Kisah Carita, Pantai, Kulon Bestari dan Sampah
Bersih-bersih sampah di Pantai Sukajadi, Carita, Pandeglang. (Foto: Ist.) |
Penulis: Hanifah Istiqomah
Sukajadi merupakan desa yang letaknya cukup strategis. Memiliki garis pantai sepanjang 2,73 km menjadikan desa ini sebagai desa wisata. Namun hal tersebut membuat desa yang berada di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang ini, menjadi desa dengan lingkungan rentan tercemar sampah.
Sampah rumah
tangga mendominasi desa ini,
karena belum adanya Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) dan Tempat
Pembuangan Sampah Akhir (TPSA). Selain itu
banyaknya jumlah wisatawan menambah jumlah asupan sampah di desa
ini.
Hanifah (kanan) sedang mengedukasi warga. (Foto: Ist.) |
Banyaknya warga yang membuang sampah pada aliran sungai membuat sampah banyak terkumpul di muara laut. Kemudian bertemu dengan sampah wisatawan dan sampah laut lainnya, membuat jumlah sampah di desa ini cukup banyak.
Banyaknya
sampah di desa tersebut
membuat teman-teman Komunitas
Kulon Bestari melakukan beberapa gerakan sejak bulan Januari 2021. Di antaranya Beach Clean Up, Edukasi Sekolah,
Edukasi Warga (Door to Door
dan Workshop) dan kegiatan lainnya. Pelaksanaan
Beach Clean Up, dilakukan setiap bulan.
Dari data
yang terkumpul terlihat bahwa sampah
yang mendominasi pada sekitaran pantai adalah 60% yakni sampah popok dan
pembalut, selanjutnya adalah sampah plastik sekali pakai sebanyak 30%, dan
10% adalah gabungan sampah lainnya.
Kegiatan
dilakukan dengan melibatkan beberapa gabungan komunitas Kulon Bestari,
KOMPAK (Kelompok Konservasi Masyarakat Pegiat Lingkungan), MAB (Mata Air Banten), dan beberapa siswa dari SMA setempat.
Edukasi
sekolah atau dikenal dengan BERTAUT sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Dilakukan per setiap bulan, sampai saat ini sudah di
BERTAUT 3.0 dengan jumlah total siswa yang teredukasi sebanyak 201 siswa.
Selain edukasi sekolah dilakukan
pula edukasi kepada warga setempat. Edukasi warga terbagi dua, Door to Door dan Workshop. Total warga
yang sudah teredukasi 100 warga di Dusun Pagedongan dan Dusun Kasepen.
Edukasi yang
diberikan lebih dititik beratkan pada “menghindari pembuangan sampah di aliran
air” dan “pengurangan sampah plastik”.
Gabungan komunitas yang perduli kebersihan Pantai Sukajadi. |
Kulon Bestari bersama KOMPAK dan Komunitas Rehabilitasi Pandeglang menyelenggarakan Workshop di Dusun Pagedongan dengan tema pengelolaan sampah secara berkelanjutan pada Jum’at (26/3/2021).
Pembicara
pertama dari perwakilan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (DLHK) Provinsi
Banten, Lukmanulhakim.
Dia menanggapi permasalahan sampah
Desa Sukajadi serta menyampaikan tindak lanjut dan arahan kepada peserta untuk
tetap konsisten menjaga lingkungan. Disampaikan juga sedikit bagaimana cara
pembentukan Bank Sampah yang dapat dikelola secara mandiri oleh pemuda
setempat.
Pembicara
selanjutnya rekan dari Komunitas Rehabilitasi Pandeglang, Fikri Al Jufri.
Fikri merupakan penggagas dan ketua
komunitas tersebut,
menjelaskan bagaimana mereka
mengatasi permasalahan sampah
di daerah sekitar mereka.
Fikri juga
menegaskan berulang-ulang bahwa “Banten
bukan menara sampah”. Oleh
karenanya sejak 2017 lalu hingga kini Fikri bersama teman-temannya aktif mengatasi sampah dengan membuat
ecobrick yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain.
“Perlu
keseriusan dan keberlanjutan dalam upaya mengatasi permasalahn sampah,” ujar Fikri.
Lanjut fikri, penting dilakukannya kolaborasi
yang bersinergi antara komunitas dan
stakeholder yang ada, namun bukan sekadar seremonial
semata.
Edukasi kepada masyarakat juga
harus terus dilakukan agar masyarakat mampu mempersiapkan diri untuk
selanjutnya pembentukan TPS (Tempat Pembuangan Sampah), 3R (reduce, reuse dan recyle).
“Hal tersebut guna menjadikan
masyarakat lebih mandiri dalam mengelola sampah dan menjaga lingkungan,” pungkasnya. (Red)
*Hanifah Istiqomah, penulis, tinggal di Pandeglang, Banten.
Post a Comment for "Kisah Carita, Pantai, Kulon Bestari dan Sampah"