SEMMI Cabang Padeglang Gelar Dialog Publik "Tantangan Pendidikan di Era 5.0 dan Masa Depan Peradaban Indonesia - serberita

Monday

SEMMI Cabang Padeglang Gelar Dialog Publik "Tantangan Pendidikan di Era 5.0 dan Masa Depan Peradaban Indonesia



SERBERITA.COM | PANDEGLANG
- SEMMI Cabang Pandeglang mengadakan kegiatan Dialog Publik pada Sabtu 22 Oktober 2022. dengan tema "Tantangan pendidikan di era 5.0 dan masa depan peradaban Indonesia"

Kegiatan ini di hadiri oleh Komisioner Bawaslu Provinsi Banten Kang Ocit dan Akademisi STISIP Trimasda Kang Ubai yang berlangsung di Villa Lippo Carita.

Dalam penyampaiannya Fahmi Ubaidilah atau Kang Ubai sebagai narasumber di acara dialog publik tersebut kepada kawan-kawan SEMMI Cabang Pandeglang ia menyampaikan bahwa tantangan pendidikan hari ini begitu berat karena peran guru/dosen bukan lagi terfokus kepada hanya sebatas memberikan pemahaman tapi harus mampu memberikan inspirasi dan suri tauladan yang baik, karena di era sekarang kehebatan tekhnologi sangat luar biasa kalau tenaga pendidik hanya fokus di level memberikan pemahaman YouTube/goggle pun bisa memberikan pemahaman, tapi yang tidak mampu di berikan oleh kehebatan tekhnologi ialah inspirasi dan suri tauladan atau Akhlak dan etika. Maka kawan-kawan saya rasa Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengharuskan kita untuk siap menghadapi perubahan dunia terutama dalam bidang pendidikan. Salah satu bentuk perubahan tersebut yaitu Society 5.0. Society 5.0 adalah manusia yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0 dan berpusat di teknologi. Society 5.0 sendiri pertama kali diperkenalkan oleh pemerintahan Jepang pada tahun 2019. Society 5.0 merupakan perkembangan dari revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) sedangkan Society 5.0 memfokuskan kepada komponen teknologi dan kemanusiannya.

Pendidikan memiliki peran yang penting dalam perkembangan era Society 5.0 yaitu untuk memajukan kualitas SDM. Karena itu diperlukan pendidikan mengenai kecakapan hidup abad 21 atau lebih dikenal dengan istilah 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration).

Sementara itu, pada abad ke - 21, pelajar diharapkan memiliki kompetensi yang disebut dengan kemampuan Enam Literasi Dasar. Literasi tersebut terbagi menjadi enam bagian, yaitu Literasi Baca, Literasi Numersi, Literasi Sain, Literasi Digital, Literasi Finansial, Literasi Budaya. Ungkapnya

Sementara itu N.Abdurrosyid Sidik atau sapaan akrabnya Kang Ocit selaku Komisioner Bawaslu Provinsi Banten dan sebagai narasumber menyampaikan bahwa dalam menghadapi tantangan zaman ,selain harus menguasai ilmu dan teknologi penting juga memegang nilai nilai etika dan norma yang ada .
“Kita harus tetap memegang nilai dan norma yang ada dalam Pancasila. Nilai-nilai ini harus dijaga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari karena akan membawa kita dalam suasana yang saling menghormati dan menghargai di tengah kemajuan zaman,” paparnya.

Menurutnya, bangsa ini harus memegang erat nilai-nilai luhur bangsa yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Keempat nilai luhur bangsa itu merupakan pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “Berkat Pancasila, bangsa Indonesia tetap utuh bersatu, tak terpecah belah,” katanya.

Dari catatan perjalanan sejarah bangsa itulah, kang ocit menyebut bangsa ini selalu menunggu peran dan kiprah generasi muda. “Kepada pemuda dan mahasiswa-lah, estafet kepemimpinan bangsa akan diserahkan”, tuturnya. Dalam menghadapi perubahan zaman, diharapkan generasi muda meningkatkan kemampuan, adaptif dengan alih teknologi, serta tidak berhenti dalam berinovasi. “Juga tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur kehidupan berbangsa dan bernegara. Hanya dengan cara itulah, generasi muda, mahasiswa, bisa terus berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara,” tambahnya

Kang Ocit merasa bangga bisa hadir di tengah generasi muda para calon penerus bangsa yang mengikuti acara tersebut. Menurutnya, pendidikan merupakan dasar dan kunci kemajuan bangsa. Untuk itu, pemuda memiliki peran yang sangat mulia. Tugas pemuda tidak hanya menjadikan pemuda pintar, tetapi juga membuat pemuda paham pada kehidupan.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda