah para pedagang pasar tradisional di Kecamatan Plered, Bojong, dan Darangdan.

 

Kepala Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Pasar Semimodern Citeko, Kecamatan Plered, Hj. Dewi Setyarini, SE menyebut suntik vaksin bagi 55 pedagang pasar yang dipimpinnya bertujuan untuk upaya pencegahan  penyebaran Covid-19.

 

"Semoga saja, meski jumlah pedagang pasar hanya 55 orang yang mendapat vaksin Covid-19, karena memang jatahnya seragam di hampir semua pasar tradisional, bisa meningkatkan kepercayaan publik untuk tetap bertransaksi di pasar tradisional," katanhya.

 

Menurutnya, sebagai pedagang pasar tradisional yang merasakan betul anjloknya transaksi sebagai buntut dari isu Covid 19, dalam kurun waktu setahun terakhir. Dan diwarnai dengan terus merosotnya penjualan barang dan jasa.

 

“Semoga dengan disuntik vaksin, kepercayaan publik kembali tumbuh," imbuhnya.

 

Sementara itu, dari pantauan wartawan media ini sejak diawali Covid-19 di tingkat kecamatan, Puskesmas setempat dijadikan lokasi suntik vaksin.

 

Dalam tiga hari ini, sejak Selasa Puskesmas Plered dipenuhi aparatur desa, para calon jemaah haji, staf KUA, dan warga pasar.

 

“Lihat aja jadwalnya, hari ini giliran para kader Posyandu  dan pedagang pasar," terang Pj. Kades Palinggihan, Ujang Atep, saat ditemui di Puskesmas Plered.

 

Hal yang sama juga terjadi di Puskesmas Bojong. Dengan jumlah warga dan staf pasar yang mirip sama yakni 55 orang, penyuntikan vaksin Covid-19 dipusatkan di Puskesmas yang baru selesai direnovasi, tak jauh dari Pasar Bojong. (dayat iskandar)

Wednesday

Terbentuk, DPD Jaringan Wirausaha Indonesia Kabupaten Sukabumi


wartaindustri.id | SUKABUMI 
- Sejumlah pemuda milenial membentuk kepengurusan Jaringan Wirausaha Indonesia Kabupaten Sukabumi di Kantor Desa Kadaleman Kecamatan Surade,  Kabupaten Sukabumi, Rabu (24/3/2021).

 

Pelaksanaan kegiatan para pemuda baru gede tersebut disaksikan langsung oleh Ketua Umum Jaringan Wirausaha Indonesia,  Qusyairi Sumbermanggis.

 

Turut hadir pula Wakil Ketua Komisi III DPRD Sukabumi,  Ketua Fraksi PDIP  DPRD Kabupaten Sukabumi, Kepala BPP Surade Pipin, Kepala Desa Kadaleman Rosid,  PT Sagara Bumi H Badrudin,  dan para Kelompok Tani,  Babinsa Koramil 2214 Surade, serta jajaran lainnya yang terkait.

 

Hasil musyawarah bersama untuk kepengurusan di Kabupaten Sukabumi, Anang Janur ditunjuk sebagai  Dewan Pembina.

 

Kemudian Ketua Umum H. Badrudin, Wakil Ketua Lambang Indra Setiawan, Sekretaris Firman Ardiansyah, dan Bendahara Rina Dalymunthe.

 

Sedangkan Koordinator wilayah dijabat  Awan Rustiana dengan Waka Korwil Yusuf Supandi.

 

Pada kesempatan itu, Qusyairi Sumbermanggis menyampaikan pesan tentang pentingnya pembentukan pengurus wilayah yang menjadi ujung tombak di lapangan, sehingga dapat langsung mengetahui potensi yang dapat menunjang perkonomian masyarakat dari hasil pertanian, kerajinan, dan usaha lainnya.

 

"Mari bersama-sama bersinergi dengan berbagai pihak untuk menunjang keberhasilan usaha ini. Gunakan potensi yang ada untuk meningkatkan penghasilan petani dan keluarga kita,” katanya.

 

Menurutnya, tidak hanya pengurus dan anggota yang dapat menikmati manisnya sebuah usaha, tetapi petani dan pelaku usaha pun harus sama-sama merasakan jerih usaha yang dikelola bersama-sama.

 

Di tempat yang sama, Dewan Pengurus Daerah Kabupaten Sukabumi, yang juga Konsultan Media di Jaringan Wirausaha Indonesia Sadevah Soemarna mengatakan,  bahwa pembentukan Jaringan Wirausaha Indonesia di Sukabumi merupakan peluang besar untuk memajukan dunia usaha di Sukabumi.

 

"Bila perlu kita harus menjadi tolak ukur dan sebagai contoh untuk daerah lainnya,” katanya.

 

Oleh karena itu, tambahnya, prorgram ini harus segera diwujudkan dengan bersinergi bersama-sama.

 

“Alhamdulillah, rekan-rekan dari Penamas  mendukung dan mensupport kegiatan Jaringan Wirausaha Indonesia ini,  dan saya membuka lebar-lebar buat kawan-kawan di Penamas  untuk bergabung secara individunya  atau  kelompok di bidang usaha dengan keahliannya masing-masing di Jaringan Wirausaha Indonesia ini,” katanya lagi.

 

Bahkan, anjutnya, bukan hanya dari Penamas,  siapa pun bisa bergabung di Jaringan Wirausaha Indonesia yang bertujuan untuk melaksanakan berbagai program, baik pertanian maupun kegiatan-kegiatan usaha lainnya melalui Jaringan Wirausaha Indonesia.

(Iim Kaspiana)

Sunday

Hadapi Era Global, Kadin Indonesia akan Rangkul Pengusaha dan Asosiasi Lintas Sektor


wartaindustri.id |  JAKARTA  -
  Menghadapi kompetisi di era global diperlukan kebersamaan seluruh pengusaha dan asosiasi lintas sektor. Tujuannya agar memiliki kekuatan serta peta jalan bersama untuk dapat mengambil kesempatan di era gobal kedepan.

 

 “Kami akan memberikan kesempatan kepada seluruh pengusaha dan asosiasi badan usaha lintas sektor untuk dapat berbagung dengan Kadin Indonesia,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Eddy Ganefo, di Jakarta, Minggu (21/03/2021).

 

Eddy menuturkan bahwasanya kepengurusan Kadin Indonesia yang akan dikukuhkan awal April nanti memiliki kepengurusan yang lengkap untuk dapat mengakomodir pengusaha lintas sektor yang ada di Indonesia.

 

Tidak hanya itu, dalam kepengurusan periode 2020-2025 tersebut juga ada beberapa badan dan lembaga setingkat wakil ketua umum meliputi:  sertifikasi, logistik, media. dan lainnya.

 

“Nantinya akan lebih memaksimalkan Kadin Indonesia sebagai rumah besar dunia usaha sebagaimana amanah undang-undang No. 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri,” imbuhnya.

 

Dia berharap para wakil ketua umum dan para ketua lembaga serta badan yang akan dikukuhkan itu diharapkan dapat mengurus dan melakukan komunikasi secara intens dengan sektornya masing-masing agar memberikan nilai tambah serta manfaat kepada dunia usaha Indonesia.

 

Namun demikian, Ketua Umum Kadin Indonesia juga menghimbau agar kiranya dunia usaha Indonesia peka terhadap peluang dan kesempatan jelang pasar bebas. Tentunya sebagai penguatan kiranya para pengusaha sektor dapat membentuk perhimpunan agar memiliki legal standing dan kekuatan yang cukup dalam menyuarakan kepentinggan sektor usahanya.

 

Saat ini, Pemerintah melalui Undang-Undang No. 11 Tentang Cipta Kerja telah memberikan kesempatan dan kepastian dalam berusaha yang telah tertuang dalam 45 Peraturan Pemerintah serta 4 Peraturan Presiden yang menjadi turunannya.

 

Tentunya hal tersebut memberikan dampak positif bagi berkembangnya dunia usaha Indonesia, dimana regulasi tersebut juga telah membuka hambatan akan rumitnya perizinan usaha dalam negeri.

 

“Hal itu menjadi angin segar bagi investor untuk bisa mendapatkan kemudahan serta kepastian berusaha, yang sekaligus menjadi sebuah lompatan bagi Indonesia untuk dapat menjawab tantangan era global ke depan,” tutup Eddy Ganefo. (Ft,/Red)

Saturday

Kadin Indonesia Siap Fasilitasi UMKM Pasarkan Produk Ke Tiongkok


wartaindustri.id |JAKARTA -
Ketua Umum Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Benny Kurniajaya, optimistis akan menarik investor asal Tiongkok melakukan investasi di dalam negeri.

 

Pasalnya, peluang usaha melalui produk-produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sangat potensial untuk di pasarkan ke Tiongkok, begitu juga sebaliknya menarik para investor mereka ke dalam negeri.

 

“Saat ini, Tiongkok merupakan negara terbesar ketiga yang melakukan investasi ke dalam negeri. Caranya kita akan melakukan MoU dengan pengusaha Tiongkok dalam pelbagai sektor, sehingga mampu menurunkan angka defisit perdagangan," ucap Ketua Umum Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Benny Kurniajaya disela-sela acara pelantikan pengurus KIKT periode 2021-2025 di Jakarta, Sabtu (20/3)

 

Menurut Benny, pihaknya akan mengusulkan pembentukan join working group for trade guna memfasilitasi hambatan perdagangan dan dibukanya kembali produk-produk UMKM ke pasar Tiongkok.

 

"Pembentukan kepengurusan KADIN Indonesia Komite Tiongkok ini merupakan momentum penting bagi pengusaha dalam negeri, khususnya para pelaku UMKM yang sedang mati suri di masa pandemi COVID-19," imbuh Benny.

 

KIKT akan menggalang kerja sama dengan Kadin Daerah di 34 Propinsi untuk pendataan dan penggalangan produk-produk unggulan UMKM untuk tujuan ekspor ke Tiongkok.

 

“Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), ada sekitar 59,2 juta pelaku usaha UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia," katanya.

 

Benny menjelaskan, sekitar 3,79 juta pelaku UMKM sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Jadi, masih terbuka kesempatan para pelaku usaha UMKM untuk bisa berkembang.

 

Benny juga mencontohkan, PT Jaimac Group sudah bekerjasama sejak tahun 2010, dengan perusahaan alat berat Tiongkok Merk “SANY” untuk memasarkan berbagai jenis alat berat.

 

Bahkan, lanjut Benny, saat ini SANY sedang mendirikan pabrik alat berat terbesar di Indonesia, yang berlokasi di Karawang dengan nilai investasi sebesar US$ 200 juta. 

 

Pembangunan pabrik alat berat sudah dilakukan pada tahun 2020 dan akan diresmikan pada tahun 2022 yang akan datang.

 

“Ini merupakan bukti nyata kita mampu menarik investor Tiongkok menanamkan modalnya dengan pembangunan pabrik alat berat. Karena itu, bukan hal yang mustahil para pelaku usaha UMKM bisa menjalin kerjasama bisnis dengan pelaku usaha asal Tiongkok,” ujarnya. (Ft/Red)

Friday

Diskop UKM Kota Bekasi adakan Program Kurasi Produk UMKM


wartaindustri.id | BEKASI -
Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kota Bekasi bekerja sama dengan pihak Indomaret mengadakan program Kurasi Produk UMKM dalam rangka pelatihan kepada UMKM terkait dengan promosi dan pemasaran.

 

Pelaksanaan Kurasi yang dilakukan pada tanggal 15 Desember Tahun 2020 lalu mengikutsertakan sebanyak 50 UMKM. Setiap UMKM membawa contoh produk yang akan diseleksi oleh pihak indomaret. Hanya produk UMKM binaan terpilih yang memenuhi kriteria yang nantinya produk tersebut akan dipasarkan di Indomaret.

 

Dari hasil seleksi yang telah dilakukan, penetapan kurasi terakhir ada sebanyak empat jenis produk UMKM dengan delapan varian.

 

Keempat produk tersebut adalah Kridasing (Keripik Daun Singkong) terdiri dari tiga varian: original, barbeque, ekstra pedas (a.n Ibu Harum) dan Rendang Telur (a.n Omah Kenan).

 

Kemudian Singkong Kotak terdiri dari tiga varian: pedas, keju, dan original (a.n Omah Kenan). Kemudian Pie Kacang Mede (a.n Ibu Tari).

 

Beberapa kriteria penilaian produk UMKM dilihat dari kualitas produk tersebut meliputi kemasan yang modern, komposisi yang tertera di kemasan, adanya tanggal expired, adanya sertifikasi seperti (PIRT, Halal, Ukuran, Gram).

 

Dengan adanya program ini Diskop UMKM Kota Bekasi bertujuan untuk memberikan bantuan penguatan di tengah pandemi Covid-19 bagi para pelaku usaha yang ada di Kota Bekasi. Antara lain dengan bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta yang ada.

 

Seluruh warga masyarakat, khususnya para pelaku usaha yang ada di Kota Bekasi, sangat merasa terbantu dengan adanya program kurasi ini.  Efeknya UMKM yang ada terus melakukan pembenahan dan meningkatkan daya saing terhadap produk-produk yang dihasilkannya, sehingga menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.

 

(Bhl/RED)

Baharkam Mabes Polri Apresiasi Rumah Produksi Tahu Tempe Azaki


wartaindustri.id | BEKASI-
Kasubdit Bhabinkamtibmas Korbinmas Baharkam Mabes Polri Kombes Pol. Nasrun Fahmi, SH, M.Si, mengunjungi Rumah Produksi Tempe Azaki yang berada di daerah Kranggan, Kota Bekasi, Jawa Barat dengan menerapkan protokol kesehatan pada hari Jum'at (5/3/2021).

 

Turut mendampingi  Kombes Pol. Nasrun Fahmi adalah Bhabinkamtibmas Polsek, Babinsa dan Ketua Umum Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) H. Ayep Zaki, S.E. beserta RT dan RW setempat

 

Kombes Pol Nasrun Fahmi menyebut bahwa yang dilakukan oleh FKDB dengan membuka pabrik tempe yang terstandar higienis dan di dukung peralatan tepat guna merupakan sesuatu yang patut diapresiasi.

 

“Di kala situasi ekonomi seperti ini, semua pengusaha wait and see, tetapi FKDB justru berpikir mulia dengan terus berupaya mencukupi kebutuhan gizi masyarakat dalam bentuk penyediaan pangan murah namun bergizi tinggi yaitu berupa tempe, dan satu hal yang perlu digarisbawahi ialah nyatanya FKDB mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat," ucap Kombes Pol Nasrun Fahmi.

 

Rumah Tempe Azaki Bekasi merupakan pabrik tempe yang ke-86 dari seluruh pabrik tempe yang dibangun oleh FKDB yang tersebar dari Aceh sampai dengan Merauke Papua.

 

Ayep Zaki menuturkan pendirian-pendirian rumah produksi tempe yang terus dilakukan FKDB adalah wujud upaya kami membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19, di mana hasil nyata yang dirasakan masyarakat adalah ketersediaan pangan murah bergizi tinggi dan ketersediaan lapangan kerja baru masyarakat.

 

“Isu tingginya harga kedelai tidak menyurutkan niat kami terus membangun dan melakukan inovasi-inovasi di bidang produksi tempe dengan tetap menekankan kepada seluruh pengelola untuk melakukan Langkah-langkah antisipasinya.” tutur Ayep Zaki.

 

Dia berharap, apa yang dikerjakannya itu, dengan dukungan para stakeholder seperti Polri dengan Bhabinkamtibmasnya, Babinsa, Camat, Lurah, RW, RT, Dinas, Forum Tempe Indonesia dan para pelaku UKM lainnya menjadi penopang berjalannya ekonomi kerakyatan berkeadilan dan merata.

 

“Sebagaimana yang saya programkan selama ini menjadi nyata adanya,” tutup Ayep Zaki.

 

(Bhl/Red)

Tuesday

Pasar Tradisional Wanayasa Akan Dijadikan Percontohan

Bupati Purwakarta di Pasar Wanayasa, Senin (1/3/2021)

wartaindustri.id | PURWAKARTA –

Pasar tradisional memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi Kabupaten  Purwakarta memiliki beberapa pasar tradisional yaitu Pasar Citeko, Pasar Leuwipanjang, dan Pasar Tradisional Wanayasa.


Menurut Bupati Hj Anne Ratn Mustika, Selasa (2/3),



saat ini kita sedang fokus mempersiapkan salah satu pasar tradisional untuk dijadikan pasar sehat, yaitu Pasar Tradisional Wanayasa.

 

Nantinya, Pasar Wanayasa ini akan dijadikan pasar tradisional percontohan untuk pasar-pasar lainnya yang ada di Purwakarta.

 

Pasar sehat harus menjadi komitmen bersama bukan hanya pengelola pasar, tapi semua pihak baik itu para pedagang maupun pembeli harus memiliki kesadaran untuk menjaga dan merawat pasar.

(Red)

Friday

Bersinergi dengan Diskop UMKM Kabupaten Bogor, Garda Patih Luncurkan PT GP Logistik

Pemasangan banner GP Logistik di area Diskop UMKM Kab. Bogor, disaksikan  oleh kepala dinasnya, Asep Mulyana, 

wartaindustri.id | BOGOR - 

Progres ormas Garda Patih semakin terlihat eksistensinya sehingga mendapat tempat  di hati masyarakat. Bersinergi dengan Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bogor, Garda Patih, meluncurkan PT GP Logistik,  sebagai wahana usaha  di bidang  ekspedisi.

 

Kadiskop UMKM Kabupaten Bogor, Asep Mulyana, menerima langsung jajaran direksi GP Logistik di ruang kerjanya, Jumat (26/2/2021).

 

Direktur PT GP Logistik, Rendy Maulana, mengucap syukur atas respon positif dari Kadiskop UMKM Kabupaten Bogor tersebut.

 

“Alhamdulilah, setelah pertemuan dengan Pak Kadis,  semakin meyakinkan bahwa Garda Patih dan embrionya ini, mendapat kepercayaan dari dinas,” tuturnya seusai pertemuan.

 

Kepercayaan itu, tambah Rendy, antara lain dibuktikan dengan dibolehkannya PT GP Logistik memasang banner di area Kantor Diskop UMKM Kabupaten Bogor.

 

Selanjutnya dia mengatakan, bahwa PT GP Logistik bisa membuka cabang-cabang di daerah lain, selain Kabupaten Bogor.

 

“Ini  adalah aset bagi kader ormas Garda  Patih, yang bisa  dikembangkan oleh kader,” harapnya.

(Aha/Red)

 

Awal Maret, Pedagang Pasar Citeko Plered Bakal Divaksin Cegah Covid-19

Dewi Setyorini di gerbang Pasar Citeko, Plered (Foto: Dyt)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -

Sedikitnya 400 pedagang Pasar Semimodern Citeko, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta bakal mendapat suntikan vaksin, agar terbebas dari paparan Covid-19.

 

Demikian ditegaskan Kepala Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Pasar Semimodern Citeko, Dewi Setyarini SE, di kantornya, Jumat (26/2/2021).

 

"Rencananya ke-400 pedagang yang menempati kios-kios itu akan divaksin. Jika sesuai jadwal pelaksanaan vaksin Covid-19 rencananya pada awal Maret 2021 mendatang," kata Dewi.

 

Namun demikian, Dewi mengungkapkan, sebelum para pedagang pasar itu, para petugas pasar yang akan lebih dulu divaksin, Jumat (26/2/2021) ini.

 

"Jumat siang para petugas Pasar Citeko akan divaksin lebih dulu di Gedong Sigrong," imbuh Dewi.

 

Upaya vaksinisasi para petugas pasar dan pedagang pasar untuk mengantipasi terpaparnya mereka dari Covid-19.

 

"Upaya ini guna menciptakan ketenangan, sehingga baik pengunjung pasar, petugas, dan pedagang merasa tenang bertransaksi di pasar semimodern ini,” tutur Dewi lebih lanjut.

 

Dewi pun bertutur, hampir setahun pandemi Covid-19 menghantui warga, dampak susulannya sangat terasa. Terjadi penurunan daya beli di tengah masyarakat, sehingga Pasar Citeko pun terkena imbasnya. Ditandai dengan sepinya transaksi di pasar yang memiliki lebih dari 3000 kios itu.

 

Untuk meyakinkan para pedagang agar tak merasa waswas saat divaksin, Dewi juga menegaskan, vaksin itu aman dan selama penyuntikan tak dipungut biaya.


"Semua biaya vaksin akan ditanggung pemerintah," pungkas Dewi.

