 |
| Keterangan Foto : Gedung serba guna, diduga anggarannya Rp 900 juta |
SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Mungkin hanya kebetulan saja, pemerintahan desa (Pemdes) Desa Depok, Kecamatan Darangdan, dikuasai oleh keluarga mantan Kepala Desa (Kades) Holik, seperti Kerajaan.
Tokoh masyarakat Cijeler, Desa Depok, Ridwan, Selasa (24/8) mengatakan bahwa kebiasaan masyarakat ada yang hilang, sejak pemerintahan kadesnya dijabat oleh Holik.
Kebiasaan bermusyawarah untuk mengangkat orang di desa, atau ada pekerjaan, biasanya ada musyawarah terlebih dahulu.
"Sejak jaman Holik jadi kades,, Itu hilang. Kalau ada, sudah di seting. Jadi yang menjabat pejabat strategis adalah keluarganya Holik sendiri"tegasnya.
Maka, masyarakat tahu itu semua bahwa Yang jadi Sekdes, adik Iparnya, Siti Diani. Ketua Bumdes, Hamid Arief, adiknya Kades Holik, kepala Dusun dan merangkap ketua LPM adalah Iyus.
Hampir semua pekerjaan yang datangnya dari pemerintahan, dikuasai oleh keluarga Holik.
Gedung Serba Guna, diduga mangkrak, TPS dan projek sanitasi. Pelaksanaan pengerjaannya tidak sesuai juklak dan juknis, juga anggaran PPKM Mandiri yang 8% dari Dana Desa.
"Berbeda dengan pelaksanaan pengerjaan sanitasi dengan desa desa di Kecamatan darangdan, seperti Sadarkarya, Neglasari sesuai juklak dan juknis"tegasnya.
"Dugaan adanya korupsi bukan rahasia lagi, hanya aparat hukum belum bergerak juga Kecamatan dan Inspektorat seakan tutup mata dengan berbagai kejadian di Di Desa Depok' ujar Ketua GPRI Kabupaten Purwakarta, Tedi Sutardi.
Perihal diduga adanya KKN dipemerintahan Desa Depok, diakui oleh Sekdes Depok, Siti Diani, 24 Agustus 2021, saat dikonfirmasi.
Iya betul, "Iya, mungkin kebetulan saja'" ujar Siti Diani.
(Emn/Red)
