Gegara Unggah Jalan Ditanami Pisang, Guru “Diontrog” Aparat Desa - serberita

Friday

Gegara Unggah Jalan Ditanami Pisang, Guru “Diontrog” Aparat Desa

Jalan yang ditanami pohon pisang, foto diambil dari video unggahan Eko. 

wartaindustri.id | SUKABUMI -
Tidak semua maksud baik dapat diterima dengan baik. Seorang guru,  Eko Purtjahjanto,  pada akun Facebooknya mengunggah video jalan yang ditanami pohon pisang oleh warga sekitar, sebagai bentuk protes warga atas kondisi jalan yang rusak.


Gegara unggahannya tersebut, guru SMPN 1 Cicantayan itu, didatangi aparat Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi di kantornya.


Kedatangan orang-orang itu pun, terekam dalam video, yang kemudian menjadi viral. Tersebar di media sosial, tak cuma di facebook, tapi juga di beberapa grup Whatschapp (WAG).


Informasi yang dihimpun  wartaindustri.id,  bahwa video tersebut  diambil Rabu (10/3/3021) di salah satu ruangan SMPN 1 Cicantayan.


Tampak dalam video itu, sejumlah orang di sebuah ruangan penuh piala dalam etalase. Terlihat  dalam video itu, orang yang diduga aparat desa sedang memaki-maki Eko.


Dia menganggap postingan Eko mencemarkan reputasi Desa Cijalingan, lokasi jalan rusak yang ditanami pohon pisan tersebut.


Dalam video berdurasi 4 menit 29 detik itu, tampak beberapa orang berkemeja putih dan celana bahan hitam, sambil duduk dengan nada tinggi mempertanyakan postingan guru SMPN 1 Cicantayan.


"Apa maksudnya? Tujuannya apa? Kenapa posting di Facebook? Baca lagi! Ada Desa Cijalingan itu. Jangan nantang kamu, hah!," kata seorang pria dengan kacamata yang nempel di kepala dan masker di dagu,  yang diduga aparat desa,


Masih dalam video tersebut. 


"Apa maksudnya? Mau nantang pemerintahan? Silahkan. Saya siap!" masih  kata pria yang diduga aparat desa tersebut.


Dalam video yang sama, terjadi dialog guru bernama Eko,  yang menyampaikan permintaan maaf. Namun pria yang didampingi aparat desa yang lain itu, tampak masih emosi dan bicara dengan nada tinggi.


"Gampang kalau minta maaf.  Setelah orang membuat kesalahan gampang minta maaf!" ujarnya.


Kemudian dalam video tersebut, ada  pria memakai jaket kulit hitam dengan masker di dagu sambil berdiri sempat ikut mempertanyakan terkait postingan guru tersebut.


"Saya nanya, fotonya sungai apa jalan? Bapak berpendidikan sampai mana? Itu poto sungai apa jalan? Itu kan jalan,  semua juga tahu," katanya.


"Makanya kata-katanya bapak jangan berbelit-belit. Kalau toh merasa salah, salah, Pak. Jadi jangan membawa emosi semua. Kan gitu maksudnya. Bapak mau apa tujuannya? Kan kita tanya seperti itu. Sebelum kita melangkah lebih lanjut,"  tambah pria yang berjaket kulit tersebut.


Diketahui, guru tersebut telah menyampaikan permohonan maafnya, juga di akun Facebook Eko Purtjahjanto.


"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya, Eko Purtjahjanto. Ingin mengklarifikasi postingan saya di media sosial facebook mengenai jalan yang rusak.


“Saya menyatakan tidak ada maksud apapun dan menjelekkan pihak manapun. Maka dari itu dengan hati yang paling dalam saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Desa Cijalingan beserta perangkat pemerintahannya.


“Atas postingan saya kemarin. Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," tutup Eko.


Memang yang menjadi persoalan awalnya adalah postongan Eko di laman facebooknya. Eko mengunggah video jalan rusak yang ditanami pohon pisang.


Dalam video yang diunggah Eko, juga terdengar komentar beberapa warga setempat. Antara lain soal pohon pisang yang ditanam di jalan desa tersebut “babari gede” (mudah tumbuh besar). 


Ketika berita ini diunggah, baik Eko maupun aparat Desa Cijalingan, belum bisa ditemui untuk dimintai konfirmasinya.

(Agus Pren/Iim)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda