serberita: Wisata dan Kuliner
Showing posts with label Wisata dan Kuliner. Show all posts
Showing posts with label Wisata dan Kuliner. Show all posts

Wednesday

Resmi Di Buka Waroeng Makan Cidangdeur Sajikan Masakan Khas Sunda



PURWAKARTA | SERBERITA.COM - Pembukaan Waroeng Makan Cidangdeur yang berlokasi di kampung Ciserang RT 07/02 Desa Gandamekar Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta,mulai di buka hari ini Rabu 10 Januari 2024 merupakan waroeng yang menyediakan makanan khas Sunda diantaranya karedok leunca,pencok,reuceuh bonten,dan berbagai macam makanan khas Sunda yang di sajikan secara dadakan

Kang Oded pemilik Waroeng Makan Cidangdeur menjelaskan bahwa Waroeng Makan Cidangdeur merupakan warisan turun temurun kakek buyut,dan sekarang di buka kembali , dengan  diadakannya makanan ini di harapkan masyarakat dapat menikmati makanan ciri khas daerah khususnya daerah Sunda

"Di acara pembukaan ini kami juga mengundang Aparat Desa,kepala Sekolah dan Staf Guru serta warga untuk menikmati makanan di Waroeng ini,Alhamdulillah mereka semua menikmatinya"Ujarnya

Dengan pemandangan pesona   pesawahan serta interior dalam ruangan Waroeng Makan Cidangder sangat mendukung sekali untuk menikmati makanan khas Sunda

"Waroeng Makan Cidangdeur, tentunya dengan tata interior di dalamnya yang ,apik,nyaman serta pemandangan pesawahan, sangat mendukung sekali untuk menikmati hidangan yang di suguhkan,dengan masakan khas Sunda untuk sama sama dinikmati baik secara pribadi maupun dengan keluarga,Ayo datang dan nikmati makanan di Waroeng Makan Cidangdeur".ujar Santi ,salah satu pengunjung selesai menikmati masakan khas Sunda Waroeng Cidangder.

Monday

Polres Purwakarta, Himbau warga yang mengunjungi tempat wisata



SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Momentum libur lebaran 2023 dimanfaatkan warga mengunjungi tempat wisata maupun tempat rekreasi yang ada. Hampir seluruh objek wisata di Kabupaten Purwakarta dipadati pengunjung yang berlibur bersama keluarga.

Padatnya pengunjung di tempat wisata, jadi atensi kepolisian, sejumlah anggota polisi dari berbagai Polsek di bawah naungan Polres Purwakarta siaga dan patroli menjaga kamtibmas.

Personel Polres Purwakarta dengan humanisnya melakukan imbauan kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam berwisata dan tetap menerapkan protokol kesehatan, pasalnya pandemi covid-19 masih terjadi hingga saat ini. 

Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan upaya pengamanan dilakukan agar para wisatawan aman dan nyaman saat berlibur di wilayah Kabupaten Purwakarta.

"Patroli ini sebagai upaya preventif terjadinya tindak kriminal untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif di area objek wisata. Dengan Patroli ini, kami ingin warga merasa nyaman dan aman berkunjung serta berwisata karena kepolisian hadir langsung di tengah Masyarakat," sebut pria yang akrab disapa Edwar itu, pada Senin, 24 April 2023.

Kapolres menambahkan, patroli ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Seiring dengan jumlah pengunjung yang semakin meningkat selama libur lebaran 2023.

Dalam patroli tersebut, kata Edwar, petugas juga menyampaikan pesan kepada pengunjung agar berhati-hati membawa barang bawaan atau barang berharga lainnya agar tidak menjadi korban kriminalitas.

"Kegiatan yang dilakukan ini sebagai wujud Komitmen Polri untuk memberikan kenyamanan para wisatawan di masa libur lebaran 2023. Tetap waspada karena kejahatan bisa terjadi kepada siapapun. Berliburlah dengan nyaman dan aman, jika ada yang mencurigakan segera lapor ke petugas jaga ataupun ke kantor polisi terdekat," pesan AKBP Edwar Zulkarnain. (Red)

Wilayahnya Jadi Incaran Wisatawan, Bupati Anne Perintahkan Jajarannya Optimalkan Potensi Destinasi Wisata Purwakarta


Caption : Wisata Gunung Parang.

SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Posisi strategis dan dianugerahi keindahan alam serta keunggulan berbagai produk kerajinan serta kekayaan kulinernya, menjadikan Kabupaten Purwakarta akan jadi incaran para wisatawan saat libur lebaran 2023 nanti.

Mengantisipasi itu semua, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika meminta jajarannya untuk mengoptimalkan semua potensi destinasi wisata sehingga siap menghadapi lonjakan wisatawan pada saat liburan hari raya lebaran.

Jumlah pengunjung ke sejunlah destinasi wisata di Purwakarta lebaran tahun ini diperkirakan akan meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 200 ribu wisatawan.

"Saya minta semua pihak mengantisipasi lonjakan wisatawan lebaran nanti. Saya minta semua destinasi wisata dipersiapkan secara baik," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Senin 10 April 2023.

Persiapan menyambut lonjakan kunjungan wisatawan lebaran itu merupakan bagian dari target 2 juta wisatawan selama tahun 2023 ini. Angka kunjungan wisatawan itu lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 1.598.301 wisatawan.

Target itu sangat realistis mengingat Kabupaten Purwakarta memiliki banyak destinasi wisata unggulan.

Kabupaten yang sangat terkenal dengan produk manggis dan kuliner Sate Maranggi itu, tercatat memiliki 62 destinasi wisata, 30 diantaranya merupakan wisata alam dan buatan. Sedangkan selebihnya meliputi wisata kuliner, religi dan edukasi.

Jamin Keamanan Wisatawan

Untuk menjamin kelancaran dan keamanan selama musim libur lebaran, Bupati Anne telah menginstruksikan Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) untuk berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk dengan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan TNI-Polri.

"Kita ingin memastikan semua destinasi wisata siap menerima para wisatawan. Mereka adalah para tamu yang harus kita sambut dengan baik. Untuk itu kelancaran dan keamanan harus disiapkan dengan baik," lanjut Bupati yang akrab dipanggil Ambu Anne tersebut.

Bupati perempuan pertama Purwakarta itu juga mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran terkait himbauan persiapan menghadapi libur Idul Fitri 1444 H bagi seluruh pengelola destinasi wisata.

"Kami minta mereka untuk mempersiapkan destinasi wisata yang dikelola selalu menjaga kebersihan dan keamanan agar tercipta kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung, serta tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Ambu Anne.

Sementara, berkaitan dengan antisipasi potensi bencana akibat kondisi cuaca yang tidak menentu, khusus destinasi wisata yang lokasinya dekat dengan kawasan rawan bencana, Bupati Anne telah menginstruksikan BPBD Purwakarta untuk selalu siaga.

"Kita harus bisa mengantisipasi kemungkinan dampak buruk dari cuaca yang tidak menentu. Kita harus mengutamakan faktor keselamatan bagi para wisatawan maupun para pengelola destinasi wisatanya," ujar Ambu Anne.

Untuk memastikan semua persiapan dan pelaksanaan menyambut para wisatawan saat liburan lebaran tersebut, Bupati bersama semua pihak terkait akan terus memonitoring seluruh destinasi wisata pada H+1 hingga H+7 lebaran.

"Langkah monitoring ditempuh untuk memastikan semua pihak selalu siap menghadapi kondisi apapun. Kita ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik," tegas Ambu Anne.(red)

Sunday

Sajikan Kuliner Tradisional, Dua Anak Muda Pandeglang Raih Banyak Cuan dari Jual Nasi Bakar



SERBERITA.COM| PANDEGLANG - Nasi Bakar Rumah Raos yang kini tengah viral di Kabupaten Pandeglang,  merupakan brand Homemade digagas oleh dua anak muda yakni Hafidz dan Nurul Hidayat. 

Dengan lima ragam isian yakni Ayam suwir jamur, Ati Ampela, Cumi Pete, Pakis ayam dan Solempat Ayam yang dijajakan sejak pukul 10.00 sampai dengan 18.00 WIB di samping Komando Distrik Militer (Kodim) 0601 Pandeglang telah memiliki banyak pelanggan.

Meski awalnya hanya coba-coba namun Hafidz mengaku usaha yang ia rintis dengan teman dan keluarga kini cukup menjanjikan.

"Awalnya hanya coba-coba, tapi Alhamdulillah ternyata banyak yang suka. Dan banyak yang ngikutin jualan nasi bakar seperti kita," ujarnya Hafidz

Ditengah maraknya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan sulitnya mencari lapangan kerja, ia mengaku menjadi pelaku ekonomi juga memiliki banyak tantangan.

Kendati demikian, ia mengaku memiliki tekad kuat untuk membumikan kuliner tradisional yang belum banyak dikenal orang dengan cita rasa milenial dengan harga terjangkau.

"Untuk satu porsi itu kita jual hanya Rp10 ribu, sangat terjangkau. Selain enak, ini juga (Nasi Bakar-red) mengenyangkan. Untuk satu porsi cukup sebagai sarapan pagi atau makan siang," tuturnya. 

Meski kini usahanya masih merintis, namun ia berharap usaha yang tengah ia tekuni dapat terus berkembang dan maju sehingga bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada warga Pandeglang khususnya. 

