Wajah Predator Pemerkosa Belasan Santriwati. - serberita

Thursday

Wajah Predator Pemerkosa Belasan Santriwati.


Tampang wajah predator pemerkosa  12 santriwati di Bandung.
(Poto Detikcom)

SERBERITA.COM | BANDUNG - Kelakuan bejad, Herry Wirawan (36) harus mendapat ganjaran  yang setimpal dengn perbuatannya.  Selain sudah  mencoreng nama baik Pondok Pesantren (Pontren) juga 12 orang santriwati yang menjadi korban lelaki berusia 36 tahun tersebut, akn menglami beban mental yang berat kedepnnya.

Demikian belbagai  ungkapan 
muncul,   mengutuk perbuatan Herry, akibat perbuatan  pemerkosaan terhadap belasan santriwati harus setimpal 

Total ada 12 santriwati yang jadi korban. Dari belasan tersebut, empat orang hamil dan melahirkan. Total ada 9 bayi lahir dan dua masih dalam kandungan.

Herry Wirawan saat ini tengah mendekam di balik jeruji besi Rutan Kebonwaru Bandung. Dia ditahan dalam rangka proses persidangan kasus itu.

Ketua Projo Provinsi Jawa Barat, Djoni Suherman, Rabu (09/10) mengatakan prilaku Herry,  telah mencoreng nama baik Pontren.

Ini menurutnya, baru  pertama kejadian, seorang memerkosa sampai  12 orang  Santriwati. Kemudian hamil dan  melahirkan. Ini memunculkan dampak yang luar biasa bagi korban.

Dia menghimbau, agar para korban harus diamankan jangan sampai terkena beban mental.

Aktifis perempuan asal Purwakartakrta, Nina Aminah Bajri, mengtakan bahwa perbutan Herry,  diluar kebiasaan manusia normal. 

" Melakukan pemerkosaan terhadao 12 orang, diluar kewajaran. Kalau mendengar ada yang diperkosa, sering. Tapi sampu 12 orang, baru pertama kali"tegasnya 

Dirinya merasa prihatin atas kejadian ini, dan meminta agar APH  yang menangani kasus ini, agar serius dan bukan hanya semata soal hukum tapi akibat perbuatan itu ada dampak masa depan  terhadap santriwati.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulim, mengutuk keras perbuatan Herry. Oleh sebab itu,  Panglima Satri ini, meminta penegak hukum menjerat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Uu Ruzhanul Ulum, mengungkapkan rasa prihatinnya atas kejadian pemerkosaan terhadap belasan santriwati oleh seorang oknum Guru di Kota Bandung.

Sosok Panglima Santri Jabar menghendaki pelaku dapat ditindak tegas oleh para aparat penegak hukum, agar dijerat hukuman yang setimpal.

"Jadi menanggapi apa yang sekarang beredar tentang ada seorang guru yang memperkosa muridnya sampai hamil. Pertama saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali, kedua saya merasa prihatin sebagai komunitas pondok pesantren kejadian semacam ini," ungkap Pak Uu, di Pondok Pesantren Al Ruzhan, Desa Cilangkap, Kec. Manonjaya, Kabuoaten  Tasikmalaya, Kamis (09/12/2021).

Kemudian  mendukung kalaupun itu sudah ditangani oleh pihak kepolisian atau APH (Aparat Penegak Hukum), agar diberlakukan hukum yang berlaku.

Selanjutnya berharap masyarakat luas tidak menyamaratakan semua guru ngaji punya perilaku serupa. Sehingga tidak boleh ada rasa ketakutan dari para orang tua yang putra- putrinya sedang menempuh pendidikan di Majlis Ta'lim, di Pondok Pesantren, atau di Madrasah Diniyah, asalkan lembaganya sudah terpercaya serta jelas sejarah dan asal usulnya.

"Sekitar 12 ribu pondok pesantren yang ada di Jawa Barat belum ditambah mungkin Majlis -Majlis, termasuk juga Madrasah Diniyah kemudian juga yang lainnya itu harapan kami tidak disamaratakan," harap dia.
(HMS/Red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda