Dampak Covid -19, Juara 2 “Cabe Rawit” Asal Purwakarta Kembali Jadi Pengamen - serberita

Wednesday

Dampak Covid -19, Juara 2 “Cabe Rawit” Asal Purwakarta Kembali Jadi Pengamen

Maryati bersama adiknya, Nurhayati, melantunkan lagu dangdut. (Foto: dyt)

wartaindustri.id | PURWAKARTA –
Dampak Covid-19, seniman tunanetra asal Purwakarta, Maryati, kembali menjadi pengamen jalanan. Sebelumnya, tahun 2008, Maryati pernah meraih Juara 2 “Cabe Rawit”, sebuah acara pencarian bakat di sebuah stasiun televisi nasional.


Kini penyanyi dangdut berusia 22 tahun itu, tinggal bersama kedua orang tuanya di Gang Samolo, Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta. Dan terpaksa harus kembali turun ke jalan, menjadi pengamen, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


Ihwal kembali turun ke jalannya Neng Ati, panggilan karib Maryati, lebih disebabkan oleh sepinya panggilan manggung akibat pandemi Covid-19.


Dampak susulan dari pencegahan Covid-19 yang  membatasi kerumunan yang lazim ada pada pesta pernikahan atau khitanan. Akhirnya semuanya berhenti total.


"Jarang manggung sekarang mah, Pak, karena nyaris seluruh grup organ tunggal di Purwakarta sepi panggilan," tutur ibu Neng Ati, Bu Eti, di kediamannya, Rabu (31/3/2021).


Akibatnya sudah bisa ditebak, puluhan bahkan bisa jadi ratusan seniman organ yang sebelum pandemi Covid-19 hidup cukup sejahtera, kini terjun bebas akibat minimnya penghasilan mereka.


Maryati bisa jadi hanya salah satu seniman tunanetra yang berusaha keras untuk tetap eksis.


"Habis mau kerja apalagi? Selain nyanyi, saya kan tak bisa usaha lain akibat keterbatasan fisik. Ngamen mungkin ini solusi terbaik bagi saya guna bantu-bantu beban orang tua," ujar Neng Ati, yang tetap masih bisa tersenyum.


Kini dengan digandeng ayahnya, Bakri, yang membantu menggandong speaker aktif yang dia sewa Rp25 per hari, siang hari dihabiskannya dengan menyusuri jalanan dan pasar-pasar tradisional di seputaran Kota Purwakarta.


Namun karena warga Purwakarta sudah banyak yang mengenal Neng Ati, kemunculannya sebagai pengamen jalanan, terkadang membuat empati warga. Tak sedikit dari warga yang memberikan uang tip lebih, saat mengetahui yang nyanyi dangdut di depan warungnya adalah Neng Ati.


"Ka mana wae Neng, karak muncul deui?” ujar seorang warga menyapa akrab Neng Ati, usai melantunkan sebuah lagu. (Dayat Iskandar)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda