Gugi Gustaman : Sang Legenda Voli Mengenalkan Quick Smash - serberita

Sunday

Gugi Gustaman : Sang Legenda Voli Mengenalkan Quick Smash


Keterangan foto : Gugi Gustaman

WI | BANDUNG -  Prestasi pria kelahiran Cimahi -  Bandung, bernama lengkap Gugi Gustaman, nyaris sempurna. Baik menjadi atlit bola voli maupun pelatih.

Nyaris sempurna prestasinya kala menjadi  pemain ikut 
Sea Games 1979 meraih medali Perak. Sea Games 1981, mendapat Emas.Asean Games 1982- Posisi 6 dan Sea Games 1983 merah medali Perak.

Ketika menjadi  pelatih di 
Sea Games 1993, meraih medali  perunggu (Putri)
Sea Games 1997 berhasil meraih medali  emas 

Maka tidak akan ada yang meragukan,  bila nama Gugi Gustaman disebut legenda bola voli Indonesia.

Legenda bola  voli Indonesia yang begitu dikenal oleh masyarakat di era 70 hingga 80 han. Dialah yang pertama kali memperkenalkan pukulan cepat atau quick smash.

Ini yang menjadi keunikannya. Biasanya pukulan  Bola-bola pendek quick smash untuk menutupi postur tubuh yang tidak tinggi seperti Gugi Bustaman.

Karena smash bola pendek, hanya  hitungan senti meter bola diatasi net Gugi Gustaman mampu melakukan itu dengan baik  dan menjadi senjata ampuh selain bola open mematikan lawan  .

Pengabdian Gugi Gustaman untuk olahraga voli selama 12 tahun sebagai pemain nasional di era 70 hingga 80 han plus 20 tahun di jajaran pelatih timnas, membuktikan totalitasnya untuk bola voli.

Tak berlebihan jika Gugi disebut legenda hidup bola voli Indonesia.

Di tahun 70-an Gugi  membawa gaya baru di kancah bola voli tana air lewat gaya smash quick yang diperkenalkannya  pada  1973. Apa yang dilakukan Gugi boleh dibilang sebuah inovasi saat itu. Maklum pada zaman tersebut, gaya bermain tim bola voli di Indonesia masih konvensional. Smash dilakukan memanfaatkan umpan tinggi melambung.

Namun gugi melakukan sedikit variasi dan perubahan saat melakukan smash, Gugi melakukannya dengan cepat ketika bola berada sedikit di atas net (satu bola).

Jika di bulutangkis kita mengenal ada King Smash ( smash yang dilakukan sambil melompat) yang dipopulerkan oleh Liem Swie King, maka bola voli memiliki Gugi Smash, Smash cepatnya dengan variasi beragam, seperti bola pull, pull back, dan lain-lain.    

Gugi mengaku, gaya quick smashnya itu diperkenalkan oleh pelatih timnas saat itu yaitu Dopi Supit. Gaya quick Smash ini awalnya diperkenalkan oleh Timnas Jepang pada tahun 1972 di kejuaraan dunia. Gaya ini dilakukan untuk menyiasati postur pemain jepang yang pendek dibandingkan dengan pemain eropa dan amerika latin. Dan Terbukti Jepang suskes jadi juara dunia. 

Beliau juga orang yang menjadi pebola voli Indonesia pertama yang memperkenalkan doble step alias dua gerakan sebelum melakukan smash sebagai variasi serangan. Gugi kemudian menularkan ilmunya kepada rekan-rekannya di timnas dan klub DLLAJ Bandung.

Mengandalkan serangan yang bervarasiai sebagai inti kekuatannya, DLLAJ Bandung ,klub yang dibela Gugi sejak pertama kali berdiri tahun 1973  menjelma sebagai kekuatan baru bola voli Indonesia.DLLAJ langsung merebut mahkota juara nasional dalam debutnya di kejurnas antar klub 1973.

Saat itu Skuat DLLAJ yang berintikan Gugi,Miwan, Iwan Budiono, Unay Sunarya,Roni dan Ahmad Yusuf  menjadi dream team yang sulit ditaklukan.

Permainan mereka yang kompak,variatif dan penuh trik dalam menipu bloker lawan mampu memukau publik bola voli tanah air.
    
"Saingan berat kami saat itu adalah Pervos Jakarta,dan belakangan Veni Vidi Vici juga dari Jakarta.

Kalau bertanding lawan mereka pasti selalu rame. Ketiga tim ini kerap saling mengalahkan," sebut Gugi.

DLLAJ sendiri bukan klub pertama Gugi.Ia pertama kali menimba ilmu bola voli pada 1969 saat masih duduk di bangku SMA di klub Maesa Bandung.Selanjutnya dalam kurun waktu 1971-1973 ia bergabung dengan Sirnagalih, klub terkuat di Bandung saat itu.

Pada usia 19 tahun Gugi sudah masuk Tim Nasiinal. Dia menjadi langganan Timnas, sejak saat itu.

Berkat  penampilannnya yang  cemerlang saat membawa tim junior Jabar menjadi juara nasional  1971.

Sejak saat itu, ia menjadi langganan timnas hingga pensiun pada 1983.

Bersama timnas , Gugi melanglang buana di belbagai event manca negara. 

Mulai Sea Games, Asian Games sampai kejuaran Asia. Belakangan Gugi pun dipercaya sebagai kapten tim.Selama bergabung dengan timnas, pelatihnya berganti-ganti.

Dari sekian banyak pelatihnya, ia mengaku paling terkesan dengan pelatih asal Jepang Yatsuaki Mitsunori.

" Dia pelatih yang bagus, sangat disiplin dan bisa menghargai pemainnya.Meski sikapnya   keras saat berlatih, namun diluar lapangan ia sangat akrab dan menempatkan dirinya sebagai teman buat pemain," ujar Gugi.

Saking kerasnya latihan ala Matsunori, menurut Gugi mereka berlatih dalam durasi 7 jam sehari,dari pukul 4 sore sampai pukul 11 malam.Itu berlangsung selama delapan bulan menjelang Sea Games 1979, kenang Gugi.

Sempat mengalmi musibah, justru di penghujung karirnya,ia diterpa  musibah. Pada akhir tahun 1982, ia tiba-tiba mengalami kelumpuhan. Akibatnya selama empat bulan ia harus istirahat untuk menjalani proses penyembuhan.

Setelah sembuh, pelatih Matsunori memintanya  kembai bergabung dengan timnas yang akan tampil  di arena Sea Games 1983. Kehadiran  Gugi yang juga  kapten tim dibutuhkan sebagai motivatir buat pemain lainnya.

Namun hingga babak final , ia tidak pernah ditampilkan. 

Setahun kemudian Gugi memutuskan untuk pensiun sebagai pemain.

Berbekal pengalamannya, ia pun langsung naik pangkat menjadi pelatih

Kiprah pertamannya adalah menjadi trainer tim putra yang dipersiapkan ke kejuaran Asia 1984 menggantikan Matsunori.
    
Pada periode 1986-1993 Gugi tetap berada di jajaran pelatih timnas. Namun kali ini ia dipercaya menangani tim putri.Bersama tim putri, ia mempersembahkan medali perunggu Sea Games 1993.

Usai Sea Games 1993, Gugi memutuskan untuk mundur dari tim nasional.Ia memilih kembali ke Bandung untuk lebih serius menekuni pekerjaannya di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.  

Sikap Gugi luluh ketika bertemu Rita Subowo  , Ketua PBVSI saat itu pada 1996 .Rita mengajak Gugi untuk kembali  ke pelatnas. Setelah berpikir lumayan lama, Gugi pun menerima tawaran Rita.Ia langsung diserahi tanggung jawab sebagai pelatih timnas putra yang akan berlaga di Sea Games 1997.

Gugi hanya lima bulan menjadi pelatih timnas. Setelah datang pelatih Cina, Li Qiu Jian, ia pun turun pangkat sebagai asisten. Gugi setia mendampingi Li selama 10 tahun  sampai 2007. 

Setelah malang melintang di tim nasional,  Gugi pulang kampung untuk menanganni Alko Bandung, klub yang juga ikut ia dirikan pada 1979.

Kini, dibawah asuhannya, Alko mampu menciptakan generasi-generasi emas jawa Barat yaitu Yolla Yuliana, wilda Siti Nurfadillah, Agustin Wulandari, Amalia Fajrinayang berhasil mempersembahkan medali emas di sektor puteri. 

Serta banyak pula pemain di sektor puteri yang bermain untuk daerah lain, seperti Aprillia Manganang yang berguru di Alko asal Sulawesi Utara.

Apakah seorang Gugi Gustaman perlu kembali turun gunung untuk menangani timnas di tengah paceklik prestasi semenjak emas terakhir Sea Games 2009 di sektor Putera?

Pria bernama lengkap Gugi Gustaman, lahir di Cimahi,17 Maret 1952. Dengan postur tubuh 188 Cm dan berat badan 98 Kg, terlihat tegap dan perkasa serta kulit yang putih.

Dia menikahi Tini Rustini dikarunai anak bernama Gia Gustini Dewi dan cucu Gatan Syafik Husen (3,5 tahun).

Dia sebagai Karyawan Dinas Perhubungan Jabar dan telah oensiun  tahun 2008dan masih aktip menjadi pelatih Alko Bandung
(Red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda