Kopling Desak DLH Sidak Pembuangan Limbah Memastikan Ada Pencemaran Limbahdi IBR - serberita

Tuesday

Kopling Desak DLH Sidak Pembuangan Limbah Memastikan Ada Pencemaran Limbahdi IBR


SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  akan melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) bila ada dasar terkaiit masalah dugaan pembuangan limbah cair secara sembarangan oleh PT Indo Bharat Rayon (PT IBR) yangbmengakibat beberoa kolam ikan pada mati.
 
Setelah adanya surat tersebut maka akan dijadikan dasar oleh DLH Purwakarta untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan dari sistem pembuangan limbah cair PT IBR.

Hal tersebut disampaikan Ketua LSM Komando Penyelamat Lingkungan (Kopling) Bidang Investigasi  Juhari, ketika dihubungi (20/1/2022).

Menurutnya, kedatangan dirinya ke kantor DLH Purwakarta diterima Kepala Dinas Lingkungan Hidup Deden Guntari didampingi para kepala bidang DLH.
Dikatakannya, dalam pertemuannya, dirinya menyampaikan informasi bahwa pola pembuangan limbah cair PT IBR dilakukan secara tidak propfesional.


 Akibatnya, masyarakat yang berada di sekitar lokasi pabrik menjadi korban.
“Saya berhari-hari melakukan investigasi di sekitar pabrik PT IBR, pola pembuangan limbah cair dilakukan pada malam hari terutama di saat hujan,” jelasnya.

Seperti diberitakan, ribuan ikan di kolam yang berada di Kampung Sukamulya, Desa Cilangkap, Kecamatan Babakancikao, Purwakarta mati mendadak. 

Diduga, kematian massal ikan di kolam milik para petani tersebut akibat keracunan yang berasal dari limbah pembuangan milik PT Indo Bharat Rayon (PT IBR).

Mukti (47 Tahun), warga Kampung RT 10 Rw 04 Desa Cilangkap Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta, mengatakan pada kemarin  ikannya pada mati. 

Menurutnya, diperkirakan ikan mati pada malam hari.
Ia menjelaskan kemungkinan besar keracunan karena air yang melalui sawahnya tersebut berasal dari PT. Indo Bharat Rayon.
Masih menurut Mukti dari pihak PT.Indo Bharat Rayon juga sudah ada yang menemuinya. Dan juga dari pihak Aparat Desa sudah ada yang datang saudara Ahmad M yang menghimbau agar tidak memakan ikannya tersebut.

Selain itu, warga lain disebagaimana disampaikan Suprihatin beserta suaminya Mardi, mengatakan hal yang sama mengenai penyebab matinya ikan yang mereka pelihara.

“Selain disebabkan karena diduga tercemar udara, kemungkinan besar ikan pada mati itu karena diduga ada cairan limbah beracun dari PT. IBR,” kata Mardi
Masih menurut Mardi “Sebaiknya PT.IBR. membuat parit untuk membuang limbahnya, langsung ke sungai Citarum tidak melalui pesawahan dan kolam ikan milik masyarakat,” tegasnya. 

Sekretaris Kopling, Ade Abu, mengatakan bahwa air yang mengalir dari aliran pembuangan limbah harus ldi abaratarium berikut tanahnya yang teraliri air limbah 

Ini, untuk memastikan ikan yang mendadak mati, tercemar atau tidak. Kopling, akan melakukan hal itu, setelah audensi yang rencana akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini ke DLH.
(Asyah)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda