Jabar Gagal Kawinkan Emas Compound, Perpani Papua Siap Jadi Tuan Rumah Kejurnas - serberita

Monday

Jabar Gagal Kawinkan Emas Compound, Perpani Papua Siap Jadi Tuan Rumah Kejurnas


SERBERITA.COM | SENTANI PAPUA – Tim Panahan Jawa Barat (Jabar) gagal menyunting emas panahan divisi compound Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di venue Panahan, Kampung Harapan, Sentani.

Turun di laga final nomor individual putra dan putri kedua atlet Jabar, Deki Adika Hastian dan RatihZilizati Fadhly, tak mampu mengawinkan medali emas di nomor individu compound.

Menghadapi Syahara Khoerunisa (Banten), Ratih Zilizati Fadhly sempat keteteran di seri ke dua hingga empat. Syahara atlit muda yang minim pengalaman, tak gentar seniornya di ajang PON Papua. Lewat pertarungan yang ketat, Ratih akhinya unggul atas Syahara 135-134. Medali emas pertama cabor panahan untuk kontingen Jawa Barat berhasil dikunci Ratih.

Medali perunggu disabet Kayla Adinda Utomo atlit Kalimantan Timur, mengalahkan atlit pelatnas asal Jawa Barat Sri Ranti dengan skor 134-135.

Pada partai compound putra tanpa diduga Yogi Pratama mampu mengandaskan perlawanan atlit pelatnas Deki Adika Hastian dari Jawa Barat dengan skor 146-144. 

Yogi merupakan satu-satunya wakil provinsi Riau yang lolos praqualifikasi PON untuk divisi compound. Selain Riau, provinsi Bali juga hanya meloloskan I Komang Gede Krishnanda P , dan mempu menyabet medali perunggu setelah mengalahkan Fitriansyah dari Kalimantan Tengah dengan skor 141-137.

Ketua Pengprov Perpani Riau Isnorijal Achmad yang menyaksikan langsung di tribune VIP tak mampu menyembunyikan kegembiraannya ketikan bidikan terakhir Yogi melampaui skore Deki.


“Alhamdulilah target kita selama ini di divisi compound mampu memenuhi target medali emas. Walaupun berat namaun dari awal sudah kita targetkan, kami sadar berat karena hanya satu atlit yang diikutkan dalam PON kali ini. Selain compound, ada 3 orang yang kami ikutkan dalam nomor nasional, mereka akan tampil di nomor individual dan tim. Kami bersyukur karena kali ini hasilnya melampaui PON XIX”, tegas Ketua Pengprov Riau Isnorijal.


Isnorijal menilai penyelenggaraan PON Papua cukup baik, bahkan dia menilai ada beberapa venue melebihi PON Riau. Harapannya pasca PON pemerintah memberi ruang kepada masyarakat dan cabang olahraga , namun ada batasannya sehingga tidak rusak dan terbengkelai. Belajarlah dari penyelenggaraan PON  di Riau, minimnya event dan kurangnya perhatian pemerintah akhirnya rusak sendiri. 


Pengprov Riau mendukung jika PB Perpani berniat menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan di Papua. Masyarakat dan Pemerintah Papua mampu menyelenggarakan pesta olahraga multi event saat ini dengan sangat baik, kalau hanya sekelas Kejurnas pasti mereka jauh lebih mampu, apalagi saat ini semua kontingen dimanjakan, dilayani dengan baik, pokoknya sukseslah Papua. Slogan PON Torang Bisa bukan isapan jempol, lanjut Isnorijal.



Sementara usai meberikan pengalungan medali kepada para juara, DR.Juliana J.Waromi,SE,M.Si. sebagai Ketua Pengprov Perpani Papua, merasa bangga atas torehan medali perak yang dihasilkan Rezza Octavia. Pencapaian Perpani Papua saat ini merupakan satu lompatan yang cukup jauh, mengingat Panahan Papua selama ini tidak masuk dalam radar persaingan nasional.


“Saya bangga karena selama ini Papua tidak pernah diperhitungkan dikancah nasional. Sebagai Ketua Pengprov saya bangga karena baru kali ini kita mendapatkan hasil di ajang multi event.. Bagi say aini belum berakhir, besok masih ada beregu dimana atlit kita akan tampil di final beregu putri memperebutkan emas dan mixed tim rebut perunggu. Ya doakan saja semoga besok hasilnya lebih baik dari hari ini, kita akan buktikan sukses penyelenggara, sukses prestasi”, tegas Mama Juli.


Ditanya tentang penyelenggaraan PON Papua, Mama Juli rasa apa yang diinginkan Gubernur Lukas Enembe dapat diimplementasikan dengan baik oleh seluruh Panitia dan jajaran di bawah. Saya bangga dengan Pak Gubernur yang berani ambil sikap untuk menyelenggarakan PON di tanah Papua. Hingga saat ini semuanya masih berjalan sesuai rencana, semoga ke depan tidak ada gangguan berarti, harapnya.


Diakhir pembicaraan, Mama Juli tanpa ragu menjawab tantangan pelaksanaan event nasional di Papua. Perpani Papua siap sepanjang ada rekomendasi dan dukungan dari PB Perpani. Jika hal itu terjadi Juli berjanji akan meminta dukungan dari KONI dan Gubernur Papua, sehingga pola penyelenggaraan seperti PON bisa diterapkan saat event nasional di Papua.
(Frn/Red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda