Saturday
Bupati Apresiasi Upaya Jajaran Polres Purwakarta
Bakti Bhayangkara Bangun Herd Immunity
Thursday
Menegaskan Peran Pemdes dalam Program P4GN untuk Mewujudkan Desa Bersinar
Wednesday
Manunggal Membangun Desa TMMD ke-111 Kodim 0718
Bagi Prajurit Tidak Ada yang Tidak Bisa. Apel Tengah Sawah Juga Bisa
Kebersamaan Walau Berdua Mengangkat Balok Beton
Tuesday
Begini Cara TMMD ke-111 Kodim 1010/Tapin Agar Tepat Waktu
TMMD ke-111 : Fokus Pengerjaan Fisik Infrastruktur
Saturday
Dianggap Langgar Aturan, Ribuan Kendaraan yang Mau Piknik Diputar Balik
Suasana pagi hari ketiga Lebaran menuju Palabuanratu, masih lengang. (Foto: Ddg)
wartaindustri.id | SUKABUMI - Kawasan wisata di Kabupaten Sukabumi masih menjadi tujuan utama di hari ketiga Lebaran 2021. Namun ketatnya penjagaan
aparat keamanan gabungan, ribuan kendaraan dipaksa putar balik.
Demikian dikatakan Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Riki
Fahmi Mubarok di Sukabumi, Sabtu (15/5)
pagi.
Kendaraan yang diputar balik karena dianggap melanggar protokol kesehatan (prokes), antara lain karena bukan
masyarakat setempat, melainkan dari luar Kabupaten Sukabumi.
Mayoritas yang diputar balik adalah wisatawan yang hendak masuk ke kawasan Geopark
Ciletuh Palabuhanratu,
tepatnya objek wisata laut Palabuhanratu.
“Ada 2.000 lebih kendaraan hendak masuk ke lokasi wisata
yang kami lakukan pemeriksaan. Dari jumlah tersebut sekitar 800 kendaraan yang
diputar balik karena melanggar protokol kesehatan,” jelasnya.
Hari Sabtu (Hari ini
red) diperkirakan jumlah kendaraan yang masuk ke Sukabumi, akan ada
peningkatan.
Karena menurutnya, hingga Jumat (14/5) malam pihaknya masih bersiaga di lokasi atau pintu masuk
objek wisata Palabuhanratu.
Penjagaan yang dilakukan petugas gabungan tetap diperketat
guna mengantisipasi membeludaknya jumlah wisatawan yang datang ke Palabuhanratu
dengan memanfaatkan perjalanan malam hari.
Untuk antisipasi terjadinya penumpukan kendaraan di sekitar
objek wisata, Polres Sukabumi sudah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas dengan
menempatkan personel di setiap titik rawan kemacetan.
Mayoritas wisatawan yang masuk ke Palabuhanratu menggunakan
sepeda motor dan hingga kini masih ada kendaraan roda dua maupun empat yang
diindikasi mengangkut wisatawan menuju kawasan wisata.
“Setiap kendaraan yang hendak masuk ke lokasi wisata, kami
lakukan pemeriksaan, mulai dari identitas hingga penerapan protokol kesehatan. Jika melanggar, maka langsung
diputarbalikkan,” ujarnya.
Di sisi lain, Riki mengatakan sempat terjadi kemacetan di
beberapa titik diakibatkan adanya kendaraan yang beristirahat dan keluar masuk
di sepanjang jalan menuju Palabuhanratu, tapi kemacetan tersebut dengan cepat
diatasi dengan cara menertibkan kendaraan yang parkir sembarangan.
Personel Polres Sukabumi mengingatkan seluruh wisatawan yang
hendak masuk maupun sudah berada di lokasi wisata agar tetap menerapkan
protokol kesehatan, dan pihaknya tidak segan memberikan sanksi kepada
pelanggar, seperti memerintahkan untuk memutar balik atau meninggalkan tempat
wisata. (Dadang/Warin)
Tuesday
Ratusan Pemudik Manfaatkan Jalan Tikus dan Waktu Istirahat Petugas
Salah satu pos penyekatan larangan mudik Lebaran di Cianjur. (Foto: Net)
wartaindustri.id |
CIANJUR – Cara pemudik bersepeda motor menghindari pos penyekatan larangan
mudik Lebaran adalah melalui jalan tikus dan menunggu waktu-waktu penyekatan
tidak berjalan maksimal pada tengah malam hingga dini hari.
Seperti dilansir Antara, ratusan pemudik dengan sepeda motor berhasil melintas di jalur utama Cianjur, khususnya memasuki H-1 Lebaran saat pemudik jarak dekat memanfaatkan waktu istirahat petugas.
Di jalur tersebut, sejak sore hingga dini hari, ratusan pengendara sepeda motor bernopol Jakarta dengan tujuan mudik jarak dekat seperti Bandung, Garut Tasikmalaya, dan Banjar, mulai meningkat melintas.
"Kami sudah berangkat dari dini hari dari Jakarta, melalui jalan tikus dari Bogor dan bisa lolos sampai Cianjur,” kata Irman Idrus, pemudik asal Jakarta Timur saat ditemui di Cianjur, Selasa (11/5/2021).
Rencananya, tutur Irman, mereka akan melanjutkan perjalanan menjelang sholat Isya atau tarawih dimana penyekatan tidak terlalu ketat.
“Kami mau mudik ke Tasikmalaya,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, meski larangan mudik diberlakukan pemerintah, pihaknya tetap memaksakan diri untuk mudik bersama puluhan pengendara sepeda motor lainnya karena anak dan istri mereka sudah lebih dulu pulang kampung sepekan setelah masuknya bulan puasa.
"Tahun lalu tidak mudik, tahun ini memaksakan diri karena sudah rindu kampung halaman dan orang tua. Anak dan istri sudah duluan naik travel sepekan setelah puasa," katanya.
Sementara Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai, mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan pemeriksaan di titik penyekatan selama 24 jam dengan tiga kali pergantian petugas agar penyekatan berjalan maksimal dan tidak ada pemudik yang lolos.
"Kita tingkatkan penyekatan di 12 titik yang sudah berjalan sejak tangal 6 Mei, termasuk jalur tikus di sepanjang jalur utama Puncak-Cianjur, Cianjur-Bandung dan Cianjur-Sukabumi. Kami tetap imbau anggota untuk melakukan penyekatan secara humanis," katanya. (ant/w-03)
Monday
Pemudik yang Lolos di Karawang, Diputar Balik di Titik Sekat Selanjutnya
Kapolda Jabar, Irjen (Pol) Ahmad Dofiri, di Cileunyi Kabupaten Bandung. (Foto: Net)
wartaindustri.id
| BANDUNG – Menyusul viralnya video gerombolan pemudik bersepeda motor
menerobos pos penyekatan polisi di Karawang beberapa waktu lalu, polisi telah
menambah pasukan di titik penyekatan larangan mudik di beberapa titik.
“Kita sudah mengantisipasi di beberapa titik sekat seperti di Karawang, Patokbeusi Subang, Patrol sampai Cirebon kita akan menambah pasukan dan 1x24 jam,” kata Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen (Pol) Ahmad Dofiri, di pos penyekatan Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin (10/5/2021).
“Jadi, jangan berharap dapat melewati petugas dengan mengetahui bahwa kapan istirahat, kapan waktunya berbuka,” tambahnya.
Dofiri menjelaskan, lolosnya para pemudik tersebut dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan. Akan tetapi kendaraan yang lolos tersebut tetap dihalau di titik penyekatan berikutnya.
“Kemarin yang terjadi di Karawang bahwa diloloskan memang situasinya dua jalur sudah dipakai oleh para pengendara, sehingga kalau dibalikkan tidak mungkin. Sehingga sebagian, sekitar setengah jam kita loloskan, tetapi di Subang mereka pun akan dibalikkan,” katanya.
Dofiri mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi larangan mudik Lebaran 2021. Sebabnya, larangan mudik bertujuan agar penularan Covid-19 bisa terkendali.
“Saya ingatkan bahwa titik penyekatan di wilayah hukum Polda Jabar ada 158 titik,” ucapnya.
Senada dengan Kapolda Jabar, Gubernur Ridwan Kamil pun menyebut para pengemudi yang nekat menerobos pos penyekatan sudah dihalau petugas gabungan di titik lain.
“Yang kemarin nerobos-nerobos itu jangan senang dulu, karena disekat lagi di penyekatan berikutnya. Jadi tidak betul semua itu lolos juga. Laporan dari polres-polres sudah dilakukan pemutar balikkan,” ujar Kang Emil – sapaan Ridwan Kamil.
Selain itu, Kang Emil juga menyebut bahwa ada laporan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang mengkarantina pemudik yang lolos.
“Kalaupun masih lolos juga itu Bhabinkamtibmas dan Babinsa melaporkan ada yang dikarantina juga,” ujarnya. (lip/ant/w-03)
Saturday
Polres Karawang Benarkan Video Viral Ratusan Pemudik Terobos Pos Penyekatan
Saat-saat pemudik terobos pos penyekatan di Karawang, foto diambil dari video yang viral di medsos. (w-03)
wartaindustri.id | KARAWANG – Viral,
video ratusan pemudik bermotor yang menerobos pos penyekatan
terjadi di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Dalam video viral itu ada narasi yang menyebutkan ribuan pemudik berhasil menerobos sekat pembatas dan lolos dari penyekatan.
Video tersebut dibagikan sejumlah akun dan grup media sosial pada Sabtu (8/5/2021).
Dalam video tersebut, petugas yang berada di lokasi terlihat kewalahan menghalau iring-iringan pemudik bersepeda motor, sehingga sangat banyak pemudik bermotor yang lolos di pos penyekatan itu.
Polres Karawang membenarkan kejadian dalam video viral tersebut.
"Betul terjadi di Karawang," kata Kepala Seksi Humas Polres Karawang, Ipda Budi Santoso, di Karawang, Sabtu (8/5/2021).
Dia menyebutkan kalau penerobosan oleh para pemudik itu terjadi di Pos Sekat Bundaran Kepuh, jalan arteri Lingkar Luar Tanjungpura-Klari, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.
“Kejadian itu terjadi pada Sabtu dini hari," kata Budi.
Pada saat kejadian, diprediksi sebagai puncak arus mudik kendaraan pemudik dari arah Jakarta yang melintas di Jalur Pantura Karawang dengan didominasi oleh kendaraan roda dua.
“Tepat pada pukul 00.05 WIB, terjadi lonjakan arus pemudik yang melintas di Bundaran Kepuh,” katanya.
Ketika itu jumlah personel tidak sebanding dengan jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 500 pemudik bersepeda motor.
“Kejadian penerobosan secara paksa barikade rekayasa itu terjadi pada jam 00.05 WIB. Kemudian dilaksanakan penebalan personil BKO dari Sat Brimob Polda Jabar, dan Dalmas Dit Sabhara Polda Jabar,” katanya.
Selanjutnya pada pukul 00.15 WIB, situasi sudah terkendali dan pemudik seluruhnya berputar kembali ke arah Jakarta. (Ant/w-03)
Mau Lolos dari Pos Penyekatan Larangan Mudik? Ini Syaratnya
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Erdi Adrimulan Chaniago. (Foto: Net)
wartaindustri.id
| BANDUNG – Tak semua kendaraan yang melintasi pos penyekatan larangan mudik
Lebaran diputar balik. Tak sedikit pula yang bisa lolos melintas. Tapi ada
syaratnya.
"Kendaraan yang diperbolehkan melintas itu yang memiliki dokumen perjalanan saat mudik ini, seperti surat rapid tes, surat jalan dari kantor, dan surat keterangan dari kewilayahan setempat," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago di Bandung, Jumat (7/5/2021).
Sementara ribuan kendaraan lainnya disuruh putar balik ke daerah asalnya pada hari kedua larangan mudik.
Menurut Erdi Chaniago, sampai Jumat sebanyak 4.910 kendaraan terpaksa diputar balik di pos-pos penyekatan yang tersebar di wilayah Jabar.
Ribuan kendaraan tersebut dipaksa putar balik karena penumpangnya tak dapat menunjukkan dokumen perjalanan yang dipersyaratkan.
Polisi dibantu aparat gabungan telah memeriksa 11.573 kendaraan yang melintasi Jabar ke berbagai tujuan di wilayah timur Jabar, seperti Garut, Tasikmalaya, Ciamis, hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ia menjelaskan, ribuan kendaraan tersebut diputarbalikkan karena pengendara maupun penumpangnya tak mengantongi dokumen perjalanan, seperti surat keterangan bebas Covid-19, surat izin bagi perjalanan dinas, hingga surat izin dari aparat kewilayahan.
Erdi menambahkan, meski upaya penyekatan terus dilakukan, pihaknya memprediksi kendaraan yang melintas di Jabar bakal tetap melonjak jelang perayaan Lebaran 2021.
"Oleh karena itu, dengan peningkatan jumlah kendaraan, kami akan maksimalkan penyekatan 24 jam penuh," ujarnya. (Oke/W-03)
Friday
Ada Sanksi Tegas buat Aparat yang Loloskan Pemudik
Polisi berjaga di salah satu pos penyekatan di Karawang. (Foto: Net) |
wartaindustri.id | BANDUNG - Apabila ada oknum anggota polisi yang meloloskan pemudik dalam penyekatan, pihak Provost akan menindaknya dengan sanksi tegas.
"Pasti ada sanksinya. Pasti akan mendapatkan sanksi tegas," kata Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat Kombes Pol. Eddy Djunaedi di Bandung, Jumat (7/5/2021).
Meloloskan pemudik, tambah Eddy Djunaedi, merupakan pelanggaran. Namun mengenai sanksinya, tergantung pada tingkat pelanggarannya.
"Nanti ditangani Provost, tergantung pada tingkat pelanggarannya," imbuh Eddy Djunaedi.
Menurutnya, penyekatan arus mudik guna mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas, sehingga polisi juga perlu berkomitmen melaksanakan tugas itu.
Meski begitu, dia meminta kepada para anggotanya untuk bersikap humanis dalam menghadapi para pemudik di titik pemeriksaan.
"Anggota agar menjaga kesehatan, keselamatan, dan melaksanakan tegas dengan penuh rasa tanggung jawab dengan mengedepankan kegaiatan persuasif humanis," katanya.
Di wilayah hukum Polda Jawa Barat tercatat 158 titik penyekatan arus mudik yang tersebar di batas-batas kota dan kabupaten. (Ant/W-03)
Wednesday
Viral di Medsos, Pengemudi Gunakan SIM dan Plat Nomor Kekaisaran Sunda Nusantara
SKM Negara Kekaisaran Sunda Nusantara (Foto: Dok. Polda Metro Jaya)
wartaindustri.id
| JAKARTA – Setelah Sunda Empire, kini muncul Kekaisaran Sunda Nusantara di
Indonesia. Hebatnya lagi, kekaisaran tersebut mengeluarkan Surat Izin Mengemudi
(SIM) dan plat nomor khusus Kekaisaran Sunda Nusantara.
Kontan saja, keberadaan SIM dan plat nomor Kekaisaran Sunda Nusantara tersebut menjadi viral di media sosial.
Terungkapnya Kekaisaran Sunda Nusantara itu, setelah Polisi menindak seorang pengendara mobil dengan SIM dan plat nomor Kekaisaran Sunda Nusantara.
Bermula dari keheranan polisi melihat plat nomor aneh di Gerbang Tol Cawang, Jakarta Timur, Rabu (5/5/2021) siang. Plat nomor yang digunakan, SN 45 RSD.
Mobil dengan plat nomor khusus Kekaisaran Sunda Nusantara. (Foto: Dok. Polda Metro Jaya)
Mobil pun
diberhentikan. Saat dilakukan pengecekan terhadap pengendara mobil tersebut, si
pengendara menyodorkan SIM dengan keterangan Kekaisaran Sunda Nusantara, yang berlaku seumur hidup dan berlaku secara internasional.
Menurut si pengemudi, plat nomor mobil yang digunakannya juga menggunakan kode Kekaisaran Sunda Nusantara, yang berlaku secara internasional.
Namun, Polisi memastikan bahwa SIM dan plat nomor mobil pengemudi yang mengaku sebagai anggota Kekaisaran Nusantara itu, adalah palsu.
SIM milik pria kelahiran Ambon tersebut, ditulis dengan keterangan Surat Kelayakan Mengemudi (SKM), bukan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dikeluarkan Polri.
Dari SKM milik pengendara mobil dengan inisal RK tersebut, diketahui lahir di Ambon, 4 Maret 1988. Dan dirinya tertulis sebagai Jenderal Pertama TKSN/Imperial Army of Sunda Archipelago.
Pengendara mobil yang mendeklarasikan dirinya sebagai member Kekaisaran Sunda Nusantara itu pun, akhirnya ditilang Polisi. (prfm/dtk/w-03)