"Ya semoga kedepannya bisa berkembang, minimal jadi restoran dan bisa memberikan pekerjaan kepada masyarakat Pandeglang," harapnya. 

Hafidz menjelaskan, saat ini pemasaran yang ia lakukan yakni melalui online maupun offline. Bagi pecinta kuliner ia mengajak untuk mengikuti sosial media rumah Instagram @rumah_raos dan tiktok rumahraos. 

Selain itu ia juga melayani pesan antar melalui nomor WhatsApp  0831 3983 3047. Adapun untuk tempat outlet yakni di Komplek Griya Karangantanjung, Blok A no 4, Pagadungan, Karangtanjung, Pandeglang. 

"Jadi ada dua tempat kita biasa stay menggunakan mobil di samping kodim dari alun-alun arah Bank BNI dan di rumah. Untuk jam operasional kita buka dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore. Kecuali hari Jumat kita libur," jelasnya.

Ia berharap banyak anak-anak muda di Kabupaten Pandeglang mau berdikari dan mandiri serta tidak melulu mencari pekerjaan tetapi juga bisa membuat lapangan pekerjaan. 

Kendati demikian, ia juga berharap ada upaya konkrit dari pemerintah setempat dalam mendukung para anak muda yang tengah berusaha mengangkat nama Pandeglang dari berbagai bidang salah satunya kuliner seperti yang ia geluti saat ini.
(Sae/Red)

Thursday

Wisata Pemandian Cikoromoy Dan Batu Qur'an



SERBERITAMCOM| PANDEGLANG -
Pemandian cikoromoy yang lebih tenar dengan sebutan"Ciko" Singkatan dari Cikoromoy, Pemandian cikoromoy yaitu tempat pemandian yang sangat sederhana, yang di sekitarnya dikelilingi Warung-warung lesehan yang menyajikan jajanan makanan dari hasil tangkaran ikan air tawar dan seperti ikan bakar, ikan goreng,Tuturnya.

Wisata pemandian cikoromoy ini juga aset dari pendapatan Daerah di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, karena letaknya yang sangat strategis yang berada di wilayah pegunungan didaerah Kecamatan Mandalawangi dan banyak sekali pengunjung yang hendak berlibur menuju wisata pemandian Cikoromoy dengan menggoes sepeda,"menurutnya 


Selain tempat pemandian Cikoromoy, dan tempat ini juga sangat terkenal dengan penziarahan yang disebut batu Qur'an."Menurut sejarahnya batu Qur'an ini adalah sebuah batu yang sengaja diukir tulisan Arab Oleh para pengikut sultan yang ada di Banten agar Manusia menghormati air untuk berwudhu,untuk diminum dan menjadikan air sebagai sumber kehidupan bagi seluruh umat manusia."katanya.

Batu Qur'an ini juga merupakan salah satunya tempat wisata pemandian yang letaknya tidak jauh dari tempat pemandian Cikoromoy, tetapi kebanyakan pengunjung datang ketempat pemandian batu Qur'an ini untuk berziarah,Konon air kolam batu Qur'an ini bisa dijadikan untuk sebagai media penyembuhan Alternatif dengan berbagai macam penyakit apapun, dan semua cerita itu dari mulut kemulut dan sehingga tempat pemandian batu Qur'an menjadi terkenal sampai saat ini,"Menurutnya.


Dilihat dinilai dari sejarahnya tempat ini layak menjadi salah satu obyek wisata education yang berada di Kabupaten Pandeglang. Dan harapan dari berbagai pihak pengelola pemandian Cikoromoy dan pemandian batu Qur'an ini dapat terus ditingkatkan dari segi sarana dan prasarana sehingga kunjungan wisata education ini terus meningkat dan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal dan maupun pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Dan akses menuju wisata batu Qur'an dan tempat pemandian Cikoromoy dari Jakarta keluar Pintu Tol Merak-Serang Timur dan kemudian menuju ke Daerah Pandeglang Kecamatan Mandalawangi Desa Kadubumbang.
(End/Ted)

Friday

Nasi Goreng Cinta



SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Poin penting yang dapat diambil dari festival masak ini, yaitu protein yang didapat tidak harus mahal seperti telur, kemudian untuk membangun kerjasama tim serta menyajikan hidangan dari bahan yang sederhana namun diolah dengan cara spesial sehingga jadilah nasi goreng cinta.

Demikian disampaikan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pada agenda pembukaan Festival Masak dan Penyajian di Alun-alun Pemkab Purwakarta, Jumat, 22 Juli 2022.

Menurutnya, festival masak dan penyajian Nasi Goreng Cinta ini masih merupakan rangkaian Hari Jadi Kabupaten Purwakarta yang ke-54 dan Kota Purwakarta yang ke-191. Sesuai dengan tema Hari Jadi Kabupaten Purwakarta yang ke-54 dan Kota purwakarta yang ke-191 yaitu, Pulih dan Bangkit Ekonomi, Wisata, Lestari Bumi Purwakarta Istimewa.

"Festival ini diikuti dan dilombakan antar seluruh Kepala Perangkat Daerah beserta istri, dan Camat beserta istri. Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta mengapresiasi festival yang diikuti oleh 29 perangkat daerah dan 17 kecamatan se-Kabupaten Purwakarta," kata Ambu Anne.

Atas nama Pemerintah Daerah, ia juga mengucapkan selamat kepada para juara festival masak dan penyajian ini. Adapun yang menjadi Juara Harapan terdiri dari Dinas Pendidikan, Kecamatan Campaka dan Kecamatan Maniis.

Sedangkan yang menjadi juara pertama yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, juara kedua yaitu Sekretariat DPRD, dan juara ketiga yaitu Inspektorat Kabupaten Purwakarta.

"Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatkan tali persaudaraan dan kerjasama yang baik antar seluruh Perangkat Daerah. Adapun upaya dan program yang sedang dijalankan dapat memulihkan dan membangkitan perekonomian, wisata dan lestari bumi Purwakarta Istimewa yang berdampak positif bagi masyarakat Purwakarta," kata Ambu Anne.

Dalam kegitan tersebut tampak hadir Wakil Bupati Purwakarta, Aming, Pj. Sekda, para Staf Ahli Bupati, para Asisten Daerah dan Inspektur Inspektorat beserta para istri turut hadir memeriahkan festival tersebut.(Disk/Red)

Monday

Destinasi Wisata Religi di Masjid Endan Andansih



SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Seiring meningkatnya jumlah wisatawan di Kabupaten Purwakarta, maka diperlukan fasilitas pendukung seperti tempat peribadahan yang representatif. Selain untuk ibadah dan mengaji, fungsi lainnya yaitu sebagai pengembangan ekonomi dan mengadakan kegiatan sosial.

Masjid Endan Andansih, berada di lokasi yang cukup strategis dan nantinya dapat digunakan untuk sarana kepentingan umat, baik masyarakat yang berada di sekitar masjid maupun para musafir yang sedang dalam perjalanan.

Demikian disampaikan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pada agenda Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Endan Andansih

di Desa Neglasari, Kecamatan Darangdan, Minggu 14 November 2021.

Menurutnya, berdirinya Masjid Endan Andansih ini sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Kabupaten Purwakarta di bidang keagamaan dan pariwisata terutama untuk wisata religi.

"Pada hari ini atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, kami merasa bangga dan bahagia yang tak terhingga atas dilakukankannya peletakan batu pertama pembangunan Masjid Endan Andansih di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan," kata Ambu Anne.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf Ateh dan keluarga, karena telah memberikan fasilitas ibadah yang luar biasa untuk masyarakat, khususnya bagi warga Desa Neglasari Kecamatan Darangdan dan bagi masyarakat Kabupaten Purwakarta.

Ambu Anne juga mengungkapkan, pengaruh yang sangat kuat terhadap pertumbuhan kota di wilayah Kabupaten Purwakarta dengan adanya Jalan Tol Cipularang, Jalan Tol Cipali  serta Jalan Tol Japek II (yang masih dalam progres pembangunan), hal ini menempatkan wilayah-wilayah di Kabupaten Purwakarta pada posisi strategis yaitu pada pertemuan arus dari jalur utara dan selatan yang akan menuju Ibu Kota.

"Kedua jalur tersebut mengapit Kabupaten Purwakarta dalam posisi segitiga yang mempunyai aksebilitas yang sangat baik terhadap pertumbuhan kota. Untuk menunjang pengembangan pariwisata, pertanian, peternakan dan pertumbuhan ekonomi diperlukan aksebilitas yang bisa menghubungkan wilayah selatan Purwakarta (yang di dominasi oleh wilayah pegunungan) menuju Jalan Tol Cipularang," kata Ambu Anne.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Purwakarta juga memohon kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR untuk menjadi bahan pertimbangan dibukanya pintu Tol Darangdan.

"Guna menunjang terwujudnya SDM, pembangunan pada sektor jalan tentu harus menjadi skala prioritas sebagai akses kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian serta mobilitas berbagai potensi, baik pariwisata, pertanian, peternakan maupun perdagangan yang ada pada masyarakat Kecamatan Darangdan khususnya, dan Kabupaten Purwakarta pada umumnya," ujar Ambu Anne.

Selain itu, dengan dibukanya akses pintu Tol Darangdan pada ruas Jalan Tol Cipularang, aksesbilitas dari Kabupaten Purwakarta menuju Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang akan semakin mudah dan cepat melalui akses Jalan nasional, Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di empat kabupaten tersebut.

