serberita: Infrastruktur
Showing posts with label Infrastruktur. Show all posts
Showing posts with label Infrastruktur. Show all posts

Wednesday

Ihwal Ganti Rugi Tol Japek 2, Besok Warga Tamansari akan Unjuk Rasa Lagi

Didin M. Muchtar (Foto: Warin)

wartaindustri.id | KARAWANG -
Kecewa karena tidak ada titik temu, warga Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, akan kembali melakukan aksi unjuk rasa, di Kantor Bupati Karawang, Kamis (25/3/2021).

 

Koordinator aksi Didin M. Muchtar, mengaku kecewa dengan undangan kali kedua yang dilayangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang.

 

"Anggota DPRD yang terhormat tidak punya taring. Undangan kedua terhadap kami yang akan menghadirkan semua pihak, ternyata tidak ada apa apa, karena yang diundang tidak hadir," katanya di Tamansari, Rabu (24/3/2021).

 

Menurutnya, undangan kemarin adalah undangan kedua dari DPRD Karawang. Sebelumnya pada 7 Januari 2021, undangan pertama dihadiri oleh dinas  terkait dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Karawang. Namun tidak ada hasilnya.

 

Saat itu, tutur Didin, Komisi 1 DPRD Karawang berjanji akan mengundang kembali pihak terkait, yakni BPN Karawang, PPK, dan KJPP. Ternyata pada undangan kedua,  pihak-pihak itu tidak hadir dengan alasan  tidak ada undangan.

 

"Saya menganggap rapat  kemarin tidak ada, dan Komisi 1 DPRD berjanji akan mengundang ulang pihak terkait, hanya waktu yang belum di ketahui kapan jadwalnya,” imbuh Didin.

 

Dalam unjuk rasa kemarin, warga yang hadir didominasi emak-emak. Dan langsung  merangsek ke gedung bupati.

 

Saat itu kita ketemu Sekda, Pak Acep Jamhuri. Pak Sekda berpesan supaya mengirimkan surat ke Sekda, dan infonya akan didisposisikan ke bagian terkait,” ujarnya.

 

Karena merasa kecewa, lanjut Didin, besok rencananya warga Tamansari akan kembali aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Karawang.

 

Surat  pemberitahuannya sudah disampaikan ke Polres, lewat Intelkam Polres karawang,” tambah Didin.

 

Diperkirakan bakal ada sekitar 200 warga yang akan datang untuk menyampaikan aspirasinya.

 

Karena saat ini sudah ada komunikasi yang tersumbat. Namun pihak Polres menghimbau jangan terlalu banyak orang untuk aksi besok,” pungkas Didin.

(Warin)

Lantaran Ganti Rugi Tol Japek 2, Warga Tamansari Geruduk Kantor Bupati Karawang



wartaindustri.id | KARAWANG - Mayoritas emak-emak dari Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan menggeruduk Kantor Bupati Karawang, Selasa, (23/3) siang.


Kedatangan warga Desa Tamansari tersebut, berkaitan dengan ganti rugi  lahan yang akan digunakan untuk jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) 2 Selatan.


Setelah lama bergerombol, akhirnya warga diajak rapat dengar pendapat (RDP) yang difasilitasi oleh DPRD Karawang dengan tim appraisal dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Karawang.


Namun sayang, tim appraisal tidak datang, padahal mereka diundang oleh DPRD Kabupaten Karawang.


Saat di depan gedung Pemkab Karawang, warga pun diterima langsung oleh Sekregtaris Daetah  (Sekda) Karawang, Acep Jamhuri.


Kepada Sekda Karawang, perwakilan warga, Ida Nurlaela mengatakan, bahwa pihaknya datang ke sana sebenarnya atas undangan dari DPRD Karawang untuk melakukan rapat dengar pendapat.


“Akan tetapi yang datang hanya dari dinas dan DPRD saja,” kata Ida.


Sedangkan yang berwenang terkait ganti rugi lahan untuk tol Japek 2 itu adalah BPN dan tim appraisal.


Namun, ketika dihubungi oleh Ketua Komisi 1 DPRD Karawang, Budianto, pihak BPN berkilah bahwa pihaknya tidak mendapatkan undangan.


“Kami hanya minta ganti rugi tanah yang bakal dibangun tol Japek 2, sebab ganti ruginya tidak layak. Harga yang ditawarkan itu bervariasi mulai dari Rp200 ribu dan yang paling mahal itu Rp600 ribu per meter,” kata Ida.


Senada dengan Ida, Ketua Paguyuban Warga Tamansari, Didin Muchtar menyatakan jika harga itu tidak layak, meskipun pihaknya tidak minta ganti rugi puluhan juta per meternya.


“Warga hanya minta dibayar dengan harga  yang layak. Sebab harga pasaran di Tamansari sudah Rp1,6 juta per meternya,” tegasnya.


Oleh sebab itu, lanjut Didin, semua warga yang terdampak sudah sepakat bakal bertahan dan tidak akan menerima ganti rugi.


Bahkan kalaupun harus ke jalur pengadilan, mereka siap. Karena menurutnya, tidak akan bisa  membeli lahan  yang baru  bila hanya  ganti rugi  Rp200 ribu sampai Rp600 ribu per meter.


"Perlu diketahui pada tahun  2012,  harga tanah di wilayah kami sudah Rp1,6 juta,tandasnya.


Menurut Didin, KJPP yang merupakan tim appraisal dan BPN terkesan sudah melecehkan institusi DPRD Karawang, karena diundang secara resmi tapi tidak hadir.


“Oleh sebab itu, kami juga berharap Pemkab juga ikut memfasilitasi keadilan agar warga dibayar dengan layak,” tandasnya.


Sementara itu, Sekda Karawang, Acep Jamhuri menyatakan warga menilai penawaran harga tanah itu tidak layak.


Padahal Presiden Jokowi menyatakan jika akan ganti untung ketika ada proyek strategis nasional. Tapi kenyataannya di lapangan masih ada ganti rugi,” imbuhnya.


Sekda siap untuk kembali mengundang warga sekaligus menghadirkan tim dari BPN juga apersal agar terjadi titik temu antara keinginan warga dan besaran ganti rugi sesuai harapan kedua belah pihak.

 (FJ/Red)

Monday

Perbaikan Jalan Rusak di Baranangsiang, Sekda Purwakarta: “Ini Perintah Bupati”

Sekda Purwakarta dan jajarannya di Baranangsiang.

wartaindustri.id | PURWAKARTA –
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Iyus Permana, beserta jajarannya langsung mendatangi jalan berlubang yang sempat ditanami pohon pisang di Jalan Baranangsiang, Senin (22/3/2021).


Tak cuma datang, hari itu juga jalan yang rusak langsung diperbaiki.


“Jalan sedang diperbaiki oleh Dinas Bina Marga, perintah Bupati,” ujar Iyus Permana singkat melalui WA.


Seperti diketahui, sehari sebelumnya (Minggu. 21/3/2021) warga Kampung Baranangsiang, RT 31 RW 05, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta, menanam pohon pisang di jalan berlubang, sebagai bentuk protes karena jalan tersebut tak kunjung diperbaiki.


Protes warga tersebut langsung mendapat respon dari Pemkab Purwakarta. Sejak pagi, tampak kesibukan di sepanjang jalan Kampung Baranangsiang. Kendaraan pengangkut batu split dan pasir hilir mudik. Selain itu tampak juga mesin giling  ada di lokasi.


Warga setempat Nanang, yang berada di lokasi kegiatan membenarkan bahwa perbaikan jalan rusak itu sudah dimulai.  Dia merasa senang ada tindak lanjut dari dinas teknis.


Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Purwakarta, Ryan Oktavia, pun membenarkan perbaikan jalan tersebut.


“Ya, perbaikan sementara aja, karena belum dianggarkan. Anggarannya baru nanti di Perubahan,” katanya. 

(Red)


Sunday

Warga Baranangsiang Purwakarta Tanam Pohon Pisang di Jalan Berlubang


Warga tanam pisang di jalan berlubang di Purwakarta (foto dari video warga)

wartaindustri.id | PURWAKARTA –
Warga Kampung Baranangsiang RT 31 RW 05 Kelurahan Sindangkasih, Kabupaten Purwakarta melakukan aksi menutup jalan dan menanam pisang di tengah jalan, Minggu (21/3/2021).


Mereka melakukan aksi itu sebagai bentuk protes dan unjuk kekecewaan karena jalan di lingkungannya yang sudah rusak dan penuh genangan air hujan, namun tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah.


"Padahal jalan itu dekat dengan Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Pengairan Kabupaten Purwakarta," ujar salah seorang warga, Nanang, di lokasi jalan yang diblokir.


Aksi mereka direkam dalam bentuk  video. Dalam video  yang diterima redaksi  terlihat  sejumlah warga menanam pohon pisang di jalan yang berlubang penuh air hujan.


Warga lainnya, Anto mengatakan bahwa warga sudah kesal dengan kondisi jalan yang sudah lama tidak diperbaiki itu.


Tambah dia, ketika warga sedang ada aksi datang  perwakilan dinas teknis didampingi pihak Kelurahan Sindangkasih untuk melakukan koordinasi dengan warga.


Warga intinya tidak faham dengan sistem anggaran.


“Bilangnya sih karena Covid-19. Tapi ada proyek yang berjalan. malah bisa dibilang tidak terlalu penting jika dibandingkan  dengan jalan ini,” kata Anto.


Pokoknya, menurut Anto, jika sampai besok tidak ada perbaikan, jalan akan ditutup kembali.


“Paling tidak, ada kepastian jalan itu akan diperbaiki,” tambahnya.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Pengairan Kabupaten Purwakarta, Ryan Oktavia mengatakan bahwa tahun 2020, perbaikan jalan tersebut sudah dianggarkan.


"Tapi terkena refocusing anggaran, jadi batal. Kita akan perbaiki secepatnya. Mudah-mudahan di Perubahan bisa." katanya.


Dirinya akan berkoordinasi dengan UPTD,  kaitan dengan genangan air sambil menunggu perbaikan.

(Red).

Ad Placement


Copyright © serberita

Teknologi