Harga Tahu dan Tempe Meroket Yana Banting Stir Jualan Kucay - serberita

Tuesday

Harga Tahu dan Tempe Meroket Yana Banting Stir Jualan Kucay



WI | PURWAKARTA -  Dampak melambungnya harga jual eceran tahu dan tempe dalam dua pekan terakhir ini, membuat  beberapa pedagang eceran yang biasa berkeliling harus memeras otak agr dapur tetap ngebul.
 
Yana,(42)salah satu warga  Kampung  Cirusa, Rt.04/01,Desa Cipicung, Kecamatn Sukatani. Terpaksa jualan Kucay (Langkio), sebagai daganganya. Ini dilakukan oleh  beberapa pedagang tahu dan tempe agar tetap eksis untuk bisa menafkahi keluarganya.

Dampak  meroketnya harga bahan baku panganan populer tersebut yakni kacang kedelai, membuat sejumlah pedagang keliling tahu dan tempe memutar otak untuk mempertahankan dapur mereka.

Ditemui dirumah salah seorang pelanggannya di kawasan Desa Bunder, Kecamatan  Jatiluhur, Selasa (5/1) Yana menuturkan kisahnya yang dia sebut terpaksa dilakukan agar  tetap bisa menyambangi pelangganya.

,"Waduh memang jaman serba sulit,  pedagang kecil seperti saya  yang kena imbasnya pak. Corona :tak kunjung berakhir, kini harga kedelai melonjak naik. Pabrik tahu dan tempe bingung harus jual berapa. Kan  harus melakukan penyesuaian harga eceran barang dagangangan ."Papar Yana.

Berjualan kucay, yang saat ini kami jajakan kepelanggan sebemarnya hanya sementara,  sebab banyak pelanggan yang biasa menerima tahu dan tempe  bertanya tanya.  Mengaku heran dengan melonjaknya eceran  harga tahu dan tempe.

Diakuinya dia bingung menjelaskannya soal penyebab harga kacang kedelai naik.

Untuk mengisi kekosongan dambil menunggu harga kacang kedelai di  pasar normal.kembali jualn kucay.

Yana, mengaku tak tahu pasti berapa persen kenaikan harga kedelai.  Sebab itu  urusan pengusaha tahu tempe.
,"Yang saya tahumah sejak kedelai naik, produsen tahu dan tempe terhenti saja, saya cari komoditas lain, nah ada kawan nawarin jualan kucay. Ya,  sudah saya putuskan untuk mencobanya."Keluh Yana.

Sementara,  seorang pedagang sayuran lain yang  mengaku sudah dua hari ini jualan tahu dan tempe, mengaku terpaksa menaikan harga jual daganganya sekitar 20 persen untuk dua komoditas berbahan baku kedelai itu.

"Sebelumnya saya jual 7 potong tahu, seharga  lima  ribu, sekarangmah cuma 5 potong untuk harga yang sama." Terang Ujang pedagang sayuran lain yang tetap eksis jual tahu dan  tempe.

Baik Yana maupun Ujang mengaku sama sama terkena dampak, kenaikan harga kedelai namun apa hendak dikata, dapur harus tetap ngebul keduanya harus eksis menemui pelangganya meski untuk menuai untung besar keduanya mengaku kesulitan.

,"Aduh pak,  jangankan untung besar, tetap bisa jualan saja, itu sudah bersyukur.  Urusan rizkimah Tuhan yang atur, bukan kedelai."Tukas keduanya.
(Dayat Iskandar).

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda