serberita: Lebaran
Showing posts with label Lebaran. Show all posts
Showing posts with label Lebaran. Show all posts

Monday

Volume Sampah di Purwakarta Meningkat Selama Libur Lebaran

Petugas kebersihan tak ikut libur Lebaran. (Foto: W-02)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
Seiring libur Lebaran, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Purwakarta mencatat terjadi peningkatan volume sampah, yang biasanya hanya terdapat enam kubik kini menjadi delapan kubik.


Kepala DLHK Kabupaten Purwakarta, Deden Guntari mengatakan, pasca-Lebaran 2021 pihaknya mengerahkan seluruh personelnya untuk membersihkan jalan dan mengangkut sampah.


"Sejak H-1 Lebaran saja, volume sampah sudah terjadi peningkatan. Mayoritas sampah-sampah yang terkumpul itu ialah sampah rumah tangga, karena sampah yang ada di pabrik atau tempat kerja lainnya sudah tutup," katanya, Senin (17/5/2021).


Menurutnya, pasca-Lebaran 2021 sampah-sampah beralih ke jalur-jalur wisata, seperti jalur Jatiluhur dan Wanayasa. Deden mengaku petugasnya hingga hari ini tak mendapatkan waktu libur seperti halnya pegawai-pegawai lainnya.


Apalagi, di saat malam takbiran, kata Deden, pihaknya bekerja hingga pagi hari untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan di jalan-jalan.


"Tim penyapu jalan kami ada 150 orang dan mobil sampah seluruhnya ada 50 kendaraan dan tim sweeping saat malam takbiran ada 8 mobil dengan 60 orang. Kami imbau kepada warga untuk membuang sampah di jam mulai pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB," ujarnya.


Deden juga menyebut bahwa sebenarnya pihaknya membutuhkan tambahan kendaraan untuk mengangkut sampah. Sebab, kondisi saat ini kendaraan sampah yang ada masih terbilang kurang untuk melayani sampah yang ada di 17 kecamatan di Purwakarta.


Sejauh ini ada 57 kendaraan pengangkut sampah, terdiri dari 24 unit jenis dump truk, 21 unit jenis pikap, 2 unit jenis engkel, dan 9 unit arm roll dan 1 unit comfaktor.


"Kami (DLH) kalau ditanya kurang ya memang kurang kendaraan, juga sumber daya manusianya. Maka, ke depan rencana kami itu ingin adanya tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recyle (TPS3R) yang diprioritaskan di wilayah Kecamatan Purwakarta. Lewat TPS3R idealnya kan sampah bisa diolah 1 hari itu satu ton," demikian Deden Guntari. (Warin 02)

Saat Arus Mudik Lebaran 53 Orang Positif Covid-19, Kang Emil: “Kekhawatiran itu Nyata”

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat memberikan keterangan di Gedung Sate Bandung. (Foto: Net)

wartaindustri.id | BANDUNG –
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil  menuturkan, saat arus mudik Lebaran 2021 terdapat 53 orang yang terdiri atas 50 pemudik dan tiga wisatawan dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan tes Covid-19 secara acak di wilayah Jabar.


"Kami menemukan dari pengetesan Covid-19 untuk wisatawan dan pemudik. Itu hasilnya ada tiga wisatawan yang positif Covid-19 dan pelaku perjalanan (pemudik, red.) ada 50 yang positif. Jadi total 53. Ini menunjukkan kekhawatiran itu nyata adanya," kata Kang Emil – sapaan Ridwan Kamil, di Gedung Sate Bandung, Senin (17/5/2021).


Kang Emil menuturkan selama pelarangan mudik Lebaran 2021 petugas gabungan di wilayah Jawa Barat telah melaksanakan tes Covid-19 kepada 6.000-an orang.


"Jadi total yang dites itu ada sekitar enam ribuan orang. Hasilnya 53 positif Covid-19. Itu hampir satu persen dari total tes yang dilakukan,” katanya.


Makanya, lanjut Kang Emil,  ia mengucapkan terima kasih kepada warga jabar yang taat atau mematuhi aturan agar tidak mudik pada Lebaran tahun ini.


Pada bagian lain keterangannya, Kang Emil juga menuturkan bahwa pascalibur Lebaran 2021, tak ada lagi daerah atau kabupaten/kota di Provinsi Jabar berstatus zona merah Covid-19.


Walaupun demikian, seusai arahan Presiden Joko Widodo seluruh kepala daerah di Indonesia harus mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 seusai Lebaran.


"Tidak ada lagi zona merah, Majalengka naik oranye. Mayoritas di Jabar itu oranye kecuali Kabupaten Sukabumi," katanya.


Menurut Kang Emil, arahan dari Presiden adalah pengendalian Covid-19. Daerah harus mewaspadai potensi kenaikan Covid-19 pascalibur Lebaran.


Walaupun dari arahan bisa dilaporkan, sebelum sosialisasi ada potensi 89 juta yang mudik. Setelah sosialisasi turun 8,9 juta dan setelah selesai sosialisasi dan penyekatan yang masih mudik tercatat 1,5 juta (di Jabar, red.)," katanya.


Kang Emil mengatakan walaupun jumlah warga Jabar yang mudik hanya 1,1 persen namun potensi terjadi kenaikan kasus Covid-19 harus diwaspadai. Tingkat keterisian nasional 29 persen, Jabar 28 persen.


"Kita sudah baik, di bawah rata rata nasional," tambahnya. (ant/warin-03)

Penutupan Lokasi Wisata di Pandeglang Menuai Protes

Pedagang di kawasan wisata Pantai Carita Pandeglang protes. (Foto: Ayom)

wartaindustri.id | PANDEGLANG
Penutupan lokasi wisata di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menuai protes penggiat wisata dan pedagang di sekitar lokasi wisata tersebut. Termasuk di kawasan wisata Pantai Carita, Pandeglang, Minggu (16/5/2021).

 

Penutupan kawasan wisata tersebut berdasarkan Instruksi Gubernur Banten yang tertuang dalam surat Nomor: 556/901/-DISPAR/2021 Tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Libur Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021 di Provinsi Banten.

 

Penutupan tersebut guna menghindari lonjakan Covid-19 seusai libur Lebaran klaster pariwisata,  terhitung mulai tanggal 15 Mei 2021 sampai 30 Mei 2021.

 

Namun di beberapa kawasan wisata seperti Pantai Carita Pandeglang, masyarakat tidak menerima instruksi penutupan kawasan wisata tersebut.

 

Mereka menganggap penutupan tempat wisata itu sangat merugikan masyarakat sekitar kawasan wisata. Pasalnya masa liburan seperti libur Hari Raya Lebaran menjadi saat para pedagang marema, yang akan berimbas pada perekonomian masyarakat sekitar.

 

"Libur seperti libur Hari Raya Idul Fitri ini biasanya menjadi ladang perekonomian bagi masyarakat yang berada di wilayah wisata Pantai Carita ini,” kata salah seorang penggiat pariwisata di kawasan Pantai Carita, Agus.

 

Menurutnya, selain dapat menghidupkan ekonomi warga dengan berjualan, juga berharap agar wisatawan terbiasa kembali liburan di pantai setelah beberapa tahun yang lalu kawasan pantai ini dihantam tsunami.

 

Agus menambahkan, pemerintah harus memikirkan kembali dampak penutupan tersebut bagi  masyarakat, khususnya masalah perekonomiannya.

 

“Jangan lupa, pendapatan asli daerah (PAD) Pandeglang juga banyak disumbang dari sektor pariwisata,” tambah Agus. (Ayom)

Sunday

Mulai Besok Tempat Wisata di Purwakarta Ditutup

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan rombongan saat memantau salah satu tempat wisata di Purwakarta. (Foto: Hms)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
Hari ini tempat-tempat wisata di Kabupaten Purwakarta merupakan hari terakhir dibuka pasca-Lebaran.  Pasalnya,  mulai besok, dari 17 Mei sampai 22 Mei 2021 seluruh tempat wisata akan ditutup sementara, dan akan dibuka lagi pada tanggal 23 Mei 2021.

 

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengatakan itu saat memantau beberapa tempat wisata  bersama Kapolres Purwakarta, Dandim 0619 Purwakarta, dan rombongan Gugus Tugas Covid-19 Purwakarta, Minggu (16/05/2021).

 

"Hari ini merupakan hari terakhir tempat-tempat wisata di Purwakarta buka pasca-Lebaran. Karena mulai besok tanggal 17 Mei sampai 22 Mei 2021 seluruh tempat wisata akan ditutup dan akan buka lagi pada tanggal 23 Mei 2021," katanya, selepas meninjau beberapa tempat wisata di Wanayasa.

 

Menurutnya, hari ini (Minggu – red) terlihat ada peningkatan jumlah wisatawan dari hari sebelumnya. Oleh karenanya, untuk menyiasati penumpukan pengunjung, pihaknya membuat sistem buka tutup bagi pengunjung di semua tempat wisata.

 

Bupati yang akrab disapa Ambu Anne ini, mengucapkan  terima kasih kepada semua pengelola tempat wisata yang telah menerapkan protokol kesehatan di tempatnya masing-masing.

 

Semoga ikhtiar ini bisa menjadi kebaikan untuk kita semua, terutama agar kita terhindar dari penyebaran Covid-19,” pungkasnya.

(Warin 02)

Saturday

Hari Ketiga Lebaran, Wanayasa Kembali Macet Sejak Siang

Awal kemacetan di Wanayasa pk. 14.00 WIB, baru macet searah dari Timur ke Barat. (Foto: W-03)

wartaindustri.id | PURWAKARTA –
Hari ketiga Lebaran, Sabtu (15/5/2021) Jalan Wanayasa kembali macet oleh kendaraan yang pulang piknik dari daerah Subang dan Bandung.


Jalan Wanayasa yang menghubungkan Pasar Rebo di Kabupaten Purwakarta dengan Sagalaherang dan Jalancagak di Kabupaten Subang tersebut, selama ini menjadi jalan "liliwatan" untuk para wisatawan yang akan piknik ke Ciater (Subang), Tangkubanparahu, Lembang (Bandung Barat), dan sekitarnya.

 

Kebanyakan para wisatawan lokal yang berasal dari Purwakarta, Karawang, Bekasi dan sekitarnya.

 

“Saya dari Cikarang, Kang,” kata Firmansyah, yang sedang beristirahat di trotoar area Situ Wanayasa.

 

Ia bersama dengan teman-temannya akan piknik ke Ciater berombongan dengan menggunakan sepeda motor.

 

Sejak subuh sudah banyak kendaraan yang melaju ke arah Subang. Tidak membuat kemacetan, karena mereka tidak berjalan beriringan. Jika pun ada, itu kebanyakan rombongan sepeda motor.

 

Sebagian dari mereka, beristirahat di Situ Wanayasa dan Alun-alun Wanayasa. Sehingga sejak pagi, kedua tempat tersebut tampak ramai.

 

Barulah pada siang hari, saat pulang piknik, mereka pulang hampir bersamaan. Itulah yang menyebabkan kemacetan di Jalan Wanayasa.

 

Pada hari ini (Sabtu – red) kemacetan dimulai sejak pukul 14.00 WIB. Lebih awal dari sehari sebelumnya (Jumat), yang dimulai pukul 15.00 WIB.

 

Awalnya, mobil tersendat dari Situ Wanayasa sampai Desa Babakan, sekitar dua kilometer. Namun titik kemacaten bertambah di daerah Galian, karena sebagian kendaraan dari arah Subang menggunakan jalan alternatif lewat Kampung Gandasoli, yang pintu keluarnya di Galian.

 

Sampai pukul 16.00 WIB kemacetan terjadi di dua arah, yang sebelumnya hanya dari arah Subang. Kini kemacetan juga terjadi dari arah sebaliknya.  Hanya tidak separah yang dari arah Subang.

 

Diperkirakan kemacetan akan berlangsung sampai selepas Isa, lebih lama dari kemarin yang berlangsung sampai selepas Magrib.

 

Diperkirakan, kemacetan serupa akan terjadi pada hari Minggu besok.

 

“Ini mah belum seberapa, Kang. Kemungkinan besok mah lebih dari ini, hari Minggu atuh. Biasana ge kitu,” kata Edi, pedagang yang biasa mangkal di Alun-alun Wanayasa. (warin 03) 

Dianggap Langgar Aturan, Ribuan Kendaraan yang Mau Piknik Diputar Balik

Suasana pagi hari ketiga Lebaran menuju Palabuanratu, masih lengang. (Foto: Ddg)

wartaindustri.id | SUKABUMI -
  Kawasan wisata di Kabupaten  Sukabumi masih menjadi tujuan utama di hari ketiga Lebaran 2021. Namun ketatnya penjagaan aparat  keamanan gabungan,  ribuan kendaraan dipaksa putar balik.

 

Demikian dikatakan Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Riki Fahmi Mubarok di Sukabumi,  Sabtu (15/5) pagi.

 

Kendaraan yang diputar balik karena dianggap melanggar protokol kesehatan (prokes), antara lain karena bukan  masyarakat setempat, melainkan dari luar Kabupaten Sukabumi.

 

Mayoritas yang diputar balik adalah wisatawan yang hendak masuk ke kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, tepatnya objek wisata laut Palabuhanratu.

 

“Ada 2.000 lebih kendaraan hendak masuk ke lokasi wisata yang kami lakukan pemeriksaan. Dari jumlah tersebut sekitar 800 kendaraan yang diputar balik karena melanggar protokol kesehatan,” jelasnya.

 

Hari  Sabtu (Hari ini red) diperkirakan jumlah kendaraan yang masuk ke Sukabumi, akan ada peningkatan.

 

Karena menurutnya, hingga Jumat (14/5) malam pihaknya masih bersiaga di lokasi atau pintu masuk objek wisata Palabuhanratu.

 

Penjagaan yang dilakukan petugas gabungan tetap diperketat guna mengantisipasi membeludaknya jumlah wisatawan yang datang ke Palabuhanratu dengan memanfaatkan perjalanan malam hari.

 

Untuk antisipasi terjadinya penumpukan kendaraan di sekitar objek wisata, Polres Sukabumi sudah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas dengan menempatkan personel di setiap titik rawan kemacetan.

 

Mayoritas wisatawan yang masuk ke Palabuhanratu menggunakan sepeda motor dan hingga kini masih ada kendaraan roda dua maupun empat yang diindikasi mengangkut wisatawan menuju kawasan wisata.

 

“Setiap kendaraan yang hendak masuk ke lokasi wisata, kami lakukan pemeriksaan, mulai dari identitas hingga penerapan protokol kesehatan. Jika melanggar, maka langsung diputarbalikkan,” ujarnya.

 

Di sisi lain, Riki mengatakan sempat terjadi kemacetan di beberapa titik diakibatkan adanya kendaraan yang beristirahat dan keluar masuk di sepanjang jalan menuju Palabuhanratu, tapi kemacetan tersebut dengan cepat diatasi dengan cara menertibkan kendaraan yang parkir sembarangan.

 

Personel Polres Sukabumi mengingatkan seluruh wisatawan yang hendak masuk maupun sudah berada di lokasi wisata agar tetap menerapkan protokol kesehatan, dan pihaknya tidak segan memberikan sanksi kepada pelanggar, seperti memerintahkan untuk memutar balik atau meninggalkan tempat wisata. (Dadang/Warin)

Friday

Ihwal Larangan Ziarah Kubur Selama Lebaran, Ini Kata Kang Dedi Mulyadi

Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi. (Foto: Ist.)

wartaindustri.id | PURWAKARTA –
Dengan alasan menghindari kerumunan, beberapa daerah menerapkan kebijakan melarang ziarah kubur selama liburan Lebaran 1442 H.


Menanggapa hal itu, anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengaku bingung atas kebijakan pemerintah tersebut, karena ziarah kubur sudah menjadi tradisi dalam menyambut Hari Raya Idulfitri.


"Hari ini saya dibuat bingung oleh sebuah kebijakan. Tempat wisata dibuka tetapi ziarah kubur dilarang," kata Kang Dedi – demikian ia biasa dipanggil, seperti dilansir ANTARA di Purwakarta, Kamis (13/5/2021).


Antara tempat wisata dan pemakaman itu sebenarnya yang lebih berisiko menimbulkan kerumunan dan berdesakan hingga berpotensi menjadi klaster penularan Covid-19, menurutnya, justru yang paling berisiko itu adalah tempat wisata.


"Dari pengalaman, saya belum pernah melihat orang berdesakan antre masuk areal pemakaman untuk ziarah," katanya.


Jika tempat wisata diperbolehkan buka, Kang Dedi mempertanyakan apakah ziarah kubur bisa masuk wisata religi atau tidak. Masalahnya, ziarah erat hubungannya dengan wisata religi di Indonesia.


"Boleh kan ziarah kubur jadi wisata ziarah kubur? Apakah itu masuk wisata juga karena 'kan bisa disebut wisata religi," kata Kang Dedi.


Menurut Kang Dedi, jika dibukanya tempat wisata dalam rangka peningkatan ekonomi, ziarah kubur pun bisa masuk kategori itu. Pasalnya, selama di pemakaman terjadi perputaran ekonomi masyarakat, mulai dari penjual bunga hingga makanan. (ant/w-03)

Tuesday

Ratusan Pemudik Manfaatkan Jalan Tikus dan Waktu Istirahat Petugas

Salah satu pos penyekatan larangan mudik Lebaran di Cianjur. (Foto: Net)

wartaindustri.id | CIANJUR –
Cara pemudik bersepeda motor menghindari pos penyekatan larangan mudik Lebaran adalah melalui jalan tikus dan menunggu waktu-waktu penyekatan tidak berjalan maksimal pada tengah malam hingga dini hari.


Seperti dilansir Antara, ratusan pemudik dengan sepeda motor berhasil melintas di jalur utama Cianjur, khususnya memasuki H-1 Lebaran saat pemudik jarak dekat memanfaatkan waktu istirahat petugas.


Di jalur tersebut, sejak sore hingga dini hari, ratusan pengendara sepeda motor bernopol Jakarta dengan tujuan mudik jarak dekat seperti Bandung, Garut Tasikmalaya, dan Banjar, mulai meningkat melintas.


"Kami sudah berangkat dari dini hari dari Jakarta, melalui jalan tikus dari Bogor dan bisa lolos sampai Cianjur,” kata Irman Idrus, pemudik asal Jakarta Timur saat ditemui di Cianjur, Selasa (11/5/2021).


Rencananya, tutur Irman, mereka akan melanjutkan perjalanan menjelang sholat Isya atau tarawih dimana penyekatan tidak terlalu ketat.


“Kami mau mudik ke Tasikmalaya,” imbuhnya.


Ia menjelaskan, meski larangan mudik diberlakukan pemerintah, pihaknya tetap memaksakan diri untuk mudik bersama puluhan pengendara sepeda motor lainnya karena anak dan istri mereka sudah lebih dulu pulang kampung sepekan setelah masuknya bulan puasa.


"Tahun lalu tidak mudik, tahun ini memaksakan diri karena sudah rindu kampung halaman dan orang tua. Anak dan istri sudah duluan naik travel sepekan setelah puasa," katanya.


Sementara Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai, mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan pemeriksaan di titik penyekatan selama 24 jam dengan tiga kali pergantian petugas agar penyekatan berjalan maksimal dan tidak ada pemudik yang lolos.


"Kita tingkatkan penyekatan di 12 titik yang sudah berjalan sejak tangal 6 Mei, termasuk jalur tikus di sepanjang jalur utama Puncak-Cianjur, Cianjur-Bandung dan Cianjur-Sukabumi. Kami tetap imbau anggota untuk melakukan penyekatan secara humanis," katanya. (ant/w-03)  

Pemerintah Tetapkan Lebaran Kamis, Besok Takbiran

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Net)

wartaindustri.id | JAKARTA -
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah atau Idul Fitri alias Lebaran jatuh pada Kamis (13/5), setelah diputuskan dalam sidang isbat di Jakarta, Selasa (11/5/2021).


Setelah penetapan ini, maka pada Rabu malam umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan takbir Idul Fitri," ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, saat konferensi pers penetapan sidang Isbat yang dipantau secara daring.


Sidang isbat dipimpin oleh Menag yang diikuti sejumlah perwakilan organisasi keagamaan, ahli astronomi, dan tamu undangan lainnya.


Jumlah peserta sidang isbat yang hadir dibatasi sesuai ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Beberapa di antara peserta hanya boleh berpartisipasi melalui telekonferensi melalui jaringan internet.


Sidang isbat diawali pemaparan oleh tim unifikasi kalender Islam Kemenag, yang menyampaikan ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada posisi di bawah ufuk, antara minus 5 derajat 36 menit sampai minus 4 derajat 39 menit.


Dengan menghitung posisi hilal di bawah minus itu, maka umur Bulan Ramadhan genap 30 hari sehingga Idul Fitri atau 1 Syawal jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021 sesuai dengan hasil sidang isbat.


Sidang isbat sendiri digelar sejak pukul 17.00 WIB sampai ditutup dengan penetapan Idul Fitri 1442 Hijriah. (ant/w-03)

Jabar Bergerak Santuni Puluhan Marbot Masjid di Purwakarta


wartaindustri.id | PURWAKARTA –
Jabar Bergerak menyerahkan santunan kepada 70 marbot masjid di Purwakarta, yang secara simbolis diserahkan oleh Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, di Masjid At-Tasbeh Pasawahan, Selasa (11/05/2021).


Dalam keterangannya, Anne mengapresiasi pemberian santunan kepada marbot masjid yang tersebar di Kabupaten Purwakarta.

 

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Purwakarta, saya selaku Bupati mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih. Khususnya kepada Ibu Ketua Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil,"  kata Anne.

 

Dia berharap sinergitas ini akan terus berjalan dan berdampingan untuk mewujudkan Jabar Juara dan Purwakarta Istimewa.

 

Katanya bantuan  tersebut, sangat membantu masyarakat yang hari ini masih menghadapi pandemi Covid-19, yang tentu saja berdampak kepada ekonomi dan social.

 

“Dengan adanya bantuan seperti ini akan terasa manfaatnya dan membantu perekonomian masyarakat,” imbuh Anne.

 

Menurutnya, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahim antara unsur pemerintah dengan masyarakat, sehingga terbangun komunikasi yang baik di antara kedua belah pihak sehingga ada hubungan emosional yang menciptakan kesatuan dan persatuan.

 

“Akhirnya program pemerintah bisa sampai seutuhnya ke masyarakat, sebaliknya aspirasi masyarakat bisa sampai juga ke pemerintah,” katanya.

 

Misi Jawa Barat Juara Lahir Batin merupakan harapan terciptanya masyarakat yang berdaya saing, sekaligus memiliki kesalehan sosial kemanusiaan selain membangun fisik atau infrastruktur. Pemdaprov Jabar juga memprioritaskan pembangunan SDM dari sisi batiniyahnya.

 

"Penyerahan santunan ini dapat menjadi momentum peningkatan kesadaran masyarakat untuk beramal dan menyisihkan sebagian hartanya guna membantu mereka yang membutuhkan," ujar Anne.

 

Lanjutnya, meskipun Ramadan tahun ini masih diselimuti kekhawatiran pandemi Covid-19, virus ini tidak menghalangi momen saling berbagi dan peduli terhadap sesama. (Warin 02)

Muhammadiyah Lebaran Kamis, Kemenag Baru akan Sidang Isbat Sore Ini

Ilustrasi (Foto: Net)

wartaindustri.id | JAKARTA -
Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah atau hari Lebaran 2021 jatuh pada Kamis (13/5/2021). Adapun Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar Sidang Isbat untuk penentuan Lebaran, Selasa (11/5/2021) mulai sore.


"Pelaksanaan Sidang Isbat  secara daring dan luring,” ujar Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin, seperti dikutip dari laman Kemenag, Rabu (5/5/2021).


Pelaksanaan  Sidang Isbat,  akan terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama dimulai pada pukul 16.45 WIB berupa pemaparan posisi hilal awal Syawal 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, Cecep Nurwendaya.


Adapun setelah Magrib, Sidang Isbat akan dipimpin oleh Gus Yaqut, sapaan akrab Menteri Agama, yang diawali dengan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal.


Karena pelaksanaan Sidang Isbat kali ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 maka tidak semua perwakilan hadir secara fisik di Kantor Kemenag.

 

Undangan Sidang Isbat dibatasi hanya dihadiri Menag dan Wakil Menag, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi VIII DPR, serta sejumlah Dubes negara sahabat dan perwakilan ormas. (Warin 02)

Monday

Pemudik yang Lolos di Karawang, Diputar Balik di Titik Sekat Selanjutnya

Kapolda Jabar, Irjen (Pol) Ahmad Dofiri, di Cileunyi Kabupaten Bandung. (Foto: Net)

wartaindustri.id | BANDUNG –
Menyusul viralnya video gerombolan pemudik bersepeda motor menerobos pos penyekatan polisi di Karawang beberapa waktu lalu, polisi telah menambah pasukan di titik penyekatan larangan mudik di beberapa titik.


“Kita sudah mengantisipasi di beberapa titik sekat seperti di Karawang, Patokbeusi Subang, Patrol sampai Cirebon kita akan menambah pasukan dan 1x24 jam,” kata Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen (Pol) Ahmad Dofiri, di pos penyekatan Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin (10/5/2021).


“Jadi, jangan berharap dapat melewati petugas dengan mengetahui bahwa kapan istirahat, kapan waktunya berbuka,” tambahnya.


Dofiri menjelaskan, lolosnya para pemudik tersebut dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan. Akan tetapi kendaraan yang lolos tersebut tetap dihalau di titik penyekatan berikutnya.


“Kemarin yang terjadi di Karawang bahwa diloloskan memang situasinya dua jalur sudah dipakai oleh para pengendara, sehingga kalau dibalikkan tidak mungkin. Sehingga sebagian, sekitar setengah jam kita loloskan, tetapi di Subang mereka pun akan dibalikkan,” katanya.


Dofiri mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi larangan mudik Lebaran 2021. Sebabnya, larangan mudik bertujuan agar penularan Covid-19 bisa terkendali.


“Saya ingatkan bahwa titik penyekatan di wilayah hukum Polda Jabar ada 158 titik,” ucapnya.


Senada dengan Kapolda Jabar, Gubernur Ridwan Kamil pun menyebut para pengemudi yang nekat menerobos pos penyekatan sudah dihalau petugas gabungan di titik lain.


“Yang kemarin nerobos-nerobos itu jangan senang dulu, karena disekat lagi di penyekatan berikutnya. Jadi tidak betul semua itu lolos juga. Laporan dari polres-polres sudah dilakukan pemutar balikkan,” ujar Kang Emil – sapaan Ridwan Kamil.


Selain itu, Kang Emil juga menyebut bahwa ada laporan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang mengkarantina pemudik yang lolos.


“Kalaupun masih lolos juga itu Bhabinkamtibmas dan Babinsa melaporkan ada yang dikarantina juga,” ujarnya. (lip/ant/w-03)

Sekitar 15 Pemudik Terpapar Covid-19, Kang Emil: “Kasihan Keluarganya di Kampung”

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, di Cileunyi. (Foto: Net)

wartaindustri.id | BANDUNG -
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengatakan dari banyaknya masyarakat yang keukeuh memaksa mudik, telah dilakukan pemeriksaan Covid-19 secara acak dan hasilnya ada sekitar 15 orang yang terpapar virus corona.


Ia menuturkan, kondisi ini menunjukkan bahwa ketika masyarakat memaksa untuk pulang kampung bisa jadi mereka terpapar dan kemudian memaparkan virus corona kepada orang tua atau sanak saudara di kampungnya.


"Itu kasihan nanti orang tua yang didatangi pemudik terpapar Covid-19," ujar Kang Emil – sapaan karib Ridwan Kamil, seusai meninjau posko penyekatan mudik di Gerbang Tol Cileunyi Kabupaten Bandung, Senin (10/5/2021).


Ia menuturkan tradisi mudik dan pulang kampung bertemu orang tua pada perayaan Lebaran adalah hal yang mulia, namun sekarang di saat bersamaan ada bahaya yaitu wabah virus corona.


“Dengan kondisi ini, maka mencegah harus lebih diutamakan sehingga semua pihak harus menahan diri untuk mudik,” lanjutnya.


Pada bagian lain keterangannya, Kang Emil menyebut 99 persen warga Jabar tidak mudik Lebaran ke kampung halamannya pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah atau Lebaran Tahun 2021.


"Jumlah pemudik tahun ini sangat kecil hanya satu persen dari total sekitar enam juta warga yang masih berniat mudik ke kampung halaman. Jadi 99 persen warga sudah sesuai dengan aturan pemerintah," kata Kang Emil.


Orang nomor satu di Provinsi Jabar ini mengatakan jumlah kendaraan yang diputar balik oleh aparat di Provinsi Jabar kembali bertambah dan hingga Senin (10/5) ini, jumlah kendaraan yang dilarang melintas untuk bepergian mudik mencapai 60 ribu.


Menurutnya, angka ini naik signifikan, dibandingkan dengan dua hari pertama yang sudah mencapai 22 ribu kendaraan.


"Jadi dari total 130 ribu kendaraan yang kita razia ada sekitar 60 ribu yang diputar balik. Jadi kalau ada bocor-bocor saya kira di bawah 60 ribu lah," katanya. (Ant/W-03)

Berkah Rezeki Tahunan Tukang Urung Kupat dan Filosofi Kupat "Ngaku Lepat"

Pedagang urung kupat di sepanjang Jalan Kornel Singawinata, Purwakarta (Foto: W-02)

wartaindustri.id | PURWAKARTA –
Beberapa hari menjelang Lebaran, pedagang urung kupat tumplek blek di sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Purwakarta. Harga urung kupat dijual Rp1.000 per urung kupat.


"Mulai hari ini saya jualan urung kupat.  Yang dibawa dari rumah  pucuk daun kelapa, kemudian dianyam sambil jualan," ujar Abidin asal Desa Selaawi, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Senin (10/5/2021).


Menurut Abidin, harga urung kupat tidak menentu, sekarang dijual per urung kupat hanya seribu rupiah.


Mungkin saja besok pagi dijual per ikat isinya sepuluh urung kupat seharga Rp15 ribu,” imbuhnya.


Pedagang urung kupat di sepanjang Jalan Kornel Singawinata, Purwakarta datang dari berbagai daerah.


Berdagang sambil nganyam urung kupat. (Foto: W-02)

Ujang Suherman dari Gulampok Kecamatan Pondoksalam, Sumarna dari Taringgul Kecamatan Wanayasa, dan banyak lagi. Mereka beradu keberuntungan dalam mengais rezeki tahunan di bulan penuh berkah.


Sedikit kisah soal kupat atau ketupat Lebaran ini.


Ketupat kali pertama diperkenalkan pada abad ke-15.  Menurut Yusuf & Toet dalam bukunya Indonesia Has Stories: Unique, Habits and Cultures in Indonesia, ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga antara abad ke-15 dan ke-16, pada masa syiar Islamnya di Demak, Jawa Tengah.


Sunan Kalijaga juga mengenalkan tradisi Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.


Artikel ilmiah berjudul “Ketupat as Traditional Food of Indonesian Culture pada tahun 2018, menyebutkan, seorang antropolog Indonesia menafsirkan ketupat sebagai salah satu simbol solidaritas sosial atau hubungan timbal balik (memberi dan menerima).


Sebab, ketupat yang sudah selesai dimasak biasanya akan dibagikan ke tetangga, keluarga, atau saudara. Perilaku memberi ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara satu orang dengan lainnya.


Bahan utama ketupat adalah nasi dan daun kelapa yang masih muda (janur), yang punya makna spesial. Nasi dianggap sebagai lambang nafsu, sedangkan janur merupakan singkatan dari jatining nur (cahaya sejati) dalam bahasa Jawa, yang berarti hati nurani.


Nasi yang dililit dengan janur memiliki arti; kalau manusia harus mampu menahan hawa nafsu dunia dengan hati nurani mereka.


Selain itu, cara pembuatan ketupat juga punya filosofi tersendiri.


Anyaman janur menunjukkan kesalahan manusia, lalu bentuk segi empat dari ketupat menyimbolkan kemenangan umat Muslim setelah menjalani puasa selama satu bulan.


Beberapa ketupat juga dibuat menggunakan santan sebagai pengganti air. Dalam bahasa Jawa, santan disebut sebagai santen, yang punya arti pangapunten atau permintaan maaf.


Oleh karena itu, penggunaan santan ini juga menjadi simbol permintaan maaf.


Ketupat punya banyak nama berbeda di berbagai daerah, dengan berbagai makna. Orang Sunda menyebutnya sebagai 'kupat', yang memiliki arti kalau manusia tak diperbolehkan untuk ngupat -- membicarakan hal buruk ke orang lain.


Selain itu, ketupat juga didefinisikan sebagai singkatan dari 'ngaku lepat', yang mengandung pesan kalau seseorang harus meminta maaf saat mereka melakukan kesalahan.


Ketupat digunakan pula sebagai simbol pengakuan pada Tuhan dan sesama manusia. (Warin 02)

Jelang Lebaran, Pasar Rebo Macet dan Harga-harga Mulai Naik

Kemacetan lalu lintas di depan Pasar Rebo. (Foto: W-02)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
 
 Beberapa hari menjelang Lebaran, Pasar Rebo Purwakarta mulai macet dan harga-harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik, Senin (10/5/2021).


Kemacetan tampak terjadi di pertigaan di depan Pasar Rebo. Selain karena banyaknya kendaraan yang parkir di pinggir jalan, juga karena arus kendaraan yang padat dari tiga arah.   


Sementara itu, harga-harga kebutuhan pokok seperti cabai, daging sapi, dan daging ayam merangkak naik.


Hari ini (Senin - red)  harga cabai per kilo Rp72 ribu, sedangkan hari-hari biasa harga cabai paling tinggi Rp49 ribu.


Untuk daging ayam Rp36 ribu per kg dan daging sapi antara Rp140 ribu - Rp150 ribu per kg, kalau sudah siang.


"Tiap hari saya ke pasar, harga daging ayam paling tinggi Rp32 ribu, bahkan bisa Rp30 ribu," ujar pedagang ayam goreng, Herlina.


Hal senada juga dikatakan Atikah, warga Griya Asri, Kelurahann Ciseureuh Purwakarta.


Menurut Atikah, puncak naiknya kebutuhan pokok itu diperkirakan hari Rabu.


"Dua hari ke depan," ujar Atikah.


Dia menambahkan,  semua bisa memaklumi tentang naiknya harga kebutuhan Lebaran tersebut.


“Ini kan rizkinya mereka setahun sekali. Apalagi hampir dua tahun pedagang pasar sepi karena banyak larangan dari pemerintah,” imbuhnya.  (Warin 02)

Bupati Purwakarta Tegaskan tak akan Ada Open House Lebaran

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika. (Foto: Diskominfo)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika,  menegaskan tak akan ada open house pada Lebaran nanti. Ketegasan Bupati tersebut,  menindaklanjuti Surat  Edaran Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian yang melarang adanya open house bagi pemimpin daerah.

 

Dalam Surat Edaran Mendagri nomor 800/2794/SJ tertulis bahwa gubernur, bupati/walikota se-Indonesia untuk membatasi kegiatan buka puasa bersama dan larangan open house pada Lebaran atau pasca-Lebaran.

 

"Kami mendukung kebijakan Mendagri. Insya Allah kami tidak ada open house atau halal bihalal. Larangan ini memang bertujuan untuk menekan angka peningkatan kasus penyebaran Covid-19 di momen Idul Fitri 2021," kata Anne, Sabtu (8/5/2021).

 

Meskipun tidak melakukan open house, Anne mengaku tidak mengurangi rasa silaturahimnya terhadap warga Purwakarta.

 

Dia tetap meminta warganya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di momen lebaran nanti. Selain itu, dia juga mengimbau kepada warganya untuk tidak melakukan perjalanan alias mudik baik ke luar kota atau mudik lokal. 

 

"Saya imbau kepada warga untuk tidak mudik karena saya telah meminta kepada camat dan lurah/kades untuk menyiapkan ruang-ruang isolasi bagi mereka yang memang lolos dari penyekatan dan tidak memperlihatkan hasil tes antigen," katanya. (Warin 02)

Ad Placement


Copyright © serberita

Teknologi