Agenda peletakan batu pertama pembangunan masjid itu nampak dihadiri oleh Ketua Pembina Yayasan Endan Andansih Ateh beserta istri, Ketua BPK-RI, Wakil Ketua BPK-RI, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, Ketua Badan Anggaran DPR-RI, Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI.

Selain itu, hadir juga dari unsur Polda Jawa Barat, Direktur Utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Direktur Utama PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, Direktur Utama PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, Direktur Komersial PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Direktur Pengembangan Usaha PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Direktur Utama Pupuk Kaltim, Unsur PTPN, Kapolres Purwakarta, Dandim 0619 Kabupaten Purwakarta, Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta, seluruh panitia Pembangunan Masjid Yayasan Endan Andansih, dan tamu undangan lainnya (Red)

Sunday

Sate Maranggi Makanan khas Purwakarta



SERBERITA.COM| PURWAKARTA - Sate Maranggi, salah satu makanan khas Kabupaten Purwakarta. Dari sekian banyak sate maranggi, di Kabupaten Purwakarta, Sate Maranggi, Haji Yetty, banyak dikunjungi penggemar sate Maranggi bahkan pengunjungnya banyak dari luar Kabupaten Purwakarta.

Sate Maranggi Haji Yetty, beralamat di Kecamatan Bungursari, tepatnya di hutan jati dekat Kantor Kecamatan Bungursari.

Tentunya sekilas ingin mengetahui Sate Maranggi Haji Yetty, yang sekarang namanya melejit dan pengunjungnya ribuan perhari yang datang, sebelum wabah Covid 19.

Sama, dalam perjalanannya Sate Maranggi Haji Yetty, seperti pengusaha-pengusaha lainnya. Ada masa perjuangan yang tidak mudah dilalui seperti kondisi seperti sekarang ini.

Awal perjalanannya usaha dimulai tahunn1980, saat itu almarhum Haji Rasta, belum berjualan sate Maranggi, " Saat itu, yang dijajakan hanya es kelapa muda dan pertama lokasinya belum di Hutan Jati. Tapi di dekat Stasion Cibungur" ujar Haji Yetty.

Perjalanan usahanya tidak semulus yang diharapkan, karena tempat usaha Es Kelapa Muda, sempat pindah, ke belakang Stasion Cibungur, baru Tahun 1990, Haji Rasta pindah ke Hutan Jati di pinggir jalan yang sekarang ditempati.

Haji Rasta dikarunia lima putra dan putri, yang sekarang mengelola Sate Maranggi Haji Yetty. "Ini, boleh dikata usaha keluarga namun dengan management yang sangat rapi"ujarnya.

Es Kelapa Muda, cikal bakal hadirnya usaha Sate Maranggi, Sop, Karedok dan lainnya.

Usaha yang dulu dirintis oleh almarhum H Rasta, kemudian dilanjutkan oleh putra dan putrinya

Seiring dengan perjalanan usahanya, embrio makanan yang tidak kalah digandrungi pengobi kuliner, seperti Sate Maranggi, Sop, Karedok, ikan bakar dan masih banyak makanan yang disajikan bila makan di Sate Maranggi Haji Yetty.

Untuk membedakan siapa pemilik usaha adalah, Sate Maranggi dan yang serba di bakar menjadi tanggung jawab Haji Yetty. Sedangkan makanan lainnya yang mengelola adalah saudaranya. Namun bren tetap satu, nama Sate Maranggi Haji Yetty.

Rasanya tidak lengkap, bila berkunjung ke kabupaten Purwakarta, yang saat ini banyak tempat wisata bila tidak mencicipi makanan khas Kabupaten Purwakarta, yakni Sate Maranggi Haji Yetty.

Managemen menjadi kunci sukses Sate Maranggi Haji Yetty, selain soal pelayanan yang serba cepat dan ramah serta dermawannya putra dan putri almarhum H. Rasta.

Jumlah karyawannya  tidak kurang dari 200 orang. Dengan honor standar UMK dan dilindungi oleh BPJS  Ketenagakerjaan maupun  Kesehatan.

Dimasa pandemi, managemen mengikuti arahan atau himbauan pemerintah dan saat ini walau buka, ketat dengan prokes dengan  dilengkapi  pengukur suhu, setiap jarak dilengkapi bak cuci tangan dan masker menjadi wajib bagi pengunjung yang ingin mencicipi makanan khas Kabupaten Purwakarta.

Sate Maranggi, yang berlokasi di Hutan Jati Kecamatan Bungursari, menjadi  ikon makanannkhas Purwakarta.
(Yn/Red)

Wednesday

Bupati Purwakarta Beberkan Potensi Wisata Kabupaten Purwakarta

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika (Foto: Humas)

wartaimdustri.id | PURWAKARTA –
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, membeberkan keanekaragaman potensi wisata Kabupaten Purwakarta, yang bisa dioptimalkan menjadi wisata unggulan  

 

Hal itu diungkapkan Ambu Anne – sapaan Bupati Purwakarta setlah menjadi salah satu dari sepuluh kepala daerah yang diundang dalam Kolabor-Aksi Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) di Jakarta, Rabu (19/5/2021) .

 

Potensi tersebut, menurut mantan Mojang Purwakarta itu,  antara Purwakarta memiliki 20 jenis kesenian tradisi, 4 museum digital, 2 desa wisata, pembangunan daerah Purwakarta berkarakter, makanan tradisional, permainan rakyat, upacara tradisional, situs purbakala, para pelaku seni, 185 pelaku ekonomi kreatif, dan 63 destinasi wisata.

 

"Mari bersama-sama berikhtiar dalam membangkitkan kembali pariwisata dan perekonomian masyarakat, khususnya di Kabupaten Purwakarta. Tetap semangat para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Saatnya bangkit dan menang melawan Covid-19," ujarnya.

 

Ia juga menyampaikan bahwa Kabupaten Purwakarta mempunyai destinasi unggulan Pariwisata diantaranya Air Mancur Sri Baduga, empat Diorama Kabupaten Purwakarta, Gunung Parang, Graha Tirta Jatiluhur dan Ujung Aspal Pasir Langlang Panyawangan.

 

"Purwakarta mempunyai prinsip pembangunan kepariwisataan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan fisik, sosial dan budaya masyarakat serta pembangunan kepariwisataan yang terintegrasi harus sinergis dengan pembangunan daerah dan wilayah yang lebih luas baik kepariwisataan jawa barat maupun secara nasional," tuturnya.

 

Menpanrekraf/Baparekraf mengundang sepuluh kepala daerah untuk mendengar berbagai program serta kendala yang dihadapi di wilayah masing-masing dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

 

Kepala daerah yang diundang diantaranya Bupati Purwakarta, Bupati Lampung Barat, Walikota Bandar Lampung, Bupati Sukabumi, Bupati Subang, Walikota Dumai, Bupati Blora, Bupati Aceh Selatan, Walikota Bekasi dan Walikota Bandung.

 

Tujuan pertemuan ini untuk memperkuat kolaboraksi, bahwa audinesi adalah bagian dari tradisi untuk memperkuat kerja sama agar Pemerintah pusat dan lemerintah daerah dapat bersinergi untuk menggeliatkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang melemah akibat pandemi Covid-19.

Para Bupati dan Walikota juga berkesempatan untuk memaparkan berbagai program unggulan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah masing-masing. Mulai dari segi atraksi wisata yang dihadirkan, amenitas, serta aksesibilitasnya.

 

"Alhamdulillah, saya bersama para bupati dan walikota di berbagai daerah, mengikuti Rapat Koordinasi Kolabor-Aksi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Bapak Sandiaga Uno terkait pengembangan pariwisata di daerah," kata Ambu Anne.

 

Menurutnya, banyak ilmu yang didapatkan saat mengikuti rapat tersebut. Diantaranya, program untuk mendorong kemajuan pariwisata, dan pengoptimalan potensi ekonomi kreatif di tengah masyarakat.

 

Sementara, Menparekraf Sandiaga Uno memberikan beberapa arahan di antaranya, pertama; tiap kepala daerah diharapkan dapat membuat narasi yang positif dan menunjukkan nilai-nilai optimisme bahwa sektor pariwisata akan bangkit kembali.

 

Kedua, terkait desa wisata yang merupakan program unggulan Kemenparekraf/Baparekraf ke depan, kepala daerah diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM serta mengidentifikasi berbagai potensi yang ada supaya bisa beralih dari desa rintisan menjadi desa wisata mandiri.

 

"Desa wisata ini program andalan dan program unggulan, jadi para kepala daerah fokus untuk melakukan scaling up dari desa rintisan menjadi desa mandiri karena ini yang disebut sebagai rural tourism yang akan menjadi prioritas ke depan, yaitu pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dan ini dapat memberdayakan masyarakat, jadi pariwisata bukan hanya milik kelas menengah atas, tapi pariwisata milik semua," demikian Sandiaga Uno. (Warin/Adv)

Monday

Candi Jiwa Destinasi Wisata Sejarah di Karawang yang Penuh Misteri

Candi Jiwa, salah satu destinasi wisata sejarah di Karawang, (Foto: W-02)

wartaindustri.id | KARAWANG –
Candi Jiwa menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Karawang bagi yang menyukai sejarah. Terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang.


Situs candi yang masih menyimpan banyak misteri ini, masih dalam satu komplek percandian Batujaya yang memanjang hingga Cibuaya. Candi Jiwa atau Candi Batujaya I menjadi salah satu dari 62 titik candi yang ditemukan di area Batujaya.


