Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Lebih Dekat Desa Wisata Ada Kampung Tajur Bertahan Dengan Leluhur


SERBERITA.COM | PURWAKARTA -  Area  Kampung Tajur, persis di kaki bukit Gunung Burangrang sejuk nan  asri. Kehehidupan masyarakatnya masih mempertahankan adat dan budaya warisan leluhur. 

Kampung tersebut menjadi destinasi wisata edukasi bagi para wisatawan yang berkunjung ke sana. Tidak salah, bila orang kota berkunjung ke Desa Wisata, yang beralamat di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta.

Para wistawan yang berkunjung dapat mengambil pelajaran bagaimana cara berkehidupan masyarakat kampung yang hingga saat ini masih mempertahankan warisan dari masyarakat tempo dulu atau leluhurnya.


Pengunjung juga dapat secara langsung belajar bagaimana kehidupan masyarakat di kampung, seperti bercocok tanam, dari mulai proses menanam padi, menumbuk padi, hingga memasak nasi dengan menggunakan kayu bakar di tungku (hawu).

Sebelum pandemi, wisatawan yang datang ke Kampung Tajur kebanyakan berasal dari luar daerah Kabupaten Purwakarta bahkan luar daerah Jawa Barat. Setiap tahunnya jumlah wisatawan mencapai ribuan orang, terlebih sebelum adanya pandemi Covid-19. Rata- rata setahun mencapai 7.000 orang wisatawan yang berkunjung, bahwa pada tahun 2012 lalu mencapai pengunjung mencapai 12.000 orang.

Bahkan pada tahun 2017 lalu sempat ada kunjungan wisatwan perwakilan dari 24 negara, dari mulai pelajar, mahasiswa hingga pejabat pemerintahan. 

Seperti dari Malaysia, Korea, Amerika dan lain-lain. Untuk memfasilitasi wisatawan yang ingin mengambil pelajaran hidup di Kampung Tajur. 

Wisatawan dapat tinggal secara langsung di rumah penduduk dan mengikuti keseharian warganya.

Selain bercengkrama secara langsung dengan warga, wisatawan juga dapat mengikuti rutinitas warga seperti melakukan pekerjaan di kebun dan sawah. Per satu malam, wisatawan dapat tinggal bersama di rumah warga dengan biaya mulai dari 200 ribu rupiah. 

Dari puluhan rumah yang ada di Kampung Tajur, sekitar 45 rumah diantaranya dapat disewa wisatawan.

Namun kini, karena situasi pandemi dengan penerapan PPKM, warga Kampung Tajur masih belum bisa menerima kunjungan wisatawan. Warga kampung tersebut tetap disiplin mengikuti anjuran pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.

Sementara, Penjabat Kepala Desa Pasanggrahan, Agus Koswara mengucapkan rasa syukur karena bisa masuk dalam kategori 100 besar ADWI 2021 setelah sebelumnya ada kunjungan dari Disporaparbud, DPMD dan DPRD Provinsi Jawa Barat.

"Kami berharap kedepannya desa kami lebih maju dan saya selaku Pj Kades Pasanggrahan tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih banyak kepada Kang Dedi Mulyadi yang pada waktu merintis Kampung Tajur saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati Purwakarta. Sampai beliau menjadi Bupati Purwakarta terus membimbing kami bersama dinas terkait agar Kampung Tajur tetap bertahan dalam kebudayaannya dan lebih maju lagi. 

Tentu saja kami juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran pemerintahan di Purwakarta hari ini yang terus melakukan pembinaan," kata Agus diujung seluler. (Kang Aha)

Post a Comment for "Mengenal Lebih Dekat Desa Wisata Ada Kampung Tajur Bertahan Dengan Leluhur"