SERBERITA.COM | JAKARTA – Resmi, pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, diperpanjang hingga 11 hari ke depan.
“Tadi rapat kabinet terbatas yang saya ikuti di Sukoharjo, Yogjakarta, sudah diputuskan Bapak Presiden (PPKM Darurat) dilanjutkan sampai akhir Juli,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy di Yogyakarta, Jumat 16 Juli 2021, saat meninjau Hotel University Club UGM yang dijadikan shelter pasien corona.
Pernyataan PPKM Darurat Jawa-Bali diperpanjang hingga akhir Juli dimaksud yang berarti jika sampai 31 Juli. Maka jika ditotal jumlah hari sejak perhitungan berakhirnya PPKM Darurat pada 20 Juli 2021, maka total perpanjangan PPKM selama 11 hari.
Dengan perpanjangan ini, kata Muhadjir, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa akan ada risiko yang diseimbangkan. Selain meningkatkan disiplin warga untuk prokes, juga penyaluran bansos.
Namun untuk bansos ini, Muhadjir menyebut pemerintah tidak bisa memikulnya sendiri. Karena dia meminta semua pihak untuk saling gotong royong. “Karena itu bansos tidak mungkin ditanggung negara sendiri oleh pemerintah. Gotong royong masyarakat,” kata Muhadir.
Muhadjir juga meminta civitas akademika UGM di bawah pimpinan rektor untuk ikut membantu.
“Saya mohon gerakan untuk membantu mereka-mereka yang kurang beruntung akibat PPKM ini,” ujar Muhadjir.
Saling bantu dan saling bergandeng tangan mengulurkan tangan, lanjut Muhadjir, termasuk sedekah masker.
“Bagaimanapun bagi masyarakat di bawah, masker barang yang mahal, tidak mungkin kita meminta kesadaran melulu tanpa upaya kita membantu mereka,” ungkap Muhadjir.
Sebelumnya sinyalemen perpanjangan PPKM Darurat Jawa Bali dimunculkan Menkeu Sri Mulyani.
Sinyal yang diberikan yakni diperpanjang jadi enam minggu. (Mds/net/SB)
