Tradisi dan Sakralitas Pusaka dalam Gelar Budaya Nyiramkeun Pusaka Talaga Manggung 11 Agustus 2025
SERBERITA.COM || Talaga Manggung – Tradisi dan nilai-nilai sakral budaya akan berpadu dalam puncak acara Gelar Budaya Nyiramkeun Pusaka Talaga Manggung, yang akan digelar pada Senin, 11 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menghidupkan kembali kekayaan adat sekaligus memperkuat warisan leluhur masyarakat Talaga Manggung.
Acara akan diawali dengan Kirab Budaya Karaton Talaga Manggung pukul 08.00–10.00 WIB, yang mengambil titik keberangkatan dari Museum Talaga Manggung. Kirab ini menjadi simbol penghormatan terhadap pusaka leluhur dan ungkapan rasa syukur atas keberlangsungan tradisi.
Selanjutnya, akan digelar prosesi sakral Nyiramkeun Pusaka atau Jamasan Agung pada pukul 10.30–13.00 WIB. Prosesi ini dipercaya sebagai ritual membersihkan pusaka keraton, baik secara fisik maupun spiritual, dengan harapan mendatangkan berkah dan keselamatan bagi masyarakat.
Setelah prosesi sakral, acara berlanjut dengan Pentas Seni Tradisi di Alun-Alun Taman Talaga Manggung, yang terbagi dalam dua sesi: siang dan malam. Beragam kesenian daerah akan ditampilkan sebagai wujud nyata pelestarian budaya lokal.
Pada sesi siang, pukul 13.30–17.00 WIB, penonton akan disuguhkan berbagai pertunjukan menarik, antara lain:
1. Jaipongan Ka Talag-aan dari Sanggar Listy Talaga
2. Seni Pencak Silat kolaborasi antar padepokan dari wilayah eks Kerajaan Talaga Manggung
3. Unjuk Katiasa, pertunjukan keterampilan tradisional masyarakat
4. Ujungan, seni adu ketangkasan khas Sunda oleh Padepokan Bunilaya Kudaputih – Kerok Batok Cengal, Maja
Memasuki malam hari pukul 20.00–24.00 WIB, panggung budaya akan kembali semarak dengan penampilan Jaipong, Pencak Silat, dan Ujungan, sebagai rangkaian hiburan sekaligus bentuk apresiasi seni tradisi.
Sebagai penutup, malam puncak akan dimeriahkan oleh penampilan istimewa Calung Buhun dari Sanggar Sekar Laras – Bongas. Calung Buhun, sebagai salah satu warisan musik tradisional yang kaya akan makna filosofis, akan menjadi harmoni pamungkas yang menyentuh.
Lebih dari sekadar tontonan, rangkaian acara ini merupakan bentuk konkret pelestarian budaya serta sarana silaturahmi antar generasi. Semangat menjaga dan menghidupkan nilai-nilai pusaka terus digaungkan agar budaya Talaga Manggung tetap hidup dan lestari.
Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap warisan leluhur, masyarakat Talaga Manggung diajak untuk terus menjaga jati diri budaya di tengah arus modernisasi. ***
Post a Comment for "Tradisi dan Sakralitas Pusaka dalam Gelar Budaya Nyiramkeun Pusaka Talaga Manggung 11 Agustus 2025"