 (Dayat Iskandar) 

Thursday

Ihwal Percepatan Digitalisasi Dunia Usaha, Ini Kata Ambu Anne


wartaindustri.id | PURWAKARTA

Dewasa ini percepatan digitalisasi dunia usaha adalah keniscayaan. Itulah sebabnya Pemkab Purwakarta mendukung kebijakan Bank Indonesia dalam mengakselerasi digitalisasi perbankan melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

 

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pun menegaskan, digitalisasi adalah hal yang terpenting dalam mendukung mobilitas masyarakat.

 

"Purwakarta adalah kabupaten kedua terkecil di Jawa Barat. Meski begitu memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi," kata Ambu Anne, demikian Anne Ratna Mustika biasa disapa.

 

Ambu Anne mengungkapkan itu dalam Launching QRIS Bank BJB pada merchant UMKM dan Ekosistem Grab termasuk di dalamnya Grab Car, Grab Bike dan Grab Food, di Aula Bank BJB Cabang Purwakarta, Jalan Jenderal Sudirman, Purwakarta, Kamis (25/2/2021).

 

Menurut Ambu Anne, ada sekitar 80.000 pelaku usaha di Kabupaten Purwakarta. Di mana 60.000 di antaranya sudah terverifikasi dan 40.000 di antaranya merupakan pelaku UMKM yang sudah mendapatkan stimulan dari pemerintah.

 

"Artinya, potensi penggunaan QRIS masih sangat besar di Purwakarta. Dan kami mendukung penuh QRIS yang memberikan kemudahan dan rasa aman dalam bertransaksi," ucapnya.

 

Sementara, Direktur Konsumer dan Ritel Bank BJB Suhartini menyebutkan, perlu adanya perubahan percepatan digitalisasi dalam aktivitas sehari-hari, terlebih pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini.

 

"Bank BJB bersama-sama dengan pemerintah daerah bersinergi memajukan perekonomian di Kabupaten Purwakarta. Termasuk dalam pemulihan ekonomi pada masa AKB ini. Satu di antaranya dengan memberikan kemudahan bertransaksi touchless (tanpa bersentuhan) melalui QRIS," ujar Suhartini.

 

Menurutnya, QRIS tak hanya memberikan kemudahan dalam bertransaksi tapi juga memberikan rasa aman dan nyaman terlebih di masa pandemi COVID-19 ini.

 

"Jadi saat ini tak perlu khawatir lagi apabila dompet tertinggal, cukup memanfaatkan gawai untuk bertransaksi touchless," katanya.

 

Lebih lanjut Suhartini menyebutkan, saat ini Bank bjb telah mengakuisisi Ekosistem Grab dan merchant UMKM di Purwakarta.

 

"Ke depan, kami berkomitmen untuk mengakuisisi ekosistem-ekosistem lainnya untuk memanfaatkan QRIS," ucapnya.

 

Senada disampaikan Director of West Java Grab Richard Aditya. Dirinya menyebutkan, digitalisasi sangat membantu para pelaku usaha terlebih di saat kondisi seperti sekarang ini.

 

"Kami mengapresiasi kerja sama dengan Bank bjb ini karena dapat memfasilitasi masyarakat dalam melakukan transaksi digital yang aman dan higienis. Terlebih kami juga memiliki layanan Grab Protect, sehingga semuanya saling terintegrasi dan bersinergi," ucapnya.

 

Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto mengatakan, dengan mendukung QRIS, Bank bjb dan Grab sudah ikut aktif dalam pemulihan perekonomian Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Purwakarta.

 

"Purwakarta sendiri merupakan daerah yang sangat terpengaruh naik turunnya perekonomian secara global. Untuk itu dibutuhkan kerja sama pentahelix dalam pemulihan ekonomi ini, yakni meliputi pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha dan media," katanya.

 

Dijelaskannya, ada lima kunci utama dalam pemulihan ekonomi ini. Kelimanya adalah membangun mindset yang positif, bahwa pandemi ini akan berlalu. Menjaga keberimbangan pasar sebagai tempat bertemunya suplai dan deman. Kemudian, menjaga kelancaran investasi, mendorong digitalisasi ekonomi, dan kemudahan bertransaksi melalui QRIS.

 

"Pemanfaatan QRIS mendukung dua sisi, yakni kemudahan dalam bertransaksi dan sifatnya yang touchless, aman saat AKB. Selain itu, QRIS juga dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik pelaku UMKM hingga perusahaan besar," demikian Herwanto. (Red/Rls)

Ad Placement


Copyright © serberita

Teknologi