Kaisin Sapin (84), warga setempat yang menjadi saksi hidup penemuan candi peninggalan Budha kuno itu, menuturkan bahwa Candi Jiwa adalah satu dari 62 candi yang berhasil ditemukan oleh Tim Penelitian Universitas Indonesia (UI) bersama Tim Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Tim Balai Arkeologi Jawa Barat, dan Balai Pelestarian Pengelolaan Purbakala (BP3) Serang.


Menurutnya, area percandian di Batujaya tersebut sekitar lima kilometer persegi. Dan dari 62 titik temuan hasil penelitian, 57 di antaranya sudah dipastikan sebagai area candi. Sedangkan lima titik lagi belum diteliti lebih lanjut.


Candi Jiwa merupakan situs pertama yang ditemukan di Batujaya. Menurut catatan sejarah, bangunan kuno ini mulai berdiri sejak Abad ke-5 atau ke-7 Masehi, bertepatan dengan masa pemerintahan Kerajaan Tarumanagara.


Pada awalnya benda-benda purbakala ditemukan oleh masyarakat sekitar dan kemudian dilaporkan ke pemerintah. Pada tahun 1984 pun mulai dilakukan penelitian untuk temuan yang ada di area persawahan tersebut. Puluhan situs ditemukan di dua desa yaitu di Tegaljaya sebanyak 11 situs dan di Segaran sebanyak 13 situs.


Candi Jiwa menjadi salah satu situs sejarah yang ditemukan di Segaran. Masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Unur Jiwa. Situs-situs sejarah lainnya yang ada di sekitar Candi Jiwa antara lain Unur Danar, Unur Blandongan, dan Unur Sumur.


Penamaan Candi Jiwa berawal dari celotehan masyarakat menyebut tanah duhur, yang bererti tanah tinggi. Kemudian menyebutnya unur yang berarti gundukan tanah.


Kata “jiwa” disematkan pada unur tersebut, karena ternyata seringnya kambing masyarakat yang dibawa ke sana mati mendadak. Seolah-olah sang unur meminta jiwa kambing. Maka dinamailah Unur Jiwa.


Unur Jiwa atau Candi Jiwa memiliki banyak daya tarik dan salah satunya adalah arsitektur bangunannya. Bentuk dari bangunan sejarah ini adalah persegi dengan ukuran 19m x19m dengan ketinggian kurang lebih 4,7m. Arsitektur Candi Jiwa memiliki bentuk yang menyerupai bunga teratai (padma).


Uniknya bangunan candi ini tidak memiliki pintu maupun anak tangga. Arah bangunan candi bisa menghadap ke barat daya atau tenggara.


Berdasarkan cerita dari masyarakat setempat, Candi Jiwa berada di dalam area danau. Hal tersebut dikarenakan nama desa yaitu Segaran yang bisa diartikan sebagai telaga atau danau.


Penemuan Candi tertua ini berada di kedalaman dua meter dengan bentuk asli yang hampir sempurna dibanding candi lain yang ada di kompleks Batujaya.


Setelah pemugaran, Candi Jiwa bisa dinikmati dengan lebih baik tanpa mengubah desain aslinya. Wisatawan bisa melihat dari dekat bagaimana arsitektur pada zaman candi ini dibangun.


Selain lokasi candi, hal-hal menarik lainnya dari situs sejarah ini adalah kisah misteri yang menyelimutinya. Termasuk yang berkaitan dengan penamaannya: Candi Jiwa.


Terlepas dari kisah misteri Candi Jiwa, situs peninggalan sejarah ini sekarang bisa dinikmati sebagai objek wisata sejarah di Karawang.


Candi yang ukurannya tidak sebesar candi-candi Budha lainnya ini sering dikunjungi wisatawan, baik di hari libur maupun hari-hari biasa.


Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Candi Jiwa bisa menikmati pemandangan dari bangunan purbakala.


Bangunan sejarah peninggalan agama Budha ini tidak begitu besar, sehingga pengunjung bisa melihat seluruh sisi bangunan dengan lebih mudah. Pengunjung juga diperbolehkan untuk berfoto-foto di sekitar area candi.


Selain dari bangunan candi, wisatawan yang datang juga akan disuguhi pemandangan indah dari sawah-sawah warga sekitar. Candi Jiwa memang berada di lokasi yang dikelilingi persawahan.


Pemandangan di sekitar kompleks candi juga cukup bagus untuk menjadi latar foto liburan di Candi Jiwa, Karawang.


Jalan menuju Candi Jiwa maupun ke kawasan percandian Batujaya cukup bagus dan mudah untuk diakses dengan kendaraan. Wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk mencapai lokasi Candi Jiwa. Setelah itu, kendaraan bisa diparkir di area yang sudah disediakan. (warin 02/warin 03)

Caldera Lembur Festival Wisata yang Nyaman dan Ramah untuk Keluarga

Anak-anak berwisata sambil belajar di Caldera Lembur Festival, Sukabumi. (Foto: Fauzan)

wartaindustri.id | SUKABUMI -
Untuk warga Sukabumi dan sekitarnya tidak usah jauh-jauh liburan.  Cikup ke Caldera Indonesia Sukabumi, banyak wahana baru dan memiliki wisata yang cocok dikunjungi keluarga, terutama yang membawa anak.

 

Di sana, ada wisata yang ramah anak serta menawarkan edukasi sampai pemandangan alam, sehingga anak-anak dapat bermain, belajar, dan mencoba hal-hal baru.

 

Di antaranya bersepeda, becak anak, target shooting, flying fox, short rafting, melukis, put-put golf, panahan, dan penyewaan hammock.

 

Kemudian bagi yang mau dan suka selfi, disediakan beberap spot selfi seperti sarang burung, spot selfi rakit, dan spot selfi jaring laba-laba.

 

Tiketnya terbilang murah, hanya Rp5 ribu. Bahkan yang termahal pun hanya Rp25 ribu.

 

Pengelola Wisata Caldera Indonesia, Thamrin Hidayat, mengatakan sengaja Caldera Indonesia mengadakan Caldera Lembur Festival  yang cocok  untuk keluarga dengan berbagai wahana bermain dan spot selfi murah.

 

“Tapi tetap menjaga kualitas. Pada musim liburan pun kualitasnya sama seperti hari-hari biasa,” katanya, saat ditemui wartaindustri.id di Kampung Lebakwangi, Desa Cijambe, Kecamatan Cikidang,  Kabupaten Sukabumi,  Minggu (16/5/2021).

 

Selain itu, tuturnya, pengunjung dimanjakan dengan panganan kuliner beragam cita rasa dengan harga yang cukup murah tapi tidak murahan.

 

Ia berharap dengan hadirnya Cadera Lembur Festival, menjadi jawaban masyarakat Cikidang pada khususnya dan masyarakat Sukabumi pada umumnya, agar tak perlu lagi jauh-jauh berlibur keluar Provinsi.

 

“Karena semuanya telah tersedia di sini. Dekat, aman, nyaman, dan terjangkau dengan harga yang ekonomis. Yang tak kalah pentingnya adalah ramah bagi keluarga, pungkasnya. (fauzan)

Penutupan Lokasi Wisata di Pandeglang Menuai Protes

Pedagang di kawasan wisata Pantai Carita Pandeglang protes. (Foto: Ayom)

wartaindustri.id | PANDEGLANG
Penutupan lokasi wisata di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menuai protes penggiat wisata dan pedagang di sekitar lokasi wisata tersebut. Termasuk di kawasan wisata Pantai Carita, Pandeglang, Minggu (16/5/2021).

 

Penutupan kawasan wisata tersebut berdasarkan Instruksi Gubernur Banten yang tertuang dalam surat Nomor: 556/901/-DISPAR/2021 Tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Libur Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021 di Provinsi Banten.

 

Penutupan tersebut guna menghindari lonjakan Covid-19 seusai libur Lebaran klaster pariwisata,  terhitung mulai tanggal 15 Mei 2021 sampai 30 Mei 2021.

 

Namun di beberapa kawasan wisata seperti Pantai Carita Pandeglang, masyarakat tidak menerima instruksi penutupan kawasan wisata tersebut.

 

Mereka menganggap penutupan tempat wisata itu sangat merugikan masyarakat sekitar kawasan wisata. Pasalnya masa liburan seperti libur Hari Raya Lebaran menjadi saat para pedagang marema, yang akan berimbas pada perekonomian masyarakat sekitar.

 

"Libur seperti libur Hari Raya Idul Fitri ini biasanya menjadi ladang perekonomian bagi masyarakat yang berada di wilayah wisata Pantai Carita ini,” kata salah seorang penggiat pariwisata di kawasan Pantai Carita, Agus.

 

Menurutnya, selain dapat menghidupkan ekonomi warga dengan berjualan, juga berharap agar wisatawan terbiasa kembali liburan di pantai setelah beberapa tahun yang lalu kawasan pantai ini dihantam tsunami.

 

Agus menambahkan, pemerintah harus memikirkan kembali dampak penutupan tersebut bagi  masyarakat, khususnya masalah perekonomiannya.

 

“Jangan lupa, pendapatan asli daerah (PAD) Pandeglang juga banyak disumbang dari sektor pariwisata,” tambah Agus. (Ayom)

Ad Placement


Copyright © serberita

Teknologi