SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Ditundanya kembali sidang gugatan cerai Bupati Anne Ratna Mustika hari ini, Rabu tanggal 11 Januari 2023 dengan tidak hadirnya tergugat juga kedua pengacaranya. jelas direncanakan.
"Karena menurut salah satu pengacaranya diperkirakan akan selesai sampai bulan April 2023, lalu ada proses lanjutan setelahnya. Ini bukti bahwa pihak tergugat dengan pengacaranya sudah merancang strategi tertentu."Kata Pengamat Kebijakan Publik Agus M Yasin. Rabu (11/1).
Menurut Agus M Yasin, yang paling "menggelikan", batalnya sidang hari ini dibumbui alasan kedua pengacaranya yang terkesan lucu. Yang satu karena istrinya sakit (tanpa keterangan), lalu yang satunya lagi karena kecapaian.
"Terlepas dari alasan tergugat dan kedua pengacaranya, yang terkesan dibuat buat. Seharusnya Majelis Hakim PA tegas dan konsisten, karena dengan begitu bukan mustahil timbul kecurigaan dan dugaan. Yang bisa saja Majelis Hakim PA dianggap "follow the rhythm and the game" tergugat dan pengacaranya."Ungkapnya.
Dikatakan Agus M Yasin,Kejadian penundaan dengan alasan "nyeleneh" bukan sekali saja, dan harusnya Majelis Hakim PA bisa menyerap gelagatnya. Kalau sejalan keyakinannya, tanpa tepengaruh sesuatu yang dapat menjadi dugaan.
Menurut Agus M Yasin, Semua pihak tahu, ada putusan pengecualian dari acara persidangan biasa sebagai akibat ketidak hadiran tergugat atas alasan yang tidak sah dan tidak patut. Itu kalau Majelis Hakimnya normal dan tidak sedang "catch a disease".
Kita lihat persidangan berikutnya, kalau kejadian seperti itu berulang ulang dan terkesan patut diduga ada sesuatu. Maka Pengawas Pengadilan Tinggi Agama harus segera turun tangan, untuk melakukan pengawasan terhadap prilaku dan inskonsistennya Majelis Hakim PA dalam menangani proses persidangan gugat cerai Bupati Anne Ratna Mustika terhadap Dedi Mulyadi yang patut dicurigai."Pungkas Agus M Yasin.(*)
