Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Relawan Kaum Perempuan Dukung Andhika Prakasa Jadi Presiden. Begini Kata Nina Aminah Bajri.



SERBERITA.COM | JAKARTA - Pasca dilantik menjadi Panglima TNI, nama 
Andika Perkasa, melejit digadang-gadang, menjadi orang yang pas untuk menjadi  Presiden Republik Indonesia Tahun 2024.

Perjalanan memang masih jauh, namun Tahun 2022, tahapan sudah akan dimulai dan sekarang ini, nama Andhika Prakasa, santer dibicarakan  banyak pihak  menjadi orang yang pas untuk menjadi Presiden Republik Indonesia

Demikian dikatakan tokoh kaum perempuan,  Nina Aminah Bajri, Minggu, 21 Nopember 2021, di Pasar Rebo Purwakarta 

Kata Nina, sekarang ini banyak masyarakat, yang  ingin tahu lebih dekat dengan Panglima TNI, anyar,  tersebut  

Masyarakat, ingin mengenal lebih dekat dengan nama yang oleh  Presiden Joko Widodo,  mengeluarkan surat presiden (Surpres) untuk posisi calon Panglima TNI, satu-satunya 

Tokoh kaum perempuan asal Kabupaten Purwakarta,  mengatakan bahwa Andika menjadi satu-satunya nama yang diusulkan Jokowi, sangat luar biasa. Artinya, keputusan presiden, tidak gegabah dan bukan tanpa alasan.

Kalau melihat  biografi Andika Perkasa yang dipilih Jokowi untuk posisi Panglima TNI,  sangat pantas tanpa mengurangi prestasi yang lainnya. 

Kemudian bila  membaca biografinya bahwa Andhika,  lahir di Bandung, 21 Desember 1964. 

Karirnya tidak meroket, perlahan tapi pasti  dan berprestasi.  Diawal kariernya, dia menghabiskan waktu untuk studi diluar negeri. Andika memiliki tiga gelar master dari universitas di Amerika Serikat.

Andika menjalani pendidikan di Norwich University. Dia juga melanjutkan studi di National War College (NWC), yang merupakan bagian dari National Defense University, Washington, DC pada 2003.

Kemudian di Tahun  2005, Andika menimba ilmu di George Washington University. Dia juga adalah lulusan terbaik Seskoad angkatan 1999/2000.

Awal kaiernya, sejak lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 1987, yakni berada di Grup 2/Para Komando Kopassus. Dia juga sempat bertugas di satuan elite penanggulangan teror, Sat 81 Gultor Kopassus.

Pada 1990, Andika pernah melaksanakan operasi militer di Timor Timur. Di lokasi yang sama, Andika juga pernah melakukan operasi teritorial. Pada 1994, dia melakukan operasi bakti TNI di Aceh. Dia juga disebut-sebut pernah melakukan misi operasi khusus di Papua.

Pada 2001,  bertugas di Departemen Pertahanan. Dia juga pernah berkarier di Bais. Pada 2002, Andika menjabat sebagai Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. 

Andika juga pernah memimpin penangkapan seorang yang dituduh sebagai pimpinan Al Qaeda, Omar Al-Faruq, di Bogor pada 2002.

Karena beberapa kali pindah tugas, pada 2011 Andika dipromosikan sebagai Komandan Rindam Jaya dan mendapat pangkat kolonel. Andika diangkat sebagai Komandan Korem 023/Kawal Samudra di Sibolga pada pertengahan 2012. Kurang dari satu tahun, Andika mendapat promosi sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD, yang membuatnya mendapat pangkat brigadir jenderal (brigjen).

Selang 11 bulan sebagai Kadispen, pada Oktober 2014 Presiden Joko Widodo menugaskan Andika sebagai Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres). 

Di posisi itu, Andika mendapat kenaikan pangkat menjadi mayor jenderal (Mayjen).

Pada Mei 2016, Andika mendapat promosi jabatan sebagai Pangdam XII/Tanjungpura. Sejak saat itu kariernya terus menanjak.

Andika mendapat promosi sebanyak tiga kali selama 2018. Di awal tahun, dia menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD. Di jabatan itu, Andika menerima pangkat letnan jenderal (Letjen) dengan bintang 3.

Pada Juli 2018, Andika diangkat menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) menggantikan Letjen Agus Kriswanto, yang pensiun. Selang lima bulan kemudian, Andika dilantik sebagai pemimpin tertinggi TNI AD.

Presiden Joko Widodo melantik Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, pada 22 November 2018.

Sepak Terjang Sebagai KSAD
Ada beberapa prestasi menonjol yang dilakukan Andika Perkasa saat menjabat sebagai KSAD. 

Mulai pengadaan kendaraan dinas untuk TNI AS, penghapusan tes keperawanan, hingga pembela Serda Aprilio Perkasa Manganang yang ingin menjadi laki-laki.


Ketika ditanya, apakah Andhika, masuk nominasi untuk menjadi Presiden Tahun 2024.

Nina dengan tegas, mengatakan sangat layak. "Saya tidak berlebihan, Tahun 2024, habis masa jabatan Pak Jokowi.  Maka, Pak Andhika, orang yang pas  melanjutkan Pak Jokowi"tegas aktifis perempuan ini 

Dia, siap menjadi relawan kaum perempuan khususnya, untuk kaum Ema, Ema bila Andhika, nanti  maju di Pilpres 2024.

Saat ditanya apakah kaum Ema, Ema tidak mengusung calon dari kaum perempuan. 

Tidak,  sekarang negara masih perlu pigur laki-laki.  Pemimpin kedepan minimal seperti Jokowi, tegas dan cerdas, negeri ini butuh pemimpin dengan track record yang jelas 

"Untuk 
Pilpres 2024. Pasnya calon terbaik pengganti, Pak Jokowi, adalah  Pak  Andika Prakasa. Tahun 2024, jadi  Prediden" tegas Nina Bajri, mewakili kaum  kaum ema ema Purwakarta
(Aha)

Post a Comment for "Relawan Kaum Perempuan Dukung Andhika Prakasa Jadi Presiden. Begini Kata Nina Aminah Bajri."