serberita: Peristiwa
Showing posts with label Peristiwa. Show all posts
Showing posts with label Peristiwa. Show all posts

Monday

Kendaraan Nopol B 2014 OKN Nabrak Patung Enggrang di Jalan Veteran Purwakarta



PURWAKARTA | SERBERITA.COM -  Terjadi kecelakaan lalulintas ( Laka Lantas) Selasa malam,  13 Juni 2023, seputar pukul 22.00 Wib di Jalan Veteran, Kelurahan Nagrikaler, Kecamatan Purwakarta.

Kendaraan bernasib sial  tersebut. bernomor polisi 
B 2014 PKN, berwarna hitam (INOVA) metalik. menabrak patung enggrang di perempatan Giant tidak jauh dari Kantor Kelurahan Nagrikaler.

Dugaan sementara
kecelakaan, sopir mabuk karena banyak botol minuman di dalam mobil. Sedangkan didalam mobil Inova selain pengemudi ada penumpang satu orang.

Akibat kecelakaan. sopir pingsan, dilarikan ke RSUD Bayuasih.

Informasi dari tempat kejadian perkara, ( TKP) kasus kecelakaan tunggal tersebut sudah ditangani pihak Polres Purwakarta. 
(Uwa Uci)

Ditemukan Mayat Diduga Gantung Diri di Rumah Kontrakan


SERBERITA.COM | KARAWANG
Warga Kampung Bantar kawung Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat digegerkan dengan penemuan mayat yang tergantung di ventilasi kamar kontrakannya. Minggu, 17 Oktober 2021.

Kakek berusia 64 tahun, ditemukan tak bernyawa. Informasi yang dihimpun, korban bernama Ida Bagus Gede Adi (64). Saat ditemukan, jasad korban sudah dalam keadaan hampir membusuk dan menimbulkan bau tak sedap.

“Korban merupakan karyawan swasta dan tinggal di rumah kontrakannya. Korban berasal dari Balikpapan,” ujar Kapolsek Karawang Kota, Kompol Suparno.

Diduga, korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Namun motifnya, Kapolsek mengaku pihaknya masih melakukan pendalaman, termasuk meminta keterangan beberapa saksi.

“Masih kita dalami dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Korban sudah kita bawa ke RSUD,” ucap Kapolsek.

Ihwal ditemukannya korban, jelas Kapolsek, bermula saat warga mencium bau busuk di rumah kontrakan korban. Kemudian warga bersama ketua RT setempat mendatangi TKP dan membuka pintu menggunakan kunci cadangan.

“Karena mencium bau busuk yang mencurigakan kemudian warga menemui pemilik rumah. Ketika masuk ke dalam rumah ditemukan korban dalam keadaan tewas tergantung,” kata Kapolsek Karawang Kota. 
(Hny/Red)

Ada Kejadian Aneh Sehari Sebelum Sungai Cileuleur Menewaskan 11 Siswa


SERBERITA.COM| CIAMIS - Sehari sebelum kejadian 11 Siswa MTs terserat arus Sungai Cileuler, sehingga meninggal dunia, ada kejadian aneh  yang tidak pernah dialami oleh warga sekitar.

Entah, fenomena alam atau apa, warga sekitar Kampung Leuwi III, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, dikagetkan  oleh yang mancing disepanjang arus sungai mendapatkan ikan yang banyak.

Wahyudin,  (52) warga sekitar menerangkan saat melihat korban tenggelam, Sabtu (16/10) dilokasi kejadian. 

Dia bercerita  bahwa yang  mancing  saat itu, banyak  mendapatkan ikan.

Bahkan ada yang dapat  ikan lele seberat enam kilo lebih.  Kemudian, ada yang mendapatkan pancingan ikan nileum lebih dari empat kilo. 

Selain itu, pemancing sehari sebelum kejadian  menewaskan 11 siswa, rata rata mendapatkan ikan banyak.

"Kejadian itu tidak pernah terjadi, dan baru  terjadi itu saja"ujar Wahyudin.

Kejadian itu, sebenarnya beredar dari mulut kemulut di sekitar sungai. Namun, tidak  eungeuh  akan ada musibah besar  menewaskan 11 siswa.

Tokoh masyarakat disekitar, Lili Romli (59) menjelaskan bahwa Sungai Cileuler, sebenarnya sungai kehidupan yang bersahabat dengan warga.

Kalau musim kemarau airnya paling sekitar 30 -50 Cm, sehari harinya dipergunakan oleh warga untuk mencuci atau mandi 

Kalau  musim hujan, air sungai suka meluap sampai 2  sampai 5 meter.

Hal itu, sebenarnya tidak aneh dan benar benar sungai yang bersahabat dengan masyarkat Ciamis khususnya masyarakat disekitar sungai.

Namun, entah kenapa. Air yang sebenarnya tidak begitu dalam dan tenang,  saat kejadian bisa menyeret siswa yang mengakibatkan tewasnya 11 siswa MTs.

Kejadian tersebut, benar benar menjadi perbincangan masyarakat. Karena Sungai Cileueur Kampung Leuwi Ili Desa Utama Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis, saat kejadian tidak begitu besar.

Air di lokasi kejadian 11 siswa MTs Harapan Baru tewas terseret air  terlihat dangkal dan airnya tenang.

Namun apakah dari ketenangan air ada dasar muara sungai terdapat pusaran air, itu yang menjadi perbincangan masyarakat.

Humas Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Ponpes Cipasung Kabupaten Ciamis, Dandru Rifai, saat dihubungi mengatakan  terkait kegiatan susur sungai ekstrakurikuler (ekskul) pramuka yang menewaskan 11 siswanya, Jumat (15/10/2021) adalah kegiatan rutin tahunan.

Kegiatan tersebut  diperuntukkan bagi siswa kelas VII yang baru masuk ekskul pramuka di sekolah.

Kegiatan itu lebih kepada pengenalan manusia dengan alam yang disebut  dengan krgiatan  tadabur alam.
(LR/ Aha/Red)

Warga Kampung Cidongkol Ngontrog Kades Cisarua, Tersinggung Dikatakan "Tangkurak"

Warga Kampung Cidongkol yang memaksa masuk ke Aula Desa Cisarua. (Foto: AC)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
 Hampir terjadi bentrokan antara warga Kampung Cidongkol dengan perangkat Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.


Pasalnya, warga kampung merasa tersinggung perasaannya karena ucapan kasar kepala desa (kades) kepada warga setempat.


Informasi dari video yang beredar, warga Cidongkol berinisial Pen, menerangkan bahwa  Kades Cisarua,  Deden Mulyadi berbicara kasar menggunakan  bahasa Sunda “tangkurak” (bahasa Sunda kasar untuk kepala).


Kata yang dianggap kasar itu, ditujukan kepada warga Kampung Cidongkol di hadapan warga lain pada saat rapat di Desa Cisarua, Rabu (5/4/2021) siang.


Kejadian tersebut,  terekam oleh video,  bahwa ada ucapan kasar Kades Deden. Kemudian video tersebut menyebar  dan diketahui banyak orang.


Reaksi  warga Kampung Cidongkol sontak  bergerak, karena merasa tidak enak, dan mendatangi kantor desa beramai-ramai.


Kutipan ucapannya: 

“Tangkurak-tangkurak manusa nu ayeuna di Cidongkol, wanieun ka Lurah tukangeun.  Hareupeun mah henteu. Datang nyanghareupan  ka Lurah teu wejes tah manusa.

 ("Manusia yang sekarang ada di Cidongkol,  berani ke Lurah di belakang,  di depan tidak. Datang berhadapan dengan Lurah tidak berani, itu manusia)."

 

Kutipan ucapan itu disampaikan Pen  kepada media ini, menirukan yang diucapkan Kades Deden.

 

Video  yang beredar tersebut menyulut kemarahan warga Kampung Cidongkol. Puncaknya warga “ngontrog” (mendatangi) Kades Deden di Kantor Desa Cisarua.

 

“Sempat terjadi aksi keributan dan saling dorong antara warga yang ingin masuk ke Aula Desa. Keributan  berhasil diredam oleh Babinsa dan Babinkamtibmas setempat,” ungkap Pen.

 

Sampai berita ini diterbitkan Kades Cisarua, Deden Mulyadi, belum berhasil dikonfirmasi. (Asep Coklat/Warin 02)

Saturday

Polres Karawang Benarkan Video Viral Ratusan Pemudik Terobos Pos Penyekatan

Saat-saat pemudik terobos pos penyekatan di Karawang, foto diambil dari video yang viral di medsos. (w-03)

wartaindustri.id | KARAWANG
– Viral, video ratusan pemudik bermotor yang menerobos pos penyekatan terjadi di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.


Dalam video viral itu ada narasi yang menyebutkan ribuan pemudik berhasil menerobos sekat pembatas dan lolos dari penyekatan.


Video tersebut dibagikan sejumlah akun dan grup media sosial pada Sabtu (8/5/2021).


Dalam video tersebut, petugas yang berada di lokasi terlihat kewalahan menghalau iring-iringan pemudik bersepeda motor, sehingga sangat banyak pemudik bermotor yang lolos di pos penyekatan itu.


Polres Karawang membenarkan kejadian dalam video viral tersebut.


"Betul terjadi di Karawang," kata Kepala Seksi Humas Polres Karawang, Ipda Budi Santoso, di Karawang, Sabtu (8/5/2021).


Dia menyebutkan kalau penerobosan oleh para pemudik itu terjadi di Pos Sekat Bundaran Kepuh, jalan arteri Lingkar Luar Tanjungpura-Klari, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.


“Kejadian itu terjadi pada Sabtu dini hari," kata Budi.


Pada saat kejadian, diprediksi sebagai puncak arus mudik kendaraan pemudik dari arah Jakarta yang melintas di Jalur Pantura Karawang dengan didominasi oleh kendaraan roda dua.


“Tepat pada pukul 00.05 WIB, terjadi lonjakan arus pemudik yang melintas di Bundaran Kepuh,” katanya.


Ketika itu jumlah personel tidak sebanding dengan jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 500 pemudik bersepeda motor.


“Kejadian penerobosan secara paksa barikade rekayasa itu terjadi pada jam 00.05 WIB. Kemudian dilaksanakan penebalan personil BKO dari Sat Brimob Polda Jabar, dan Dalmas Dit Sabhara Polda Jabar,” katanya.


Selanjutnya pada pukul 00.15 WIB, situasi sudah terkendali dan pemudik seluruhnya berputar kembali ke arah Jakarta. (Ant/w-03)

Purwasuka Berpotensi Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang


Ilustrasi: Hujan deras disertai petir dan angin kencang. (Foto: Twit)

wartaindustri.id | JAKARTA –
Wilayah Purwakarta, Subang, dan Karawang (Purwasuka) berpotensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.


Demikian peringatan dini  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) perihal potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah daerah di Indonesia pada Sabtu (8/5/2021).


Dalam peringatan dini cuaca yang dikeluarkan per tiga hari itu, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Banten, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat.


Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau.


Lalu Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.


Sementara di Jawa Barat potensi hujan disertai petir dan angin kencang hampir merata di kabupaten/kota seperti di Purwakarta, Subang, Karawang, Bekasi, Depok, Ciamis, Kota Bogor, dan Pangandaran.


Kemudian Indramayu, Cirebon, Kuningan, Sumedang, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Banjar, Majalengka, dan wilayah Bandung Raya.


Khusus di wilayah DKI Jakarta, BMKG memprediksi potensi hujan disertai kilat dan angin kencang di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur pada siang dan sore hari.


BMKG juga memberikan peringatan gelombang tinggi yakni 2,5-4 meter di Perairan Selatan Jawa hingga Sumbawa, Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Sumbawa.


Kemudian di Perairan Barat Kepulauan Mentawai, Perairan Barat Pulau Enggano – Lampung, Selat Sunda Bagian Selatan dan Barat, Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai - Lampung,


BMKG mengimbau untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, yakni pada perahu nelayan, kapal tongkang, kapal Ferry, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar.


Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, diimbau untuk tetap selalu waspada.


Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan lembaganya hingga kini masih menghadapi tantangan terkait upaya penyebaran informasi peringatan dini agar masyarakat lebih waspada. (ant/w-03)

Wednesday

Belasan Warga Ciangkrek Sukabumi Keracunan Pindang dari Pedagang Keliling

Warga Ciangkrek yang keracunan pindang dirawat di Puskesmas Cibuntu. (Foto: Net)

wartaindustri.id | SUKABUMI –
Usai menyantap cue atau ikan pindang, sedikitnya 19 orang warga
Dusun Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, menjadi korban keracunan massal, Selasa (4/5/2021).


Kepala Desa Mekarasih, Ujang Suryadi mengatakan, hingga saat ini sudah ada 19 warga dari dusun tersebut yang mengalami keracunan.


“Seluruh korban mengalami gejala keracunan yang sama pusing, mual hingga ada yang muntah-muntah," katanya di Sukabumi, seperti dilansir Antara, Rabu (5/5/2021).


Lantas Ujang pun menuturkan kronologinya. Siangnya, warga membeli cue atau ikan pindang kepada pedagang keliling. Kemudian sore harinya dimasak. 


"Mungkin untuk menu berbuka puasa. Malamnya, mulai terasa," tambahnya. 


Menurutnya, warga Desa Mekarasih yang menjadi korban keracunan saat ini mendapatkan perawatan di Puskesmas Cibuntu. Namun jika ada yang kondisi kesehatannya terus menurun, maka akan dirujuk ke RSUD Palabuhanratu.


Awalnya hanya ada enam warga yang mengeluh mengalami gejala keracunan. Namun hingga Rabu dini hari jumlahnya terus bertambah, bahkan tidak menutup kemungkinan ada korban lainnya.


"Sebagian korban kondisinya sudah ada yang membaik, tidak hanya orang dewasa, warga yang diduga keracunan tersebut ada juga anak-anak bahkan balita," tambahnya.


Adapun nama-nama warga Dusun Ciangkrek yang menjadi korban keracunan setelah menyantap olahan ikan pindang tersebut,  adalah Revan, Revin, Adah, Kamaludin, dan Tedi.


Selanjutnya Citra, Abdul Ajid, Rizki, Iyah, Reza, Rizwan, Aida, Diki, Anin, Saropah, Deni, Rido, Penti, dan Rizal. (ant/w-03)

Tuesday

Karawang dan Purwakarta Berpotensi Alami Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Beberapa wilayah di Jabar berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, termasuk di Purwakarta dan Karawang. (Foto: Ilustrasi Net)

wartaindustri.id | JAKARTA -
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan beberapa wilayah di Jawa Barat (Jabar) berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang.


Hal itu tertuang dalam peringatan dini yang dikeluarkan BMKG perihal potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Selasa (4/3/2021).


Hujan disertai petir dan angin kencang di Jabar berpotensi terjadi di Karawang, Purwakarta, Bandung Barat, Cimahi, Bogor, Kota Depok, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur, dan Kab/kota Bekasi,


Selain Jabar, wilayah lainnya yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang adalah Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, dan Gorontalo.


Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau.


Pun demikian di Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.


Khusus di wilayah DKI Jakarta, BMKG memprediksi potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang dan menjelang malam hari.


Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan lembaganya hingga kini masih menghadapi tantangan terkait upaya penyebaran informasi peringatan dini agar masyarakat lebih waspada.


Dwikorita mengatakan peringatan dini yang dikeluarkan pihaknya tidak selalu menarik maupun mendapat perhatian masyarakat, contohnya saat mengeluarkan peringatan dini dampak Siklon Tropis Seroja.


"Ada pakar sosial media yang menganalisis saat peringatan dini dikeluarkan menjadi tren yang naik. Tapi kemudian kalah dengan trendingnya, jadi peringatan dini dianggap tidak menarik," kata Dwikorita.


BMKG juga menyatakan dampak perubahan iklim global terhadap La Nina menyebabkan frekuensi cuaca ekstrem di Indonesia terjadi makin sering.


"Dampak perubahan iklim ini kami proyeksikan sampai akhir abad ke-21, di mana kondisi ekstrem saat musim hujan itu akan semakin basah, dan apabila kemarau pun akan semakin kering dan frekuensi kejadian periode ulangnya semakin pendek dan intensitasnya tinggi," kata dia.


Peringatan dini setiap tiga harian mengalami lonjakan sejak Tahun 2016, mencapai 730 kali dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 100 kali. Sementara di Tahun 2017, peringatan dini setiap tiga harian meningkat hampir tujuh kali dari tahun sebelumnya. (ant/warin 03)

Monday

Video Viral Warga Mau Salat Pakai Masker Diusir Ketua DKM, Berakhir Damai

Mediasi antara Roni dan Ketua DKM Al-Amanah. (Foto: Bhl)

wartaindustri id | KOTA BEKASI —
Sempat beredar video viral seorang pria bernama Roni Oktavianto ingin melaksanakan ibadah salat di sebuah masjid, diusir pengurus masjid karena menggunakan masker.


Awalnya Roni sekitar pukul 14.00 WIB akan melaksanakan salat dzuhur di Masjid Al-Amanah di jalan Kp Tanah Apit RT 02 RW 09 Kelurahan Medan Satria Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi. Kemdian Roni diusir oleh Ketua DKM Ust Abdul Rahman, karena memakai masker.


Peristiwa yang terjadi Selasa (27/4/2021) itu, kemudian menjadi viral setelah ada yang mengunggahnya di media sosial.

 

Tak hanya sampai di sana, Roni pun melaporkannya kepada Polsek Medan Satria, Kota Bekasi.

 

Kapolsek Medan Satria Kompol Agus Rohmat, dan jajarannya, Camat Medan Satria Lia Erliani langsung melakukan mediasi antara kedua pihak pada hari itu juga, setelah pihaknya menerima laporan dari Roni.

 

Kompol Agus Rohmat mengatakan jajarannya telah menegur dan mengimbau kepada pengurus DKM Masjid Al-Almanah agar tidak melarang jemaah untuk menggunakan masker saat melakukan ibadah sholat karena saat ini masih dalam situasi Pandemi Covid-19.

 

Disiplin menggunakan masker merupakan langkah protokol kesehatan 5M menghindari penyebaran Covid-19.

 

Kesepakatan yang dicapai kedua belah pihak yakni sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara damai dan musyawarah. Pihak DKM tidak akan melakukan pelarangan lagi dalam penggunaan masker di Masjid Al-Amanah, dibuatkan surat kesepakatan bersama yang ditandatangani kedua belah pihak.

 

Sementara Roni Octavianto dalam mediasi tersebut menjelaskan dirinya mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dan membuat dirinya tersinggung karena diusir lantaran menggunakan masker ke dalam masjid.

 

Atas perlakuan ini, ia melaporkan aduan ke kepolisian  dengan harapan agar pihak DKM Masjid lebih memperhatikan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 dan kejadian pengusiran tidak kembali terjadi pada jamaah lain yang mau beribadah.

 

Dari laporan yang diterima saat mediasi tersebut, Ketua DKM Masjid Al Amanah, Ustad Abdul Rahman, menyampaikan permohonan maafnya kepada Roni atas kejadian pengusiran dan ia menilai tindakannya tersebut bukan bermaksud kasar.

 

Ia menegaskan di Masjid Al Amanah menerapkan peraturan larangan masker di masjid karena tidak ingin menyamakan masjid dengan pasar.

 

“Saya yakin bahwa Allah Swt melindungi kita semua yang berada di dalam masjid,” katanya.

 

Atas kejadian viral dan adanya laporan kepada kepolisian ini, ke depannya ia tidak akan melarang lagi penggunaan masker di dalam masjid karena merupakan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam menanggulangi Pandemi Covid-19.

 

Hal ini juga disampaikan Ustad Abdul Rahman saat memberikan testimoninya disaksikan Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal dan Danramil 01/Kranji Mayor Inf Choirul Anam, dan Camat Medan Satria Lia Erliani.

 

Dalam testimoninya Ust Abdul Rahman menyampaikan permohonan maaf atas kesalahannya terlebih kepada masyarakat Indonesia dan masyarakat Medan Satria khususnya.

 

Setelah pertemuan mediasi ini pihaknya siap menaati yang digariskan pemerintah terkait protokol kesehatan memakai masker dan mengatur jarak.

 

Sementara itu, Camat Medan Satria Lia Erliani mengatakan pihaknya mendapatkan dua laporan pengaduan pelarangan penggunaan masker di Masjid Al Amanah.

 

Pertama kejadian yang di alami Bapak Roni pada 27 April 2021 dan laporan warga yang diterima Tim Lapor Covid-19 Kota Bekasi.

 

Pertama pada 14 April 2021 terkait pelanggaran protokol kesehatan tidak menjaga jarak saat salat tarawih berjamaah di Masjid Al Amanah dan kedua, pengusiran warga yang memakai masker.

 

Pihak kecamatan Medan Satria, Unsur Polsek dan petugas pamor telah melaksanakan imbauan kepada Ketua DKM Masjid Al Amanah. (Bhl/Hms)

Ditemukan Senin Pagi, Anak Empat Tahun yang Tenggelam di Jatiluhur

Anak yang tenggelam di Jatiluhur telah ditemukan tadi pagi. (Foto: Warin)

wartaindustri.id| PURWAKARTA -
Anak usia empat tahun yang tenggelam empat hari lalu di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, sudah ditemukan dalam keadaan meninggal, Senin (3/5/2021).

 

"Alhamdulillah, korban ditemukan tadi pagi tidak jauh dari lokasi jatuhnya anak tersebut," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Supriono.

 

Dengan ditemukannya korban, lanjutnya, maka operasi SAR di Waduk Jatiluhur ditutup. Seluruh unsur yang terlibat kembali ke satuannya masing-masing.

 

Bocah empat tahun yang tenggelam di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, ditemukan sudah meninggal dunia.

 

Jasad korban ditemukan hanya berjarak lima meter dari lokasi terakhir, sekitar pukul 08.57 WIB. Korban berhasil dievakuasi dan diserahterimakan ke pihak keluarganya.

 

Adapun unsur yang terlibat selama proses pencarian, yaitu Kantor SAR Bandung, anggota TNI dan Polri, serta potensi dan unsur SAR di Purwakarta.

 

Kosasih, warga sekitar mengatakan bahwa pencarian korban hampir memakan waktu tiga hari lebih.

 

"Jatuhnya korban di KJA, pada hari Jumat(30/4)  akhir bulan," katanya(Warin 02)

Saturday

Kembali Kolam Jaring Apung Jatiluhur Makan Korban, Kali ini Anak Usia 4 Tahun

Tim SAR melakukan pencarian jasad korban di sekitar lokasi kejadian. (Foto: WI)

wartaindustri.id| PURWAKARTA -
  Untuk yang kesekian kalinya  kolam jaring terapung (KJA) Jatiluhur memakan korban. Kali ini, bocah berusia 4 tahun dikabarkan hilang, diduga tenggelam di  KJA di perairan Waduk Jatiluhur, Purwakarta,  Jumat (30/4/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.

 

Sampai  saat ini, anak berusia empat tahun berinisial (Njr) warga Kampung Cianting, Desa Cianting, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, masih dalam pencarian  tim SAR gabungan di sekitar lokasi kejadian.

 

Kapolres Purwakarta AKBP Ali Wardana melalui Kepala Satuan Polisi Perairan (Satpolair), AKP Jajang Sukandar mengatakan, menerima  laporan ada  orang tenggelam sekitar pukul 09.30 WIB. Setelah menerima laporan langsung koordinasi dengan berbagai instansi terkait lainnya untuk melakukan pencarian.

 

“Lokasi hilangnya anak. Menurut  informasi dari masyarakat  tenggelam  di Kampung Gunungbatu, Desa Kembangkuning, Kecamatan Jatiluhur.  Kolam milik  Ustad Enjang yang berlokasi di zona dua,” kata Jajang.

 

Personal Satpolair Polres Purwakarta langsung meluncur ke lokasi kejadian dengan menggunakan Kapal Patroli VIII -2341.

 

Informasi awal dari masyarakat,  bahwa  kejadian jatuhnya anak  sedang berjalan di atas abrak kolam jaring apung (KJA) bersama ibunya. Kemudian terjatuh ke air dan naasnya tidak ditemukan.

 

Pencarian akan terus dilakukan  oleh  Tim SAR, dan akan berlanjut sampai  satu Minggu ke depan. Sesuai dengan SOP.

 

Tim SAR  pencarian dibantu oleh TNI, Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta dan masyarakat. (Warin 02)

Tuesday

Akibat Jalan Licin dan Tak Kuat Menanjak, Truk Bermuatan Batubara PT IndoramaTerjungkal

Truk bermuatan batubara jungkir di Tanjakan Sasakbeusi. (Foto: Yosep)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
Diduga muatan melebihi tonase, jalan licin, dan tak kuat menanjak truk pengangkut batubara untuk PT Indorama terguling di Jalan Pemuda, Jatiluhur Purwakarta, Minggu (18/4/2021).


Truk yang dikendarai Jana (63) bernomor polisi B 9341 UIT itu terguling di daerah yang dikenal sebagai Tanjakan Sasakbeusi.


Menurut Jana, saat menanjak di pertigaan Sasakbesi dari arah Bandung menuju PT Indorama Jatiluhurban belakang mobil yang dikendarainya melintir.


“Mobil jadi oleng karena jalan licin dan tak kuat menanjak, mengakibatkan truk terjungkal ke kanan," kata Jana, di lokasi kejadian,  Minggu (18/4/2021)


Kejadian truk pengangkut batubara yang terguling di pertigaan Tanjakan Sasakbeusi Purwakarta itu, sekitar pukul 16.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya sebuah mobil jenis minibus terkena tumpahan muatan batubara sehingga mengalami rusak ringan.


Pihak angkutan PT MTS, PT Indorama, Dinas Perhubungan Purwakarta, dan Polres Purwakarta berusaha mengevakuasi mobil yang terguling berikut muatan batubara yang tercecer di jalan pertigaan Sasakbeusi tersebut, supaya tidak terjadi kemacetan lalu lintas. (Yosep/Warin)

Ad Placement


Copyright © serberita

Teknologi