Kiprah BMMK: Dari Asuransi Kematian Hingga Upaya Libatkan Seniman dalam Kegiatan Perusahaan - serberita

Wednesday

Kiprah BMMK: Dari Asuransi Kematian Hingga Upaya Libatkan Seniman dalam Kegiatan Perusahaan

Ketua BMMK, Pendi Anwar (tengah).

wartaindustri.id| KARAWANG –
Budaya merupakan jati diri suatu bangsa. Setiap daerah di Indonesia mempunyai budaya yang khas, menjadi ciri mandiri daerahnya. Bahkan turut mengangkat citra daerah tersebut ke level yang lebih tinggi.

 

Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Karawang. Kabupaten yang dikenal dengan julukan Lumbung Padi, yang juga kini mengukuhkan dirinya sebagai Kota Industri itu, dikenal pula kental dengan seni budayanya.

 

Dibutuhkan orang-orang yang peduli pada keberadaan dan perkembangan seni budaya, agar penanda jati diri mandiri itu tidak tergerus arus perubahan yang semakin cepat ini. Tantangan yang tidak ringan memang.

 

Dan salah seorang yang mempunyai kepedulian terhadap  seni dan budaya di Kabupaten Karawang adalah Pendi Anwar. Karena itulah  dia didaulat menjadi Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Karawang (BMMK) yang awalnya bernama  DKK (Dewan Kesenian Karawang).

 

Banyak terobosan yang dilakukannya selama menakhodai BMMK.  Tujuannya, agar para penggiat seni dan budaya mampu bertahan dan terus menggali potensi seni budaya di Karawang. Minimal kekhasan Kabupaten Karawang tetap eksis dan tidak mandek melahirkan seniman-seniman yang baik serta identik dengan Kabupaten Karawang.

 

Memang selama ini banyak seniman lokal Karawang yang mampu menasional. Ambil contoh saja Cecep Supriyadi, Ijah Hadijah, Ali Saban, dan Ijem. Saat itu dengan keterbatasannya, mereka mampu membawa nama Karawang mencuat melalui seni.

 

“Karawang  juga kaya akan peninggalan sejarah dan ragam seni budaya yang belum terangkat,” kata Pendi Anwar saat berbincang dengan wartaindustri.id, di kantornya, akhir pekan lalu.

 

Lantas Pendi Anwar, yang juga Ketua DPRD Karawang ini, bertutur ihwal beberapa kiprahnya selama memimpin BMMK.

 

Gagasan teranyarnya adalah memberikan asuransi kematian kepada penggiat seni budaya di Karawang.

 

Asuransi itu, tuturnya, diberikan untuk membantu seniman Karawang jika terjadi musibah kematian.

 

“Ya, kematian adalah kepastian. Maka, baru itu yang baru bisa kami lakukan, minimal keluarga yang ditinggalkan tidak terlalu repot,” katanya.

 

Untuk mendapatkannya pun sangat mudah. Caranya, penggiat seni budaya di Karawang mengakses situs BMMK, lalu mendaftar melalui daring ke BMMK.

 

“Sudah ada  1.062 seniman hasil kurasi yang berhak mendapatkan asuransi dari PT Taspen untuk tahun 2021,” tambahnya.

 

Data seniman yang mendapatkan asuransi berdasarkan data by name by address.

 

“Kalau tidak salah ada 30 kategori seniman yang masuk dalam data,” imbuhnya lagi.

 

Bukan jumlah yang sedikit memang. Tapi programnya itu  harus terus berlanjut.

 

Dia berharap semua pihak, terutama pelaku usaha di Karawang, harus hadir untuk  BMMK yang di dalamnya ada para penggiat seni dan budaya.

 

Minimal, ungkapnya, hadirnya banyak perusahaan di kota yang dulu berjuluk Lumbung Padi ini, bisa melibatkan penggiat seni budaya serempat.

 

“Misalnya,  ketika ada anniversary perusahaan atau hari besar nasional, libatkan mereka!" tegasnya.

 

Itulah, katanya, salah satu keluhan penggiat seni budaya di Karawang.

 

“Mereka tidak pernah diberi panggung oleh perusahaan yang kini hadir di Kabupaten Karawang. Ironis memang,” tegasnya lagi.

(Akhmad Munasah/Asep)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda