Jalistri Andalan Petani Bunga Purwakarta, Bisa Ditanami Bunga Lain dan Tahan Lama - serberita

Tuesday

Jalistri Andalan Petani Bunga Purwakarta, Bisa Ditanami Bunga Lain dan Tahan Lama

Pohon jalistri andalan petani bunga Purwakarta di sepanjang jalan Purwakarta - Cikampek (Foto: Yn)

wartaindustri.id | PURWAKARTA -
Petani  bunga di sepanjang jalan Purwakarta - Cikampek, saat ini mengandalkan pohon jalistri  sebagai lahan kehidupannya.


Jalistri itu nama yang dikenal di Jawa Barat. Sedangkan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut mentuas.


Pemilik kios UJE Tani,  Ujang Mulyana, mengatakan bahwa jalistri mulai banyak dikenal di Jawa Barat sejak tahun 2006.


"Tahun 2006 jalistri mulai muncul, namun belum banyak  yang mengelola. Boomingnya jalistri sejak tahun 2013 sampai tahun 2019," katanya, saat ditemui di kiosnya, Selasa (4/5/2021).


Namun demikian, sampai sekarang peminat jalistri masih tetap bertahan.


"Untuk petani di sini, masih mengandalkan dari penjualan jalistri," tambah Ujang.


Lebih lanjut Ujang mengatakan, pohon jalistri kalau tidak dijadikan bunga tidak ada manfaatnya. Dijual pun tidak laku, dulu pohon jalistri hanya digunakan untuk kayu bakar. Itu pun kurang baik.


“Pohon jalistri kalau dipake kayu bakar untuk menanak nasi, hasilnya tidak baik, nasinya lembek,” jelas Ujang.


Tapi sekarang lain ceritanya. Pohon jalistri banyak dicari karena dimanfaatkan untuk menanam bunga. Itulah keunikan pohon jalistri, bisa ditanami bunga lain. Dan bisa berumur panjang, sampai delapan tahun.


Jenis bunga yang biasa ditanam di pohon jalistri adalah bunga anting puteri, jasmine, puteri salju, dan puteri ayu.


Hampir semua yang membuka kios di sepanjang jalan Purwakarta - Cikampek, sekaligus menjadi petani jalistri.


Bahan bakunya mereka beli dari Kampung Kuta, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.


Pohon dibeli dari petani, yang paling pendek dengan ketinggian antara 1-2 meter, harganya sekitar Rp25.000  - Rp30.000.


Alhamdulillah, adanya pohon jalistri, banyak manfaatnya, bukan hanya dirasakan oleh petani, juga yang lainnya ada perputaran keuangan di lingkungan masyrakat sekitar,” kata Ujang.


Selain pohon jalistri, ada lagi pohon lame yang biasa dipergunakan sebagai pohon hidup. Hanya kalau pohon lame tidak bisa ditanami bunga lain, jadi daunnya juga adalah lame. (Yn/Warin 02)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda