![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdNXLyMkpoTgkrlq5NdYjnUH2SwSRNTdiJcnANR6eNP_i9JsFOEA0FJDVXUw3WXEWl-yq06deE_-ZAqNh17HVP415Z-JJgjHPszXTB66tAwSoKu7Ka7UiEntvmvZ2geKuXewOeif62tg0A/s320/longsor+smi+1.jpeg) |
Longsor menimpa rumah warga di Cicurug Sukabumi. (Foto: Net) |
wartaindustri.id | SUKABUMI - Hujan deras di wilayah Sukabumi menyebabkan longsor yang menerjang pemukiman warga di Kampung Cigadog Atas RT 07/03 Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (25/4/2021).
Ketua RT
07/03 Kampung Cigadog, Hendra Sukmana menjelaskan kejadiannya pukul 20.30 WIB, usai sholat tarawih
setelah hujan deras.
"Kita
kaget ada suara dentuman, tebing 20 meter di belakang rumah Pak Eman dan Ibu Rohayati longsor menerjang
bangunan," katanya, seperti
dilansir sukabumiupdate.com.
Rumah yang
hancur tersebut milik keluarga ibu Rohayati. Ia dan anaknya mengalami luka di bagian kepala, bahu, dan kaki.
"Sempat
terdorong tembok yang runtuh itu. Mereka itu baru nyampe rumah selepas
tarawih," jelas Hendra.
Tim gabungan,
BPBD, Polri dan TNI sudah berada di lokasi kejadian. Garis pengamanan sudah
dipasang agar tidak ada warga mendekat ke lokasi bencana.
Meskipun
tidak ada korban jiwa pada peristiwa bencana ini, namun dua orang warga yang
merupakan penghuni rumah menjadi korban luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Kondisi korban saat ini sudah berangsur membaik dan hanya mengalami luka ringan
saat longsor menerjang rumahnya di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug.
“Dua
warga yang tertimpa material tanah dan bangunan rumahnya yang rusak diketahui
bernama Marlita (21) dan Rohayati (38)," kata Staf Penanggulagan Bencana
(PB) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabipaten Sukabumi, Dikdik Maulana Suparman, di Sukabumi, Senin
(26/4/2021).
Hingga saat ini pertugas penanggulangan bencana gabungan dari unsur Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, TNI, Polri, relawan
dan dibantu warga sekitar tengah melakukan pembersihan sisa puing-puing
bangunan yang jebol dan material tanah longsor yang menimbun dua rumah tersebut.
Menurutnya, dalam penanganan bencana tanah longsor ini PMI menurunkan sejumlah
staf hingga relawannya untuk membantu evakuasi korban, selain itu menyiagakan
satu unit ambulans dan perlengkapan pertolongan pertama.
Ia menambahkan, curah
hujan di Sukabumi sampai saat ini masih tinggi dan rawan terjadi kejadian
bencana alam mulai dari tanah longsor, banjir, puting beliung, dan lainnya.
“Maka
dari itu, kami mengimbau kepada warga untuk selalu waspada dan antisipasi jika
ada potensi terjadinya bencana," imbuhnya.
Di sisi lain, Dikdik mengatakan pada Ramadan ini, pihaknya menyiagakan
personelnya di beberapa titik daerah rawan bencana, kemacetan, kecelakaan lalu
lintas mapun di tempat wisata.
Langkah
tersebut untuk mempercepat pemberian pertolongan jika ada laporan berbagai
kejadian dan meminimalisasikan dampaknya.
Dalam melakukan berbagai kegiatan, pihaknya berkoordinasi dengan instansi
terkait seperti BPBD, Dinas Kesehatan, TNI, Polri dan unsur relawan lainnya. Selain itu, menyiagakan sejumlah armada seperti ambulans dan lainnya. (SU/ant/warin
03)