Tiga Hari Jelang Penyekatan Jalan, Pengendara Masih Bebas Melintasi Perbatasan - serberita

Monday

Tiga Hari Jelang Penyekatan Jalan, Pengendara Masih Bebas Melintasi Perbatasan

Jembatan Siphon di perbatasan Karawang - Bekasi (Foto: MDS)

wartaindustri.id | KARAWANG –
Tiga hari menjelang pemberlakuan penyekatan pada tanggal 6 Mei 2021, belum terlihat adanya persiapan di Jembatan Siphon - perbatasan antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi.

 

Adanya larangan mudik yang diberlakukan oleh Pemerintah Pusat, mengharuskan Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Karawang melakukan penyekatan jalan.

 

Namun sampai hari ini, Senin (3/5/2021) masih banyak pengendara yang bebas memasuki wilayah Karawang dan sebaliknya.

 

Mayoritas pengendara yang melintas adalah pegawai yang bekerja di Kabupaten Karawang. Tapi bukan hanya pekerja yang melintas, masyarakat yang tinggal di perbatasan pun melakukan perjalanan ke Kabupaten Bekasi menggunakan akses jalan tersebut.

 

"Saya masih mondar-mandir ke Cikarang untuk pergi ke rumah orang tua, ya lewat sini," kata Siti Maya Seli, warga Kabupaten Karawang.

 

Begitu pula di jembatan perbatasan, masih tampak pengendara yang melintas. Warga dari Kabupaten Karawang maupun sebaliknya masih dapat berpergian ke Kabupaten Bekasi melalui akses jalan tersebut. Termasuk di Jembatan Siphon yang terletak di Kobak Biru, Kecamatan Telukjambe Barat.

 

"Selama saya lewat sini enggak ada penyekatan atau penutupan jalan apapun," ungkap Ali Wardana, pengendara motor.

 

Di dekat jembatan tersebut terdapat beberapa penjual. Terkait belum adanya penyekatan akses jalan, para penjual merasa senang.

 

Hal itu karena para pedagang dapat meraih pendapatan. Pedagang yang berada di sekitar lokasi yakni pedagang masker, bubur ayam, buah.

 

"Bersyukur karena masih belum ada penyekatan karena masih bisa jualan di sini," ungkap Handoyo, penjual masker.

 

Ia juga menambahkan bahwa penyekatan jalan yang dilakukan membawa dampak buruk bagi pedagang. Pendapatan menjadi berkurang. Selain itu ia pun harus mencari pekerjaan lain agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

 

"Sebenernya saya ga setuju soalnya kan bisa matiin pendapatan saya," pungkasnya. (MDS/Warin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda