Mengenal Lebih Dekat Nata Sutisna Part 2 - serberita

Tuesday

Mengenal Lebih Dekat Nata Sutisna Part 2


SERBERITA. COM - Dalam tulisan pertama, Nata Situsnya, berjuang dengan semangatnya menggali ilmu. Dalam tulisan kedua ini, awal Nata berkisah di Tunisia sebagai pelajar dengan semangatnya.

Kemudian setelah mendaftar, menunggu pengumuman kelulusan di Pesantren sambil terus mempelajari dan mendalami bahasa Arab.

Setelah penantian panjang, akhir bulan oktober 2019 pengumuman kelulusan pun keluar.

Resmi diumumkan oleh KBRI Tunis bahwa saya lulus untuk kuliah di Universitas az-Zaitunah Tunisia, yang konon menjadi universitas tertua di dunia.

Pada saat itu, se-Indonesia yang diterima hanya 20 orang termasuk dirinya, dari sekian banyaknya pendaftar.


Alhamdulillah, rasa syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mewujudkan impiannya serta terima kasih di sampaikan kepada orang tua dan guru-guru yang terus mendoa dan mendukung saya.

November 2019, memulai perjuangan baru sebagai Mahasiswa di Tunisia. Pertama kali, dia naik pesawat dan melakukan perjalanan dari Purwakarta ke Tunisia, Afrika Utara.

Di Tunisia, memaksimalkan kegiatan dengan kuliah dan mengaji kepada para ulama. Nata, harus memanfaatkan waktu dan kesempatan sebaik mungkin, karena inilah cita-cita yang diimpikan dan perjuangkan.


Setelah, satu tahun di Tunisia, merasa tak cukup dalam meraih ilmu. Akhirnya, selain kuliah di kampus Universitas az-Zaitunah pada hari senin sampai jumat, dia mendaftar untuk di Lembaga Islam Ta'lim Zaituni Al Ma'mur serta belajar setiap hari sabtu dan minggu.

Artinya setiap waktu dan hari-hari, di isi dengan belajar dan sekolah. Tak ada kata libur dalam kehidupannya, sebagaimana tak ada kata libur dalam kehidupan orang tua yang terus berjuang dengan bekerja setiap hari.

Selain menghabiskan hari-hari dengan belajar dari senin sampai senin lagi. Diapun menghabiskan waktu malam dengan mengaji (Talaqi) kepada para ulama di masjid atau majelis ilmu di Tunisia. Tak cukup itu, impian baru selanjutnya muncul kembali. 

Merasa tak cukup jika hanya mahir dalam bahasa Arab, maka harus mahir dalam berbahasa Inggris. 

Akhirnya, diapun mendaftar ke Intitute Bourguiba Des Langues Vivantes (IBLV) sebuah lembaga pendidikan Bahasa Asing di Tunisia dan  belajar bahasa Inggris di dalamnya setiap sore sampai malam hari. 

Di Tunisia, dia belajar di  tiga  kampus, dari Senin sampai Minggu dan dari pagi sampai malam, tak ada libur. Saya ingin habiskan hari-hari saya dengan belajar dan meraih ilmu sebanyak-banyaknya. 

Lagi-lagi merasa tak cukup dengan ilmu di Perkuliahan. Diapun banyak aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi. 

Diorganisasi  aktif mengembangkan dan membuat kegiatan-kegiatan kepemudaan, sosial, kemanusiaan maupun pendidikan. Saat ini dia menjabat di berbagai organisasi, diantaranya adalah ; sebagai Ketua di Jabar Muda Internasional, sebagai Wakil Direktur bidang Komunikasi, Media dan Humas di The IDE Indonesia, sebagai Penyiar di Radio PPI Dunia.

Juga sebagai Reporter dan Ketua HRD di PPI TV, sebagai Koordinator Bidang Media di PCINU Tunisia, sebagai Komimfo  dan Tim Redaksi di PPI Tunisia, sebagai Ketua di komunitas Pecinta al-Quran di Tunisia, sebagai Koordinator Pelaksana Pusat Gerakan dan Aksi Strategis Perhimpuan Pelajar Indonesia se-Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika, dan lain-lain.....
(Yeni Nuraeni)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda