serberita: Industri
Showing posts with label Industri. Show all posts
Showing posts with label Industri. Show all posts

Wednesday

Deden Permana Melenggang Menjadi Ketua Gapensi Karawang



WI | KARAWANG - Sidang Presedium Muscab XI, Gapensi Kabupaten Karawang, Rabu (23/12)  menetapkan Deden Permana,  tanpa proses pemilihan atau aklamasi menjabat Ketua Gapensi Kabupaten Karawang, Tahun 2020 - 2025.

Ditetapkannya Deden Permana sebagai calon tunggal, karena persidangan presidium, memutuskan bahwa Tatas Kusnaedi tidak dapat melanjutkan pencalonannya sebagai Ketua Gapensi Kabupaten Karawang.

Diketahui bahwa  Tatas, sudah menjabat Ketua Gapensi Kabupaten Karawang, selama dua periode, "Itu bertentangan dengan  AD/ART Gapensi. 

Bahwa Ketua Gapensi tidak dapat dijabat selama dua periode baik secara berturut – turut maupun tidak 

H. Rachmat, salah satu kontraktor di Kabupaten Karawang, menyikapi hasil Muscab Gapensi mengatakan,  jauh hari sudah menduga bahwa Pepen Permana akan melenggang menjadi ketua Gapensi. Karena Gapensi punya aturan main  menentukan ketua atau  pengurus.

Tambah dia, bahwa Deden akan mampu membawa perubahan di organisasi jasa kontruksi ini, karena jiwa kepemimpinan dan supel dalam bergaul yang akan  berdampak baik terhadap  organisasi Gapensi. (Red)

Sunday

62 Persen UMKM Terdampak Pandemi



WI | JAKARTA
- Data resmi Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 62 persen pelaku usaha UMKM mengaku terdampak pandemi.

Padahal, UMKM mampu menyerap 97 persen tenaga kerja dari total 120,5 juta tenaga kerja, terserap.

Untuk itu sudah bukan hal baru, Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM) harus bertransformasi saat bisnisnya paling terhantam pandemi Covid-19.


Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 62 persen mengaku terdampak pandemi.

Kontribusinya dalam ekspor pun mencapai 14 persen.

Staf Ahli Kementerian Koperasi dan UKM, Luhur Pradjarto menyebut, setidaknya UMKM harus bertransformasi dalam lima hal.

"Kita tahu UMKM kita besar kontribusinya dalam perekonomian. Terkait dengan itu, dengan adanya industri 4.0, mau tidak mau UMKM harus beradaptasi, kuncinya adalah transformasi," kata Luhur dalam Bincang-bincang Ninja Xpress secara virtual, Jumat (18/12/2020).

Luhur merinci, transformasi yang pertama adalah transformasi bisnis dari informal menjadi formal.

Kemudian, transformasi yang kedua adalah berkelompok untuk mencari terobosan baru.

Transformasi yang berkelompok ini diperlukan agar mampu berdaya saing dengan usaha-usaha berskala besar.

Namun, pengelompokan harus disesuaikan dengan lini bisnis UMKM masing-masing.
(Red)

Saturday

Uwa Dede Berharap Peran Pemerintah Hadir Dalam Masa Pandemi di Kampung Boneka Cikampek Utara



WI | KARAWANG -  Kenapa disebut kampung boneka. Tentunya ada alasan kuat, ya. Karena hampir mayoritas masyarakat Kampung Mekarsari, Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kota Baru, menggantungkan hidupnya dari usaha home industri membuat boneka.

Mendengar cerita dari mulut kemulut warga sekitar. Masyarakat Kampung Mekarsari, Rukun Warga (RW) sudah lama menggeluti usaha membuat boneka.

Diawal tahun 1990, home industri  kampung boneka sudah ada. Malahan  pernah mendapat Kalpataru saat itu, karena Kampung Boneka sebagai  basis pengrajin. Sebuah penghargaan untuk bidang pengrajin.

Dede Nayudi, salah seorang  pemilik home industri di Kampung Boneka, Sabtu (19/12) menjelaskan bahwa nama besar kampung boneka tidak dirasakan sendiri dan mayoritas pelaku usaha di Kampung Boneka.

Diakuinya sejak dirinya menggeluti usaha boneka, tidak pernah ada sentuhan pemerintah, baik  peningkatan SDM melalui pelatihan maupun bantuan modal.


Dia berharap  kedepan ada semacam wadah  paguyuban atau komunitas pengrajin boneka. 

Tujuannya selain untuk  media  silaturahmi juga alat perjuangan para pengrajin.

Tambahnya, pemerintah seharusnya melihat potensi Kampung Boneka. 

Untuk tenaga kerja, warga Kampung Mekarsari, mayoritas tidak  keluar desa untuk mencari penghasilan. 

Dirumahnya paling sedikit  menyerap 10 orang tenaga kerja . Kalau  banyak order yang bekerja 25 orang.

Bisa dihitung, bila ada 100 home industri, berapa tenaga kerja yang bisa di serap.

Penghasilannya lumayan pengrajin, ada yang dibayar harian ada juga yang mingguan tergantung kesepakatan.

Namun tidak sama, ada yang dapat 300 ribu sehari dan yang terkecil 150 ribu paling kecil.


Perputaran uang di Desa Cikampek Utara, berjalan dari tahun ke tahun sejak adanya home industri. 

Maka  jangan heran bila status sosial masyarakat Desa Cikampek Utara khususnya Kampung Mekarsari, berbeda dengan yang lainnya.
 
Lelaki yang akrab dipanggil Uwa Dede ini  menambahkan, hasil produksi boneka banyak diorder oleh pengusaha  dari Jambi, Jawa Timur, Kalimantan,  Medan, Padang dan lainnya.

Diakuinya  hampir setahun, nyaris gulung tikar pengusaha home industri di Kampung Mekarsari. 

'Sejak bulan Maret, tidak pernah ada order lagi"jelasnya.

Dia berharap, peran pemerintah hadir dalam masa pandemi ini. Minimal memberikan solusi permodalan dan inovasi boneka karena home industri jelas menghidupkan ekonomi kerakyatan. (Red)

Tuesday

Siapa Yang Bertanggung Jawab Bila Banyak Pabrik Hengkang dari Karawang



WI | KARAWANG - Belum ada  informasi relokasi baru ke Jawa Tengah. Kalau sepanjang 2020, baru satu perusahaan  pindah, mungkin karena adanya pandemi jadi menahan relokasi. Namun bila ya, kedepan banyak.pabrik yang hengkang.

" Perusahaan pindah itu PT Panasonic ke Subang," ujar
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Karawang Fadludin Damanhuri.

Tambahnya  soal kabar pengusaha di wilayahnya yang memutuskan untuk merelokasi pabrik, belum ada selain yang satu itu. 
Untuk sepanjang 2019,   tetcatat ada 23 pabrik yang hengkang dari Karawang. Mereka pindah ke Jawa Tengah atau wilayah lain di Jawa Barat.

Menurut Fadel, sapaan akrab ketua Kadun, 70 persen penyebab banyaknya pabrik yang pindah dari Karawang memang upah buruh yang tinggi. 

Di sisi lain upah tinggi tersebut tak sesuai dengan produktivitas para pekerjanya.

Alhasil banyak pengusaha tak bisa melakukan ekspansi bisnis dan hanya bisa menjalankan operasi seperti biasa. Sementara penyebab lain pabrik-pabrik tersebut pindah adalah ingin mencari tanah yang lebih murah.

"Ada yang relokasi ke Garut dan ke Jateng. Ini untuk perluasan usaha. Ada juga yang mengambil daerah ini karena faktor lahan yang murah," imbuhnya.

Sedangkan dilihat dari sektornya, kebanyakan pabrik yang pindah bergerak di bidang tekstil sandang kulit (TSK) dan merupakan industri padat karya.

"Dampaknya ketika mereka pindah, pengangguran yang bertambah juga banyak," jelas Fadel.

Seperti diketahui pada 2021, Kabupaten Karawang menjadi salah satu daerah yang memutuskan untuk menaikkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi.

UMK wilayah yang terkenal sebagai penghasil beras ini naik sebesar 4,4 persen yaitu dari Rp4.594.000 menjadi Rp4.798.312, tertinggi di antara daerah-daerah lain di Indonesia.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mewanti-wanti tingginya upah yang tak sesuai dengan produktivitas tenaga kerja tersebut dapat menimbulkan gelombang relokasi pabrik meninggalkan Karawang.

"Pertanyaannya siap yang harus bertanggung jawab, bila kedepan  banyak pabrik  hengkang . Kemudian penganguran meningkat"ujar pemerhati ketenagakerjaan , Saeful Nugraha.
(Red)

Sunday

Upah Buruh di Karawang Tertinggi Banjar Terendah. Ini Daftar UMK di Jawa Barat



WI | KARAWANG. - Kabupaten Karawang, masih yang tertinggi Upah Minimum Kabupaten (UMK) bukan hanya di Jawa Barat, tetapi di Indonesia.

Kini Kabupaten  Karawang, selain mendapat  julukan  kota lumbung padi, juga menjadi kota industri apalagi 
berdasarkan Kepgub No. 561/Kep.774-Yanbangsos/2020, Kabupaten Karawang masih jadi Kabupaten/Kota dengan UMK tertinggi di Jabar pada 2021.

Kepgub itu telah ditandatangani Ridwan Kamil pada, Sabtu (21/11) lalu  UMK Jabar 2021 berlaku mulai 1 Januari 2021.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menandatangani Keputusan Gubernur terkait Upah Minimum Kabupaten/Kota di Pronvisi Jawa Barat
tahun 2021, UMK Jabar 2021.

Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja menjelaskan, tahun ini Kabupaten Karawang tetap memiliki upah tertinggi di Jabar sekaligus nasional dengan angka Rp 4.798.312,00. Di tahun 2020  Rp4.594.324,54.

Sementara Kota Banjar masih berada di angka terendah yakni Rp 1.831.884,83 sama seperti UMK 2020

Terkait masa pandemi global Covid-19, Setiawan Wangsaatmaja menjelaskan, 10 Kabupaten/Kota di Jabar tidak menaikkan UMK-nya sesuai Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor/11/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi COVID-19.

"Sisanya, ada 17 Kabupaten/Kota yang memang ada kenaikan (UMK) dan itu pun didasarkan kepada inflasi dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) baik secara nasional, provinsi, maupun Kabupaten/Kota," kata Setiawan, saat itu.

Setiawan menambahkan, penetapan UMK Jabar 2021 memperhatikan empat hal.

Pertama, Surat Edaran (SE) Menaker Nomor/11/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi COVID-19.

Kedua, rekomendasi bupati/wali kota se-Jabar tentang penetapan UMK di Jabar tahun 2021.

1. Kabupaten Karawang: Rp 4.798.312
2. Kota Bekasi: Rp 4.782.935,64
3. Kabupaten Bekasi: Rp 4.791.843,9
4. Kota Depok: Rp 4.339.514,73
5.Kota Bogor: Rp 4.169.806,58
6. Kabupaten Bogor: Rp 4.217.206
7. Kabupaten Purwakarta: Rp 4.173.568,61
8. Kota Bandung: 3.742.276,48
9. Kabupaten Bandung Barat: Rp 3.248.283,28
10. Kabupaten Sumedang: Rp 3.241.929,67
11. Kabupaten Bandung: Rp 3.241.929,67
12. Kota Cimahi: Rp 3.241.929
13. Kabupaten Sukabumi: Rp 3.125.444,72
14. Kabupaten Subang: Rp 3.064.218,08
15. Kabupaten Cianjur: Rp 2.534.798,99
16. Kota Sukabumi: Rp 2.530.182,63
17. Kabupaten Indramayu: Rp 2.373.073,46
18. Kota Tasikmalaya: Rp 2.264.093,28
19. Kabupaten Tasikmalaya: Rp 2.251.787,92
20. Kota Cirebon: Rp 2.271.201,73
21. Kabupaten Cirebon: Rp 2.269.556,75
22. Kabupaten Garut: Rp 1.961.085,70
23. Kabupaten Majalengka: Rp 2.009.000
24. Kabupaten Kuningan: Rp 1.882.642,36
25. Kabupaten Ciamis: Rp 1.880.654,54
26. Kabupaten Pangandaran: Rp 1.860.591,33
27. Kota Banjar: Rp 1.831.884,83
(Red)

Saturday

Klaster Industri Menjadi Perhatian Bupati Karawang Dihari Pertama Kerjanya



WI | KARAWANG - Sejak cuti masa kampanye,  calon Bupati Kabupaten Karawang,  2020-2025.  dr. Hj. Cellica Nurrachadiana masuk kerja  kali pertama sejak menjadi calon,   Kamis (10 /12) di ruang dinasnya.

Saat pertama masuk kerja,  Bupati Cellica meminta laporan perkembangan penanganan Covid-19 di Karawang. Dia mengaku prihatin dengan bertambahnya pasien terkonfirmasi positif.

" saya ingin mengetahui kenapa terjadi penambahan pasien Covid-19. Laporan sementara menyebut penambahan itu karena adanya klaster industri. Saya ingin Satgas Covid-19 memperketat kembali penerapan protokol kesehatan di setiap perusahaan industri." kata Bupati Cellica di kantornya.

Dia  meminta agar setiap pimpinan perusahaan mengawasi ketat penerapan protokol kesehatan di perusahaannya. Jika ada karyawannya yang lalai agar segera diingatkan. "Harus terus diawasi agar karyawan tidak longgar dalam menerapkan protokol kesehatan. Kalau tidak diawasi secara ketat bisa menimbulkan klaster industri lagi. Saya juga minta Satuan Tugas memantau terus perusahaan. "katanya.

Bupati mengingatkan kepada masyarakat agar tidak lengah dalam menjalankan protokol kesehatan. Sebab jika lengah itu bisa membahayakan diri dan orang sekitarnya.

"Harus terus disiplin menjalankan protokol kesehatan sampai pandemi Covid-19 ini bisa kita atasi. Kalau kita lengah potensi tertularnya cukup tinggi, kasihan keluarga kita," katanya. 

Data tersebut silakan digunakan wargi untuk proaktif agar saling mengingatkan untuk menjaga diri dan mengurangi interaksi sosial di zona merah dan hitam, tanpa reaksi sosial berlebihan.

Dalam pesannya dia minta harus tetap tenang, 
tingkatkan kewaspadaan dan selalu terapkan protokol kesehatan. Menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker yang dikenal 3M.  (Red)

Friday

Karawang Menjadi Pilihan Perluasan PT Asia Paints Indonesia



WI |  KARAWANG - Kabuoten Karwang, mendaoat kepercayaan dari perusahaan besar yakni Kabar baik bagi warga lumbung padi itu,  PT Asian Paints Indonesia, (API) menjadi Kabupsten Karwang, lokasi perluasan uasahnya.

Diketahui PT. API 
terus berupaya memperluas bisnisnya di tanah Indonesia.  Salah satu caranya dengan membangun pabrik di Kawasan Industri Surya Citra, Karawang, Jawa Barat. 

Pabrik itu diresmikan, Selasa (5/9) lalu. Peresmian dihadiri beberapa petinggi PT API. Di antaranya, CEO & Managing Director Asian Paints Group K.B.S Anand, Manish Choksi (President Supply Chain, International Business & IT Asian Paints Group), I.K. Jaiswal (Vice President International Business & Chemicals Asian Paints Group), dan Rahul Bhatnagar (President Director of PT Asian Paints Indonesia

Perusahaan cat yang memiliki lebih dari tujuh ribu karyawan di seluruh dunia itu berinvestasi di Indonesia industri cat dan properti tumbuh pesat. Asian Paints menggelontorkan dana USD 100 juta untuk berinvestasi di Indonesia. (Aha/Red)

Dampak Upah Tinggi, Perusahaan di Karawang Akan Pindah ke Jawa Tengah



WI | KARAWANG
- Gawat, dampak dari upah yang tinggi di Kabupaten Karawang. Banyak perusahaan yang akan pindah ke Jawa Tengah.

Seperti dilansir media online  CNN, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan upah yang tinggi di Karawang, Jawa Barat, membuat banyak pabrik pindah atau relokasi ke Jawa Tengah.

"Karawang termasuk kawasan industri yang upah tenaga kerjanya tertinggi di Indonesia. Karena itu, yang bisa bertahan di Karawang adalah industri yang memiliki nilai tambah yang tinggi, produktivitas yang tinggi," ujarnya dalam The 8th US-Indonesia Investment Summit, Selasa (8/12).

Kepadatan penduduk yang tinggi dan infrastruktur yang lebih siap, Karawang akan tetap dipertahankan sebagai salah satu basis industri manufaktur di Jawa Barat.

Hanya saja, Karawang harus menjadi kawasan industri dengan nilai tambah dan berbasis teknologi.

Pengamt ekonomi Kabuoten Karwang, Iwan Frt, Jumat (11/12) mengatakan 
tidak ada masalah upahnya tinggi, asalkan produktivitasnya, juga kompetensinya di bidang teknologi itu adalah yang utamam

Sebab, industri padat karya yang tidak memiliki nilai tambah, seperti garmen, tentu akan memberatkan pengusaha dari sisi ongkos produksinya.

Tambahnya, infonya  garmen dan yang sifatnya industri padat karya, mulai relokasi ke beberapa tempat di Jawa Tengah.
(Aha/Red)

Ad Placement


Copyright © serberita

Teknologi